My Spoiled Angel [21+] | END

By ErayDewiPringgo

20.1M 836K 26.7K

⚠ Warning: 21+, yang dibawah umur menjauh. Privat Story ⚠ *** Kisah cinta seorang gadis manja *** --Angel-- ✔... More

P.R.O.L.O.G
Chapter 1 : Manja vs Dingin
Chapter 2 : Pelan-pelan...
Chapter 3 : Rindu...
Chapter 4 : Tegang...
Chapter 5 : Kenzo's Side?
Chapter 6 : Ciuman Hangat
Chapter 7 : Peka dan Tidak Peka!
Chapter 8 : Kenzo, Sang Pewaris?
Chapter 9 : Sentuhan...
Chapter 10 : Patah Hati...
Chapter 11 : Looking For Angel
Chapter 12 : Perasaan Kenzo
Chapter 13 : Orang Ketiga
Chapter 14 : Maafkan Aku...
Chapter 15 : I Need You Know
Chapter 16 : Hanya Kamu
Chapter 17 : Evil Trap
Chapter 19 : Break?
Chapter 20 : Finding Angel
Chapter 21 : Finding Angel [2]
Chapter 22 : Promise Me, Kenzo..
Chapter 23 : Kenzo Curiga
Chapter 24 : Dibalik Peristiwa (New)
Chapter 25 : Poor Angel
Chapter 26 : Angel Yang Manja
Chapter 27 : Rantai Karma?
Chapter 28 : Patah Hati
Chapter 29 : Remember (1)
Chapter 30 : Remember [2]
Chapter 31 : Air Mata Kesedihan
Chapter 33 : Sebuah Perpisahan
Chapter 34 : Missing You...
(1) Honeymoon : After Married
My Spoiled Angel
(2) Honeymoon : After Married
(3) Honeymoon : After Merried
(4) Honeymoon : After Merried
Kiss Me
(5) Honeymoon : After Merried
(6) Honeymoon : After Merried
7. Side Story of Little Angel & Kenzo
(8) Honeymoon (a) : Punishment (1)
(8) Honeymoon (b) : Punishment (2)
(8) Honeymoon (c) : Punishment (3)
(11) Honeymoon : Hamil ?
(12) Honeymoon : Hamil atau ....
(13 a) Honeymoon : My Humdard (1)
(13 b) Honeymoon : My Humard (2)
(14 a) Honeymoon : More ... (21+)
(14 b) Honeymoon : More ... (21+)
(16) Honeymoon : Hawai
(17) Honeymoon : Angel Cemburu
(18) Honeymoon : Angel yang Manja
(19) Honeymoon : Making Love (1)
(19) Honeymoon : Making Love (2) ?| 21+
(20) Honeymoon 20 : My "Ku'uipo" (1)
(20) Honeymoon : My "Ku'uipo" (2)
(20) Honeymoon : My "Ku'uipo" (3)
(20) Honeymoon : My Ku'uipo, Angel (M-21+) | Part 4
(20) Honeymoon : My Kuippo (Part 5) |Mature 21+
MY SPOILED ANGEL
My Spoiled Angel
My Spoiled Angel
Love The Psycopath
Romeo & Sella (21+)

Chapter 18 : Kenzo Marah

248K 14.7K 459
By ErayDewiPringgo

"Sayang? Ada apa?" Kenzo bertanya dengan cemas. Lelaki itu menghampiri gadis yang tengah terduduk di sudut ruangan. Tampak bercak merah dengan goresan luka menghiasi kaki dan sebagian pergelangan tangannya.

"Kenapa kamu terluka?" Kenzo menyentuh lengan dan kaki Angel yang terluka dengan keseriusan di wajah.

"Pergi..."

"Sayang, ada apa?"

"PERGI!" Angel menolak sentuhan Kenzo.

"Sayang..."

"JANGAN SENTUH ANGEL! PERGI! PERGI! PERGI! ANGEL TIDAK MAU LIHAT KAMU LAGI!" Angel memukul dada bidang Kenzo dengan membabi buta, tetapi Kenzo dapat menangkap kedua tangan Angel dengan mudah.

"Angel, ada apa denganmu?!"

