Ada Hantu di Sekolah (Chapter...

Da viallena

206K 9.5K 293

berawal dari pemaksaan eyangku untuk masuk kesebuah sekolah yg tak kuinginkan. merupakan sebuah sekolah terba... Altro

♥pertemuan pertama
♥ seperti magnet
♥'mbak yayuk'
♥sosok 'pendamping'
♥musuh dalam selimut
♥kesurupan
♥ciuman pertama
♥buhul sihir
♥penarikan
♥khodam
♥jin peludah dan penjilat
♥teman masa kecil
♥mayat diatap rumah baru
♥kelas paling horor disekolah
♥tumbal
♥sarah
♥uang gaib
♥indra ke enam iqbal
♥sisi liar
♥meditasi
♥penginapan angker
♥wadaeaan ya 'abi
♥perpisahan

♥psikiater

7.9K 362 6
Da viallena

istirahat ini aku habiskan di kelas tidur dibangku. nguantug rasane. meski tidur sebentar rasane kayak luama tidurku. mungkin karena lelap jd terasa lama. bangun bangun kelas udah sepi. aku berdiri meregangkan otot tubuh biar ga tambah ngantug. dibangku belakang jarak 3 bangku dariku ada temenku duduk membelakangiku dan sibuk memegang sesuatu.

karena penasaran aku jalan pelan kebelakang pengen liat. dia memegang foto seorang cewek satu sekolah kami, canntikkk banget. digunting kecil dalam kotak makanan namun ada banyak bunga yg biasanya buat ke makam yg dibeli dipasar.

" heh.. gung !". kataku memanggilnya. karena kaget semua yg dia pegang tumpah ke lantai. dia kaget dan gugup. tangannya gemeter ngambil foto sama bunga bunga yg jatuh.

" a.. apa len?". katanya gugup.

" gausah ngeles itu buat apa?". tanyaku datar.

dia diam agak lama. menundukkan mukannya. dia lagi mikir ngasi jawaban jujur apa tetep ngeles.

" percuma kalo km bohong". kataku tambah menekannya.

" aku cuma belajar memikat cewek". katanya innocent.

langsung kuambil buku dibangkunya dan kuketukkan ke badannya keras.

" aduwhh.. sakit tau len!!!". teriaknya keras.

" sakit kan?". kulihat dia mengangguk " kalo disakiti ga mau jangan nyakiti cewek dengan jalan itu". kataku tegas.  dia hanya diam. kuambil fotonya lalu kurobek.

" kok dirobek !!! dapetnya kan susah". katanya merengek.

" mampussss!!!". bentakku.

" km jahat banget len sumpah, itu ga pakai ilmu ilmu pelet kok ". katanya sambil cemberut.

" masa..? awas km pakai pelet peletan segala". ancamku

" aku pengen deket dia len, kan wajar to seusia kita menyukai lawan jenis. itu normal" katanya membela diri.

" tp caramu salah. dan lagi itu foto ditaruh bunga bunga trus mau diapain, aku bilangin sama dia lo kalo km lakuin lagi". ancamku lagi.

" jangan donk len.. janji deh len ga akan gini lagi". katanya berjanji. aku trus melihatnya dan mikir aku heran sama si agung ini. cakep iya.. pinter iyaa.. ketua kelas .. kandidat osis taun depan.. tp urusan cewek la kok bego'.

" aku ajarin satu cara tp km harus tulus iklas nglakuinnya karena Allah SWT semata " . kataku berbisik. mukanya berubah sumringah. aku takut si agung ini ntar malah akan semakin sesat. soalnya saingannya banyak dan berat. kakak tingkat banyak yg ngincar tu cewek. kabarnya sih gt yg pernah aku denger dr astri, paparazi dr kelas ini.

" mau dong mau..., gimana len janji aku akan iklas buat ngejalaninya". katanya berjanji. 

kulihat arlojiku. masih ada 15 menit untuk jelasin ke agung. aku tulis di bukunya amalan amalan yg harus dikerjakan. seperti baca sahadat, sholawat, lalu mengirimkan surat Al fatikah untuk Nabi Muhammad SAW, untuk 4 malaikat pendamping kita dr lahir sampai akhir hayat, untuk para sahabat Nabi Muhanmad tercinta, dan untuk cewek yg dituju. lalu terakhir membaca penggalan ayat suci Al quran

Falamma roainahuu akbarnahuu wa qoth tho'na aidiyahnuna wa qulna haasya lil lahii maa haadzaa basyaroo in haadzaa illa malakun kariim.

aku berpikir sejenak. aku pernah dimarahi eyang saat bertanya soal ini. eyang juga yg menyadarkanku akan hal ini. aku diam sejenak dan melihat agung.

