My Bidadari Senior (End)

By mochimochicoklat

180K 10.1K 778

"Haii junior ku, aku jatuh cinta padamu" - ve "Hai bidadari, apa kau di hukum? Kenapa masih di sini? Pulangla... More

tangung jawab yang memperkenalkan kita
si aktif kinal
haii veranda
Benih-benih cinta
oh jadi?
mungkin lain kali
akhirnya
hanya untukmu kinal
ada apa kinal??
mungkin?
maaf kinal,,,
ini salah paham kinal!!!
berlibur
siapa dia kinal?
flashback 1
flashback 2
flashback 3
maaf naomii
oma!!!
Key??
ternyataa....
keyomi
.....
Ve Flashback I
Ve Flashback II
Ve flashback III
VeOmi
sahabat...
terulang lagi
sharing kuy...
putus!!
semua karna cinta
say good bye indonesia
maaf aku belum siap ve...
bukan update...
tanpa status
apaan ya?? baca dulu deh...
bos charming
another heart
sesakit inikah ve??
promo
di tinggal shania
pertemuan tak di sengaja
kode kode
menyusul (ending)
sabar kinal (extra part 1)
menikah (extra part 2)
akai pen heel to professor
nanya dulu...

ve flashback IV

2.1K 149 28
By mochimochicoklat


"Reaad"

Yaampun dee jahat banget cuman di read... aku mulai putus asa dan merebahkan diriku di tempat tidur sambil menatap flavon atas kamarku... selang beberapa menit pintu terbuka dan gre datang dengan segelas minuman di tanganya.. gre berjalan ke dalam kamar menaruh gelas di atas nakas dan mengunci pintu

"Itu teh hanggat buat kaka... aku bilang sama opa mau urus dulu kakak kasian sakit perut jadi aku bisa keatas..." seru gre...

"Ia deh gre terserah kamu tapi ini kaka serius bingung gree" seruku

"Kak... nasi udah jadi bubur... untuk apa di sesali semua udah kejadian... kaka sih kalo emang nafsu tuh tau tempat maen nyosor aja, marah sih boleh tapi ya harus tau tempat..." seru gre duduk di sampingku dan mengusap telapak tanganku

"Gre kaka takut kalo opa sampe tau imbasnya ke kita apa"

"Katanya kakak mau tangung jawab atas apa yang kakak lakuin selama ini... nah ini mungkin tuhan merencanakan untuk melihat sejauh mana kakak akan bertangung jawab" seru gre...

"Hmm gre tapi kakak takut..." seruku memeluk gre...

"Kakak takut atas hukuman yang akan diberikan kakek nanti" seruku...

"Gre juga sama gre bahkan lebih takut.. tapi semua udah kejadian ka mau di apain lagi... kita berdua salah ko.. kita berdua yang saling Cinta... kita berdua yang mau seperti ini.. jadi kita berdua yang harus menerima segalanya ka..." seru gre.. entah sejak kapan ia menjadi dewasa seperti ini...

"Hmm ia deh gree" jawabku...

"Yaudah sekarang gre mau ke kamar dulu deh ya kak biar opa ga curiga..." tutur gre...

"Emang opa ga di ruang tengah?" Tanyaku

"Nga opa udah masuk kamar katanya ada yang harus di cek..." seru gre...

"Ooh..." jawabku...

"What?" Tanyaku lagi pada gre.. ternyata gre masih polos... ia tak tau apa yang opa cek di kamarnya itu adalah cctv

"Yatuhan gre... mati kita.. opa pasti sekarang lagi cek cctv" keluhku...

"What?" Pekik gre ikut kaget...

"Haha kamu memang polos ya gre kaya gitu aja ga ngerti"

"Tapi opa bilang ada yang harus di cek di kamar? Bukan cctv kan?" Tanyanya lagi...

"Opa kesini ga bawa leptop atau berkas berkas lain kan gre berarti yang opa cek sekarang adalah cctv"

"tuhann... kaka takut..." keluhku lagi ...

"Gree juga..." serunya...

Benar saja belum satu jam kami selesai berbicara itu tiba-tiba saja opa berteriak dengan kencang...

"Vee... gree... turun" serunya dengan penuh emosi...

"Mati kita gre" seru ku...