"ARGH! ANGEL BENCI SAMA KAMU! BENCI! BENCI! BENCI!" Baru kali ini Kenzo melihat Angel berteriak disertai dengan tangis seperti itu. Rambutnya tergerai lusuh. Dress-nya pun terlihat sama dengan noda-noda merah karena darah menghiasi di sebagian renda baju. Mata bengkak dan pipinya memerah menandakan bahwa Angel telah menangis cukup lama.

Penampilan Angel saat ini benar-benar membuat hati Kenzo sakit. Sakit untuk melihatnya.

Prang!

Angel kembali berdiri dan melempar lampu tidur ke lantai dan barang-barang lain yang berada dalam jangkauan tangannya.

"Angel, berhenti! Apa yang kamu lakukan?!" Kenzo menangkap tubuh Angel dari belakang untuk menghentikan Angel menghancurkan barang-barang tersebut.

"LEPASKAN ANGEL!" Angel kembali berontak ketika Kenzo memeluk tubuhnya.

Kenzo mengeratkan pelukan ketika Angel berteriak. Lalu diputarnya tubuh Angel sampai mereka berhadapan.

"LEPAS!"

"Angel, kumohon... tenanglah." Kenzo berkata lirih seraya memeluk punggung Angel yang masih sekuat tenaga meronta untuk melepaskan diri.

"KAMU BOHONG! PEMBOHONG! AKU BENCI SAMA KAMU!" teriak Angel dengan tangan yang masih bebas memukul dada Kenzo dan sedikit berhasil membuat lelaki itu melepaskan pelukan.

Angel berjalan mundur menjauhi Kenzo. Dia menatap Kenzo takut dengan mata bersimbah air mata.

"Ja-jangan mendekat!" Angel takut hatinya luluh kembali karena sikap Kenzo keadanya. Angel takut hatinya semakin sakit. Takut...

Kenzo tidak menghiraukan ucapan Angel dan tetap berjalan mendekatinya.

"Sudah Angel bilang, jangan mendek—Argh!" Angel mengaduh kesakitan, ketika kakinya yang terluka tanpa sengaja menginjak pecahan kaca. Angel pun kembali duduk sambil menangis.

"Sini kulihat!"

"Jangan—"

Kenzo kembali mengabaikan protes keras Angel untuk tidak menyentuhnya. Melihat luka di kaki gadis itu yang ternyata memberikan goresan cukup dalam di kulit.

"Ap-apa yang kamu lakukan?! Turunkan Angel! Cepat!"

Kenzo menggendong Angel, berniat membawanya ke atas ranjang.

"Angel mau turun!" teriak Angel seraya memukul punggung Kenzo. Namun laki-laki itu tidak bereaksi sama sekali.

"Diamlah!" bentak Kenzo yang seketika itu juga membuat Angel diam.

Setelah mendudukkan Angel di atas ranjang, Kenzo mengambil kotak P3K di kopernya. Kenzo merawat luka Angel dengan ketegasan di wajah.

"Ah!"

"Apa sakit?" Kenzo bertanya lembut. Lelaki itu menengadahkan kepala menatap Angel yang tampak mengernyit menahan sakit.

"...." Angel terdiam dan membuang wajahnya keluar jendela.

Setelah hampir setengah jam membalut luka di lengan dan kaki Angel yang terluka, Kenzo kembali membuka kopernya dan mengambil baju ganti Angel.

"Gantilah pakaianmu, Sayang." Kenzo menyibakkan rambut panjang Angel ke belakang. Namun tangan Kenzo langsung ditepis olehnya.

"Sayang..."

Tok, tok, tok!

Suara gedoran keras di pintu membuat Kenzo menghentikan ucapannya.

Kenzo mengalihkan perhatiannya ke arah pintu, lalu berjalan menghampiri.

Kenzo membuka pintu.

"Leo?" Kenzo membuka pintu dan terkejut ketika mendapati Leo berada di depan pintu kamar dengan Jessica di belakangnya.

"Di mana Angel?!" Leo menerjang masuk ke dalam. Tampak wajah terkejut keduanya melihat segala perabotan hancur tak terbentuk. Sampai kemudian tatapan mata Leo jatuh pada Angel, sepupunya, yang tampak kacau dengan balutan perban di kaki.

"Angel, kau tidak apa-apa?"

"Leo!" Angel bangkit dan berlari menghampiri Leo. Angel kemudian memeluk tubuh Leo dan kembali menangis.

"Kenapa kau terluka?" tanya Leo seraya melepas pelukan di tubuh Angel.

