Hanya Kamu

By rivera14pambudi

27.2K 1.5K 188

Sampai kapan pun, aku cuma cinta kamu. Dan Hanya kamu ~ More

Episode 1
Episode 2
Episode 3
Episode 4
Episode 5
Episode 7
Episode 8
Episode 9
Episide 10
Episode 11
Episode 12
FINAL WAVE
Info penting dan harus di baca!!
Batavia High School : BELIEVE

Episode 6

1.3K 115 1
By rivera14pambudi

"Hah?? Masih ada di sekolah ini?? Maksud kamu dia satu sekolah sama kita??"

"Iya dan kamu pasti tau kok, atau mungkin aku yakin kamu kenal sama dia." jelas Shani.

"Kenal? Siapa? kok aku ga pernah merasa ada yang aneh ya??" tanya Shania yang mulai bingung akan penjelasan yang Shani ceritakan tadi.

"Udah ah aku ga mau bahas ini lagi ya Shan ya, aku cape kalau harus inget-inget kejadian yang dulu." kata Shani yang kembali harus menahan air matanya karna harus mengingat-ingat orang itu.

"Yaudah deh iya kalau gitu biar kamu seneng aku ganti topik bahasan kita deh."

"mau bahas apalagi emang?? Kamu ga mau pulang??"

"Nanti aja lagi seru. Jadi sekarang kita bahas,,,,,, kapan kamu jadian sama Vino??" kata Shania yang langsung merubah ekspresinya menjadi tersenyum penuh arti.

"Ihhh kamu apaan sih ahh, kamu ga denger aku jelasin tadi??" Jawab Shani mengelak tapi langsung berubah ekspresinya menjadi tersenyum malu.

"Shani Indiraaaaaaa...... aku tau kamu trauma, tapi aku yakin Vino itu cwo baik dan mungkin aja dia bisa ngilangin rasa trauma kamu itu. lagi pula ya, aku tau kamu suka sama dia kan?" tembak Shania to the point sambil menaik-turunkan alisnya.

Shani pun terdiam akan ucapan Shania tadi, karna ia mengingat bagaimana Vino yang belakangan sedikit menghindar darinya setelah kejadian Vino mengantar Shani pulang yang sebelumnya di awali dengan pertemuan mereka dengan Maul.

"Heh orang paling 'biasa aja' di sekolah! kok malah diem sih?? "

"Eh,,itu,,,anuu ,,,eummm,, gapapa kok Shan."

"Kalau gapapa pasti kamu ga akan diem aja, ayolah cerita. aku pasti akan bantu kamu kok."

"Aku ga tau Shan perasaan aku ini gimana sama dia, terus setelah kejadian dia nganter aku pulang dia seolah sedikit jaga jarak sama aku Shan." kata Shani yang kembali tertunduk.

"Njuuuuuuuu........"

"Astaga Bobyyyyyyy lu ngagetin banget sihhh!!! orang lagi serius gini malah di kagetin. awas ga bakal aku kasih jatah lagi kamu yaa!!" kaget Shania karna Boby tiba-tiba muncul dan berteriak cukup keras.

"Jatah apa?" tanya Shani polos.

"Jatah manja-manja kok, bukan jatah yang aneh-aneh hehehehe,,,,," jawab Shania cengar-cengir karna sadar ambigunya kata-kata dia tadi.

"Heh malah ngobrol lagi, ayo cepet pulang katanya mau pergi sama mamah kamu hari ini.." kata Boby yang langsung datang dan mengampiri Shanjunya itu.

"iya-iya"

"Oiya Shan, kalau masalahnya kaya gitu, kamu yang harus tunjukin kalau perasaan kamu sama dia itu spesial. Ga usah ragu buat tunjukin itu, dia peka atau engganya itu urusan belakangan. Yaudah aku duluan ya, ntar keburu si Boby teriak-teriak lagi bikin pengang ini kuping hehehe..."

Di pererjalanan pulang dan di dalam kamarnya pun Shani hanya melamun, memikirkan apa yang dia ceritakan pada Shania dan yang Shania bilang padanya tadi tentang menunjukan perasaannya. Untung saja kedua orang tua Shani sedang tidak di rumah, jadi Shani tak perlu khawatir orang tuanya akan bingung dengan keadaan diam anaknya itu.

Shani pov

Sebenarnya kenapa aku ini, aku sangat bingung kenapa aku harus memikirkan dua hal ini. Padahal aku sedang ada UTS, tapi kenapa pikiran ku tidak bisa fokus pada pelajaran tetapi malah memikirkan dua hal yang membuat ku sedikit sedih dan sedikit bimbang.

"Kalau aku beneran suka sama Vino, lalu aku harus bagaimana? dan entah apa yang membuat dia jadi jaga jarak begini? apa aku ada salah sama dia?" tanya ku pada diri ku sendiri.

