aggressive and possessive! (E...

Oleh kazuhiko_yuu

141K 8.8K 96

Tidak pernah terfikir sebelumnya kalau aku bisa memiliki seorang kekasih laki-laki, padahal aku juga seorang... Lebih Banyak

chapter 01
chapter 02
chapter 03
chapter 04
chapter 05
chapter 06
chapter 07
chapter 08
chapter 09
chapter 10
chapter 12
chapter 13
chapter 14
chapter 15
chapter 16
chapter 17
chapter 18
chapter 19
chapter 20
chapter 21
chapter 22
PENTING!!

chapter 11

4.8K 337 4
Oleh kazuhiko_yuu

Aku dan Tetsuya sampai di apartemen. Benar saja, seorang laki-laki yang berumur 47 tahun sedang menunggu di depan pintu.

"Papah.." panggilku nada tidak suka.

"Hideaki. Anak papah, aahh.. Papah merindukanmu." ucapnya sambil berjalan ingin memelukku.

Dengan segera aku menepis tangannya yang hampir memegang tubuhku.

"Tidak usah banyak basa-basi." ucapku kesal.

Tetsuya melihatku bingung. Aku berjalan mendekati pinti dan membukanya.

Tanpa aku suruh, mereka mengikutiku berjalan masuk ke dalam apartemen.

"Wah, Futoji sangat menjaga apartemen ini." ucap papah tiba-tiba.

Aku hanya diam sambil membuka mantel yang aku kenakan.

"Hide, aku akan membuatkan makan dan minum." ucap Tetsuya berbisik padaku.

Tetsuya pun berjalan ke arah dapur meninggalkanku dan papah. Sepertinya Tetsuya mengerti kalau aku dan papah butuh privasi saat ini.

"Duduklah sini Hide." ucap papah menyuruhku duduk disampingnya.

Aku berjalan kedepan dan duduk di hadapannya diantara meja yang cukup besar.

"Langsung saja. Kenapa papah kesini?," tanyaku dingin.

"Hide, jangan terlalu dingin pada papah, papah kesini punya tujuan untuk masa depanmu." ucapnya tiba-tiba.

"Apa?, tujuan papah?," ucapku makin dingin.

"Apa yang mau dibicarakan?,"

Tidak lama Tetsuya datang membawa minum untuk papah dan berdiri menghadapnya.

"Ini teman Futoji ya?," tanya papah mengalihkan pertanyaanku dan bertanya pada Tetsuya.

"Iya, saya teman Futoji." ucap Tetsuya dengan wajah dingin namun sopan.

"Oh, duduklah disini." ucap papah menawari Tetsuya.

Tetsuya berjalan ke arahku dan duduk disampingku. Mau tau apa yang aku rasa saat itu?, jantung berdegup cepat.

"Hide." panggil papah yang membuatku kembali menatapnya dingin.

"Hmm."

"Papah ingin kau menikah dengan Akira." ucapnya tiba-tiba yang membuatku terkejut.

"A..apa maksud papah?,"

Papah tersenyum kecil melihatku.

"Menikah," ucapnya.

Aku menatap Tetsuya yang berada di sampingku. Terlihat raut wajah kesal dan lemah di wajahnya.

"Tidak!," ucapku menentang.

"Kenapa tidak?, Akira temanmu sejak kecil. Dia juga selalu bersamamu dirumah saat itu." ucap papah.

"Ah.. Begini ya pah, aku tau Akira baik. Tapi aku tidak bisa dia sudah aku anggap sebagai adikku sendiri." ucapku menolak.

"Tidak... Papah sudah membicarakan ini pada mamahmu dan kedua orang tua Akira." ucap papah bersihkeras.

"Papah jangan seenaknya memutuskan. Akira belum tentu mau menerima perjodohan ini." ucapku.

"Akira tidak harus berkata iya atau tidak. Kalian kan pasangan yang serasi." ucap papah.

Aku terdiam tidak berani lagi menjawab, aku juga tidak mau melihat wajah Tetsuya saat ini.

"Baiklah, papah pulang dulu. Jaga dirimu baik-baik ya Hide, dan kau jaga Hide baik-baik." ucap papah pamit.

"Baik." jawab Tetsuya dan berjalan mengantar papah keluar.

Aku hanya diam duduk dan tidak mengantar papah, aku kecewa, kesal, benci, marah, dan sedih.

Sekian lama papah tidak mengabariku tiba-tiba datang untuk menjodohkanku dengan Akira temam kecilku dulu.

"Apa yang dipikirkan papah?, kenapa dia begitu bersihkeras menyuruhku untuk menikah dengan Akira. Aku tidak mencintainya."

"Hide.." panggil Tetsuya.

Aku masih diam tidak menjawab.

"Hide.." panggilnya lagi.

Tapi, aku masih diam tidak mau menjawab.

'Plukkkk..'

Tiba-tiba aku merasakan tangan besar dan dingin itu melingkat ditubuhku.

Tetsuya memelukku, aku menitihkan air mata bingung mau bicara apa dengannya.

"Lepaskan aku." ucapku pelan namun terdengar olehnya.

Tetsuya melepaskan pelukannya.

"Maafkan aku," ucapku lagi.

"Kau tidak perlu meminta maaf." ucapnya.

