BROKEN [END]

By Tiwii_Lkim

65.1K 5.9K 224

Bae suzy, wanita yang tertutup dan bahkan jarang tersenyum Setelah pertemuannya dengan pria yang mengubah seg... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 6
Part 7A
Part 7B
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15 (End)

Part 5

3.4K 363 8
By Tiwii_Lkim

Happy Reading~~~

.

.


"Naeun-shi.." yeoja yang hendak melangkah ke meja kerja berhenti melangkah dan menoleh kebelakang saat mendengar seseorang menyerukan namanya

"Eoh Suzy-shi? Ada apa?"

"Ah mian menganggu pekerjaanmu. Boleh aku bertanya tentang Direktur, sepertinya sudah dua hari beliau tidak masuk bekerja dan hari ini ada rapat dengan klient" Ucap Suzy panjang lebar

"Ah begitu. Bukankah anda sekretarisnya, pasti anda lebih tau dimana beliau berada.."

"Geu..nyang.." Suzy mengusap tengkuknya dan tersenyum kikuk. Naeun terkekeh pelan lalu menggelengkan kepalanya

"Jwesonghamnida Suzy-shi, aku tidak bisa membantumu. Mungkin kau bisa bertanya kepada Jieun mantan sekretaris Direktur"

"Ah keuarae.." Gumam Suzy. Naeun tersenyum lalu pamit untuk pergi ke meja kerjanya dan berkutat dengan pekerjaan yang menumpuk

Suzy melangkah meninggalkan Naeun yang sudah mulai sibuk dengan pekerjaannya. Ia merutuki kebodohannya karena tidak tahu Myungsoo tinggal dimana, dan nomer ponsel Myungsoo saja tidak ada. Yah, hari ini hari kedua Suzy berperan sebagai sekretaris Direktur dan dua hari ini juga Ia tidak melihat Myungsoo masuk kekantor. Ada rasa khawatir namun dengan cepat Ia menggelengkan kepala dan membuang semua perasaan yang tidak pantas Ia rasakan "Apa aku menghubungi Jieun saja. Aigoo..suzy pabo bagaimana aku tidak memiliki nomor ponsel atau mengetahui tempat tinggalnya. Eyy..lagian untuk apa aku tahu dia tinggal dimana dengan Soojung. Ahh molla!" Gumam Suzy geleng geleng. lalu tangannya beralih pada ponsel mencari kontak dan menghubungi kontak tersebut

"Ya! Bae Suzy tidak bisakah satu hari saja kau tidak menggangguku!" ponsel yang tadi sudah menempel ditelinga kanan Suzy sontak Ia jauhkan saat mendengar teriakan seorang yeoja diseberang sana

"Yaa..Lee jieun! Tidak bisakah kau tidak berteriak eoh" Dumel Suzy sambil mengorek telingannya yang terasa pengang

"Eyyy..arraseo. Ada apa?"

"Huumm..aku ingin bertanya tentang Direktur. Kau tahu sendirikan aku baru menjadi sekretarisnya selama dua hari. Dan selama itu aku belum melihatnya dikantor. Dan kau tahu juga, aku bahkan tidak tahu nomor ponsel yang bisa menghubunginya..."

"MWO!"

"Eyyss..sudah kukatakan jangan memekik" gumam Suzy

"Dasar kau ini..baiklah aku akan mengirimkan nomer ponselnya untukmu. Dan lagi kau harus menjadi sekretaris yang baik untuknya. Direktur sangat tidak suka dengan orang yang lalai. Dia tidak segan-segan untuk membentaknya dan lagi Direktur..."

"arraseo..arraseo..Jieun-shi aku sudah beribu ribu kali mendengar ocehanmu tentang Direktur kesayanganmu itu. Yasudah kau kirim sekarang juga. keuno" Suzy mengakhiri obrolan mereka

"Aigoo..dia selalu memperingati aku tentang Direktur kesanyangannya itu. Ckck.. Lee jieun kenapa tidak menikah dengannya saja. Ah matta, kemana sih namja itu, membuat repot saja"Gerutu Suzy pada dirinya sendiri

****

Dilain tempat, Namja yang sedari Suzy cari berada ditepi pantai dan duduk menatap lurus ombak yang terus membasahi kakinya. Entahlah sepertinya namja ini betah berada ditepi pantai dan menghabiskan waktu selama dua hari untuk mengunjungi pantai tempat favoritnya. Ia tersenyum miris mengingat obrolan ayahnya dengan seorang wanita paruh baya itu. Tangannya terkepal dan amarahnya kembali memuncak

