I Love You, Baby Sitter

By QWSya_

237K 13.8K 379

(Follow me first) siapa tau ada yang di private^^ Mau minta follback boleh kok, comment aja^^ Pertemuanku den... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
16
17
kosong
18
19
20
kosong
21
22
23
24
25
26
27
28
29
Malam!

15

6.4K 446 20
By QWSya_

Happy reading and enjoy it!

Typo anywhere betewe!

Betewe lagi, gue kangen ali main pilem!
Oiya, ada yang udah nonton DANUR? Kalau belum ayo buru ajak temen, pacar, atau sahabat kamu. Mama papa juga bisa kalo kamu mau ajak. Sumpah itu film serem abis, gewlaa!!! Pas di awal aja udah bikin gue merinding. So yang belum nonton ayo dah di buru bioskop yang deket di kota kalian. And got it 😍
_______________________________________

Setelah selesai dari pemakaman talitha, ali segera kembali ke rumahnya. Rasanya dia hanya ingin mengurung diri dikamar sambil meratapi foto2 mantan tunangannya. Dia gak nyangka aja kalo lithanya telah di panggil yang maha kuasa secepat itu. Mungkin tuhan terlalu menyayangi talitha. Ya dia hanya bisa berpikiran positif saja. Tidak mau lagi meraung raung dan menyalahkan takdir. Karna dia yakin kalau itu semua sudah di atur oleh yang maha kuasa.

Namun jika ditanya dia masih merasa kehilangan atau tidak, sudah jelas jawabannya iya. Siapa yang gak ngerasa kehilangan ketika lo udah bersama sama dia selama 7 tahun. Merasa ada yang beda itu pasti.

Sekarang ali sudah berada di dalam kamarnya yang didominasi hitam dan putih. Mengurung dirinya didalam sambil bersandar di kepala ranjang. Mengelus bingkai foto yang berisi dirinya dan talitha.

"Aku udah ikhlaskan kamu sayang"

"Kamu baik2 ya disana, aku pasti bakal kangen kamu"

"Pasti aku bakal kangen sama suara tawa kamu, sama bawelnya kamu, sama masakan kamu yang selalu lezat itu"

"Aku yakin kalau kita bakal bertemu lagi disurga nantinya, dan aku percaya kalau kamu bakal berada disisi ku selamanya. Walaupun aku gak bakal bisa melihat ragamu"

"Seperti sekarang, aku bisa merasakan kehadiranmu disisiku. Sedang tersenyum lembut kearah ku"

Ali menatap kedepannya dengan berbinar. Dia melihat talithanya dengan gaun putih bersinar menatap dirinya dengan senyumannya yang menawan. Ali terkesima, dia ingin berkedip namun takut sosok bidadari itu menghilang.

Dia masih memperhatikannya sampai dia rindu akan pelukan talithanya. Se-segera mungkin ali bangkit dan berjalan pelan mendekati sosok talitha. Matanya masih awas melihat kearah talitha tanpa berkedip. Setelah sesaat sampai didepan talitha, tanpa aba2 dia langsung mendekap sosok talitha itu erat.

Sempat menegang karna sosok itu membalas pelukannya tak kalah erat. Dia berfikir kalau sosok itu adalah halusinasinya saja. Namun saat mendapat balasan pelukannya dia yakin, bahwa talithanya masih ada. Disini, didekatnya dan tak akan pergi lagi.

Namun saat dia membuka matanya, yang entah sejak kapan terpejam. Dia merasa tangan yang melingkari pinggangnya terasa mengendur. Dan sosok itu perlahan menghilang membentuk satu sinar kecil yang lama kelamaan menghilang pergi entah kemana.

Ali hampir saja meneteskan air matanya. Namun sesaat dia tersenyum memandang titik sinar kecil tadi dan mengulas senyumnya semakin lebar.

"Dan sekarang aku makin yakin kalo kamu masih ada, dan akan selalu ada didekat ku walau ragamu sudah terkubur didalam sana".

\*\*\*\*\*\*\

Prilli kini tengah terduduk dengan lemas disofa putih tulang di ruang tamu rumah ali. Dia baru saja hampir terlelap saat suara al menggema di ruangan itu.