" kenapa len?". tanyanya melihatku berubah diam.

"  ga ada amalan tertentu  dalam islam untuk menggait cewek gung, Islam tidak mengajarkan amalan atau bacaan untuk mencari simpati sesama manusia". kataku merenung.

" maksudmu?". tanyanya bingung

" kita beribadah dan berdoa hanya mengharap satu hal gung, yaitu keridhaan Allah dan surga adalah balasannya. Bukan untuk tujuan seperti mendapatkan pasangan atau tujuan dunia lainnya". kataku sambil duduk dibangku depannya.

" la trus yg km tulis ini untuk apa? trus kalo aku lakuin ini ga semata karena Allah SWT gimana?". tanyanya tambah bingung.

" kamu tidak akan mendapatkan bagian di akhirat jika km mengamalkan amalan amalan yg diwahyukan dalam Al quran semata untuk hal hal dunia gung" .

" kata siapa len?". katanya ga percaya.

" baca deh nanti dirumah surat Al isra ayat 19". kataku makin gencar agar dia sadar. dia hanya diam.

" sebagai orang yang beriman, km tidak inginkan amalan yang seharusnya bernilai besar oleh Allah hanya dibalas dengan sesuatu yg sepele dibandingkan balasan akhirat?". tanyaku ingin membuka hatinya.

" ga pengen len". jawabnya sambil menggeleng samar.

" ada nggak orang yg berhasil mendapatkan cewek yg dia sukai dengan ngamalin hal ini tadi ?". tanyanya lebih penasaran.

" kalopun ada sebenernya keberhasilan itu bukan karena Allah ridha atau doa dan ibadahmu diperkenankan".

" trus karena apa? aku ga mengerti len, kita doa dan beribadah setelah terkabul knp km bilang Allah ga ridha?". tanyanya sambil menggaruk kepala.

" itu istidraj namanya gung, km diuji atau dibiarkan semakin sesat karena km beribadah dengan maksud duniawi. Allah tidak menurunkan Al quran untuk tujuan hina kayak gt. tapi untuk dibaca, dipelajari kandungan maknanya, dan diamalkan". kataku panjang lebar.

" istidraj itu apa?". tanya agung polos bikin aku tersenyum.

" Istidraj itu kesenangan atau nikmat yg Allah SWT berikan kepada orang yang jauh dariNya. sebenarnya itu akan jd azab bagi orang itu.lalu Allah SWT akan melihat apakah dia bertobat atau semakin jauh".

agung terdiam. dia mulai berpikir dan sepertinya putus asa. lalu dia menyerahkan balik padaku buku yg sudah aku tuliskan amalan yg dia mau.

"berusahalah mendapatkan apa yang km inginkan selama itu halal dan tidak melanggar syariat. tp bukan dengan cara mengorbankan amal shaleh kayak gini. berdoalah gung,  Allah Maha mendengar dan memahami maksudmu. Berdoalah dan  mintalah kepada Allah apa yg km inginkan". kataku mengakhiri.

" makasih ya len". katanya dengan mata berkaca kaca. aku puas bisa membuatnya mengerti. begitu ku berdiri dan berbalik arga sudah berdiri dibelakangku.

" kalo aku mendapat istidraj.. km juga harus menanggungnya len". katanya tiba tiba berkata seperti itu.

" kenapa harus aku?". tanyaku mendongak melihatnya.

" kenapa km selalu pura pura ga tau len?". tanyanya balik protes

'brakkkk!!!!'. kami bertiga kaget dan melihat kebelakang. kursi di bangku kitty tiba tiba aja jatuh. padahal tak ada siapapun disitu. aku dan arga saling pandang. agung pucet karena takut. wajar kalo dia takut mengingat ujian td agak aneh.

" kelasmu terkenal sekarang". katanya sambil senyum.

" aku ga merasa begitu". kataku mengelak

" katanya juga ada paranormalnya disini". katanya lebih mendekat dengan senyum mengejek. yg ini aku beneran ga suka. aku cubit dia sekuatku.

" ehemm.. serasa jadi obat nyamuk disini". kata agung marah karena dicuekin. aku dan arga hanya senyum. arga merogoh sakunya dan memegang 2 tiket theater yg selama ini aku inginkan. aku hanya diam.