"Kau tidak boleh terlalu lelah Oppa. Jangan terlalu memikirkan pekerjaan Oppa, kau bisa sakit nanti" Myungsoo menoleh kesamping saat mendengar Suara lembut seorang yeoja. Matanya tidak lepas menatap manik yeoja itu "Oppa, kau terlihat berantakkan? Apa kau makan dengan baik oppa?" Suara itu terus menggema ditelingan Myungsoo. Rasanya myungsoo ingin memeluk yeoja itu "Oppa beogosippeo.." tangan Myungsoo terangkat ingin menyentuh permukaan wajah yeoja itu namun dengan cepat bayangan yeoja itu menghilang dan tangan Myungsoo kini menggantung diudara

"Aaarrggghhhh...Bae Suzy!" Teriak myungsoo prustasi. Yah! Tadi dia berimajinasi dan melihat Suzy duduk disebelahnya dan kenyataannya yeoja iitu tidak berada disana. Tanpa sadar air mata Myungsoo terjatuh, Ia merindukan Suzy yang selalu mampu menenangkan hatinya dengan Suara lembut khas milik yeoja itu "Suzy beogosippeo..mianhe Suzy aku tidak menepati janjiku. Tapi bersabarlah dan tunggu aku.." Ucapnya dengan suara lirih. Matanya kembali menatap ombak pantai yang terus menerpa kakinya. Ia tidak sengaja melihat sepasang kekasih tengah berselca bersama ditepi pantai, Senyum kecil merekah diwajah tampan myungsoo

"Wahh..yeppuda.." Pekik seorang yeoja menatap permukaan pantai tanpa berkedip

"Kau suka hem?"

"Ne Oppa, nan joha. Kajja kita kesana oppa.." Pekik yeoja itu menarik pergelangan sang namja untuk berdiri ditepi pantai dan merasakan naik surutnya air laut. Sang yeoja dengan iseng menyiram namja itu dengan air dan karena tidak terima namja itu pun membalas menyiram air dengan tangan kanannya. Terjadilah mereka siram-siraman

Selama satu jam lebih sepasang kekasih itu terus saja menikmati waktu mereka. Sesekali terdengar tawa dari yeoja maupun namja tersebut

"Oppa, aku lelah. Kita istirahat dulu" Ucapnya lalu duduk dihamparan pasir "Oppa aku sangat suka kakiku terkena air laut ini. Entah kenapa rasanya nyaman"

"Benarkah?" Yeoja itu mengangguk "Suzy-ah sebaiknya kita ganti pakaian dulu. Kau tidak lihat pakaianmu basah, kau akan sakit nanti. Kajja.."

"Shirreo. Aku masih ingin disini oppa"

"Suzy-ah..aku tidak ingin kau sakit, mengertilah eoh"

"Eyys..arraseo tuan kim"


"Dan sejak saat itu juga, aku suka kakiku terkena air laut"

Myungsoo kembali menjatuhkan air matanya. Tanpa peduli orang menatap aneh kearahnya, meski dia seorang namja bukan berarti tidak boleh menangis. Drrt..drrt.. Myungsoo merongoh ponselnya disaku celana tanpa melihat siapa yang menghubunginya Ia langsung menyambar tombol hijau

"Yeoboseyo?" Myungsoo mengerutkan dahinya bingung karena tidak mendapat jawaban dari orang diseberang sana "Yeoboseyo?" Ucapnya lagi. Karena penasaran Ia melirik Id pemanggil dan ternyata nomor yang tidak dikenal "Nuguseyo?"

"Humm.. Naya Suzy"

"Mwo?" Myungsoo terlonjak kaget dan tidak percaya dengan orang yang baru menghibunginya

"Naya Bae Suzy. Yaa..meski kau direktur bukan berarti seenaknya kau tidak masuk bekerja. Dan kau mebuatku kelelahan karena pekerjaan ini semua kau limpahkan padaku. Dan hari ini ada rapat bahkan kau tidak datang dan terpaksa aku harus mengundur waktunya. Apa kau ini seorang direktur. Yaa..palli jawab!"

