MONSTER

By fangirlnez

221K 18.5K 378

Oh Sehun.. Pria yang brandal. Tidak tau aturan. Dunia malam adalah teman hidupnya. Bermain dengan semua wanit... More

SATU
D U A
T I G A
E M P A T
L I M A
E N A M
T U J U H
D E L A P A N
S E M B I L A N
S E P U L U H
S E B E L A S
D U A B E L A S
T I G A B E L A S
E M P A T B E L A S
L I M A B E L A S
E N A M B E L A S
T U J U H B E L A S
D E L A P A N B E L A S
S E M B I L A N B E L A S
D U A P U L U H
DUAPULUHSATU
DUAPULUHDUA
DUAPULUHTIGA
24A
24B
DUAPULUHLIMA
DUAPULUHENAM
bukan update
season 2?
Read please!

EPILOG

8.3K 580 19
By fangirlnez

Sinar mentari pagi menyusup masuk kedalam kamar yang lagi lu tidurin sekarang, sinar itu membuat mata lu silau dan dengan terpaksa lu membuka mata lu pelan. Saat lu membuka mata lu, lu melihat sebuah pemandangan indah didepan mata lu. Pria yang lu cintai terlelap dalam tidurnya. Oh Sehun.

Lu tersenyum mengingat kejadian semalam, ciuman kecil yang terjadi malam itu adalah moment yang tidak akan pernah lu lupakan. Seorang Oh Sehun mencium lu di atas altar dan di tonton oleh orang banyak, itu membuat lu malu sekaligus senang. Lu gak nyangka kalo sekarang lu udah berstatus menjadi istri dari Oh Sehun.

Pria yang awalnya memiliki sifat dingin, tidak perduli oleh sekitar, apalagi sifatnya yg seperti monster saat bertarung. Kini, menjadi suami lu. Tak pernah lu bayangkan sebelumnya, jika Sehun bisa menjadi suami lu. Apalagi saat pertengkaran antara Sehun sama Appa lu. Lu kira itu akan jadi pertemuan terakhir lu sama Sehun, tapi nyatanya? Lu sama Sehun bersama lagi, dan mungkin sekarang untuk selamanya.

"Oh Sehun," Bisik lu ditelinga Sehun.

Sehun gak ngejawab panggilan lu, dia masih sibuk sama mimpinya.

"Oh Sehun,"

"Hmm?" Jawab Sehun yang masih memejamkan matanya.

"Ayo bangun, ini udah pagi,"

Sehun mengeratkan tangannya dipinggang lu, otomatis badan lu ketarik dan badan lu sama Sehun udah gaada jarak lagi. Kepala lu tepat berada di dada bidang Sehun, lu bisa denger jelas suara detakan jantungnya yg stabil. Beda sama detakan jantung lu yg udah gak karuan karna sikap dia.

"Sehun, lepasin. Ini udah pagi, ayo bangun," Kata lu berusaha melepaskan tangan Sehun dari pinggang lu.

Apadaya tenaga lu gak sekuat tenaga pria yang lagi meluk lu itu, akhirnya lu pasrah dan diem dipelukan Sehun.

"Satu jam lagi, aku ngantuk," Kata Sehun yang masih memejamkan matanya.

Aku?
Sehun mengucapkan kata2 lembut untuk pertama kalinya dihidup lu. Oh tuhan, ini bukan mimpi kan?.

"Ya..yaudah, lepasin gua dulu. Gua mau ke kamar mandi,"

Sehun membuka matanya, "Mau ngapain?"

"Bersihin badan lah, abis itu bikin sarapan,"

"Nanti aja bareng aku,"

Lu membulatkan mata lu kaget, "A..apa? Ba..bareng?

"Iya,"

"Gak mau," Kata lu dan menggelengkan kepala lu cepat.

"Kenapa?" Tanya Sehun.

"Ya... ya gua gamau aja," Jawab lu gugup.

"Malu?"

Seketika lu ngerasa panas didaerah pipi lu, dan lu yakin kalo pipi lu merah sekarang.

"Gausah malu, nantinya juga aku bakalan liat semuanya," Kata Sehun santai.

"Stop.. gausah ngawur, minggir gua mau ke kamar mandi," Kata lu dan akhirnya lu nyingkirin tangan Sehun dari pinggang lu.

Lu bangkit dan beranjak turun dari kasur, tapi lengan lu ditarik paksa sama Sehun dan itu bikin lu terjungkal lagi ke kasur. Dan parahnya, badan Sehun udah ada di atas badan lu.

"Lu...lu mau ngapain?" Tanya lu gugup.

Sehun gak ngejawab pertanyaan lu dan dia malah natep mata lu lalu tersenyum. Lu gak ngerti apa maksud dari senyuman Sehun.

"Morning kiss,"

Lu kaget saat denger kata-kata Sehun, Sehun yg ngeliat ekspresi kaget lu langsung menyingkirkan badan nya dan duduk disebelah lu sambil tertawa.