" susah bikin km kagum ya". katanya kecewa.

" coba saja". tantangku.

" rama dan sinta jam satu ini di gedung yg biasanya, yukk !!". katanya sambil berdiri lebih dekat lg denganku. aku menahan senyum.

" eee.. kalian.., kesini! ikut sini sebentar".  terlihat pak budi sudah berdiri didepan pintu kelas mengarahkan kedua jari tangan kanannya memberi isyarat untuk segera mengikutinya ke kantor. beliau lalu balik badan tanpa melihat kami lagi. aku dan arga saling pandang. lalu segera aku mengemasi buku buku dan kumasukkan ranselku. kulihat agung memandangku curiga.

" km mau kemana len? habis ini masih ada pelajaran lo". kata agung yg melihatku berkemas.

" rahasia". jawabku sambil memberi isyarat agar dia tidak ngoceh kemana mana.

" ga.. jangan ajak dia pergi. sebagai ketua kelas ntar aku ditanyain". kata agung memelas.

" daaa agung!!". aku melambaikan tangan pada agung dan keluar mengikuti arga. kulihat dibangku belakang seorang cewek duduk menunduk. aku begidik menahan takut. agung yg melihatku begitu ikut lari keluar karena takut sendirian dikelas.

gerbang sekolah buka 24 jam. kami membolos siang hari itu. sebenernya bukan hanya kami. banyak murid lain yg sering bolos ditengah pelajaran.

kami berdua langsung menuju tempat theater. sebelum masuk arga memberikan  kemeja nya ukuran paling kecil miliknya dulu untukku berganti di toilet. seru rasanya. aku jd lupa sama hal hal yg membuatku tertekan.

setelah selesai ntah dia mengajakku kmn aku ngikut aja.

" ayo liat pantai". ajaknya lagi

" kan jauh". kataku agak ragu.

" alahh deket kok". katanya meyakinkanku. akhirnya kita ke bukit paralayang atau biasa disebut bukit parang endog. diujung timur pantai parangtritis. sungguh luar biasa pemandangannya. hatiku jd tenang. sungguh besar ciptaan Tuhan dan kita hanya setitik debu kecil didunia ini. garis pantai parangtritis terlihat berkelok kelok.

" kagum?". tanyanya lagi

" iyaa". aku lalu ketawa ckakakan.

ga ngebayangin pak budi tadi nunggu kami dikantornya. biarlah.. aku sudah jenuh. sesekali aku ingin refresh.

" sudah sore.. km ga bilang eyang dulu ta ntar dicari lo". tanya arga. aku tau dia takut

"aku ga takut". katanya lagi membuatku kaget.

" belajarlah menghargai privasi orang lain ga". kataku agak jengkel dengan kebiasaannya yg ini.

" tadi udah bilang kok kalo mau jalan jalan dulu.. tp ga bilang kalo sm km". kataku melihat langit sore hari. rasanya gamau beranjak dr sini. damai rasane.

" len.., masangin". katanya datar.

" emang km berani?". tantangku

" siapa takut, ayo ntar keburu magrib . kita sholat dulu ". ajak arga pergi dr tempat itu.

dan itu akan jadi masangin terakhir yg aku lakukan. aku ga akan pernah melakukannya lagi. hal itu menakutkan bagiku. masangin adalah berjalan melewati pohon beringin kembar dengan mata tertutup kain hitam.

sampai di alun alun sudah magrib. setelah solat dan makan kami menuju pohon beringin kembar deket gedung sasana hinggil. masing masing pohon dikelilingi pagar.

Kami berjalan menjauh dr beringin kembar sekitar 30 an meter. setelah itu arga menutup mataku dengan kain hitam. lalu memutar tubuhbu 360 derajat beberapa kali sampai aku merasa pusing.

' balik o nganan' terdengar seseorang berbisik. aku ketawa. arga sepertinya membisikiku , aku hanya diam karena dalam permainan ini ga boleh bicara.