Bibir myungsoo terangkat keatas menyunggingkan senyuman lebar. Suara ini yang sangat Ia rindukan dan ini pertama kalinya Suzy berbicara panjang lebar setelah kejadian itu

"Yeoboseyo..yaa..kau masih disana" ucap Suzy karena tidak dapat jawaban "Mwoya..dia tuli atay bagaimana" gumam suzy sangat pelan tapi masih dapat didengar myungsoo sehingga membuat namja itu terkekeh

"Mian. Aku dalam perjalan kekantor. Maaf merepotkanmu"

"Bagulah kalau begitu"

Tuut.. Suzy langsung mengakhiri obrolan secara sepihak. Myungsoo menatap layar ponselnya sambil geleng geleng. Dengan cepat Ia berdiri dan bergegas menuju kantornya

Sementara itu, Suzy menatap layar ponselnya setelah mematikan secara sepihak ia tersenyum geli karena sudah memarahi atasan tanpa peduli dia akan dipecat atau bagaimana "Ah molla" Gumamnya

****

"Heh.." Suzy menghela nafas kasar. Merasa lelah dengan jabatannya sekarang 'Sekretaris Direktur' Bukannya seperti sekretaris tapi dia diperlakukan oleh Myungsoo seperti pembantunya saja. Disuruh membuat kopi, harus menemaninya makan siang dan makan siangnya harus suzy sendiri yang membuatnya dengan membawa bekal kekantor dan harus membersihkan meja kerjanya sebelum Ia datang. dan masih banyak lagi. Yah ini sudah seminggu Ia menjadi sekretaris Myungsoo. Tapi sepertinya namja itu mengerjai Suzy dengan menyuruh ini itu yang tidak berhubungan dengan berkas pekerjaan mereka "Ah jinca.. Kim myungsoo, kau benar benar..!" Pekik Suzy saat mendapat pesan dari myungsoo untuk menyuruhnya datang keruangannya padahal ini waktu jam makan siang. Apa sedikitpun namja itu tidak ingin memberi kebebasan untuk Suzy

Dengan langkah malas suzy berjalan menuju ruangan Myungsoo. Tanpa mengetuk pintu Suzy masuk begitu saja

"Yaa..kim myungsoo apa kau sengaja eoh!" Pekiknya tanpa sadar diruangan itu bukan hanya Myungsoo melainkan ada seorang pria paruh baya. Suzy melihat pria itu yang menatap aneh kearahnya. Suzy langsung membungkuk dan meminta maaf "Jwesonghamnida..jwesonghamnida.." Ucap Suzy membungkuk beberapa kali. Sementara Myungsoo hanya tersenyum "Aish...kau benar-benar.." Gerutu Suzy melihat Myungsoo tersenyum mengejek padanya. Bibirnya terus berkomat kamit

"Khamsamida Tuan Kim. Kalau begitu saya permisi dulu. Saya tidak sabar untuk bekerja sama dengan anda" Ucap Pria itu menjabat tangan Myungsoo. Myungsoo tersenyum ramah dan mengatakan sama-sama. Pria itu pun pamit permisi dan sempat melirik Suzy yang berdiri mematung sambil tersenyum kikuk

"Sampai kapan kau akan berdiri disitu?" Tanya Myungsoo melirik Suzy yang tidak juga bergerak dari tempatnya

Suzy tersadar dan mengedipkan matanya berkali-kali. Ia melirik kekanan dan kekiri "Apa Tuan Song sudah pergi?" Tanyanya

Myungsoo tersenyum lalu mengangguk pelan

"Yaa..kau sengaja mengerjaiku eoh? Apa kau tidak puas juga. Ahh..apa yang harus aku katakan jika bertemu dengan Tuan Song. Ini semua salahmu. Lihat saja aku membalasmu nanti!" Pekik Suzy lalu keluar dari ruangan Myungsoo

"Aigoo.. Kenapa dia menggerutu begitu. Aku hanya menyuruhnya untuk keruanganku nanti. Apa dia tidak melihat isi pesanku. Ckck.." Myungsoo melihat pesan yang Ia kirim tadi pada Suzy

To: Suzy
Datanglah keruanganku.
Jika kau sudah selesai makan siang.

"Aku hanya mengirim itu kenapa dia kesal" Gumam Myungsoo. Mungkin karena selama ini Myungsoo selalu mengerjai Suzy hingga membuat yeoja itu tidak terlalu memperhatikan pesannya

****

"Jongin-ah.." Teriak Suzy sambil berlari kecil menghampiri Jongin yang berdiri didepan rumahnya"Kau sudah lama menunggu?" Tanyanya

"Eoh..hampir 3jam aku menunggumu berdandan. Aigoo.."

