Tidak ada yang lebih melegakan dibanding ini. Kevin tersenyum diam-diam. Setelah dokter kandungan yang dia pilihkan untuk Alea sesuai rekomendasi Sintia menyatakan bahwa janin dalam perut Alea sehat dan ibunya tidak kalah sehat, Kevin bahagia bukan main. Dia ingin memeluk Alea tapi takut ditolak. Jadi ia hanya menikmati senyum wanita itu dari tempatnya duduk.
"Kita belanja ya...." Pinta Alea lembut setelah mereka keluar dari ruang pemeriksaan.
Uh... Kevin mengerjap. Rasanya seperti keramas ditengah hari yang panas. Sejuk.
"Tapi kalau kamu sibuk, gak apa-apa. Aku bisa pergi sama mbok Ina."
"Oh... Eh bisa kok." Kevin membuka pintu mobil untuk Alea. "Ke Pakuwon, oke? Lebih dekat soalnya."
"Sekalian nonton boleh?"
"Boleh."
Kevin tanpa sadar tersenyum. Membuat Alea takjub untuk beberapa detik. Dia harus bagaimana agar bisa melihat senyum Kevin setiap saat?
***
Terlalu cantik.
Kevin tak henti mengagumi sosok yang kini sibuk memilih beberapa belanjaan. Alea membawanya masuk ke toko furnitur hanya untuk melihat-lihat beberapa ranjang jati untuk bayi. Cahaya lampu kristal diatasnya membuat Alea terlihat bersinar.
Entah ini efek kehamilannya yang membuat dia terlihat berkali-kali lipat lebih cantik atau memang otak Kevin yang sudah rusak dipenuhi oleh Alea. Dia mengangkat handphonenya dan menyentuh shutter beberapa kali. Kesedihan yang membayang diwajah Alea membuatnya tertegun.
Apa kamu gak bahagia sama aku, Aal?
❤1.386 likes
kevrizaldi Cinta seringkali membuat orang penasaran tanpa berani bertanya. Tapi... Entah itu suka atau duka, datanglah padaku. Tanganku selalu siap memelukmu. Cinta.
Serbuan likes pun membanjiri postingan Kevin. Dia tidak pernah memposting apapun yang berhubungan dengan wanita. Postingannya didominasi oleh Alvin.
antares701 Aahhh... Ini.... 😏
ayamgoreng (at)haninasalim Naaa.... Patah hati gue, Naaaaa.... 😥😥
athayaliem poteeeekkkkk 😭
juanariga ALEA BRAMANTYO???
anindyafahlevi (at)aleabramantyo LE???
saktipandega Ahhay deee! 😘
hanandewasbg Nah 🙅
syafaaurelia mbaaak (at)aleabramantyo
sethrahadi finally, Vin. At least there is still you yak ini soundtracknya.
"Fotonya bagus."
Oh sialan. Kevin mendongak. Alea sudah berdiri disisinya dengan senyum menawan. Dia lupa kalau akun pribadinya tidak private. Banyak followernya yang juga mengenal Alea.
Damn you, Vin.
"Benar aku boleh minta dipeluk kapan pun juga? Sekarang boleh?"
Kevin kehabisan kata-kata. Alea memeluknya tanpa peduli mereka sedang berada dimana. Untung saja toko ini tidak terlalu ramai. Siapa juga yang akan belanja furnitur dipertengahan bulan.
"Aku sayang kamu, mas."
Mas?
Kevin mungkin sedang mengalami gangguan pendengaran.
***
"Papa kenapa sih, ma? Dari tadi salting."
Kevin melotot pada putranya. Salting dia bilang. Tahu apa anak enam tahun soal salting?
Alea tertawa kecil. Dibawanya kedua tangan Alvin ke perutnya yang mulai membuncit.
"Pegang deh. Gak lama lagi dedeknya bisa gerak-gerak dalam perut mama."
"Beneran ma?" Alvin menempelkan telinganya diperut Alea. "Dedeeeek...." Ia mendongak. "Kok gak ada suaranya, ma?"
Kekehan mbok Ina menginterupsi suasana. Wajah cengo Alvin berubah kesal.
"Iih... Mbok Inaaaa..."
"Si dedek mana ada suaranya, den. Tunggu lahir baru bersuara."
"Lahir itu apa? Keluar ya? Dedek keluar lewat mana?"
Dan tawa Kevin pun meledak. Ia memegangi perutnya sampai setengah bersandar ke sofa. Ketiga pasang mata disana menatapnya asing. Kevin tidak pernah tertawa seperti itu sepengetahuan mbok Ina. Alvin juga heran. Ayahnya tidak pernah begini. Hanya Alea yang tersenyum senang.