' maju' terdengar lagi suara yg tadi. sialan batinku. ada yg ngerjain aku ini mungkin orang lain yg ada disekitar ku.

aku maju melangkah tanpa tau arah. ada niatan untuk mengintip. tiba tiba tanganku dipegang dan aku dituntun maju.

tangan yg memegangku td terasa dingin. tangannya lembut seperti wanita. jemarinya sangat panjang. aku bisa merasakannya. biasanya kalo kita melakukan masangin orang orang sekitar akan tertawa melihat kita berjalan ngalor ngidul salah arah. ini kok sepi. hanya sesekali kudengar bahasa jawa krama inggil alus samar samar. juga terdengar seperti suara kaki kuda melangkah.

kakiku tersandung sandung. seperti bukan di alun alun. karena penasaran aku mengintip. tiba tiba suasana sepi. tak ada siapapun. yang menuntunku td juga ga ada. aku sudah berdiri antara dua beringin kembar tp terlihat banyak beringin lain .

diantara dua beringin berdiri gerbang berwarna perak menjulang tinggi. ada penjaga melayang sekitar 3 meter dengan sayap membentang panjang hingga ujung alun alun. aku malah ketawa sendiri. ini hanya  halusinasi.

" gaa...? arga?". tp tak ada yg menyahut. sepi tak ada siapapun. apa karena aku curang?  aku ketawa lg biar ga terlalu takut. tp aku malah tambah takut. aku duduk dibawah beringin besar sebelah kanan. kubenamkan wajahku diantara lututku. aku hanya ingin pulang. aku teringat kata eyang. jangan semakin takut dengan jin karena mereka akan semakin sombong.

" A'udzu bi kalimaatillaahit taammaati min syarri maa kholaq ". lalu kutegakkan kepalaku. aku baca lagi sampai 9 kali. aku mulai berdiri tegak. pokoknya ga boleh takut. bersikap sombong sekalian kalo perlu.

aku teringat omongannya eyang saat dulu aku masih kecil. kami melewati pemakaman deket rumah. banyak para pejalan kaki meminta izin untuk lewat sambil bilang permisi, kulo nuwun, atau membunyika klakson bagi yg menaiki motor. saat aku menirukan mereka eyang memarahiku.

" ngapain km? itu ga bener. nanti malah menjadikan mereka sombong karena kita meminta izin untuk lewat". kata eyang waktu dulu. aku hanya diam dan merekam ucapannya diotakku.

bener memang yg dibilang eyang bila kita takut mereka malah akan semakin sombong. sama dengan saat ini. meski aku sama eyang ataupun sendirian aku juga ga boleh takut. 

tiba tiba kulihat beratus ratus pasukan dengan wujud yg berbeda beda berbaris seperti mau memerangi sesuatu.

" kamu ga ada urusan disini, mau kembali kemana?".

" alun alun jogja". aku seperti mengalami halusinasi atau sebuah mimpi.

setelah itu samar samar aku sangat mengantug dan hanya linglung berdiri dibawah pohon.

" ellen!!, Masya Allah ellen.. !!" kudengar seperti suara eyang dan disusul suara arga sama arif. ada iqbal juga. aku hanya berdiri mematung. aku bingung.

setelah itu eyang membawaku pulang. dalam perjalanan kerumah samar samar terdengar azan subuh. kulihat mereka bertiga mandi keringat seperti hbs olah raga. aku hanya diam namun kadang aku senyum. arga sama iqbal saling pandang dan merasa ngeri.

" lenn.. kemana aja?". tanya arga dengan muka tegang  namun hanya kubalas senyum. sumpah rasane membingungkan. seperti ingin cerita tp km bisu.

setelah kejadian itu aku mulai jarang ngomong. aku ijin dua hari ga masuk sekolah. aku menghindari semua orang. eyang selalu membacakan doa tiap malam. percuma sepertinya karena mentalku yg error.

ayahku sampai tak kerja 2 hari ingin menjagaku. aku selalu mengulang satu alur cerita yg sama. batinku seperti terluka. temen temen menjengukku di hari ke 3 saat aku ga masuk sekolah lagi.

" len.., km ga masuk, sekolah jd sepi lo". kata retno membuka obrolan. karena yg lain kulihat hanya diam.

" kalo malem rame kok". kataku dengan sendirinya. kulihat retno hanya diam waktu itu. karena aku merasa hal itu wajar jd aku senyum.

arga hanya diam aja melihatku. pandangannya lurus padaku. seperti tak mau melihatku dia keluar dr ruangan dan duduk diteras. lalu astri menyusulnya dan mereka saling bicara dengan sesekali melihatku. aku hanya senyum melihat mereka. tak ada satupun orang yg memberitahuku bahwa aku aneh saat itu.

lalu arga masuk lagi dan langsung berkata kata agak kasar tp memelas.

