About Love (END)

Af SAStory_

85.9K 3.9K 34

[Cerita sudah diterbitkan] Ini tentang seorang penyanyi Caffe yang bernama Alivin Damara, yang mempunyai masa... Mere

Prolog
SM-1
AL-2
SM-3
SM-5
SM-6
SM-7
SM-8 [Demi Cinta]
SM-9 [Dream Catcher]
SM-10 [Kembalinya Elsa]
SM-11 [Bintang]
SM-12 [Amnesia]
13-SM [Mata Hazel]
14-SM [I Love You]
DIBACA DULU YAA!
15-SM (Pergi, Hilang, Dan Lupakan)
epilog
INFOOO
DI BACA DULU YA SAMPAI SELESAI!

SM-4

3.9K 254 3
Af SAStory_

"Sen, gue harus pergi. Gue nggak bisa terus-terusan di Apartemen lo kayak gini."

Sena memutarkan bola matanya malas. "Prilly, dengerin gue ya! Lo itu sahabat gue, jadi lo bebas mau tinggal di Apartemen gue kapan aja tanpa rasa nggak enak!"

"Bukan masalah itu, gue sih kalau nggak ada masalah kayak gini mah udah tinggal di sini kali." jawaban Prilly sontak membuat Sena terkekeh.

"Yaudah, terus lo maunya apa?"

"Gue mau pergi aja, gue bisa kok. Lo jangan ngeraguin gue, Sen. Kalau gue masih di sini dan ketahuan sama bokap gue bahaya, bisa-bisa lo kebawa-bawa dalam masalah ini."

Sena menghela nafasnya dalam. "Emang lo tau, sekarang lo mau tinggal dimana?" Prilly hanya menggeleng pelan.

"Tapi lo tenang aja, gue pasti dapet tempat tinggal. Gue punya uang kok buat ngekos rumah kecil."

"Yaudah, terserah lo. Tapi inget! Kalau ada apa-apa lo harus hubungin gue, oke?" ucap Sena tegas. Prilly langsung mengangkat tangannya dan hormat pada Sena. Dan mereka berdua sama-sama tertawa.

***

"Apa gue ke rumahnya Ali ya?" gumam Prilly pelan.

Prilly melajukan mobilnya menuju rumah Ali, lebih baik ia memulai semuanya dari awal. Menjadi wanita mandiri.

Tak butuh lama bagi Prilly, ia sudah sampai di rumah Ali. Prilly membuka pintu mobilnya dan keluar dari dalam mobil. Prilly melangkahkan kakinya menuju rumah Ali. Di ketuknya pintu cokelat tua itu.

"Iya, sebentar." terdengar suara itu, suara lembut Mama Ali. Seulas senyuman terpancar pada wajah Prilly saat pintu kayu itu terbuka dan memperlihatkan seorang wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik.

"Prilly?"

"Iya, Tante. Ini Prilly, Ali nya ada? Atau dia lagi kerja, Tan?" tanya Prilly sambil tersenyum.

"Dia lagi kerja Prill, bentar lagi juga pulang. Dia tadi kebagian shift pagi jadi pulangnya sore."

Prilly hanya mengangguk-anggukan kepalanya mengerti. "Eh iya, ayo masuk, Prill." ajak Karin sambil menarik tangan Prilly masuk kedalam rumahnya.

"Mau minum apa Prill?"

"Nggak usah Tante, nggak usah repot-repot." ucap Prilly sopan.

Karin menggeleng. "Enggak, kok Sayang. Nggak repot,"

"Air putih aja Tante."

"Yaudah, kamu tunggu sebentar ya."

Prilly lagi-lagi hanya mengangguk, apa ia harus menceritakan semuanya pada Ali? Atau ia harus menyembunyikannya?

Saat Prilly tengah asik melamun, tiba-tiba ada seseorang yang mengagetkan dirinya. "Prilly?"

Ia menoleh kearah lelaki jangkung itu, siapa lagi jika bukan Ali? Dengan cepat Prilly bangkit dari duduknya dan memeluk Ali erat. Ali mengerutkan dahinya, ia lalu membalas pelukan Prilly. Perlahan ia mendengar suara isakan dari bibir Prilly.

"Kamu kenapa, Prill?" tanya Ali khawatir. Prilly menggeleng dalam dekapan Ali.

Pelukan ini, seperti pelukan 3 tahun yang lalu yang kembali hadir saat ini. Pelukan hangat seseorang yang sangat di rinduinya, bahkan yang teramat di cintainya.

"Kita duduk ya? Kamu ceritain semuanya ke aku, biar hati kamu jadi tenang. Oke?" Prilly hanya mengangguk lalu Ali mengajak Prilly untuk duduk dan bercerita.

"Gue di jodohin sama Galih, cowok yang kemarin lo pukul itu. Papa kemarin marah banget sama gue karena gue kemarin pakai baju lo, perjodohan itu bakalan di percepat dan gue nggak mau! Dan akhirnya, gue di usir dari rumah sama Papa." ucap Prilly sanbil menyeka air matanya.

Ali terdiam, mencerna setiap perkataan Prilly yang terucap. Ali lalu menatap Prilly. "Maafin aku ya, Prill. Gara-gara baju aku kamu jadi di usir dari rumah kamu sendiri," ucap Ali sambil menunduk. Prillly menggreleng.

"Lo nggak salah, Li! Papa aja yang berlebihan, dia nggak pernah ngertiin perasaan gue. Yang jadi kepentingannya itu cuman bisnis, bisnis, dan bisnis aja. Dia nggak pernah ngertiin perasaan gue selama ini."

