[#3 SEVIT SERIES] MY CAPTAIN...

By Jihyonicorn

11.2K 1.6K 164

"Lo itu kelewat polos atau emang bego sih Day? Heran gue." More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

11

489 71 3
By Jihyonicorn

Vernon dan Dahyun sontak mengerjapkan mata mereka bersamaan. Cowok itu menggaruk pelipisnya berusaha bersikap biasa.

Namun bukan Wonwoo namanya kalau ia tidak merasa ada yang aneh diantara mereka.

"Lama banget sih lo! Gue sampe lumutan nungguin lo disini," protes Dahyun langsung menghakimi Wonwoo.

"Lebay banget lo. Belom juga sejam gue tinggal, udah kangen," jawab Wonwoo asal membuat Vernon sadar jika ia harus pergi dari situ.


Ia lalu melap telapak tangannya yang berkeringat ke celananya, "kalo gitu, gue duluan Won," pamit Vernon bersalaman ala-ala cowok ke Wonwoo. "Sipp," jawab Wonwoo tersenyum. "Gws Day," ucap Vernon tak berani menatap gadis itu langsung. Ia hanya melirik ke arah Dahyun lalu melangkah pergi.










Dahyun melongo menatap kepergian Vernon.

"What!? Vernon nge-gws-in gue? OMG seorang Vernon? Cowok super dingin itu nge-gws-in gue!! AKHIRNYAAAAA!!!"

Dahyun menjerit dalam hati merasa sangat senang. Mendapat ucapan 'GWS' dari Vernon tadi, membuat pipinya kini memerah. Tak sadar senyuman pun mengembang di wajah gadis berkulit tahu itu.


"Kenapa lo?" tanya Wonwoo melihat Dahyun merasa aneh. Ia lalu menaruh punggung tangannya di jidat Dahyun. "Badan lo nggak panas kok. Tapi kok pipi lo merah banget. Lo nggak apa-apa kan?"

"Won... kayanya gue lagi mabuk deh..." ucap Dahyun memegangi pipinya tersipu.

"Hah? Mabuk?"

"Day, mending sekarang gue anterin lo pulang. Lo udah gila," ajak Wonwoo tanpa sadar menarik Dahyun cukup kuat.



"Akh! ANJU SAKIT PEA!" pekik Dahyun sangat keras sehingga membuat Wonwoo sendiri merasa kaget.

"Jangan main tarik-tarik dong Won! Ini kaki gue masih sakit!"

Bukannya merasa bersalah, Wonwoo malah tersenyum geli melihat penderitaan Dahyun. "Sorry-sorry. Gue lupa. Makanya ayok jalan, mau cepet sampe rumah nggak?"

"Ya sabar elah! Kaki gue nih nggak bisa diajak cepet."




**



"Anjir Ver, lo barusan ngapain!"

Vernon menyenderkan badannya di tembok mencoba menenangkan dirinya karena kejadian tadi.

"Dahyun ngeliatin gue sambil senyum ke gue. Ver... lo pasti udah gila."

Sepertinya cowok itu masih belum bisa melupakan betapa indahnya senyuman Dahyun tadi.


"Ver.. lo juga ngeliat dia barusan. Sekarang lo udah berani ngeliat mata Dahyun. Loo banyak kemajuan! Assa!!!"

Dia memang gugup, tapi satu hal yang bisa diambil dari kejadian tadi adalah, cowok super dingin itu sudah tak takut lagi untuk memandang mata Dahyun. Vernon menyebut dirinya memiliki banyak kemajuan. Kemajuan dalam berintaksi dengan gadis yang disukainya. Kim...Dahyun.


**





"Lo kesambet ya?" tanya Wonwoo melirik Dahyun yang duduk disampingnya itu. "Lo mikirin apa sih?" lanjutnya karena sedari tadi, ia perhatikan cewek ini tak berhenti tersenyum. Seperti sedang membayangkan sesuatu.

"Bukan urusan lo," jawab Dahyun dengan ekspresi malas. Kelihatannya ia masih marah karena Wonwoo menariknya tadi.

"Yaelah, lo marah? Sorry Day, namanya juga orang lupa," ucap Wonwoo santai seraya membanting setirnya belok ke kiri. "Lagian, harusnya kan gue yang marah. Kenapa sekarang jadi lo yang marah?" lanjutnya melirik Dahyun sekilas.

"Sekarang jadi impas kan?" sahut Dahyun singkat.

Wonwoo berdehem pelan, "yaudah sekarang impas. Makanya maafin gue ya?"

Dahyun tak langsung menjawab, "Hmmmmm, karena suasana hati gue lagi baik, yaudah deh. Lo gue maafin," kata gadis itu akhirnya memaafkan Wonwoo.

Wonwoo mengkerutkan kening heran, "tumbenan maafin gue cepet banget. Lagi seneng kenapa lo?" balik cowok itu bertanya tak lupa menarik rem tangan karena lampu merah menyala.

Dahyun menoleh, memandangi wajah cowok itu lekat. Wonwoo melirik Dahyun aneh, "ngapain lo ngeliatin gue? Baru sadar gue ganteng?" tanyanya membuat Dahyun berdecak lalu menggeleng-gelengkan kepalanya. Sepertinya ada sesuatu yang gadis itu pikirkan tadi.

