Dalam beribu kata
Hanya "entah" sedia dilidah
Jari jemari ku kaku
Lebih kaku dari kekayu
Kaki tak terasa memijak jalanan
Tergantung-gantung bagai tiada lantai bumi
Melodi indah banyak berterbangan
Ah bagiku tetap kosong
Aku sudah hilang rentak
Kau bawaku terbang menembus awan-awan putih
Sangkaku bianglala dapat ditatap bersama
Genggaman kau lepas
Tanpa payung terjun tersedia
Untungnya aku, terjatuh didesa indah
Hati sudah rabak, indah mana pun dunia
Aku sudah tak terasa apa
Semua pura-pura semata
Ah entahlah