"Ontiii", suaranya melirih disaat sudah sampai disebelah prilli. Dia memeluk pinggang prilli dengan muka yang menyuruk di depan dada prilli.

"Tante lita udah tenang kata uncle. Katanya tante lit udah bergabung bersama bidadari bidadarinya surga. Itu tandanya kita udah gak bisa liat tante lit lagi ya onti?",tanyanya. Kepalanya menengadah menatap wajah sayu prilli.

Sambil meringis kecil dengan jemari lentiknya yang memijat pelipisnya dia menatap lembut kearah al. "Iya sayang. Tapi tenang, onti yakin kok kalau tante lit masih ada bersama kita. Tapi dia gak kelihatan. Kamu seharusnya seneng dong, tante lit udah gak akan ngerasain sakitnya lagi. Dan dia sudah bergabung bersama bidadari bidadari surga yang cantik2".

Al terlihat melamun mendengar penuturan prilli. Sementara prilli masih terus memijat pelan pelipisnya. Dia merasa pusing, dan tubuhnya terlalu lemas untuk sekedar berdiri saja. Mungkin dia terserang demam. "Iya tapi kan nti. Kalau misalnya al kangen masakan tante lit gimana. Soalnya gak bakal ada yang bisa gantiin masakannya tante lit. Sedangkan onti sendiri kan gak bisa masak", al berucap dengan begitu polosnya membuat prilli meringis karna ucapan terakhir al memang benar adanya.

"Nanti kita cari restoran yang masakannya lezat deh. Yang setara sama masakannya tante lit ya".

Al menggeleng dengan tegas. "Gak mau! Al maunya.sekarang onti yang gantiin tante lita jadi chef kami. Al mau onti ii yang masakin nasi goreng untuk al. Ya? Ya? Ya?". Menengadahkan kepalanya kearah wajah prilli dan mendekatkan wajahnya. Membuat prilli tertawa karna al memajukan kepalanya dengan matanya yang membulat besar.

"Iya iya. Nanti onti belajar sama om Gino deh. Soalnya om Gino masakannya juga gak kalah enak sama masakannya tante lita. Tapi!!! Sekarang kamu masuk kekamar terus tidur ya. Istirahat. Biar besok bisa kesekolah dengan semangat. Lagian ini juga udah malem".

Al mengedip ngedipkan matanya dan segera menjauhkan wajahnya yang tadi hanya berjarak sejengkal dari wajah prilli. "Yaudah deh. Tapi onti temenin al ya. Bacain dongeng dulu tapi".

Prilli mengerutkan dahinya lalu menatap jahil kearah al. "Udah kelas satu kok masih minta dibacain dongeng sih", dia berujar seraya mencolek hidung al dengan gemas.

Al hanya nyengir lucu sambil menggaruk hidungnya. "Ya... gak papa dong nti. Pokoknya al gamau tau. Onti harus bacain al dongeng yang berbahasa inggris".

Prilli menganga beberapa detik. Sebelum selanjutnya dia mengangguk dan menggandeng tangan mungil al menaiki tangga untuk menuju kamarnya.

"Once there was a mouse in plaster cast." Prilli melirik kearah al yang meliriknya dibalik selimut biru tuanya. "His name was little guy. He was only nine months old. He belonged to Jane...li."

Cepet banget perasaan tidurnya al. Kasihan, kamu pasti capek ya sayang, prilli bergumam dalam hati sembari mengelus rambut tebal al.

Setelah menutup buku dongeng yang sedari tadi dipegangnya dan meletakkan dinakas samping tempat tidur al. Dia pun bangkit dan menarik selimut sampai sebatas leher al. Setelah mematikan lampu kamar al dan menyalakan lampu tidur prilli pun melangkah keluar kamar setelah sebelumnya mengecup dahi al dan mengucapkan 'good night al. Onti sayang kamu'.

Saat berbalik badan setelah menutup pintu kamar al dia berpapasan dengan ali yang baru menutup pintu kamarnya juga. Ali hanya melirik sekilah lalu vw jalan dengan malas menuruni tangga. Prilli hanya mengernyitkan dahinya saat melihat penampilan ali.