"Tapi tetep aja'kan, Prill? Itu salah aku,"

"Udahlah, Li. Gapapa kok." Prilly tersenyum lembut kearah Ali lalu ia menepuk-nepuk bahu lelaki itu dengan senyuman yang mengembang di bibirnya.

Tak di sadari oleh mereka, ada sepasang mata yang memperhatikan mereka dengan tersenyum, Karin. Karin menatap Putra tunggalnya dengan tatapan yang sulit untuk di artikan. Tapi yang Karin tau, Ali sepertinya kembali jatuh cinta.

***

"Gue niatnya pengen cari kerjaan, Li? Tapi dimana ya?" tanya Prilly sambil terus menatap Bintang di taman kecil dekat rumah Ali.

"Di tempat kerja aku, ada lowongan kerja Prill. Kebetulan temen aku yang suka nyanyi bareng di Caffe lagi cuti tiga bulan buat pulang kampung."

Mata Prilly berbinar. "Seriusan lo? Besok gue kesana, lo shift apa besok?"

"Pagi Prill."

Prilly hanya tersenyum gembira, Ali yang melihat itu juga langsung tersenyum bahagia. "Li? Dulu waktu gue kecil, gue suka banget sama Bintang. Sampai setiap malem gue nunggu Bintang, tapi sekarang gue benci banget sama Bintang. Karena Bintang udah ngambil orang yang paling gue sayang."

Ali membenarkan posisi duduknya untuk lebih mendengarkan cerita Prilly lebih jelas. "Entahlah, gue juga nggak tau. Mungkin ini semua takdir Tuhan buat gue, terkadang gue suka iri sama orang lain. Yang bisa bahagia dengan cara yang sederhana. Gue sekarang bahkan udah lupa gimana caranya bahagia sejak dia ninggalin gue untuk selama-lamanya..." lirih Prilly pelan.

"Udah Prill, jangan di terusin. Aku tau kok perasaan kamu sekarang kayak gimana." ucap Ali saabil mengusap bahu Prilly lembut.

"Aku juga dulu punya kenangan pahit, Prill. Tapi percaya sama Tuhan Prill, Tuhan nggak akan pernah membuat ujian pada hambanya yang di luar batas kemampuan hambanya."

"Kamu pernah denger cinta sejati? Cinta sejati itu buksn seberapa lama kita mengenal tapi seberapa besar cinta kita terhadapnya. Cinta sejati itu nggak perlu di cari, cinta sejati akan datang dengan sendiri." ucap Ali sambil tersenyum.

Prilly menganggukan kepalanya, ia mengerti sekarang. Betapa rumitnya cinta yang sesungguhnya, cinta sejati datang hanya sekali, bukan?

"Gue baru sadar, kalau cinta itu nggak seindah yang gue pikirin, nggak segampang yang gue rasa, dan nggak biasa yang gue kira. Cinta itu menurut gue unik, cinta terkadang nggak tau kapan kita akan jatuh cinta dan pada siapa kita jatuh cinta, right?"

Ali tersenyum sambil menganggukan kepalanya. "Kamu bener, cinta memang unik. Tapi jangan bermain dengan cinta, cinta tanpa kita sadari bisa menyakiti hati kita sendiri."

"Iya, kayak gue yang selalu di sakitin karena cinta." ucap Prilly sambil tersenyum getir. Ali mengusap bahu Prilly pelan.

"Percaya sama aku, suatu saat nanti. Kamu bakalan dapet cowok yang bener-bener mencintai kamu dengan tulus."

"Gue beruntung banget bisa kenal sama lo, Li. Makasih ya, gue nggak bisa ngomong apa-apa lagi selain bilang big thank you."

"Kita'kan SH, Prill." ucap Ali sambil tersenyum.

"SH? Apaan tuh?"

"Sahabat Hidup." Prilly tertawa dan di ikuti pula oleh Ali, mereka berdua menatap langit malam dengan pancaran wajah yang bahagia. Prilly merasakan kehangatan kembali, kehangatan dan kenyamanan yang dulu sempat pergi bersama-nya.

"Andai kamu tau yang sesungguhnya, Prill. Aku mencintaimu, bahkan mencintaimu melebihi mencintai diriku sendiri." Batin Ali sambil menatap Prilly sambil tersenyum lembut.

Bahagia Prilly adalah bahagia Ali, begitupun sebaliknya. Mungkin mereka berdua akan memulai semuanya dari awal. Begitupula dengan Ali, di kehidupannya akan hadir seorang bidadari yang tak bisa di milikinya, Prilly.

~~~
Hall-u kemarin aku janji publish 2 chapter'kan? Sumpah kemarin itu lupa kepencet dan kuota udah sekarat;( jadinya nggak bisa publish. Jadi sekarang aja ya? Aku udh publish chapter 3 dan 4. So? Happy reading ya! Yg mau tanya2 sama aku langsung corat-coret komentar oke? :)

Fortsæt med at læse

You'll Also Like

13.9K 1.5K 15
sebelum baca follow dulu dong... kelanjutan kisah seorang gadis yang terpaksa menikah dengan boss nya sendiri. hanya karena kesalahan yang bahkan tak...
1.5M 133K 69
Ziel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka."...
1.1M 53.3K 45
Adakah kesempatan tuk mengulang waktu, saat dimana aku hanya bersamanya dan sahabat sahabatku. Cover by"@ulikworker Read!!! Webtoon Orange Marmalade...
Adopted Child Af k

Fan Fiktion

152K 24.5K 45
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...