"Angel mau pulang..." lirih Angel tanpa ingin menjawab pertanyaan Leo.

Leo yang baru kali ini melihat sepupunya seperti ini mulai kesal. Tatapan matanya pun kini tertuju pada Kenzo yang masih terdiam di depan pintu.

"Brengsek! Apa yang kau lakukan pada sepupuku, hah?!" Leo menerjang dan menarik kerah baju Kenzo dan mendorongnya ke dinding.

"Itu juga yang sedang aku cari tahu!" Balas Kenzo dengan mendorong tubuh Leo lebih keras.

"Dasar—"

"Leo, sudah!" Jessica yang masih berada di luar, kemudian masuk dan memegang lengan Leo agar tidak kembali membuat keributan.

"Angel perlu istirahat. Kalau kalian bertengkar tidak berguna seperti ini, yang ada hanya akan menambah masalah." lanjutnya seraya menatap Leo dan Kenzo bergantian.

Leo kemudian menghampiri Angel. Lalu diraihnya pergelangan tangan Angel.

Leo berniat membawa Angel ke kamar lain yang telah dia pesan sebelumnya bersama Jessica.

"Mau kemana?" Kenzo mencengkram lengan Angel. Sementara di sisi lainnya Leo menggandeng tangan Angel.

"Angel ikut denganku. Jadi, singkirkan tanganmu!" Sahut Leo.

"Angel sudah menjadi tanggung jawabku. Dia akan tetap di sini." tegas Kenzo.

"Tidak! Angel tidak mau satu kamar sama kamu lagi!" tolak Angel mentah-mentah.

"Dengar? Jadi kau mau apa sekarang?!" Leo menatap tajam Kenzo.

"Kau sudah mengenalku sejak kecil. Jadi kau pasti tahu, aku tidak akan menyakiti Angel."

Melihat Leo terdiam, Kenzo melanjutkan ucapannya.

"Pertanyaanmu waktu itu, aku bisa menjawabnya sekarang. Aku serius."

"Apa kau serius dengan sepupuku?" Leo membuang seputung rokok di tangannya dan menatap Kenzo yang tengah berbaring telentang di loteng.

"Kenapa tiba-tiba kau bertanya seperti itu?"

"Angel adalah sepupuku satu-satunya. Satu-satunya saudara yang kumiliki. Meskipun anak itu manja dan keras kepala, tapi dia tidak akan segan untuk menyerahkan segala yang dia punya hanya untuk orang yang dia sayangi. Dan yang aku lihat hanya kau yang bisa membuat sifat manjanya semakin hari semakin besar."

Leo menatap Kenzo yang masih terdiam. Belum meresponnya. Namun Leo dapat melihat keseriusan di mata sang sahabat.

"Aku tidak akan membiarkan orang lain menyakitinya. Termasuk kau sekalipun, sahabatku sendiri."

"Aku serius."

Leo mencoba mencari kebenaran di mata Kenzo. Tidak ada keraguan di matanya. Baru kali ini pula, Leo melihat tatapan serius Kenzo pada dirinya. Dan itulah jawaban yang memang sudah lama ingin Leo dengar dari sahabatnya.

"Kali ini aku akan membiarkanmu. Tapi kalau sekali lagi aku melihat Angel seperti ini lagi, kau akan berurusan denganku."

"Aku janji."

"Ti-tidak! Angel tidak mau!" Angel menggeleng kuat-kuat.

"Leo, jangan tinggalkan Angel! Jessica tolong.. hiks..." Kenzo menarik lengan Angel yang hendak mengejar Leo dan Jessica yang meninggalkan kamar.

Sampai pintu kembali tertutup, Angel masih menangis ketakutan di bawah pelukan Kenzo.

🌸🌸🌸

"Masih memikirkan Angel?" Jessica mendekati Leo yang tengah duduk termenung di sofa.

"Aku bingung harus mempercayai siapa? Ketika mendengar suara tangisan Angel di telepon, aku takut terjadi apa-apa padanya. Tetapi di pihak lain, aku merasa yakin bahwa Kenzo serius dengannya. Aku bisa melihat di kedua matanya."

"Apa kamu tahu apa yang aku pikirkan sekarang?"

"Apa?"

"Percaya."

"Maksudmu?"

