BROKEN [END]

By Tiwii_Lkim

65.1K 5.9K 224

Bae suzy, wanita yang tertutup dan bahkan jarang tersenyum Setelah pertemuannya dengan pria yang mengubah seg... More

Part 1
Part 2
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7A
Part 7B
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15 (End)

Part 3

3.7K 403 8
By Tiwii_Lkim

Sorry For Typo,

Happy Reading~~~

.

.

"Apa yang kau lakukan?" Pekik Suzy tertahan saat Jongin mendekatkan wajahnya tepat diwajah Suzy membuat jarak diantara mereka hanya beberapa senti

"Aish kau tenang saja pabo. aku tidak akan menciummu..Myungsoo, dia berada tepat dibelakangmu dan menatap kearah kita" Jongin mengarakan matanya kebelakang suzy dan Suzy ingin memutar kepalanya ke belakang namun jongin menahannya dan semakin mendekatkan wajahnya "Jangan menoleh, kau akan menangis lagi nanti setelah melihatnya. sekarang buatlah posisinya seolah kita sedang berciuman" Suzy membulatkan matanya saat mendengar ucapan Jongin "Paboya! Aku tidak akan mencium..."

"Eishh..arraseo" tukas Suzy lalu menggulum tangannya dileher Jongin

"Aaarrgghh.." Myungsoo berteriak prustasi dan masuk kedalam mobilnya. Ia bersandar kestir sambil memukul stir mobil. Rasanya sesak melihat pemandangan yang tidak ingin Ia lihat. Dimana yeoja yang masih Ia cintai mencium namja lain dihadapannya "Kim Jongin.." Pekiknya tertahan. Rasanya amarah sudah memuncak dan memutuskan pergi dari tempat dimana Suzy dan Jongin berada

"Bagaimana bisa kau melihat Myungsoo?"

"Tentu saja aku bisa melihatnya. Sepertinya dia selalu mengikutimu. Sudahlah sebaiknya aku mengantarmu pulang. Jika terus membahas namja bermata tajam itu membuatku bergidik"

Suzy terkekeh mendengar ucapan Jongin. Ia mengangguk dan berjalan bersama Jongin kearah motor yang diparkir

****

"Bae Suzy.." Myungsoo terus meracau dan memanggil nama Suzy. Mungkin dia sudah gila dibuat wanita itu "Berikan aku satu gelas lagi.."

"Tapi anda sudah mabuk tuan.."

"Aku akan membayar berapapun. Cepat berikan.." Teriaknya. Sang pelayan Club hanya mengangguk dan menuang minuman kegelas Myungsoo. Setelah hampir menghabis tiga botol minuman. Myungsoo beranjak dari duduknya dan keluar dari Club tersebut. Dengan langkah gontai Ia melewati mobil yang diparkir tidak jauh dari Club tersebut. Sepertinya Ia melupakan mobilnya karena saat ini yang Ia pikirkan hanya satu yeoja saja 'Bae Suzy'

"Bae Suzy.. Nae Sarang.."

Myungsoo terus meracau dan tanpa sadar kaki panjangnya sudah berjalan melewati trotoar tanpa mempedulikan mobilnya. Berkali-kali tubuhnya menabrak pejalan kaki namun Ia tidak peduli bukanya meminta maaf tapi malah memaki dan berteriak kepada setiap orang yang ditabraknya. Tidak peduli orang menatap aneh Myungsoo tetap melanjutkan langkahnya ketempat yang akan dia datangi

Dan tibalah dia didepan sebuah gedung apaterment yang cukup mewah. Senyumnya mengembang dan terus menggumamkan nama yeoja yang Ia cintai. Ia masuk kedalan lift dan menuju lantai 6. Tidak butuh waktu lama Ia sampai dan berdiri didepan pintu 1010

Tet..tet.. Bunyi bel terus menggema disana.. Setelah lelah memencel bel
Tokk..Tokk.. Ia mengetuk pintu tersebut dengan sabar namun tidak ada sahutan dari dalam. Sudah berkali-kali diketuk dan tetap tidak ada yang membuka pintu apartement tersebut hingga membuat kesabarannya habis dengan tangannya yang terus mengedor pintu dan hampir saja merusak pintu yang malang itu. Ia terus menyerukan nama yeoja yang Ia yakini berada didalam dan berharap yeoja itu akan menyahut