"Aku tidak tau cara menolaknya!, aku bingung. Selama ini dia pergi tanpa mengabariku tiba-tiba dia datang mengatakan hal yang membuat aku bingung!," ucapku kesal.

Tetsuya memegang wajahku dan menatapku dengan tatapan yang membuat jantungku kembali berdegup kencang.

'Cuupp.'

Tanpa izin, Tetsuya langsung mencium dan melumat bibirku.

"Nghh.." desahku.

Tetsuya mendorong tubuhku, aku terjatuh di sofa.

"Ah, Tetsu.." desahku saat Tetsuya mencumbu setiap lekuk leherku.

Susah untukku bernafas saat itu, Tetsuya terus saja menciumku dan mencumbu leherku tanpa ampun.

Aku merasa sifat aslinya keluar saat ini, saat dia benar-benar takut kehilanganku.

"Argh, ngghh.."

Tangannya mulai bermain, Tetsuya membuka kancing kemeja kerja yang masih aku kenakan.

Tangannya menjalar ke daerah dadaku dan memainkannya.

"Argh.. Tetsu.." Ucapku dengan nada lemah juga menikmati.

Wajahnya yang berada di atas dadaku membuatnya dengan mudah memainkan dadaku dengan lidahnya yang membuatku bergetar bila disentuh.

"Hah.. Hah.. Hah.." Aku mengatur nafasku.

Beberapa menit kemudiam tangannya kembali bermain dan berjalan ke tempat daerah sensitif.

"Argghh.. Hah.. Aahh.. Tetsu.." Ucapku pelan namun terdengar olehnya.

"Hide.. Hah.." Ucapnya dengan suara yang membuat tubuh bergetar.

Tetsuya terus memainkannya sampai akhirnya kami mencapai klimaks.

----

Kami sekarang berada dikamar. Aku terdiam sambil menatap Tetsuya yang berada di hadapanku. Kami berbaring berasama di tempat tidur tanpa memakai busana sehelaipun.

"Hide.." Panggilnya.

"Hmm." Jawabku masih menatapnya.

"Aku mencintaimu."

'Degg..'

Seketika hatiku mulai berdegup kencang lagi. Entah, kenapa semua sentuhan dan suaranya selalu membuat hatiku berdegup kencang dan membuat tubuhku bergetar.

"Aku tidak akan membiarkanmu pergi dari hidupku." Ucapnya lagi.

Aku masih menatapnya.

"Aku ingin kau disini, bersamaku."

Tetsuya membawaku dalam pelukannya.

"Mungkin aku akan bersikap lebih egois sekarang." Ucapnya lagi.

"Terimakasih." Ucapku malu campur terharu.

'Kkrrrookkk'

Terdengar suara yang tiba-tiba muncul dari perutku.

"Hehe, maaf Tetsuya-senpai." Ucapku tersenyum bodoh.

"Aku akan membuatkanmu makanan." Ucapnya tersenyum.

"Hah?, baru kali ini dia tersenyum lagi."

Tetsuya bangun dari tempat tidur dan memakai celananya.

"Tubuh Tetsuya-senpai benar-benar sexy, membuat aku ingin terus memeluknya."

Aku memandanginya.

"Kenapa?, mau lagi?," tanyanya tersenyum bodoh.

"Ah.. Hah, tidak." Ucapku salah tingkah.

"Haha, wajahmu." Ucapnya sambil berjalan keluar dengan tawa yang cukup keras.

"Jangan ketawa malam-malam!," ucapku kesal campur malu.

----

Jam 02.10 waktu Tokyo Jepang.

"Wah, kelihatannya enak. Tidak apa-apa kan aku makan dipagi buta ini." Ucapku sambil mengambil makanan yang dibuatkan Tetsuya.

"Tidak apa-apa," ucapnya.

"Untung besok libur, aku sangat lelah dan lagi jam segini belum tidur." Ucapku sambil mengunyah makanan.

"Makan dulu yang benar," ucap Tetsuya sambil mengambil makanan.

Aku kembali menyantap makanan yang dimasak Tetsuya.

Aku bahagia sekali, aku merasakan baru kali ini ada orang lain yang begitu peduli denganku selain Futoji.

"Aku sangat bahagia. aku ingin tetap dia disisiku. Aku tidak ingin jauh darinya. Aku ingin bersamanya. Aku mencintaimu, Tetsuya-senpai."

Dengannya aku sedikit melupakan perjodohan yang papah buat untukku.

-
-
-
Wahahaha, maaf gajelas, maaf juga kalo ada kesalahan dalam penulisan. Selamat membaca dan semoga makin suka ceritanya.

Lanjutkan Membaca

Kamu Akan Menyukai Ini

29K 1.6K 8
aku akan membuat FF mereka terinspirasi statement mereka yang sudah menjadi pasangan secara nyata. mau tau cerita tentang mereka?? Short story aja y...
29.3K 960 26
Gay Ini boys x boys Homophobic silahkan menjauh Lars, seorang mafia muda Preston, seorang pecinta muda Hanya mereka di dunia sempit ini dan berbag...
1.6K 114 28
Rabellion Arasyid, anak musik yang harus meladeni segala ocehan dan paksaan sepihak dari Valliant Samudra, anak Klub Futsal dengan maksud membalas bu...
64.8K 3K 9
#kontesfanficpugokacchi End. Langsung baca aja lah, gak boleh spoiler awokawok :'v