About The Reason

By itstommogurl_

9.5K 249 17

Ini bukan kisah cinta anak SMA yang labil. Juga bukan kisah cinta Romeo dan Juliet. . Tapi ini kisah cinta... More

1.
2.
3.
4. Jenuh & Bimbang
6. Keyakinan
BACA AJA YA:)

5. Tentang Hati

1.3K 30 3
By itstommogurl_

WARNING: TYPO(S) EVERYWHERE!
****

Aku benci, ketika aku mencoba melupakannya, ia malah datang kembali dikehidupanku, tanpa permisi. Membuatku jatuh kembali ke jurang yang dalam, bahkan sangat dalam dan menyakitkan.

.

Mungkin Arka tidak sayang padaku. Kembali, batinnya bersuara.

***

Mercedes benz milik Arka melaju dengan kecepatan tinggi setelah keluar dari halaman rumah Ratna.
Ia tak habis pikir dengan jalan pikiran gadis itu. Mengapa bisa dia berada di Indonesia secepat ini?

Sembari memikirkan jalan keluarnya, Arka memarkirkan Mercedes benz nya dengan apik. Ia telah sampai ditujuan.

X2. Setelah ia memastikan bahwa alamatnya benar, segeralah ia masuk dan mencari gadis gila itu.
Dengan tergesa-gesa, Arka menelusuri club x2 sudut demi sudut.
Matanya terpaku pada gadis pirang yang berada di bar. Ia mendekatinya, menepuk bahu gadis itu. Arka terkejut melihat keadaan gadis itu. Dengan wajah yang terlihat penuh beban, mata yang tampak kabur pandangannya, dan sedikit mabuk.
Tak lama, pandangannya itu tertuju pada meja yang terdapat beberapa gelas disana.

Dia mabuk. Batinnya.

Gadis itu bergumam tak jelas, namun Arka masih bisa mendengarnya.
Karena takut fitnah, akhirnya Arka menggendong gadis itu keluar club dan membawanya ke apartemen.

Ratna lagi apa ya, apa dia udah tidur?
Ia memikirkan Ratna, karena sejak tadi hatinya tidak tenang, ia meninggalkan Ratna tanpa memberitahukan kemana ia pergi.

Mungkin besok pagi aku akan menemuinya. Batinnya kembali berbisik.

Arka menggendong gadis itu dan mendudukkannya di bangku sebelah kemudi, setelah itu ia tancap gas menuju apartemennya.

.
.
.

Sinar surya menyeruak kedalam gorden kamar dan membangunkan penghuninya.

"Hoaaamm." Gadis itu bergumam.
Meregangkan badannya setelah 8 jam tidur membuatnya sedikit pegal. Dengan perasaan yang masih tak tenang karena semalam Arka meninggalkannya begitu saja tanpa berbicara apapun, ia turun kelantai bawah untuk sarapan.

"Arka kemana sayang?" tanya mamanya saat Ratna mendudukkan bokongnya dikursi.

"Ratna gatau ma, mungkin dia lagi di apartemen." Ujar Ratna acuh, sedangkan mama Lidya hanya ber-oh ria.

Setelah sarapan, Ratna membantu mamanya mencuci piring kotor. Dan berhubung ini hari sabtu dan ia sedang libur, Ratna membantu mamanya membersihkan rumah.

.

"Lo tau? Lo cuma bikin ribet gue doang disini!" Arka membentak gadis dihadapannya.

"Kamu berubah sayang." Gadis itu menampakkan wajah sedihnya.

"Sayang? Gak pantes lagi lo manggil gue dengan sebutan itu. Dan asal lo tahu ya, gue udah punya calon yang lebih baik dari lo, jadi jangan harap gue bisa balik lagi sama lo!" Dengan kemarahan yang memuncak, Arka membanting pintu kamarnya.

Merasa frustasi akan kehadiran Olivia, mantan yang membuatnya sempat tidak percaya akan cinta, Arka pun memikirkan Ratna.

Aku harus menemui Ratna. Batinnya menyeruak.
Arka pun bergegas mengambil kunci mobilnya, dan pergi tanpa sepengetahuan gadis gila itu.