"Mwoya..kau ini jangan melebih-lebihkan. Kajja kita berangkat sebelum acara pemberkatan dimulai" Ucap Suzy menggandeng lengan Jongin

Tidak butuh waktu lama Jongin dan Suzy sudah berada digedung yang cukup mewah. Hari ini adalah hari pernikahan Jieun, Ia mengotot dan memaksa Suzy datang bersama pasangannya. Karena tidak ada pasangan, akhirnya Suzy mengajak Jongin saja. Dan tidak mungkin dia datang sendirian kesini

Acara pemberkatanpun telah selesai. Kedua sejoli itu tlah sah menjadi sepasang suami istri. Suzy yang melihat kebahagiaan terpancar diwajah Jieun. Ia juga pernah membayangkan dirinya dibalut baju pengantin berwarna putih itu. Berdiri didepan altar dan mengucap janji sucu bersama orang yang Ia cintai. Tapi sayang, Ia tidak seberuntung Soojung ataupun Jieun yang terlihat sangat bahagia saat sudah saling mengikat satu sama lain dengan pasangan mereka. Tanpa sadar kini air mata Suzy terjatuh. Jongin yang bertepuk tangan dan berteriak bersama tamu lainnya untuk menggoda sepasang suami istri itu dengan menyuruh mereka kisseu. Jongin tertawa melihat wajah malu Jieun karena tidak mendengar tawa dari sebelahnya kepalanyapun Ia putar kesamping dan mendapati Suzy yang menatap lurus kearah sepasang suami istri itu, Jongin bisa lihat kalau saat ini air mata diwajah suzy sudah berlomba-lomba

"Gwenchana?" Bisik Jongin. Suzy menggeleng "Aku tahu kau bahagia karena sahabatmu tlah menikah. Jadi sekarang hapus airmatamu dan tersenyumlah agar Jieun juga senang melihatmu bahagia dihari pernikahannya. Jika kau menangis begini, aku yakin Ia merasa kau tidak bahagia dan tidak merasakan yang Ia rasakan sekarang" Ucap Jongin lembut

"Gomowo.." Ucap Suzy pelan lalu menghambur kepelukan Jongin

"Omo!" Suzy melepas pelukannya dan menatap yeoja yang memekik tepat dibelakangnya "Aigo..Suzy-ah cepatlah menyusul agar kau juga merasakan pernikahan" Ucap Soojung. Suzy mengangguk pelan dan tersenyum pahit "Jongin-ah, kapan kau melamar Suzy. Ckck..bahkan kalian berpelukan diacara pernikahan orang" Gumam Soojung geleng geleng

"Aku akan melamarnya nanti. Bukankah begitu chagi?" Ucap Jongin saat matanya tidak sengaja melihat Myungsoo berjalan mendekat kearah mereka. Suzy mengangguk dan tersenyum

"Aigo..jika kalian menikah pasti kalian adalah pasangan yang paling bahagia didunia ini. Saling mencintai dan menyayangi satu sama lain.."

"Hemm..kau benar soojung-ah. Ah matta, bukankah kalian juga pasangan yang bahagia, karena saling mencintai makanya kalian menikah bukan?"

"Eoh. Tentu saja jongin. Myungsoo oppa sangat mencintaiku makanya dia lebih memilihku menjadi istrinya dibanding yeoja lain?"

"Kau yakin?"

"Tentu. Jika tidak begitu mungkin dia tidak akan menikah denganku. Aku mencintai myungsoo oppa dan begitu juga sebaliknya. Dan aku tidak akan membiarkan siapapun merebutnya dariku"

"Benarkah? Kuharap juga begitu. Ya tentu kau harus menjaga baik-baik suamimu sebelum dia lari kepelukan yeoja lain" Ucap Jongin menatap sinis myungsoo yang berdiri dan mengatup rapat bibirnya

Soojung mengangguk pasti. Sementara Suzy hanya diam dan tak berniat membuka suara dan bergabung dengan obrolan Jongin dan Soojung. Suzy melirik tangan Myungsoo yang terlihat risih dengan tangan Soojung yang terus menggandengnya. Dahinya berkerut bingung namun dengan cepat ia menggeleng karena itu bukan urusannya