"Apa kau ingat, saat tubuhku tidak selangsing saat ini? Saat aku masih menjadi seorang nerd buruk rupa? Dan saat... saat kau mem-bully-ku karena ketidaksempurnaanku?"

Leo diam, matanya meredup seolah sedih.

"Saat itu adalah saat yang paling menyakitkan untukku. Tidak pernah seharipun, aku berhenti mengikuti Kenzo. Ketika semuanya menjauhiku, hanya Kenzo yang selama ini menghargaiku. Sampai aku melihat, bahwa perlakuan laki-laki itu selalu berbeda jika berhubungan dengan Angel. Kenzo selalu hangat kepada orang lain, namun memberikan perlakuan berbeda untuk Angel. Tatapan tajam dan dingin yang hanya dia berikan untuk Angel seorang. Saat itulah aku sadar, bahwa orang spesial di hati Kenzo hanya Angel. Kenzo seolah ingin menyembunyikan perasaannya sendiri dengan memberikan perlakuan berbeda padanya. Tetapi tanpa Kenzo sadari sikapnya tersebut hanya membuat Angel sedih... menyakitinya."

Jessica mengembil jeda sejenak sambil mengembangkan senyum menenangkan di wajah.

"Aku percaya Kenzo tidak akan menyakiti Angel." Jessica menyentuh kedua pipi Leo.

"Maafkan aku, Jesssica." Leo menggenggam kedua tangan Jessica.

"Aku sudah lama memaafkanmu. Bahkan sejak kau kembali ke sini. Kembali menggodaku di kelas, dan..."

Tok tok tok..

"Sepertinya pesanan kita sudah datang." Jessica membuka pintu dan mengambil pesanan yang akan mereka makan bersama.

"Hmmm, baunya harum. Sepertinya enak." Jessica menyiapkan peralatan makannya di meja bundar yang berada tidak jauh dari sofa.

Tangannya hampir saja menjatuhkan gelas, ketika dua tangan kokoh memeluknya secara tiba-tiba dari belakang. Saat itulah jantungnya kembali berdegup kencang. Meskipun ini bukan pertama kalinya bagi Leo untuk menyentuhnya, namun kali ini Jessica merasa berbeda.

Berdua di dalam satu ruangan yang sama dengan Leo mau tak mau membuat Jessica sedikit canggung.

"Aku menyayangimu."

"Aku juga. Bahkan saat kau menyakitiku, aku pun masih menyimpan rasa untukmu." Jessica berkata sepenuh hati.

"Maaf." Leo mencium lembut aroma tubuh Jessica.

Sejak malam ini, Leonard Keith Russell berjanji akan menjadikan Jessica McCallister sebagai gadisnya. Hanya untuknya. Miliknya.

🌼🌼🌼

-Keesokan harinya -

"Tidak mau!"

"Tapi kau menyukainya, Sayang."

"Angel bilang tidak! Itu berarti tidak!"

Angel menolak sarapan yang telah disiapkan spesial oleh Kenzo. Bangun pagi dan meminjam dapur hotel untuk memasak makanan favorit gadis itu pada kepala chef, yang ia tahu bernama chef Bryan, spesialis masakan Eropa.

"Lalu, kamu maunya apa?" Kenzo menyeka peluh di dahinya, lalu menarik topinya ke belakang. Dia mengambil tempat duduk di depan gadis itu. Bagaimana tidak lelah? Belanja beberapa perlengkapan bumbu dapur dan memasak yang membutuhkan waktu hingga dua jam lebih hingga akhirnya jadilah chicken steak cheesy, makanan favorit Angel, namun gadis itu tanpa rasa bersalah menolaknya mentah-mentah.

"Angel mau pulang!"

"Angel, masih ada sisa dua hari lagi. Kita bisa jalan—"

"Angel bilang tidak, ya tidak! Lagi pula, Angel tidak memintamu untuk mengantar Angel pulang kok! Masih banyak yang mau mengantar Angel!" Angel membuang wajahnya dari Kenzo.

"Memangnya kamu mau pulang dengan siapa?" Tanya Kenzo menantang.

Angel menoleh dan menatap Kenzo kembali. Gadis itu menggigit bibirnya dalam-dalam, tersinggung.

"Bukan urusan kamu!"

Tok, tok, tok!

Angel kembali berdiri. Dia berjalan tertatih-tatih menuju pintu, mengabaikan Kenzo yang masih mengerutkan dahi.

