UNTRUE (BTS FanFict)

By PeachesKim

192K 22.3K 2.8K

BUKAN BOY X BOY, BUKAN YAOI, BUKAN GAY :) Dipertemukan dengan mu membuat ku sadar, jika melanggar adalah hal... More

Prologue
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
FRANK
Part 19
Part 20
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Heart Throb
Part 34

Part 21

4K 589 67
By PeachesKim

Maafkan part ini.

Kim ga punya ide lebih 😩😩😩😭😭😭

***

"Jangan mempermainkannya kalau kau tidak suka, Hyung, ku rasa dia bukan gadis yang pantas untuk jadi mainan mu"

Ucapan Jungkook kali ini sontak membuat Taehyung terdiam. Senyumannya luntur dan tatapannya teralih pada Jungkook yang sedang diam dengan wajah seriusnya.

Bukan terkejut soal Jungkook yang tiba-tiba memanggilnya dengan sebutan 'Hyung'. Tetapi, soal ucapan laki-laki itu tentang Mirae.

Ini bukan Jungkook.

Taehyung tak mengenal Jungkook yang ini.

Jungkook bukan laki-laki yang senang dengan keseriusan. Jungkook yang dia kenal, adalah Jungkook yang kaya akan ucapan picisannya.

Tapi, kali ini tidak. Sudah Taehyung bilang dia tahu segala gelagat anak ini.

Dan kali ini, Taehyung melihat keseriusan di dalamnya.

***

Dua hari lagi adalah hari dimulainya sekolah. Hanya dengan memikirkannya sudah membuat malas.

Mirae lantas bangkit dari meja makan setelah menyelesaikan makan siang. Berlanjut menyapa bibi Ahn yang sibuk di hadapan pantry.

Suasana sepi dari rumah yang seolah tak berpenguhi ini kian membuat Mirae merasa muak.

Ibu, orang yang memintanya untuk pindah kembali ke Korea, justru adalah orang yang membuat Mirae merasa sendiri.

Ibunya selalu sibuk dengan bisnisnya bersama paman Kim.

Membuat rumah ini hanya dihuni olehnya, bibi Ahn dan satu makhluk antah berantah yang tak pernah sekalipun diharapkan Mirae hanya untuk sekedar melintas di hadapannya.

Berlebihan memang. Tapi, bagaimana jika hanya dengan melintas, laki laki itu bisa membuat jantungnya berdetak di atas kecepatan normal?

Ditambah... keadaan mereka yang jauh berbeda saat ini. Ah, lama-lama memikirkan itu malah membuat Mirae ingin bunuh diri saja.

Ini aneh karena hanya memikirkannya sudah membuat sesuatu didalam sana mengalir cepat dan panas menyeruak di wajahnya.

Mirae putuskan untuk duduk di sofa ruang televisi. Meraih remote dan menyakakan telivisi untuk sekedar mengganti channel.

Kurang kerjaan memang.

"Kau?! Naega wae? Eoh?... Yah, Jeon Jungkook. Ck, tunggu di sana"

Mirae sontak menegak setelah mendengar suara bariton dari balik dinding sekat ruangan.

Kim Taehyung.

Seolah ketahuan memecahkan guci terbaik milik ayah di tiga tahun yang lalu. Mirae mendadak gugup dengan jantung sialan yang seakan tengah menendang-nendang rongga dadanya untuk bergerak keluar.

Sudah Mirae bilang...

BRHUK

Sialan. Mirae tersentak.

Laki-laki itu tambah berdecak sebal bersamaan dirinya, yang menghempaskan tubuh di atas sofa yang sama dengan Mirae.

Menyebalkan. Mirae semakin merasakan bahwa dirinya tengah tidak baik. Ada yang salah disini.

"Mi..."

Cara laki-laki itu memanggilnya...

Ya Tuhan. Mirae merasa lututnya melemas.

"Mau ikut aku ke toko buku?"

***

Ini konyol. Seorang Kim Taehyung mengajak ku untuk ke toko buku.

Seharusnya aku bilang tidak dan pergi untuk tidur di kamar yang hangat.

Tapi, si bodoh Mirae ini malah diam dan menggerakkan kepalanya naik dan turun.

Katakan aku bodoh semaumu karena itu faktanya.

Taehyung punya sesuatu yang membuat tubuhku tidak bisa menolak, meskipun disisi lain aku tidak menginginkannya.

Manik pekat yang terkesan dingin, memiliki pesona sendiri dalam diri Taehyung. Itu akan biasa saja kalau bukan Taehyung pemiliknya.

Lalu, bagaimana cara suara berat itu berbicara. Semuanya seolah menggambarkan Taehyung sebagai sosok yang sempurna walaupun penampilannya yang berandal.

Tapi, tidak di pungkiri kalau penampilan itu adalah point yang semakin mendukung pandangan orang- tidak, mungkin terutama bagi para gadis untuk Taehyung.

BRHUK

"Aw..." sebuah ringisan sukses lolos dari bibirku. Ketika rasa sakit dan gebrakan yang menjalar di seluruh bagian kepala ku ini.

