My Beautiful Cat

By c-blossom

37.4K 2K 331

"Yuu!" Ucap seorang gadis sambil menggoyang-goyangkan tubuh seorang lelaki. Lelaki yang merasa terganggu itu... More

Prolog
1. Shocked
2. Jealous
3. Grandma's Cat
4. New Food
5. Meet Summer
6. Hana
7. Opportunity
8. First kiss
9. Brother
10. Lost Cat
11. The Second Brother
13. Ryu Love
14. Winter
15. Winter (2)
16. Last
17. Bonus Page!!!

12. Jealous (2)

412 53 2
By c-blossom

Sebelum baca, di vote dulu yaa
Aku benar-benar berterima kasih jika kalian bersedia menyentuh vote sebelum membaca cerita ini ^_^

---

Sinar matahari sudah berhasil menembus gorden hijau kamar Yuu dan membuat kamar Yuu seketika menjadi lebih terang dan hangat.
Yuu tersenyum melihat Miyu yang sudah kembali sehat.
Miyu memasak sarapan pagi dengan ekor yang bergoyang-goyang dan telinga kucing yang menghias kepalanya.

Yuu sengaja membuat Miyu mengeluarkan wujud kucingnya, ia tersenyum gemas melihat wujud Miyu yang seperti itu.

"Yuu sarapannya sudah jadi" ucap Miyu membangunkan lamunan Yuu.

Yuu tersenyum dan beranjak ke meja makannya.
Ia duduk di samping kursi tempat Miyu duduk dan mulai menyantap makanannya.

Seperti biasa, Miyu memasak telur dan sosis goreng untuk sarapan Yuu.

Yuu memakan masakan Miyu dengan lahapnya.
Sedangkan Miyu hanya tersenyum melihat majikannya yang sudah ceria seperti semula.

Yuu menghentikan makannya setelah melihat Miyu yang tersenyum- senyum melihatnya.
Dilihatnya baju dress putih pemberian Ling lie yang dikenakan Miyu sudah kusam dan kotor.
Kenangan tentang Ling lie kembali menghantuinya.
Yuu kembali berusaha tegar dan menahan kesedihannya.

"Bajumu sudah kotor" ucap Yuu sambil memperhatikan baju putih itu.

"Ah ? Ini bekas daging, aku suka memakainya karena setiap tidur aroma baju ini membuatku nyaman"

Yuu menepuk dahinya pasrah dan berjalan kearah lemari.
Ia membuka laci dalam lemari itu dan mengeluarkan dompet cokelat nya.

Uangnya lebih dari cukup untuk membelikan Miyu pakaian.
Ia kembali menutup lemarinya dan berjalan kearah Miyu.

"Miyu masukkan telinga dan ekormu"

"Ayo kita belanja!" ucap Yuu sontak membuat Miyu meloncat kegirangan.

Miyu menggandeng 2 buah tas belanja besar, sedangkan Yuu berjalan di depannya sambil memainkan ponselnya.

"Sore nanti aku harus kembali kerja, mungkin aku akan pulang jam 11 malam" ucapnya sambil menutup ponsel.

Yuu kembali membawa 1 kantung belanjanya dan melanjutkan perjalanan.

Setelah 10 menit ia sudah sampai ke apertemennya.
Yuu mengerutkan alisnya ketika melihat seorang lelaki berpakaian serba hitam duduk di depan pintu kamar apartemennya.

"Kau siapa?" tanya Yuu curiga.

Miyu sontak berlari dan memeluk lelaki asing itu.

"A-a-apa yang kau lakukan???!!" teriak Yuu sambil menarik tubuh Miyu dari lelaki itu.

Lelaki itu malah balik memeluk Miyu dengan erat dan menatap Yuu dengan ekspresinya yang menyebalkan.

Miyu kemudian melepaskan pelukannya. Miyu tersenyum-senyum melihat lelaki yang bahkan tidak membalas senyumannya.

"Kak Ryu masih hidup Yuu!!" teriaknya kegirangan sambil kembali memeluk lelaki itu.

"Kakak apanya?! Lepaskan dulu pelukanmu!!" teriak Yuu kembali menarik tubuh Miyu.
.
.
Mereka bertiga sudah duduk di depan televisi Yuu.
Yuu duduk bersila dengan ekspresi kesalnya sambil melihat sepasang kakak beradik itu duduk dengan mesranya.

"Jadi kau kakaknya?" tanya Yuu setelah 5 kali bertanya pertanyaan yang sama.

"Kenapa? Apakah aku dan Miyu tidak mirip?" jawab Ryu ketus.

"Yah.. Kalian memang mirip, sama-sama cantik" ledek Yuu.

Ryu hanya berdecak kesal sedangkan mata Miyu berbinar-binar mendengar pujian Yuu.

Miyu kemudian melepas pelukannya dan berlari ke dapur untuk membuatkan mereka teh.

Ryu menggeser duduknya lebih dekat dengan Yuu.
Yuu memasang tampang malas ketika lelaki itu duduk lebih dekat dengannya.

"Akan kuceritakan semuanya padamu. Asalkan aku bisa tinggal disini" bisik Ryu.

"Tidak akan!" bentak Yuu.

Miyu yang mendengar bentakan Yuu kemudian keluar dari dapur dan menatap Yuu heran.
Setelah beberapa detik melihat kondisi mereka, Miyu kembali melakukan pekerjaannya.