Arka sengaja mengeluarkan mobil dari garasinya dengan mendorongnya dari depan, agar Olivia tidak menyadari bahwa Arka akan pergi.

.

Olivia's POV

Hoam..
Pagi ini, gue bangun dengan perasaan campur aduk, ditambah lagi semalam gue mabuk ringan.
Well, gue di apartemen Arka. Dia belum tahu secara spesifik apa tujuan gue ke Indonesia secara mendadak.
Sebenarnya, disini gue mau menyelidik kehidupan Arka yang sekarang. Ya, jujur gue belum bisa move on dari dia. Dan lagi, yang gue tahu itu ternyata Arka punya cewe lain disini. Heck! Gue ngga terima ini, Arka masih milik gue apapun hal itu.

Kruyuuk. Yap, gue tahu persis itu pasti bunyi perut gue yang kelaparan. Tanpa ambil pusing, gue langsung keluar kamar.

Olivia's POV end.

.

"Eh Arka, masuk sini nak." Mama Lidya yang tengah menyapu lantai, mempersilakan Arka untuk masuk.

"Ratna mana, ma?" Tanya Arka setelah mendudukkan tubuhnya disofa.

"Ratna dikamarnya tuh, nanti mama panggilin. Kamu kalau mau minum, ambil sendiri saja ya, anggap rumah sendiri." Ujar mama Lidya sambil terkikik dan langkahnya bergerak menuju lantai atas.

Tok..Tok..Tok

"Ratna, itu ada Arka dibawah." Mama Lidya mengetuk pintu kamar Ratna.

"Ngga mau ah ma, Ratna males sama Arka." Sahut Ratna dari dalam kamarnya.

"Buka pintunya dulu, nak." Ujar mama Lidya mengetuk pintu kamar Ratna lagi.

Kreek.

Ratna membuka pintu kamar dengan memajukan bibirnya.

"Jangan gitu dong nak, walaupun mama ngga tau apa masalahnya, tapi setidaknya kamu menemui Arka dulu dibawah." Mama Lidya mengelus puncak kepala putri cantiknya.

"Aku males sama Arka, ma." Ratna membanting pelan tubuhnya dikasur.

"Nak, semua kesalahan pasti ada jalan keluarnya. Jangan hanya melihat dari kesalahannya saja, tapi lihat dari ketulusannya meminta maaf padamu. Mama ngga mau anak perempuan mama jadi pembenci hanya karena hal sepele." Mama Lidya menasehati Ratna dengan kelembutan suaranya.

Ratna yang merasa tersentuh dengan perkataan mamanya, sedikit tidak enak rasa pada Arka. Mamanya benar, semua kesalahan pasti masih bisa dimaafkan.

"Baiklah ma, Ratna akan kebawah." Ujar Ratna seraya menyisir rapi rambutnya, dan memakai hijab simplenya.

Mama Lidya yang melihatnya hanya tersenyum manis dan mengekori Ratna.

.

"Ratna." Panggil Arka disaat matanya melihat gadis berhijab menuruni tangga.

Ratna yang merasa terpanggil, menampakkan senyum samarnya. Hatinya masih bingung akan perasaan yang membingungkan ini.
Ia juga merasa kalau dirinya seperti pengecut, marah karena hal sepele, bahkan hal yang belum ia ketahui betul masalahnya.

Ratna duduk disofa, berhadapan tubuh dengan Arka.

"Maafin aku." Arka memajukan tubuhnya, menatap bola mata coklat milik Ratna.

Ratna masih terdiam, berpikir bahwa Arka tidak bersalah padanya.

"Kamu ngga salah, Ka." Kini Ratna mengangkat wajahnya, membalas tatapan bola mata coklat redup milik Arka.

Mata Arka terbelalak mendengar jawaban dari Ratna. Ia tahu, Ratna memang pemaaf, apalagi menyangkut masalah sepele ini.
Tapi, bagaimana Ratna menilai jika ia tidak bersalah?