Sementara didalam seorang yeoja tengah duduk menatap nanar pintu yang terus diketuk meski awalnya ketukan masih dengan lembut dan sekarang berubah menjadi ketukan yang bisa saja merusak pintu itu. Terdengar helaan nafas dari bibir tipis yeoja itu. Pikirannya sudah berusaha mengabaikannya namun hatinya berkata sebaliknya. Dengan hembusan nafas berat Yeoja itu beranjak dari duduknya dan berjalan menuju pintu dan membukakannya untuk namja yang sedari tadi mengedor kasar pintu itu. Ia takut para tetangga akan merasa terganggu dengan perbuatan gila namja itu pikirnya

Ceklek

Pintu terbuka lebar, Yeoja itu menatap datar namja yang berpenampilan berantakan bahkan sudah seperti orang yang tidak waras "Suzy-ah, aku tahu kau disini. Mianhe Chagi membuatmu menunggu lama. Kau merindukanku kan? Oppa juga merindukanmu Chagi. Kau menepati janjimu untuk selalu menunggu disini dan ka..." Belum selesai dengan ucapannya tubuh Myungsoo langsung terkapar dilantai. Yeoja itu 'Suzy' sempat kaget saat melihat myungsoo jatuh pingsan. Dengan cepat Suzy memapah tubuh Myungsoo kedalam Ia sempat melirik keluar apa ada orang yang memperhatikan mereka tapi ternyata tidak ada. Ia bernafas lega dan membaringkan tubuh Myungsoo diranjang. Suzy duduk disisi ranjang dan menatap wajah damai Myungsoo yang memejamkan mata dengan tatapan sendu

"Eoh...Aku menunggumu Oppa. Tapi, kau tidak datang dan tidak menemuiku saat kau kembali.." Air mata yang sedari Ia tahan akhirnya keluar juga. Dadanya terasa sesak dan matanya memerah menahan tangisan agar tidak mengeluarkan suara "Oppa, aku membencimu..hiks..hiks" Kini air matanya telah terjun bebas dipipi mulusnya

"Uwah..Myungsoo Oppa kau membeli apartement ini.." Pekik Seorang yeoja dengan girang dan matanya menatap berbinar setiap ruang apartement yang mereka kunjungi untuk melihat-lihat. namja yang kini berada disamping yeoja itu baru saja membeli sebuah apartement untuk yeoja yang baru menerima lamarannya. Ia merasa khawatir takut yeoja ini tidak menerima hadiah yang diberikan namun ternyata berbanding balik dari pikirannya yeoja ini menyukainya

"Ne, kau menyukainya Suzy-ah?" Yeoja yang dipanggil Suzy itu mengangguk antusias "Ini akan menjadi tempat tinggal kita nanti setelah menikah" Sontak membuat wajah Suzy memerah seperti tomat mendengar ucapan namja itu "Aigoo..kyeopda" Gumam namja itu mencubit wajah suzy yang memerah mungkin karena tersipu. Mereka kembali berkeliling dan melihat semua isi apartement tersebut. Sesekali terdengar gelak tawa yang menggema diruangan tersebut

---

"Oppa, kau ingin pergi?" Tanya Suzy dengan raut wajah yang sedih dan mata yang memerah menahan tangisnya. Yah baru saja Myungsoo mengatakan bahwa Ia akan pergi ke Amerika untuk meneruskan perusahaan Appa Myungsoo disana

"Mian Chagi. Oppa berjanji akan menemui disini. Dan setelah itu kita akan menikah" Ucap Myungsoo lembut lalu memeluk yeojanya. Saat ini mereka berada diapartement yang akan mereka jadikan tempat mereka tinggal suatu saat mereka menikah

"Oppa berjanjilah kau akan kembali dan menemuiku disini. Dan aku akan menunggumu dengan sabar walau kita berpisah oleh jarak.." Suzy menjulurkan jari kelingkingnya, Myungsoo tersenyum lalu menautkan kelingkingnya di kelingking milik Suzy "Oppa berjanjilah!"