"Nyawa adikku dalam bahaya" bisiknya Ryu.

Mata Yuu melebar dan jantungnya berdetak kencang.

"Bagaimana bisa nyawa Miyu dalam bahaya?" bisik Yuu.

"Ijinkan aku menginap lalu akan kuceritakan semuanya"

Yuu mendecak kesal kemudian menyetujui permintaan lelaki yang baru ia kenal itu.

"Ck, dimana gadis kecil brengsek itu?" ucap Zou dalam hati.

Ia berkeliling menyusuri jalan demi menemukan adik perempuannya itu.

Zou kemudian memutuskan untuk duduk dan meminum minuman kalengnya.

"Ck, bahkan adik laki-lakiku sama sekali tak patuh dengan kakak tertuanya" kesalnya dalam hati.

Ia kembali meneguk minumannya itu hingga habis.
Diremasnya kaleng itu dan melemparnya ke tempat sampah.

"Baiklah, tunggu pembalasanku Miyu"

"Miyu, aku kerja dulu" ucap Yuu sambil menarik kerah Ryu.

Miyu hanya terdiam bingung melihat Yuu menarik kerah kakaknya itu.

"Kakak akan diajak kemana?" tanya Miyu heran.

"Dia akan ikut kerja bersamaku, tidak baik lelaki dan perempuan hanya berdua di satu rumah" ucap Yuu dengan nada ibu-ibu.

"Ahh, bukankah kau tinggal hanya berdua dengan Miyu?" ledek Ryu.

Yuu menarik kerah Ryu lebih kencang dan membuat Ryu meringis kesakitan.

"Kami berangkat" ucap Yuu sambil terus menyeret Ryu menuju tempat kerjanya.

Miyu hanya melambai melihat mereka berdua menuruni tangga kemudian masuk ke dalam apartemen dan mengunci pintunya.

"Aahh!! Yuu kau datang juga" sapa Jung sambil melambai kearah Yuu.

"Oh Jung! Kenalkan ini Ryu, mulai hari ini dia akan kerja bersamaku disini" ucap Yuu sambil berjalan kearah ruang ganti, tempat pegawai biasa mengganti seragamnya.

"Apa?!"

Ryu berjalan kearah Yuu dan balik menarik kerah baju Yuu.

"Eit, jangan banyak tanya. Apertemenku tidak gratis" ledek Yuu.

Ryu menatap Yuu kesal dan melepas kerah Yuu.

Yuu segera mengganti pakaiannya dan melempari Ryu dengan baju pegawai.

"Pakai itu" ucap Yuu yang sudah memakai seragamnya.

Yuu kemudian berjalan kembali ke dapur.
Ia mulai melakukan pekerjaannya sebagai pelayan dan mengantar makanan ke meja pelanggan.

Tak lama kemudian Ryu keluar dari ruang ganti dan seketika membuat para pelanggan wanita terpana melihat ketampanannya.

Ia kemudian duduk di sebuah kursi sambil memainkan sebuah sendok besi.

"Emm.. Permisi, pegawai baru?" ucap Jung sambil mencolek punggung Ryu.

Ryu menatap kesal Jung dan membuat Jung enggan berbicara.

Dengan perlahan ia menyodorkan sebuah hidangan kearah Ryu.

"T-tolong bawa ini ke meja enam" grogi Jung.

Ryu mengambil kasar pesanan itu dan membawanya ke meja yang ditujunya.

Ia menghentikan langkahnya, dilihatnya wanita berambut pink muda yang duduk di meja nomor tiga sambil memainkan ponselnya.

Tanpa sadar ia membawa pesanan itu ke meja nomor tiga dan terdiam melihat gadis itu.

Gadis itu melihat kearah Ryu dengan mata birunya.

"Ano? Aku tidak memesan itu" ucap gadis itu.

Yuu yang melihat kelakuan itu segera menghampiri Ryu dan menjitak kepalanya dengan keras.
Ryu memegangi kepalanya yang terasa sakit dan menatap Yuu dengan ekspresi marah.

"Jangan dekati adikku! Pergi antar pesanannya!" bentak Yuu.

Ryu sontak mengambil kembali pesanan itu dan berjalan ke meja nomor tiga. Sesekali ia menoleh kearah gadis itu dan mengedipkan satu matanya sambil tersenyum.

Gadis itu hanya tersenyum dan kembali menatap Yuu.

"Lelaki tadi tampan, apa dia temanmu onii-chan?"

"Tutup mulutmu Hana" jawab Yuu dingin.

***

Hai haii semuanyaaaaa ❤❤

Di VOTE dulu dong ceritanya :3
Mungkin diatas masih banyak kata atau kalimat yang kurang padu, jadi mohon bantuan untuk memperbaikinya yaaa :* :*

Next Chapter : 13. Ryu Love

Continue Reading

You'll Also Like

699K 2.4K 10
🔞 cerita ini mengandung adegan dewasa
5M 920K 50
was #1 in angst [part 22-end privated] ❝masih berpikir jaemin vakum karena cedera? you are totally wrong.❞▫not an au Started on August 19th 2017 #4 1...
883K 53.4K 56
Setelah menerima banyak luka dikehidupan sebelum nya, Fairy yang meninggal karena kecelakaan, kembali mengulang waktu menjadi Fairy gadis kecil berus...
850K 71.7K 34
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟏) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ___...