Akhirnya....
Akhirnya dia bisa melihat tawa itu lagi. Namun hal itu tak berlangsung lama. Kevin menyadari keheranan tiga orang didepannya dan berdehem. Dia membetulkan duduknya, mengeluarkan vitamin Alea dari dalam bungkusan plastik.
"Diminum dulu. Kamu melewatkan satu jadwal karena merengek minta nonton film," omelnya.
Alea justru memeluknya dari samping. "Makasih ya, Vin."
"Terakhir kali kamu panggil aku bukan pakai nama."
"Oh ya? Apa emang?"
"Bukan apa-apa," geleng Kevin kemudian.
***
Telepon dan juga chat WA membanjiri nomor ponsel Alea. Nyaris seluruh negeri tahu siapa Kevin Hamidjoyo, orang yang tidak mengenalnya secara pribadi pun iseng mengikutinya di media sosial. Hanya untuk sekedar tahu bagaimana hidup bergelimang harta ala keluarga Hamidjoyo. Juga penasaran pada siapa sebenarnya sosok ibu dari Alvino Hamidjoyo.
Foto yang diposting Kevin dalam keadaan setengah sadar kemarin tak pelak menjadi sorotan publik. Berterima-kasihlah pada hati yang kadang tidak membiarkan otak berpikir terlebih dahulu. Media dan publik bertanya-tanya. Hidup Kevin yang akhir-akhir ini aman dari pemberitaan pun kembali membuat masyarakat penasaran. Terlebih beberapa orang yang ternyata mengenali siapa sosok didalam foto yang diunggah oleh Kevin. Mereka bertanya langsung pada si empunya diri.
HI UGM 2010
Anindya Fahlevi added you
Anindya Fahlevi: Aleaaaa
Sriana Dwiningsih: Alea Hamidjoyo?
Juan Ariga: Itu beneran kamu kan, Le?
Ugh....
Alea mengecek member grup. Ternyata hanya teman-teman dekatnya saat kuliah. Orang-orang yang selalu mencomblanginya dengan Kevin yang merupakan mentornya kala itu. Ia bingung harus menjelaskan apa.
Alea Bramantyo: Iya itu aku, gaes
Anindya Fahlevi: Eleuuuh... Zaman kuliah bilang gak gak. Lha iki opo?
Juan Ariga: Istrinya Kevin yang dirahasiain selama ini kamu dong ya??? 😲😲😲
Alea Bramantyo: 😊
Alea memilih mode mute untuk grup itu. Biarlah. Dia bingung bagaimana harus menjelaskan semuanya. Terserah bagaimana orang menyimpulkan. Mendadak ia penasaran. Jika respon banyak orang sedikit berlebih begitu, berarti benar apa yang dikatakan Riana. Kevin tidak pernah dekat dengan wanita manapun. Lalu ia iseng mengetikkan sesuatu dikolom pencarian google.
Istri Kevin Hamidjoyo
Diluar dugaan. Artikel yang muncul justru membuatnya menganga lebar. Kebanyakan dirilis kemarin dan hari ini.
ISTRI RAHASIA KEVIN HAMIDJOYO: BENARKAH PUTRI KELUARGA BRAMANTYO?
ALEA BRAMANTYO: JAWABAN SEBUAH MISTERI
KEVIN HAMIDJOYO AKHIRNYA 'MEMPERKENALKAN' SANG ISTRI
TERJAWAB SIAPA SOSOK ISTRI KEVIN HAMIDJOYO
PUTRI TUNGGAL DAN PUTRA TUNGGAL: KERAJAAN BISNIS YANG MENDUNIA
TERKUAK: KEVIN HAMIDJOYO MENANTU KELUARGA BRAMANTYO
Judulnya memang beragam. Tapi isinya tidak jauh dari postingan foto Kevin dan juga isu kenapa mereka menikah. Rata-rata mengasumsikan bahwa ini adalah pernikahan bisnis. Alea menghela napas. Apa Kevin tidak terganggu karena pemberitaan ini?
***
"Sebentaaarr..." Alea setengah berlari menuruni tangga. Membuat mbok Ina histeris.
"Ibuuu jangan lari-lari, buuuu... Nanti kenapa-kenapa. Duh amit-amit, Gusti...."
Alea memelankan langkahnya sembari cengengesan. "Maaf, mbok."
"Ada mbok yang buka pintu. Ibu ndak usah lari-larian."
Alea tersenyum masam. Andai Kevin yang sebegitu perhatian. Ini? Malah mbok Ina. Insiden foto tempo hari tidak serta merta membuat Kevin berubah jadi lebih manis. Sehingga Alea berpikir, mungkin itu hanya sekedar caption. Seperti anak-anak zaman sekarang. Foto apa, caption apa, yang penting bagus dan menunjang pencitraan diri.