"Kenapa kamu bicara begitu?" Ujar Arka dengan raut wajah bertanya-tanya.

Dengan senyuman manisnya, Ratna menjawab.

"Arka, mama menasehatiku, jika seseorang berbuat kesalahan, lebih baik dimaafkan. Apalagi menyangkut hal sepele, dan usahakan kita mendengar penjelasan dari mereka." Senyum Ratna masih tercetak jelas dibibirnya.

"Tapi aku benar-benar minta maaf, Rat." Kali ini Arka duduk disebelah Ratna, menggenggam tangannya.

"Katakan, Ka. Apa yang ingin kamu jelaskan, aku akan mendengarnya." Ratna membalas genggaman tangan Arka.

"Kemarin, aku dalam situasi yang membingungkan, Rat," Ujar Arka.

"Mantanku yang dari London, kembali dikehidupanku." Lanjutnya seraya menundukkan kepala.

"Sekarang, dimana dia?" Tanya Ratna, dengan berusaha untuk tidak mengintimidasi keadaan Arka.

"Dia di apartemenku." Suara Arka menipis saat ia menyebut "apartemenku".

Ratna sedikit terkejut dan terdiam, pasalnya Ratna saja tidak pernah menetap di apartemennya, sedangkan perempuan yang berstatus sebagai mantan dari Arka, kini tinggal di apartemennya. Dan apakah Arka masih mencintainya?

"Tapi aku sudah tidak mempunyai perasaan padanya." Ucapan Arka yang tadi seperti menjawab kebingungan Ratna.

Ratna hanya mengangguk paham, ia mengerti jika dirinya tidak perlu mengekang Arka karena ia dan Arka masih dalam status janji.

"Eh, kita jalan-jalan yuk." Ajakan Arka tadi langsung disetujui oleh Ratna.

.

Olivia's POV

Kruyuk.. Kruyuk..

Gue laper lagi, dan gue punya inisiatif sendiri buat mencari makanan didapur.

Gue menghampiri meja makan, ternyata masih ada roti dan nutella disana. Gue pun mengolesi dua helai roti dengan nutella lalu memakannya dengan rakus.

.

Gue baru sadar, ternyata ada yang kurang dirumah ini. Setelah gue ingat kembali, ternyata gue belum melihat Arka pagi ini. Kemana dia?
Setelah memeriksa kamarnya, ternyata Arka memang tidak ada. Gue panik. Gue takut Arka hanya menjebak gue dan kembali meninggalkan gue. Gue ngga rela!

Olivia's POV End.

.

Dibalik pohon, seorang pria tengah memata-matai sepasang makhluk yang disebut manusia. Ia memandang mereka dengan tatapan geramnya.
Ia terlihat mengatur napasnya agar kembali normal, ia tak rela jika apapun miliknya akan diambil orang. Padahal, orang yang bersangkutan telah melupakannya.

Ia belum sadar akan kesalahannya terdahulu, membuat gadis manis itu tak percaya akan cinta, membuat gadis lugu itu menjauhi makhluk yang disebut pria, sebelum Tuhan berbaik hati dengan mempertemukan Ratna dengan Arka, kembali.

Jalan pikirannya sangatlah pendek, ia terlalu bodoh untuk mendapatkan gadis itu. Beribu hati yang mendatangi gadis itu, tapi hanya satu yang tak pantas, yaitu dirinya.

.

"Kamu mau ice cream?" Tanya Arka, setelah mereka sampai ditaman.

"Boleh, deh." Sahut Ratna senang.

Setelah mendengar jawaban Ratna, Arka pun melesat ke kedai ice cream.

Disisi lain Arka membeli ice cream, seorang pria berjalan kearah Ratna.
Ia langsung menduduki tempat kosong disebelah kanan Ratna.
Yang duduk merasa terkejut, Ratna refleks menoleh kekanan.

"Ratna.. " Pria itu berusaha meraih tangan Ratna, namun sang empunya langsung menarik tangannya dan menghindar sedikit.

"Siapa kamu? " Tanya Ratna, dengan nada sarkas.