***

Hari terakhir UTS pun selesai, dan satu hal yang memberatkan pikiran ku pun akhirnya selesai juga. sebenarnya aku bingung kalau harus pulang cepat seperti ini, karna Shania pasti di antar Boby pulang dan supir ku pun lebih sering tidak bisa menjemput jika siang tengah hari seperti ini. Akhirnya aku pun memperlambat aktifitas ku membereskan peralatan tulus ku, sesekali aku pun sambil memainkan hp ku. pulang malas, keruang osis pun juga pasti ga ada orang, Shania dan gre pun sudah meninggalkan ku dengan pacar mereka masing-masing. Setelah berlama-lama akhirnya aku pun bosan sendiri di kelas ini dan memutuskan untuk langsung pulang saja walau harus naik taksi juga tak apalah.

"Eh?? itu kan...." ucap ku pelan.

Tiba-tiba saja aku melihat Vino saat ia akan turun dari tangga.

"Vino....!!"

Tanpa sadar aku memanggilnya, ia pun seperti bingung melihat ku yang belum pulang. Setelah itu ia pun menghampiri ku kemudian menawarkan pulang bersama dan juga meminjamkan ku jaket miliknya, aku merasa ia sedikit perhatian hanya tetap saja aku merasa ia sedikit menjaga jarak dengan ku. Apa benar kata Shania harus aku yang membuat dia sadar bahwa ada perasaan ku yang berbeda pada dia?  Sampai ia mengajak ku untuk segera jalan pun aku hanya diam dan terus berfikir. Entah kenapa jantung ku terus berdetak cepat, aku rasa ia pun mendengarnya jika memang ia sadar. Sampai entah apa yang merasuki ku untuk memberhentikan langkah ku dan memanggilnya agar ia menghadap ku, kemudian ucapan yang tidak pernah aku ucapkan dan tidak pernah aku pikirkan sama sekali keluar dari mulut ku.

*Shani Pov End

"Aku suka sama kamu....!!!"

keadaan hening setelah ucapan apa yang telah di keluarkan oleh lidah Shani sendiri.

"Kamu... tadi aku ga salah dengerkan apa yang kamu bilang tadi?" tanya Vino yang masih kaget tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar dan hanya di jawab oleh anggukan oleh Shani.

Lagi-lagi hanya ada hening di sana.

"Kalau boleh jujur aku pun juga merasa ada hal spesial tentang perasaan aku sama kamu, tapi ada perasaan juga yang ngeyakinin aku itu cuma perasaan kagum biasa. Tapi apa kamu bener yakin apa yang kamu bilang tadi?"jelas Vino sekaligus memastikan lagi bahwa tadi memang benar  dari hati Shani.

"Aku sendiri ga yakin sama perasaan aku tadi, tapi jujur memang ada perasaan berbeda ke kamu dalam diri aku."

"Aku juga merasa begitu, kamu menjauh sama cwo lain tapi engga kalau sama aku. Itu juga yang bikin aku penasaran dan malah jadi punya perasaan lebih ke kamu." kata Vino tapi dengan ekpresi seolah bingung memikirkan sesuatu.

"emmm yaudah kita pulang aja yuk, lupain aja apa yang tadi aku bilang."kata Shani dan langsung menarik tangan Vino untuk segera berjalan.

Vino hanya diam dan pasrah saat tangannya di tarik oleh Shani, hal tersebut juga yang jelas membuat Vino senyum sekaligus heran dengan perlakuan Shani itu. Sepanjang perjalanan hanya ada diam di antara mereka, tanpa sadar Shani pun terus menarik tangan Vino berjalan ke parkiran tempat biasa Vino menaruh motornya. Sesampainya di parkiran Vino akhirnya membuka suara terlebih dahulu.

"Itu jaket aku pinjemin buat di pake loh,, Oiya nih helmnya." kata Vino sambil memberikan helm pada Shani.

"Iya ini juga lagi di pake Vino..." jawab Shani yang masih dengan ekspresi datar.

"Udah nih, ayo jalan." lanjut Shani yang telah selesai memakai jaket dan helm yang di pinjamkan oleh Vino.

Tapi Vino sadar kalau Shani lupa untuk mengaitkan pengait helmnya.

"Pake helm tuh yang bener biar aman." dengan sigap Vino langsung saja mengaitkan tali pengait helm yang di pakai Shani. Sementara yang di perlakukan seperti itu jelas saja langsung tersenyum karna merasa di perhatikan.

Tetapi selesai mengaitkan pengait helm yang di pakai Shani bukannya langsung menaiki motornya, Vino malah diam dan terus tersenyum memandangi Shani.

"Ehh..??" kata Shani yang terkaget karna tiba-tiba Vino menggenggam kedua tangannya.