Memakai baju atasan tanpa lengan warna biru dipadu dengan rok di atas lutut dengan warna serupa. Angel siap untuk meninggalkan kota ini. Tidak ingin berlama-lama dengan laki-laki yang telah membohonginya.

"Hai, sudah siap?" ucap Raimon ceria. Laki-laki itu bersandar di depan pintu dengan senyum puas.

"Sudah." Jawab Angel singkat.

"Hai, sepupu. Lama tidak berjumpa denganmu." sapa Raimon pada Kenzo yang tampak terkejut melihatnya, namun ekspresinya mulai mengeras setelahnya.

"Kapan kau kembali?" tanya Kenzo dengan nada suara rendah namun penuh tekanan. Angel yang masih berada di depan pintu tampak terkejut dengan suara yang keluar dari mulut Kenzo.

"Satu minggu yang lalu." Jawab Raimon santai, lalu kembali menatap Angel, "Mau berangkat sekarang?"

"Hah? I-iya." Angel yang sedari tadi menatap Kenzo sedikit terkesiap. Diapun berjalan dengan sedikit gugup untuk meraih koper yang berada tepat di belakang tubuh Kenzo.

"Siapa yang mengijinmu pulang?" Kenzo menangkap tangan Angel yang hendak mengambil koper.

"Angel tidak perlu ijin kamu untuk pulang!" balas Angel dengan suara yang tak kalah sengit.

"Aku punya hak. Kalau adalah kekasihku."

"Tidak lagi! Karena Angel mau putus!" Angel terkejut kata-kata itu keluar dari mulutnya. Angel tidak bermaksud untuk mengatakannya. Tidak sama sekali. Angel ingin menarik kembali ucapannya, takut jika Kenzo meresponnya.

"Putus?" Kenzo tersenyum sinis pada Angel.

Lengan Angel mulai perih karena cengkeraman Kenzo yang semakin kuat.

"Ah, sakit.. Zo..." Kenzo mendorong Angel hingga gadis itu terjatuh ke atas tempat tidur.

"Beraninya kau kasar dengan perempuan!" Raimon mendorong bahu Kenzo, namun seketika itu juga Kenzo turut membalasnya dengan mendorong lebih keras tubuh Raimon, hingga Raimon keluar dengan mudah dari dalam kamarnya.

"Dia kekasihku. Jadi aku punya hak untuk melakukan apapun kepadanya. Apapun." ucap Kenzo murka seraya menutup pintu dan menguncinya.

"Kenzo, Angel tidak bermaksud un—"

Angel semakin takut dengan ekspresi datar Kenzo yang berjalan mendekat ke arahnya. Refleks Angel pun berdiri dan berjalan menjauhi ranjang. Matanya mengabur karena genangan air mata di pelupuknya, hingga Angel terjatuh karena tersandung koper yang berada tepat di belakangnya.

"Kamu mau putus?" Kenzo berjongkok di depan Angel. Satu tangannya bergerak naik dan meraih dagu Angel, lalu menariknya lebih dekat dengannya.

"It-tu bukan maksud Angel—" suaranya bergetar karena menahan rasa takut.

Kenzo kemudian mendorong tubuh Angel hingga telentang di lantai. Jarak keduanya begitu dekat, cukup membuat Kenzo dengan mudah menguasai tubuh Angel.

"Kenapa menangis, Sayang?" Kenzo menyeka air mata yang mulai membasahi pipi Angel. Bibirnya perlahan mulai merayap lembut melewati pipi hingga leher jenjang Angel, sampai kemudian mendaratkan bibirnya di bibir manis Angel.

Continue Reading

You'll Also Like

6.8M 257K 29
Menjadi cantik dan seksi adalah dambaan semua wanita. Tetapi mereka tidak mengetahui bahaya apa saja yang selalu mengintainya. Vella Rich Russell,19...
4.8M 177K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...
17.5M 501K 63
Season 2 of Annadrian story. 21+ Sheanna Latisha Alexander dan Adrian Feriro Alexander, bukan lagi anak kecil yang hanya tau bermain dengan sahabat y...
177K 7.2K 54
🔞 WARNING🔞 Rindu Titian Oca Agustin gadis yang berusia 20 tahun. Anak pertama dari dua bersaudara. Ia memiliki adek laki-laki yang bernama Rendy Oc...