"Kamu benar-benar melupakanku? " Pria itu lagi-lagi mendekati Ratna, dan sebaliknya Ratna menggeser badannya.

Ratna menggelengkan kepalanya, berusaha keras agar bersikap seperti tidak mengenal pria dihadapannya.

"Maafkan aku, Rat." Pria itu berhasil menggenggam tangan Ratna.
Ratna sedikit berontak, namun akhirnya ia biarkan saja.

Aku tidak peduli, aku tidak ingin masa depanku dan bunga kuncupku hancur hanya karena pria ini datang dikehidupanku kembali. Batinnya berargumen.

Ratna masih setia dengan argumen pikirannya, dan tanpa disadari, Arka menatap tangan Ratna yang digenggam oleh seorang pria, dari jauh.
Arka tampak bingung, siapa pria yang duduk disebelah Ratna?
Sampai akhirnya ia bersembunyi dipohon dekat bangku taman itu.
Ia melihatnya!

Berani-beraninya pria brengsek itu kembali menampakkan wajahnya. Kini batinnya bergejolak.

"Aku mohon, kamu ikut denganku Rat." Pria itu tersenyum, namun tak ada yang mengira bahwa itu adalah sebuah senyuman liciknya.

Ratna masih dalam pikirannya, membela dirinya yang tak bisa berbuat apa-apa saat ini, sedangkan pikirannya mendesak agar ia pergi meninggalkan pria itu.

"Ratna ngga akan balik lagi ke lo." Tiba-tiba Arka datang, menatap tajam mata si pria itu.

"Lo? Berani-beraninya nampakkin wajah lo lagi dihadapan Ratna!" Arka terbawa emosi, suaranya meninggi.

Ratna yang berada dibalik punggung Arka hanya bisa membisikkan 'sabar' pada telinga Arka.

"Sekali lagi gue peringatkan, Ratna milik gue, dan jangan pernah lo datang lagi dikehidupan kita." Arka menekankan kata 'kita'diakhir kalimatnya.

Pria itu tak bisa berkutik, semua perkataan Arka itu bagaikan penghalang baginya.

Arka pun mengajak Ratna untuk pergi dari taman, meninggalkan pria itu.
Arka sedikit kesal, mengapa Ratna tidak berkata apa-apa sejak tadi.

"Dengar, aku tidak ingin satu orangpun merusak hubungan kita." Amarah Arka sudah menurun.

"Aku tidak akan membiarkan bajingan itu kembali menyakitimu. Jika itu terjadi, aku tidak akan memaafkan diriku sendiri." Arka mengucapkannya dengan penuh tanggung jawab.

Ratna yang mendengarnya hanya bisa senang, senang bisa mendapatkan orang seperti Arka. Yang kadang egois, tetapi bertanggung jawab.

.

Bukan cinta namanya, jika tidak ada yang berkorban dan dikorbankan.

.

Karena cinta didunia itu semu, bukan berarti kamu menghianati seseorang, mereka masih punya hati yang harus kamu sayangi.

.

Hai semua!!!
Akhirnya Risma bisa update cerita ini juga, hehe.
Do'akan semoga Risma bisa terus dapet inspirasi buat nulis cerita ini, supaya cepet update hehe.

Kritik dan saran sangat membantu berlangsungnya cerita ini.

Risma juga usahain updatenya ga lama-lama hehe.

Kalian bisa vote dengan meng-klik gambar bintang di kiri bawah jika kalian menyukai part ini.

Oh iya, kalian suka genre Mystery/trhiller?
Dibaca ya cerita temenku, dia masih baru. Semoga suka!
http://my.w.tt/UiNb/W4PzRqxxKD
Author: Adzachwaan

Kiss from here 💋.

Continue Reading

You'll Also Like

2.9M 302K 50
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
7.2M 351K 75
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...
1.5M 135K 48
Kehidupan Dinar Tjakra Wirawan berubah, setelah Ayah dan kakak laki-lakinya meninggal. Impiannya yang ingin menjadi seorang News anchor harus kandas...
3.6M 38.3K 32
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...