"Arraseo. Nan Kim Myungsoo berjanji akan kembali dan menikah dengan yeojachingguku Bae Suzy.. Jadi bersabarlah dan tunggu sampai oppa kembali ne"

"Ne Oppa.." Suzy menghambur kepelukan Myungsoo

"Pembohong.." Lirih Suzy masih memandangi wajah terlelap Myungsoo. Sedetik kemudian Suzy keluar dan memutuskan untuk pulang kerumahnya

Sementara ditempat lain

"Aish.. Kenapa tidak diangkat" Soojung terus menggerutu karena sedari tadi Ia mencoba menghubungi Ponsel Myungsoo namun tidak ada jawaban "Aish.. Kau kemana Kim Myungsoo" Geramnya melempar ponselnya kesembarang tempat

****

"Eung.." Myungsoo mengerang saat dirasanya hari sudah pagi. Perlahan matanya terbuka menatap kesetiap sudut ruangan. Dahinya berkerut menandakan Ia bingung 'kenapa dia berada disini' pikirnya. Setelah kejadian semalam terlintas dipikirannya, Myungsoo langsung beranjak dari tempat tidur mencari keberadaan Suzy. Setelah mencari kesetiap ruangan namun hasilnya nihil. Myungsoo menghela nafas kasar sedetik kemudian kaki panjangnya masuk kedalam kamar mandi

Setelah 20menit berlalu, Myungsoo keluar dari kamar mandi menuju lemari yang berada disudut ruangan. Ya..disini ada pakaiannya karena apartement ini ditempati Myungsoo dan Suzy dulu. Mereka sering menghabiskan waktu bersama disana dan menyisakan banyak kenangan. Myungsoo tersenyum miris melihat sekeliling, dia sudah siap dengan pakaian yang rapi. Saat Ia melewati ruang tamu, Myungsoo tersenyum mengingat saat dirinya merebut makanan Suzy ketika mereka menonton drama kesukaan Suzy. Semua seolah berputar dipikiran Myungsoo. Dari Suzy mengejarnya karena Myungsoo menciumnya tanpa sepengetahuan yeoja itu. Dari Harum masakan Suzy yang selalu membuat hidungnya tak bosan menghirupnya. Dan masih banyak kenangan mereka

"Beogosippeo.." Lirihnya. Kini Ia sangat merindukan yeoja itu, dari senyumnya, tawanya, pekikannya dan semua yang ada pada diri yeoja itu. Tapi sekarang Ia tidak bisa melihat itu, ketika dia bertemu yeoja itu, hanya raut wajah kecewa dan wajah dingin yang Ia tunjukkan

Myungsoo keluar dari apartement saat sudah berada dibasement Ia baru sadar bahwa semalam Ia datang tidak menggunakan mobil "Myungsoo pabo.." Rutuknya pada diri sendiri. Ia mengeluarkan ponsel dan menghubungi seseorang

"Yeoboseyeo.."

****

"Anyeong.." Sapa Jieun saat melihat Suzy sudah tiba dimejanya

"Apa yang kau lakukan disini?" Suzy menduduki kursinya tanpa memperdulikan Jieun yang terus tersenyum "Mwoya" Suzy memekik saat Jieun memeluknya "YA! Lepaskan. Eisshh ada apa denganmu?" Suzy berusaha melepaskan tangan Jieun. Tapi sepertinya yeoja itu masih betah memeluk Suzy

"Aku ingin memberitahumu sesuatu.. Aku.." Jieun melepas pelukannya dan sengaja menggantung ucapannya agar membuat Suzy penasaran "Aku akan menikah..Kyaaa aku sangat senang.."

"Mwoya.. Dia sudah mengatakannya padaku" Gumam Suzy geleng geleng

"Aniya, sekarang aku akan melangsungkan pernikahanku 1minggu lagi. Dan aku akan berhenti bekerja.." Raut wajah senang Jieun kini berubah menjadi sedih saat Ia mengingat dirinya akan berhenti bekerja dan akan jarang bertemu dengan Suzy

"Aigoo..jadi aku akan jarang bertemu denganmu.." Jieun mengagguk lemah "Tapi baguslah jika kau berhenti bekerja, aku akan tenang dan tidak ada yang akan memekik atau merengek padaku"

"Mwoya? Kau senang aku berhenti. Dasar kau ini.. Kau temanku atau bukan sih?" Dumelnya. Suzy menggelengkan kepalanya dan memasang wajah polos "YA!" Pekik Jieun. Suzy terkekeh melihat wajah Jieun yang sedang cemberut "Sebaiknya aku kembali keruanganku" Jieun pergi meninggalkan suzy yang masih terkekeh sedetik kemudian Suzy terdiam dan menatap punggung sahabatnya