"Uwahh..ternyata kau disini suzy-ah. Omo! Kenapa suasananya disini terasa panas" Gumam Jieun melirik kekanan menatap Soojung dan Myungsoo yang berdiri sambil bergandengan sementara sebelah kiri Suzy dan Jongin melakukan hal yang sama 'Ada apa dengan mereka, tatapan mereka membuatku ngeri seolah ingin memangsa saja' batin Jieun. Melirik Soojung yang menatap Sengit Jongin. Sementara Jongin menatap sinis Myungsoo. Dan Myungsoo menatap sendu Suzy. Dan sementara Suzy hanya menundukkan kepalanya tidak berani menatap siapapun "Ehem.." Jieun mencoba mencairkan suasana yang terasa tegang disana

"Chukkae Jieun-ah" Ucap Suzy dan memeluk tubuh mungil Jieun

"Gomowo. Apa kau membawa kekasihmu?" Jieun melirik Jongin yang berdiri disebelah Suzy. Suzy mengangguk

"Chukkae..aku banyak mendengar cerita tentangmu dari Suzy" Ucap Jongin mengulurkan tangannya dan disambut oleh Jieun

"Gomowo sudah datang" Ucap Jieun lalu menoleh kekanan. Posisi meraka saat ini Myungsoo berhadapan dengan Suzy dan soojung berhadapan dengan Jongin. Sementara Jieun berdiri ditengah disamping Myungsoo dan Suzy

"Eoh. Chukkae atas pernikahanmu Lee Jieun-shi" Ucap Myungsoo

"Gomowo. Selamat menikmati hidangannya.." Ucapnya ramah "Suzy aku kesana dulu ne menyambut tamu yang lain" Ucap Jieun. Suzy mengangguk. Jieun melangkah menjauh dan perasaannya tidak enak berada ditengah keempat orang itu. Sepertinya mereka sedang berperang melalui tatapan mereka

"Chagi-ah, bukankah impianmu dari dulu ingin memakai baju pengantin. Nanti kau akan memakainya dan aku akan berdiri didepan altar menunggumu" Ucap Jongin mengelus puncak rambut Suzy

"Sepertinya kau sangat menyanyangi Suzy. Tapi kenapa aku melihat sepertinya suzy tidak membalas perasaanmu" Soojung tersenyum sinis pada Jongin. Sejak kejadian ditengah jalan saat Ia melihat Suzy menangis dan Jongin beserta myungsoo berada disana menarik tangan suzy. Ia mulai curiga dan sedikit memendam rasa kesal pada mereka tapi tidak untuk myungsoo

"Benarkah kau melihat seperti itu? Lalu bagaimana jika aku mengatakan sepertinya suamimu tidak mencintaimu atau terpaksa menikahimu" Ucap Jongin tak kalah sinis menatap Soojung. Sama halnya dengan soojung, Jongin juga sedikit membenci Soojung bukan karena inseden ditengah jalan itu tapi sejak pernikahannya dengan myungsoo  dan ia merasa Soojung adalah yeoja yang sangat egois

"Jongin-ah sudahlah.." Bisik Suzy

"Benarkah? Sepertinya penilaianmu salah. Myungsoo oppa sangat mencintaiku dan tidak pernah sedikitpun melirik yeoja lain"

"Uwah..kau sangat percaya diri nona Jung. Aku takut kau akan sakit jika terjatuh nanti. Ah myungsoo-shi bisa aku bertanya padamu? Benarkah hanya soojung dihatimu atau bahkan tidak ada soojung dihatimu?"

Soojung menatap penuh harap kepada myungsoo ia berharap namja itu akan menjawab bahwa dialah satu-satunya yeoja didalam hati Myungsoo. Sama halnya dengan Suzy Ia juga menatap intens wajah myungsoo. Namun ia tidak berpikir seperti soojung. Ia hanya ingin mendengar jawaban myungsoo dan setelah itu Ia harus tahu diri lagi

"Itu..aku.."


TBC

Kira-kira apa ya jawaban myungsoo? Kkkh

Aku update part 5 nya nih mumpung gada kegiatan. Semoga para readers suka ya

Jangan lupa Vote+koment

Continue Reading

You'll Also Like

15.3K 2.6K 110
ceritanya si jojo yang malu-malu naksir nina
2.3K 211 35
Setelah kepergian sang kakak , Minju akhirnya menjadi seorang ibu pengganti bagi anak dari kakaknya . Tidak mudah menjadi seorang ibu apalagi dirinya...
2.5M 123K 55
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _π‡πžπ₯𝐞𝐧𝐚 π€ππžπ₯𝐚𝐒𝐝𝐞
2.3M 170K 32
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...