"Kalo gue curhat ke Wonwoo, ni anak kira-kira ngerti nggak ya? Dia kan satu spesies kaya Vernon, jadi gue bisa minta saran ke dia."

"Woi, lo kenapa diem? Mikirin apa sih lo?" seraya mengembalikan rem tangan mobilnya, Wonwoo kembali bertanya ke gadis itu.

Dahyun menggelengkan kepalanya cepat.

"Eh engga engga. Cowo ga punya hati kaya dia mana bisa bantuin gue."


"Day?"

"Oh iya!! Kak Jeonghan!" pekik gadis itu cukup nyaring sontak membuat Wonwoo menginjak pedal rem mobilnya sehingga badan Dahyun cukup keras terhentak kedepan. Untung saja ia memakai sabuk pengaman.

"Anjir apaan tuh!?"

"Sial, kucingnya imut banget," ucap cowok dingin itu polos karena melihat seekor kucing yang mencoba menyebrang.

"Kucing?" gumam Dahyun.

Setelah menunggu kucing itu menyebrang, Wonwoo lalu memasukkan gigi satu dan menjalankan mobilnya lagi.

Oiya, Wonwoo memang terkesan dingin dan cuek. Tapi, cowok satu ini sangat suka dengan kucing. Dia paling tidak tega melihat kucing kesusahan. Tidak banyak yang tahu jika cowok satu ini maniak kucing. Dia memelihara 1 kucing anggora di rumahnya. Namanya, Spike.

"Won, lo ngerem mendadak cuma karna kucing liar?"

Wonwoo tak langsung menjawab, ia hanya menganggukan kepalanya santai.

"Gue kira nenek-nenek mau nyebrang. Makanya pelan-pelan dong Won. Untung nggak kelindes kucingnya," kata Dahyun menasehati.

Wonwoo tak menjawab, hanya fokus menyetir sambil menganggukkan kepalanya berirama tanda mengerti.

Cowok itu lalu berdecak lalu menoleh sebentar ke Dahyun, "eh, lo belum cerita ke gue. Kenapa lo bisa ada di UKS? Gue nggak yakin cuma karna keselo. Luka lo nggak kayak lo abis keseleo," tanya Wonwoo tiba-tiba membuat gadis itu menghela napas panjang.

"Jadi gini...."



**



"Anjir! Lo berdua nabrak kakak Dewan tadi pagi?! Parah! Kenapa baru cerita ke gue elah," kata Winwin tak percaya dengan kelakuan dua temannya ini.

"Si pea nih parah. Udah salah, bukannya minta maaf baik-baik, malah pake acara narik rambut lagi!" jelas Haechan mengangkat dagunya menunjuk Jaemin yang sedang melihat layar ponselnya.

Kelas 1-1 kini sedang tidak ada guru. Mereka diberikan tugas. Tapi ya namanya juga anak sekolahan, pasti ribut dulu baru ngerjain tugas.

"HA!? LO NARIK RAMBUT KAK DAHYUN!?"


.
.


Teriakan Winwin itu sontak membuat seisi ruangan menoleh ke arah Jaemin dan langsung mengkerubungi meja mereka penasaran.

"Eh, apaan nih?" kata Jaemin bingung sekaligus kaget dengan respon teman-teman sekelasnya yang berlebihan.

'Terus kak Dahyunnya respon gimana Min?'

'Kok lo parah sih!'

'Gimana rasanya narik rambut anggota Dewan Min?'

'Min, wangi nggak?'

Tanpa henti teman-temannya melemparkan pertanyaan pada Jaemin. Sehingga membuat Haechan dan Winwin terlempar kebelakang.

"Eh apaan sih lo semua! Denger gosip dikit langsung cekatan. Kerjain tugas aja sono!" teriak Winwin tak terima posisinya direbut teman-temannya yang lain.

Haechan hanya menggelengkan kepala sambil menepuk-nepuk celananya karena terjatuh.

'Elah pelit banget lo Win.'

'Kita juga pengen tau kali.'

Jaemin menghela napas panjang, berdiri lalu meninggalkan kerumunan itu. "Dasar," gumamnya.

"Eh mau kemana lo?" panggil Haechan.

"Toilet," jawab Jaemin singkat.

"Om telolet om!" teriak salah satu teman Jaemin yang langsung mendapat pukulan oleh Winwin di kepalanya. "Dia mau ke toilet anjir."

.

"Line gua kenapa nggak diread sih?"


a/n


Stay tune! Komen vote nya jangan lupa ya💕

Continue Reading

You'll Also Like

44K 6.1K 29
tidak ada kehidupan sejak balita berusia 3,5 tahun tersebut terkurung dalam sebuah bangunan terbengkalai di belakang mension mewah yang jauh dari pus...
201K 21.7K 41
Menyesal! Haechan menyesal memaksakan kehendaknya untuk bersama dengan Mark Lee, harga yang harus ia bayar untuk memperjuangkan pria itu begitu mahal...
74.2K 8.1K 85
Sang rival yang selama ini ia kejar, untuk ia bawa pulang ke desa, kini benar-benar kembali.. Tapi dengan keadaan yang menyedihkan. Terkena kegagalan...
125K 13K 24
Lima tahun lalu, Wonwoo memutuskan sebuah keputusan paling penting sepanjang hidupnya. Dia ingin punya anak tanpa menikah. Lima tahun kemudian, Wonw...