"Aku pasti akan merasa kesepian nanti.." Lirihnya

****

"Hehh..." Suzy menghela nafas panjang tiba-tiba saja dia disuruh untuk menghadap direktur mereka. Entah apa permasalahannya Suzy tidak tahu. Suzy berhenti melangkah saat melihat banyak karyawan yang sedang berkumpul dan berbisik. Karena penasaran Suzy berjalan mendekat "Naeun-shi, apa yang kalian lakukan disini?" Tanya Suzy pada salah satu yeoja

"Itu.." Suzy mengikuti arah telunjuk Naeun. Matanya membulat dan hampir keluar dari tempatnya, yeoja yang Ia kenal kini menampar seorang namja didepan banyak orang "Sepertinya Direktur dengan istrinya sedang bertengkar.." Bisik Naeun. Suzy mengalihkan matanya menatap Naeun seolah jangan berkata yang tidak-tidak "Sungguh, sedari tadi Ny.Kim berteriak didepan Direktur.." Ucap Naeun lagi

"Kau masih belum ingin menjawabku Kim Myungsoo.." Teriak Soojung tanpa memperdulikan banyak pasang mata yang menatap kearah mereka

"Apa yang perlu kujawab. Pulanglah. Kau tidak lihat banyak yang manatap kita"

"Aku tidak peduli.." Myungsoo menghela nafas dan menarik tangan Soojung dari sana sebelum para karyawannya mengetahui masalah mereka

"Uwah..aku tidak tahu kalau Istri Direktur sangat galak"

"Oh.. Aku juga. Tadi saat dia datang langsung marah-marah"

"Dan parahnya Dia menampar Direktur kita. Pasti wajahnya sekarang terasa perih"

Para Karyawan yeoja yang berada disana terus mengoceh dan saling menimpali ucapan mereka yang mereka anggap benar setelah melihat kejadian suami istri yang sedang bertengkar. Suzy yang mendengar hanya menghela nafas dan kembali keruangannya. 'Mungkin lebih baik nanti saja aku keruangan Direktur' Gumamnya

****

"Mwo!"

"YA! Suzy kau tidak perlu memekik begitu. Aku tahu kau senang.." Ucap Jieun yang duduk disebelah Suzy

PLAK.. Suzy memukul lengan Jieun sehingga membuat yeoja itu meringis "Neo paboya.. Kau mengatakan aku yang akan mengantikanmu menjadi sekretaris Direktur. Nan Shirreoyo.." Pekik Suzy mengibaskan kelima jari diudara "Jangan bercanda Jieun-shi aku tidak akan menerimanya"

"Terserah kau saja. Bukankah tadi aku menyuruhmu untuk menghadap keruangan Direktur. Tapi kau tidak datang.." Suzy mendesis. Seakan teringat kejadian yang menjadi trentopik dikantor mereka Jieun menepuk pelan jidatnya "Ahh aku lupa tadi direktur pergi karena masalah keluarga. Dan sekarang karena itulah aku menemuimu dan mengatakannya padamu kau akan menggantikanku mulai besok karena hari ini aku terakhir bekerja"

"Shirreo.."

"Aih..terserah kau saja. Aku sudah menyampaikannya. Dan sekarang sudah jam pulang kantor aku akan pergi lebih dulu karena Hyunwoo oppa sudah menunggu. Kau harus datang keacara pernikahanku. Awas saja kalau tidak datang" Setelah mengatakan itu, Jieun langsung berlalu dari hadapan Suzy yang berdiri mematung

"Aarrggh.. Eomma eotokhe? Kenapa aku harus terlibat lagi dengannya. Sebaiknya aku berhenti bekerja saja. Ahh lalu aku akan makan apa nanti. Ahh eomma.." Mungkin yang melihat Suzy akan mengira dia gila karena bicara pada dirinya sendiri dan bertingkah seperti anak kecil yang tidak dibelikan mainan oleh ibunya

****

"Ka..kau tidak mencintaiku 'kan? Aku tahu kau tidak mencintaiku.." Teriak Soojung. Myungsoo yang duduk dihadapannya hanya mengatup rapat mulutnya. Setelah membuat kehebohan dikantor, Myungsoo memutuskan untuk pulang dan menyelesaikan masalah mereka dirumah "Kau bahkan tidak menghubungiku setelah semalaman aku menunggumu. Apa kau tidak menganggapku eoh!" Soojung sudah tidak bisa menahan air matanya

"Maaf" Hanya satu kata itu yang sedari tadi Myungsoo ucapkan. Ia tidak tahu harus melakukan apa melihat saat ini Soojung sangat marah