"Yah... jalanlah yang benar" tidak perlu untuk mendanga. Aku tahu aku telah menabrak Taehyung.

"Seharusnya aku yang bilang, jangan melamun"

Aku sontak mendanga dan menemukan Taehyung yang tengah menunduk menatap langsung ke arahku.

Tatapan itu...

Dia kembali membuat ku tak bisa berkutik. Terpaku pada tatapan super tajam miliknya dan aroma maskulin khas tubuhnya yang menguar mengelilingi ku.

Waktu seolah berhenti, dan aku ingin itu terjadi sungguhan.

"Kau boleh terpesona, tapi jangan seperti itu. Mengerikan, tahu tidak?"

Katanya... APA?

Aku sontak mengambil langkah mundur. Mendengus dan hampir tertawa hanya untuk menghilangkan rasa gugup yang tak kunjung hilang.

"Jangan konyol, cepat cari apa yang kau inginkan"

Aku beralih pada jajaran pena berbentuk lucu di rak samping kananku. Mengalihkan pandangan dari Taehyung dengan guna menormalkan detakan jantung bodoh ini.

"Lucunya..." aku berdecak tanpa sadar. Lalu, meraih satu pena dengan bentuk wajah anak anjing yang imut di atasnya.

"Itu bisa merekam suara, loh"

Aku dengar suara dingin itu mendekat. Jadi, aku cepat-cepat menggeser tubuhku untuk memberinya tempat.

"Kok, tahu?"

"Dasar bodoh, baca keterangannya" dia menyentil keningku yang tadi baru selesai menabrak tubuhnya.

Aku kembali meringis dan memukul tangannya pelan. Dia malah tertawa karena itu.

Mataku bergilir ke bawah. Dan menemukan keterangan yang Taehyung bilang.

"Lucu ya" Aku beralih pada Taehyung yang sedang ikut melihat-lihat pena. Dia langsung berpaling dan menatap dalam pena yang aku ancungkan untuknya.

"Berlebihan, biasa saja"

Dan sifat menyebalkannya keluar.

"Terserah" ku putuskan untuk kembali memilah-milah.

Pilihan ku jatuh pada pena berkepala kucing berpitah pink di lehernya.

"Sini, aku sekalian dengan barang ku saja" aku belum sempat berbalik dan menaruhnya di keranjang, saat Taehyung meraihnya.

Dia juga mengambil pena berkepala anjing yang pertama kali ku ambil. Taehyung memasukkan kedua pena itu kedalam keranjangnya.

"Eh, aku tidak mau yang anjing, aku lebih suka yang kucing"

Taehyung berseolah tidak mendengar ku. Di melanjutkan langkahnya dan membuatku bersusah payah untuk menyajarkan langkahnya yang lebar.

"Yang itu untukku"

Apa? Untuknya?

Sepersekian detik tawa ku meledak. Aku fikir ini bisa terdengar hingga dua block rak dari kami. Tapi, fikiranku yang memang tak pernah jernih jika bersama Taehyung, membuatku menghiraukan itu semua.

Bukan apa.

Tak terbayang bagaimana Taehyung di kelas, menulis menggunakan pena yang berkepalakan anak anjing di atasnya.

Bukankah menggemaskan? Alih-alih menghentikan tawa ku, aku malah semakin menggodanya.

Tiba-tiba, Taehyung berhenti berjalan dan berbalik.

Aku mengambil langkah mundur dan menghentikan tawaku. Demi kening ku yang tak kini terselamatkan, dia apa-apaan?

"Jalanlah dengan baik" ck, aku berdecak sebal. Dia senang sekali berhenti tiba-tiba.

Dia dan temannya, si Jungkook itu, sama saja. Selalu menyalahkan ku, padahal itu salah mereka.

Sialan. Aku malah jadi mengingat soal insiden sepatu roda di hari pertama masuk sekolah.

"Apa?" aku mendanga untuk menatap Taehyung. Laki-laki itu diam dan menatapku seolah sedang menyelidik.

Aku akan saja kembali melemas kalau tidak mengalihkan pandangan.

Seirus, dia menyebalkan. Kenapa dia bisa setampan itu dengan wajah datarnya?

"Kata Namjoon, seorang gadis senang memiliki barang yang sama dengan kekasihnya"

Dia sedang berbicara... apa?

Aku yang penasaran kembali mematutkan tatapan kepada laki-laki tinggi itu. Menanti ucapan selanjutnya dengan berdoa di dalam hati, agar nantinya aku baik-baik saja.

"Jadi, kau senang tidak memiliki barang yang sama dengan ku?"

Mati kau Mirae.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
#Tae's💞

Continue Reading

You'll Also Like

164K 26.2K 48
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
73.5K 6.6K 76
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
34K 7.4K 17
Lalisa Manoban, gadis misterius yang sering di anggap buruk oleh teman sekolahnya. Jennie Kim, gadis manja ceria yang penuh dengan semangat. hari-har...
195K 18.9K 70
Freen G!P/Futa • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...