" berhentilah bersikap seperti ini. kamu membuat semua kawatir, bisa?". katanya dengan nada agak tinggi. lalu terduduk dikursi memegang kepalanya. bagiku dia yg aneh saat itu.

saat aku duduk diteras sempet kudengar kata psikiater. eyang hanya memandangku pasrah. bagiku mereka sangat aneh dan aku sangat normal.

mungkin aku sudah berada di titik yg paling jenuh. aku sudah muak.

" nduk.. nanti ada tamu.. mmm ini temen lama eyang namun agak jauh lebih muda. dan nggak kolot tentunya kayak eyang"  kata eyang memulai obrolan. beliau diam sejenak berpikir agak lama untuk menjelaskan padaku.

" jangan kawatir.. aku ga tersinggung atau marah.. eyang ga perlu menjelaskan. ellen paham". kataku membuat eyang lega.

" bicarakan semua ke eyang ya nduk. jangan dipendam sendiri". kata eyang tiba tiba.

" ga ada hal baru. semua sama saja. aku bosan". kataku agak ga sopan. eyang hanya diam melihatku.

" ayo makan" ajak eyang mengiringi langkahku. aku hanya senyum. aku tau meski eyang bersikap selembut apapun untuk cuek. tp dia justru memperhatikanku.

terdengar suara mesin mobil didepan rumah. terlihat seorang wanita paruh baya turun dari mobil dengan pakaian batik. rambut sebahu dan rapi. dulu aku pernah bertemu dengan beliau saat umur 8 tahun. beliau pribadi yg menyenangkan. bisa menerimaku.

eyang menyambutnya kedepan dan masuk ke ruang tamu. sejenak terjadi perbincangan hangat antara keduanya. aku tau apa yg mereka bahas. aku hanya senyum.

terdengar langkah kaki mendekat keruang santai.

" haii ellen.. km masih ingat aku?". tanyanya ramah. beliau duduk di sofa didepanku dengan dengan tubuh agak condong kearahku.

" tentu saja. terakhir anda kesini saat umurku 8 tahun bukan, mainan dr bambu dr anda masih ada, sangat awet". kataku diiringi tawa beliau memecah keheningan. ayahku lalu duduk di sofa kecil disamping kiriku. eyang duduk santai disamping ayah.

" ngomong ngomong selamat ya bisa masuk seleksi sekolah disitu". kata beliau

" bukan mauku ". kataku spontan. ayahku terlihat terkejut namun bu amy memberi isyarat pada ayahku untuk tetap mengikuti alur. ohh ya, belum kukenalkan beliau. bu amy adalah teman lama eyangku namun usianya lebih muda dr eyang. beliu merupakan seorang guru besar psikologi di universitas ternama di jogja sampai saat ini.

" apa yg membuatmu tak suka disana?". kata beliau memancing.

" apa ini sebuah wawancara?". tanyaku balik. ayahku semakin menundukkan kepalanya dan terlihat pusing.

" iya ellen, bisa juga bukan. itu tak penting. anggaplah sesuai dengan penafsiran yg membuatmu nyaman". kata beliau jujur dan apa adanya. iyaa aku memang nyaman dengannya.

" peraturannya .. aku tak suka dengan peraturan yg seperti disekolah". kataku apa adanya.

" sering melanggar donk len?". tanyanya ringan.

" sering.. bahkan selalu dipanggil sama salah satu guru" kataku sambil senyum pait. ayahku agak menganga kaget mendengarnya.

" aku tak akan tanya karena apa. berapa banyak temen len?" . tanya beliau

" cuma enam itupun temen baru". kataku sambil menghela nafas.

" itu kan br temen SMA waktu SMP dan SD ada kann?". tanyanya sambil senyum.

" cuma punya satu temen. karena mereka menganggapku aneh, dan aku tak mau .." kalimatku terhenti. aku tak mau makin mengingat yg dulu dulu.

" kamu berbeda.. bukan aneh. perbedaan itu wajar len. hanya orang orang yg takut pada pandangan orang lain yg nge judge km aneh".

" seandainya lebih banyak orang seperti anda"  jawabku berharap.

" kita tak bs mengubah banyak orang len.. tp kita bs mengubah diri kita untuk diri kita. jadi ga perlu terlalu ambil pusing apa kata orang". bener yg dibilang bu amy. seharusnya aku emang gt.

" apa alesannya?". tanya ku lagi

" karena km lebih berharga dibanding  pendapat orang lain". kata beliau membuatku tenang. " apa km bs terbuka padaku? ". tantangnya.

" mungkin". kataku datar.