"Haha..," Sehun tertawa "Kenapa sepolos itu?"

Lu bangkit dan ikut duduk di samping Sehun, "Apa sih, nyebelin,"

"Aku sayang kamu,"

"Gak jelas," Kata lu yang masih kesel karena tawa Sehun.

"Gajelas kenapa?" Tanya Sehun.

"Gatau,"

Sehun menghela nafasnya, "Gua gapercaya sama keadaan ini,"

"Maksud lu?"

"Coba kalo dulu gak ada yg namanya pelajaran tambahan? Mungkin gua sama lu gak akan jadi kita,"

Lu tersenyum, "Itu semua takdir, apa lu percaya takdir?"

"Awalnya gua gak percaya sama takdir, karena menurut gua takdir itu gak adil. Kenapa waktu itu Eomma gua meninggal? Appa bilang itu takdir, tapi gua pribadi gak terima sama itu. Karena menurut gua, Eomma meninggal karena Appa yg kurang perhatian sama Eomma. Dan sekarang, gua percaya apa itu takdir setelah lu dateng ke kehidupan gua," Jelas Sehun dan tersenyum.

Lu diem natep Sehun, menunggu ucapan-ucapan Sehun yang sebentar lagi pasti akan terdengar.

"Cara tuhan itu indah ya. Gua kehilangan dan gua di kasih pengganti,"

"Maksudnya?" Tanya lu yg gak ngerti sama kata2 Sehun.

Sehun menghela nafasnya, "Gua kehilangan sosok ibu yang gua sayang dan tuhan menggantikan posisi dia, Tuhan ngirim lu ke gua dan menggantikan posisi Eomma,"

"Tapi, lu masih sayang sama Eomma lu kan?"

"Dia yang pertama, dan lu yang kedua,"

"Appa lu?"

"Jangan tanya itu,"

"Hey, lu gaboleh gitu. Coba inget jasa2 Appa lu ke lu, kalo gua cerita ini pasti lu gak akan percaya,"

"Apa?"

"Mau denger?"

"Terserah, mau cerita yaudah, gak juga yaudah. Gak perduli sih,"

"Appa lu punya mata-mata buat ngawasin lu dari jauh, percaya gak?"

Sehun terdiam dan menggelengkan kepalanya.

"Gak percaya kan? Gini, tau Kim Jongdae? Bawahan Appa lu?"

"Tau, inget dia Appa lu juga sekarang. Panggil dia Appa, gamau juga gapapa, gua gak maksa,"

"Oke, Appa ngejadiin dia mata2 buat ngawasin lu dari jauh. Appa sayang banget sama lu, Appa tau gimana keadaan lu sehari-harinya, Appa tau apa yg semua lu lakuin. Dan kalo gua ngomong ini sekali lagi, lu bakal percaya gak?" Jelas lu.

"Apa?"

"Appa lu manggil Appa gua buat dateng ke kantornya, minta penjelasan dari Appa gua. Itu sebabnya dulu Appa lu nyuruh lu ikut les diluar kan? Lu mikir gak sih, Appa lu bisa tau itu semua darimana? Pernah mikir gak?" Tanya lu lembut.

Sehun menghela nafasnya pelan, "Gak pernah terlintas dibenak gua buat mikir kaya gitu, dulu yg gua pikirin cuma lu,"

Lu tersenyum dan megang tangan Sehun, "Baikan sama Appa ya? Buka hati lu buat dia,"

"Buat hidup lagi Eomma, gua baru mau balik ke dia,"

"Oh Sehun, tolong sekali ini aja. Jangan egois. Eomma lu aja gak benci sama Appa lu kan? Kenapa lu benci dia?"

DEG.

Jantung Sehun seakan berhenti sekejap, ia mengingat mimpi nya yang terjadi beberapa bulan yang lalu, saat ia mencoba bunuh diri. Ia bertemu dengan Eomma-nya, Eomma-nya tak terlihat sekalipun membenci Appa-nya. Malah Eomma-nya menanyakan kabar suaminya itu.

"Oke, tapi gua butuh waktu,"

Lu tersenyum kearah Sehun dan menggenggam tangan Sehun erat. Sehun natep muka lu dan langsung menarik tengkuk lu. Sehun mencium bibir lu tiba-tiba, lu cuma bisa diem sama perlakuan Sehun. Sehun melumat bibir lu pelan dan lu mencoba buat melumat bibir Sehun juga. Sehun tersenyum disela-sela ciumannya itu.
.
.
Mobil mewah Sehun terparkir rapi didepan pemakaman, Lu membuka pintu mobil itu dan menutupnya kembali. Sehun menghampiri lu dan menggenggam erat tangan lu, lu berdua jalan ke sebuah makam yang penuh dengan bunga.