"Alea Hamidjoyo!"
Suara itu melengking nyaring. Alea mengernyit. Sejak kapan nama belakangnya berubah? Ia menolehkan wajahnya ke arah pintu masuk.
"Ibu?"
Natasha Tanudjaya berdiri ditengah-tengah pintu, menenteng banyak bungkusan. Dibelakangnya, sang suami, Airlangga Hamidjoyo, terlihat cukup kerepotan dengan beberapa kotak perlengkapan. Mang Ujo memang sedang tidak ada dirumah. Ia pergi menjemput Alvin.
Natasha menghela napas kesal. Masih saja menantunya yang kaku ini memanggilnya ibu. Dan dia semakin kaku saja. Kemana kelakuan tengilnya saat pertama kali mereka bertemu?
"Si Kevin anak itu benar-benar tidak tahu diri!" Omelnya.
"Ibuuu... Jangan marah-marah, ayo duduk dulu."
"Mau ngapain?" Natasha memelototi Alea yang berniat membantunya membawa barang-barang. "Jangan terlalu sibuk." Natasha menyerahkan bawaannya pada mbok Ina. "Apa kalian sudah tidak menganggap mama sebagai seorang ibu? Kenapa kamu hamil tapi Kevin gak bilang-bilang?"
Kevin tidak mengabarkan ini pada orangtuanya? Oh. Kenapa rasanya ada yang menusuk didada Alea? Ia menarik napas panjang.
"Apa dia mau mama tiba-tiba sesak napas lagi? Yang pertama saja tahu-tahu sudah bayi besar. Masa yang kedua mau begitu lagi?"
"Ibu, duduk dulu.... Bapak juga. Biar mbok Ina buatkan minuman segar dulu. Kelihatannya bapak menyetir sendiri. Pasti lelah."
"Mana suamimu??" Natasha masih ingin mengomel.
"Kevin?"
"Ya siapa lagi? Memangnya kamu punya suami lain?"
Sabar, Alea... Sabar....
"Belum pulang, bu. Biasanya pulang sore."
"Anak itu!"
"Mama...." Airlangga menyentuh lengan istrinya. Berusaha menenangkan.
"Dia itu loh, pa. Istri hamil gak bilang-bilang kita. Ditinggal pula seharian dirumah. Apa harus ditatar dulu anakmu, pa? Cuma bisa bikin aja!"
"Mamaaa...."
Alea menahan tawa mendengar kalimat ibu mertuanya. Disaat yang sama, ia merasa iri melihat Airlangga memperlakukan Natasha. Ayah mertuanya itu adalah pria kaku. Semua orang bisa tahu dalam sekali lihat. Tapi ia begitu care pada istrinya. Alea berharap diperlakukan begitu juga.
Ia tahu ini sedikit tidak tahu diri. Dulu saat Kevin memperlakukannya dengan sangat baik, dia menolak. Sekarang saat pria itu kecewa dan berbalik mengabaikannya, dia justru meminta lebih. Tapi apa salah? Dia kan sedang mengandung. Seharusnya Kevin bisa lebih perhatian. Sedikit saja.
***
Alea membiarkan kedua mertuanya beristirahat setelah makan siang. Ia kembali membuka situs pencari dihandphonenya. Beginilah yang dia lakukan selama dirumah Kevin. Alea tidak punya banyak teman di Surabaya. Keluarganya pindah dari Jogja setahun setelah kepergiannya keluar negeri. Memulai semua dari awal lagi. Begitu kata papanya. Tapi ternyata, takdir justru menuntunnya kembali bertemu Kevin. Dikota yang sama.
BREAKING NEWS! KEVIN HAMIDJOYO: ALEA BRAMANTYO BUKAN ISTRI SAYA
Alea menatap nanar layar datar itu tanpa berniat menyentuhnya lagi. Ia mendengar pintu terbuka.
"Sudah makan, Alea?"
Kevin menatapnya dengan sorot yang diartikan Alea sebagai tatapan sok peduli. Pria itu terlihat lelah. Jasnya sudah menggantung dipundak dengan dasi ditarik sampai longgar.
"Kamu kenapa?"
Alea bangkit dari kasur. Meraih telepon genggam dan juga tasnya.
"Alea!"
Tangannya ditahan oleh Kevin.
"Mau kemana? Kamu kenapa?"
"Gak usah sok peduli, Vin! Aku capek. Kalau ini yang kamu mau, fine.... Aku pulang ke rumah papaku. Aku gak akan ganggu kamu dan Alvin lagi. Terima kasih untuk semuanya."
"Loh? Alea! Alea!"