"Kau tahu, aku selalu menutupi kepada orang-orang bahwa aku tidak pernah tidur denganmu. Bahkan menyentuhku kau tidak pernah. Apa aku tidak ada artinya untukmu? Dan kenapa kau mau menikahiku eoh! Jawab aku Kim Myungsoo" Kini tidak ada suara Soojung yang lembut atau yang manja. Kini hanya teriakan atau pekikan yang keluar dari mulutnya. Tangisnya semakin menjadi mengingat myungsoo tidak tidur satu ranjang dengannya. Bahkan kewajiban suami istripun tidak pernah mereka lakukan "Apa kau mencintai yeoja lain? Apa aku tidak ada arinya untukmu? Apa aku tidak cukup untukmu?" Myungsoo hanya menundukkan kepalanya tak berani menatap Soojung "Pandang aku Kim Myungsoo..apa aku tidak cukup untukmu" Soojung kembali berteriak. Namun myungsoo sedikitpun tidak menggerakkan mulutnya untuk membuka suara

Hening. Ahh ani..lebih tepat mereka tidak membuka suara, hanya terdengar isakan kecil dari bibir tipis soojung. Sementara Myungsoo masih tetap dengan posisinya duduk dan menundukkan kepalanya dihadapan Soojung

"Baiklah. Aku akan bertanya denganmu. Kenapa kau menikah denganku?" Tanya Soojung setelah berhenti terisak mencoba untuk mencari alasan dibalik sifat Myungsoo yang seperti mengacuhkannya dan bertanya setenang mungkin "Katakan alasanmu Myungsoo. Setelah itu aku akan berhenti berpura-pura didepan banyak orang bahwa aku bahagia menikah denganmu. Kau tahu, aku lelah berpura-pura baik-baik saja dan tersenyum lebar menandakan bahwa aku bahagia setelah menikah. Namun sebenarnya aku tidak pernah merasa bahagia. Apa kau pernah memikirkan rasanya jadi aku? Apa kau pernah memikirkan perasaanku, aku harus tetap tersenyum. Walau kau tidak tidak tidur denganku, kau tidak menyentuhku layaknya seorang istri, kau akan selalu menolak masakanku. Kau tidak pernah mengabariku, kau pulang atau tidak. Kau tidak bertanya apa aku makan dengan baik setelah seharian kau meninggalkanku. Bahkan menganggapku sebagai istrimupun kau tidak pernah. Hanya publik yang mengakui bahwa aku istrimu. Tapi kau tidak pernah mengatakannya. Kau selalu bersikap dingin padaku, apa alasanmu? Katakan padaku Kim Myungsoo" Soojung mengeluarkan semua beban yang ada dalam pikirannya. Dan kembali bibir tipis gemetar menahan isakannya. Sakit? Mungkin sangat sakit lebit tepatnya, yang Ia rasakan sekarang ini

"Maafkan aku.." Lagi hanya kata maaf yang keluar dari bibir namja itu. Soojung awalnya terisak kecil jadi menangis sejadinya. Apa salahnya kenapa Myungsoo memperlakukannya seperti ini "Berhentilah menangis" Dan kata itulah yang Ia ucapankan setelah mengatakan Maaf sedari tadi. Ia beranjak tempatnya dan duduk disebelah Soojung. Ia hanya menepuk pelan pundak Soojung mencoba menenangkan yeoja itu. Bukannya berhenti tangisan Soojung semakin menjadi-jadi

"Maafkan aku Soojung. Karena keegoisan mereka harus membuat aku, kau dan Suzy harus menderita seperti ini. Mianhae" Ucap Myungsoo dalam hati



TBC

Jangan lupa Vote+Koment :))

Continue Reading

You'll Also Like

69.9K 8.1K 41
"Jadi ibu rumah tangga ternyata nggak segampang nyalin tugas temen," keluh Yerim pada sang suami. "Nggak apa-apa. Belajar pelan-pelan saja. Practice...
19.3K 5.1K 75
Bagaimana jadinya jika Jung Jaehyun adalah pelabuhan terakhirmu? Akan ada banyak kisah tentangmu dan tentangnya, dimulai dari pertemuan kalian, salin...
20.9K 2.8K 40
~COMPLETED~ Idol Life "Hyung, kau mempermalukan ku di hadapan perempuan." itulah batin Vernon saat ini. Ceritanya tuh bermula dari Vernon minta sesua...
5.8M 305K 58
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...