Ya, ini adalah makam ibu dari Oh Sehun. Terlihat jelas dibatu nisan itu tertulis nama 'Choi Soohe'. Oh jadi marga keluarga ibu Sehun itu 'Choi'? Dan menikah dengan Oh Sunghoo berubah marga menjadi Oh Soohe?. Nama yang indah.

Sampai didepan makam Ibu Sehun, Sehun berjongkok dan mengusap batu nisan yang tengah berada dihadapannya. Lu ikut berjongkok juga disamoing Sehun dengan sebuket bunga yang lagi lu pegang saat ini.

"Eomma, aku ingin memperkenalkan seseorang yang pernah kuceritakan waktu itu. Ia (Your name), sekarang ia menjadi istriku. Kata-kata ku menjadi kenyataan bukan?" Kata Sehun yang berbicara dengan batu nisan ibunya.

"Halo, Eomma. Aku datang kesini untuk memperkenalkan diriku padamu, aku (Your name). Aku istri dari anakmu, senang bisa bertemu denganmu,"

Sehun tersenyum, "Eomma, lihatlah. Ia cantik bukan? Ia mirip seperti mu, ia perduli padaku Eomma. Kau tidak perlu khawatir lagi denganku, ia akan menjagaku seperti kau menjagaku."

"Benar Eomma. Aku akan menjaga bayi besar mu ini, tapi terkadang ia menjengkelkan Eomma. Rasanya aku ingin melemparnya, tapi aku menyayanginya. Aku jadi bimbang dengan perkataanku,"

Sehun tersenyum, "Eomma, aku membawa bunga lily kesukaanmu. Aku akan menaruhnya disini, semoga kau suka,"

Lu langsung naro bunga yang ada ditangan lu itu diatas makan Eomma Sehun. Sehun tersenyum ngeliat tingkah lu.
.
.
Lu sama Sehun udah duduk di meja makan sekarang. Dan Appa Sehun, Appa lu dan juga Eomma lu juga duduk disana. Lu berdua ngerasa gugup dan akhirnya Sehun megang tangan lu supaya gak ngerasa gugup lagi, tapi apa daya? Perasaan gugup masih menyelimuti kalian berdua.

"Bagaimana malam kalian?" Tanya Eomma lu.

Lu sama Sehun saling tatap sebelum menjawab pertanyaan Eomma lu.

"Biasa aja, Eomma," Jawab lu.

"Kalian tidak melakukan 'itu'?" Tanya Eomma lu penasaran.

Lu sama Sehun sama2 membulatkan mata kaget karena pertanyaan Eomma lu.

"Chagia, jangan menanyakan itu," Kata Appa lu.

"Aigoo, Noona Park sangat antusias," Kata Appa Sehun.

"Dia memang begitu, tuan Oh. Mohon dimaafkan," Kata Appa lu.

"Tidak apa, coba saja jika Eomma Sehun masih berada disini. Mungkin ia akan melakukan hal yang sama," Kata Appa Sehun dan raut wajahnya pun sedikit berubah.

"Ya, jika ia masih berada disini," Kata Sehun menyusul.

Lu ngusap bahu Sehun berusaha menenangkan Sehun. Akhirnya, setelah ucapan Appa Sehun. Keadaan menjadi hening dan hanya terdengar suara sendok dan garpu yang beradu diatas piring.

Setelah selesai dengan acara makan malam, Eomma lu membuka mulut untuk memecahkan suasana.

"Ahh, aku ada pertanyaan. Kalian akan meneruskan pendidikan kalian kemana?" Tanya Eomma lu.

"Aku ingin kuliah di jurusan manajemen, Eomma," Jawab lu.

"Aku belum tau apa yg akan aku lakukan," Jawab Sehun.

"Sehun akan menjadi CEO diperusahaanku, asal ia mau kuliah dijurusan yg sama seperti (Your name)," Celetuk Appa Sehun.

"Bagaimana jika (Your name) tidak usah melanjutkan sekolahnya? Ia tinggal mengurus anak2nya bukan?" Usul Eomma lu.

"Eomma, aku masih ingin belajar. Bukan mengurus anak, umurku juga masih sangat muda," Kata lu gak terima.

"Kau sudah tidak bisa bermain lagi, Oh Sehun," Kata Appa lu.

"Cukup, sekarang kalian pilih. Ingin melanjutkan pendidikan atau membuatkan kami cucu dan hanya Sehun yang melanjutkan pendidikannya?" Tanya Eomma lu.

"Kuliah," Jawab lu cepat.

"Memberikan kalian cucu," Jawab Sehun santai.

END

Continue Reading

You'll Also Like

1M 83.7K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
120K 8.5K 54
cerita fiksi jangan dibawa kedunia nyata yaaa,jangan lupa vote
44.2K 4.2K 42
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
60.1K 7.2K 21
Ibarat masuk isekai ala-ala series anime yang sering ia tonton. Cleaire Cornelian tercengang sendiri ketika ia memasuki dunia baru 'Cry Or Better Yet...