"Kamu mau jadi pacar aku??" kata Vino sambil terus tersenyum menatap Shani yang kini hanya mengangguk menandakan ia menerima pernyataan Vino barusan.

"Eeeuummm... Tapi maaf Shan aku tarik lagi pertanyaan aku barusan, aku ga bisa." kata Vino yang langsung menunduk seolah merasa bersalah.

"Iya gapapa kok Vin." kata Shani yang memperlihatkan senyum menahan kekecewaan karna Vino dengan entengnya mengatakan tapi dengan entengnya juga menarik lagi ucapannya.

"Kamu ga tanya 'kenapa'??"

"Ga perlu Vin, aku gapapa." kata Shani.

"Tapi kayanya harus deh." ucap Vino yang menampilkan ekspresi seriusnya.

"Yaudah,, Kenapa VINO??" tanya Shani yang mulai kesal.

"Karna gimana mau pacaran coba kalau kontak kamu aja aku ga punya, nomer HP, atau Line, atau BBM, atau WA kamu aja aku sama sekali ga punya Shani Indiraaaaaaaa....." jelas Vino dengan muka meledek.

"IHH VINOOOOOOO......!!!! nyebelin banget sihh ah." teriak Shani yang kini langsung cemberut sambil memukul-mukul Vino dengan buku yang sedari tadi ia pegang.

"Hahahaha iya Shani iya ampun dong ampun jangan di pukulin mulu akunya hahahaha..." kata Vino yang terus tertawa karna berhasil mengerjai Shani.

"Bodo ah kamu nyebelin ih..!!" protes Shani sambil terus memukuli Vino dengan bukunya itu.

"Hahaha iya maaf, Jadi kamu tetep mau kan jadi pacar aku dan ngasih tau aku kontak kamu??" tanya Vino dengan senyum meledeknya.

"Gamau ah bodo amat aku sebel sama kamu." kata Shani yang terus cemberut karna ulah Vino dan terus berjalan berusaha meninggalkan Vino.

"Yaudah kalau ga mau sih gapapa, tapi balikin dong helmnya jangan di pake terus."kata Vino semakin meledek Shani.

"Vino ihhhhh aku benci sama kamuuuuuu....."

***

"Ehm.. pagi semua..." sapa Shani pada teman-temannya beserta pasangan masing-masing yang sudah terlebih dahulu berada di kantin.

"Pagi juga Indira kuuu..... awww...aduhhhh....sialan...." goda deva yang langsung mendapat cubitan, tamparan, dan jitakan dari Sinka, Naomi, dan Vino.

"Jangan genit makanya lu hahaha.." kata Naomi meledek Deva yang sedang meringis.

"Tapi ga di siksa juga woy gw nya ah." kata Deva protes karna mendapat siksaan dari teman-temannya.

"Abis kamu kalau ga di gituin ga berenti." kata Sinka yang kini cemberut.

"Astaga Sinka gemesin banget sih uwuwuwuuuu..." goda Boby yang tapi langsung diam karna merasa mendapat tatapan horor di sebelahnya. "Hehehe.. iya ampun Nju cuma bercanda kok hehehe." mohon Boby pada Shania sambil terus menunjukan senyum terbaiknya.

"Eh..eh.. kalian sadar ga sih Shani mukanya lagi bahagia banget kayanya?? Udah gitu Vino juga ikut-ikutan jitak Deva, yang lebih aneh lagi mereka berdua duduk sebelahan lagi yang biasanya duduk sebrang-sebrangan???" kata Yono dengan tatapan menyelidik kemudian di ikuti teman-temannya yang lain pada Vino dan Shani yang hanya senyum-senyum saja dengan penyelidikan Yono itu.

"Woyyyyyyyyy TRANKTIRANNNNN......"

Ehm-ehm, udah jadian tuh. Tapi masih terlalu dini deh kayanya buat kita semua bahagia hehehe,,, jujur ini part paling susah karna saya ga pengalaman banyak soal menyatakan cinta ala anak sekolah kekinian hahahaa.... Terima kasih sudah membaca dan juga kalau ada yang vote dan komentar hehehe...


Continue Reading

You'll Also Like

1.5M 34.7K 60
In wich a one night stand turns out to be a lot more than that. -Completed-
1.4M 32.2K 60
In which Daniel Ricciardo accidentally adds a stranger into his F1 group chat instead of Carlos Sainz.
825K 33.2K 38
On that fateful Halloween night, Lily and James survived while Voldemort apparently 'marked' Harry Potter as his equal. Aria Potter, twin sister of...
794K 47.8K 120
Y/N L/N is an enigma. An outgoing, cheerful, smiley teenage boy. Happy, sociable, excitable. A hidden gem in the rough of Japan's younger soccer pl...