" ada berapa mahkluk dirumah ini len.. perkenalkan padaku!". kata bu amy membuatku terkejut. aku sejenak diam. kulihat bu amy bersikap spontan tp hangat.

" tuju". kataku pelan. ayahku tiba tiba berdiri ingin beranjak pergi. tp kemeja nya ditarik sama eyang dan akhirnya duduk lg. ayahku memang ga bisa ngliat aku gini .

" saya, anda, eyang, ayah, kera besar itu dia agak pemarah, lalu yg dikamar eyang aku ga terlalu suka dan ga begitu ngerti mukanya kayak apa karena tingginya selalu melampaui atap rumah. satu nya lg pergi ". kataku seadanya. kulihat ayahku sekejap memejamkan mata.

" ini yang harus km lakukan. katakan apa adanya seperlumu. jangan ditahan.. lepaskan semua yg km anggap beban. itu biasa"  kata bu amy membuatku mengerti.

" zaman udah berubah.. banyak yg sepertimu masih blom bs adaptasi. lakukan len.. jangan takut. km gak sendirian". katanya sangat enak dipahami. aneh bagiku untuk orang yg tak pernah ketemu lg dlm waktu yg lama dalam saat singkat bs merebut hatiku.

setelah itu beliau sering datang kerumahku.

hal kayak gini itu bukan kelebihan tapi kecacatan. penderitaannya panjang dan tak jarang berproses pada kegilaan. aku cm beruntung memiliki orang orang disekitarku. seminggu ga masuk sekolah aku semakin jd bahan omongan.

" ini kubawa semua". kata retno sambil meletakkan semua buku di kamarku.

" woooowww km mau menguburku sama bukumu? ini banyak!". kataku protes

" ini pelajaran selama seminggu.. alah kecill lah ini buat km". katanya mengejek.

dasar.. mau gamau aku harus mengejar semua pelajaran yg tertinggal. ujian kenaikan kelas sudah semakin dekat. berangsur angsur aku mulai pulih seperti biasanya. aku lebih peka dengan teman temanku. aku dibimbing langsung oleh bu amy.

selama seminggu ga masuk sekolah banyak gosip yg tak ku tau.

" len temen temen udah sepakat, kalau bangku kitty mau dipindahin di gudang". kata retno sambil duduk santai di depanku.

" kenapa? bukannya itu permintaan kalian juga buat biarin bangku itu disitu?". tanyaku ga tau apa apa

" selama km ga masuk seminggu banyak kejadian. dan iqbal sangat ketakutan ga tau kenapa". kata retno agak bingung. aku hanya senyum. itu resiko dia sendiri. aku hanya diam mendengarkan.

" len.. km ga pengen kerumah kitty ?". tanyanya dengan maksud yg lain.

" kenapa? km pengen aku ngingetin mereka untuk terus melakukan pengajian dirumah? aku gamau" kataku lebih dulu.

" kalo aku nanti mati dan suasana kelas kayak gini apa km diam aja?".  katanya ngawur. langsung aku bungkam mulutnya dengan tanganku.

" km ga mengerti ya ret.. ga ada hubungannya apa yg terjadi dikelas ini sama almarhumah kitty. itu hanya perbuatan jin usil yg berniat menganggu kita belajar" . kataku meyakinkan dia. sekarang lo orang sudah lama meninggal kalopun ada yg melihat sekilas seperti kitty itu hanya kamuflase yg dilakukan jin yg suka berubah ubah bentuk menyerupai seseorang.

" gt yaa len.. aku kan cuma bilang ke km la temen temen pada ga brani bilang". katanya polos. "aku ke kantin dulu ya ditunggu arif. km mau ikut?". tanyanya. aku menggeleng.

Continua a leggere

Ti piacerà anche

346K 3.2K 17
18++ Bukan konsumsi anak2 Sekian lama menjanda, kau mendapatkan kabar jika ibumu akan menikah. Mungkin bagi sebagian anak. Ia akan bahagia. Namun tid...
2.3K 389 14
Menceritakan sebuah keluarga harmonis yang terjebak ilmu hitam. Membawa kekacauan di dalam keluarga kecil tersebut. Membuat seorang wanita harus ber...
291K 4.1K 71
KUMPULAN CERITA DEWASA.
76.7K 6.2K 85
[COMPLETED] Kematian seorang Guru di SMP GENTAWIRA membawa Zuna dan Diana kembali ke sekolah lama mereka. Awalnya hanya Zuna yang ditugaskan untuk me...