Ali hanya mengenakan kaus polo dan celana bahan sebatas lutut. Rambutnya acak2an dan matanya terlihat sembab. Prilli kemudian menyusul di belakang ali tak lama kemudian. Masih terus mengikuti ali sampai tiba didapur dan berhenti dibelakang ali yang sedang menyeduh kopinya.

Saat ali berbalik dia sempat terkejut sama seperti prilli. Namun sesaat kemudian wajahnya kembali datar sambil memandangi prilli dengan alis naik sebelah. Prilli yang kemudian tersadar dengan apa yang dilakukannya menunduk dengan meremas remas jemarinya.

Aduh bego banget sih prill. Seharusnya lo cuma nunggu sampai dipintu dapur aja. Gaperlu sampai dibelakang ali ngikutinnya. Bodoh..aish!

"Ada yang mau kamu bicarakan?". Ali lah yang memulai pembicaraan karna dia ingin segera kembali kekamarnya. Kembali menyendiri sambil memperhatikan foto2 talitha.

Prilli terkejut untuk yang kedua kalinya. "Eh..em..itu..a-nu. A-apa ya..ehem", mulutnya mendadak kaku. Semua kata2 yang sudah tersusun di otaknya mendadak hilang karna jaraknya dan ali yang hanya 2 jengkal jari tangan.

"Kalo gak ada yang mau diomongin saya permisi. Urusan saya diatas masih banyak." Hah! Pinter sekali kamu Gavin Aliando Abraham. Ali kemudian melangkah kekiri lalu berlalu begitu saja.

Prilli yang tersadar, segera cepat2 menarik lengan ali yang otomatis menghentikan langkah ali. Kok ini dokter ngomong jadi lebih sopan sih?. "Em..sa-saya mau minta ijin untuk menemui teman saya diluar. Saya akan kembali sebelum jam 10 saya janji".

Ali mengernyit heran. Untuk apa perempuan ini meminta ijin malam2 keluar rumah. Namun dia berfikir itu bukan urusannya. Ali mengangguk sambil melepaskan tangannya yang tadi dicengkram prilli dengan lembut.

Prilli dibuat terkejut lagi dan lagi. "Saya ijinkan kamu keluar malam ini. Tapi ingat, sebelum jam 10 kamu harus sudah pulang. Atau pintu depan akan saya kunci dari dalam". Setelah mengatakan itu dia segera berlalu dan masuk kekamarnya yang berada dilantai atas.

Setelah ali pergi, prilli hanya bisa menghelan nafas gusar sambil memukul mukul pelan keningnya. Sumpah serapah untuk tingkahnya yang membuatnya malu di depan ali dia keluarkan didalam hatinya. Setelahnya dia masuk kekamarnya yang berada dilantai satu untuk berganti pakaian. Setelah menelpon pak budi ojek langgananya yang mengatakan bahwa si tukang ojek sudah berada didepan gerbang rumah ali. Prilli pun dengan segera keluar masih dengan sumpah serapahnya didalam hati.






Demi apa gue UPDATE 😂
Setelah sekian lamanya menghilang karna sibuk mikirin ujian ini itu. Aku kembali membawa cerita absurd nan gaje wkwk. Gak mau ngomong banyak cuman mau minta doanya karna dibulan bulan ini semua ujian dari USEK, USBN, UPRAK semua dah dimulai. Minta doanya supaya gue ngerjain soalnya gak ngelantur karna mikirin ini cerita yang alurnya tiba2 ilang gak tau kemana. Semoga gue bisa ya ngerjain ujiannya sampai nanti di final UN gue juga bisa ngerjainya. Aminnn.

Lope lope

QWSya_

Continue Reading

You'll Also Like

36.3K 3.4K 64
A college going girl.. 👩 She is sweet and innocent always helping others... A guy in her college... She was always having crush on him from the very...
161K 6K 12
2 tom dylogii ,,Agony"
68.2K 8.2K 22
"သူက သူစိမ်းမှ မဟုတ်တာ..." "..............." "အဟင်း..ငယ်သူငယ်ချင်းလို့ပြောရမလား..အတန်းတူတက်ခဲ့ဖူးတဲ့ အတန်းဖော်လို့ ပြောရမလား...ဒါမှမဟုတ်..ရန်သူတွေလို...