"Kak vee gree takut..." tutur gre...

"Kak ve juga... gre.. tapi kak ve bakal tangung jawab ko... kak ve yang salah juga" seru ku

"Ve Gree... turun sekarang juga" seru opa lebih kencang dari yang pertama..

"Gree.... sebelum kita turun apapun yang bakal terjadi kaka Cinta kaka sayang sama gre... jangan pernah berfikir bahwa kakak bakal ningalin gre.. apapun yang terjadi... percaya tuhan punya rencana untuk kita... kaka sayang kamu gre" tutur ku sambil mengecup kening gre...

"Gre percaya ka, gre percaya kakak sayang dan Cinta sama gre apapun yang terjadi itu pasti pilihan yang terbaik yang kakak lakuin untuk kita... gre sayang kak ve" jawab gre mengecup bibirku...

setelah kecupan singkat itu Aku dan gre langsung berlari ke arah tangga tangan kami tak telepas kami saling bergenggam sampai aku dan gre berdiri di hadapan opa. Wajah opa merah padam kini opa di penuhi emosi... pemilik perusahaan besar di Indonesia yang bercabang di berbagai Negara seorang sosok kakek-kakek yang ramah dan baik hati tiba-tiba saja berubah drastis karna tingkah polah cucunya. Entah harus apa sekarang aku hanya mampu terpaku menatap lantai sambil tangan mengengam erat tangan adik ku...

"Lepas tangan kamu veranda" seru opa kencang

"Verandaa... lepas" bentak opa..

Kurasakan pergelangan tangan gre semakin erat mengengam tanganku...

"Ga opa... dia adik aku" jawabku pelan...

"Adik veranda? Kamu sebut gre ini adik kamu?... kakak macam apa yang tega cium adik nya sendiri?" Tanya opa

Aku tak mampu menjawab apapun sekarang... opa masih dengan emosinya menarik napas panjang panjang...

"Opa ga habis fikir ya veranda... opa kira kamu ini kakak yang baik buat gre tapi kamu malah ngajarin dia yang ga bener! Apa jangan jangan kamu..."

"Ia opa veranda Cinta sama gre" seruku memotong pembicaraan opa

"Plak" opa menampar pipiku

"Kamu veranda!" opa mengangkat tanganya lagi berniat menamparku

"Opa cukup jangan tampar kak ve itu salah gre" bela gre

"Gree... kamu juga sama aja ternyata..."

"Plak..." gre juga ikut terkena tamparan tapi saat tangan opa berniat melayang ke arah pipi gre yang lain aku segera menarik tangan gre mundur sontak tubuh gre ikut mundur.

"Opa cukup opa boleh tampar ve tapi jangan tampar gre" seruku...

"Bagus kalian sudah mengecewakan opa veranda gracia... bagaimana kalo sampai rekan kerja opa tau? Mau di simpan dimana muka opa? Mau di simpan dimana nama baik kita? Kalian sudah mencoreng nama baik kita veranda,gracia opa gatau harus melakukan apa yang pasti... opa akan pisahkan kalian mulai sekarang"

"Apa Opa tau kenapa kita seperti ini? Semua ini karna papah dan mamah opa... apa opa mikir kenapa kita sampe kaya gini? semua ini karna mamah dan papah opa... di umur gre yang masih kecil seperti ini dia harus di hadapi dengan kedua orang tuanya yang gila kerja bahkan sekarang hampir 6 Bulan mereka ga hubungin kita opa... apa opa tau gre cuman bisa dapet Kasih sayang dari ve, dan ve sendiri cuman dapet Kasih sayang dari gre apa opa tega pisahin kita? Apa opa mau liat ve mati opa?" seruku...

"Plak" gambaran kembali mendarat di pipiku

"Cukup ve sejak kapan kamu jadi pembangkang seperti ini... keputusan opa sudah bulat ve... mulai besok gre akan ikut opa ke Jepang sedangkan kamu disini... gaada bantah bantah lagi... atau kamu opa coret dari daftar keluaga opa" seru opa dan pergi dari hadapanku...

Aku menatap gre yang berdiri mematung di belakang tubuh ku matanya bengkak ia menangis sejak tadi.. aku menarik tangannya menaiki tangga setelah di depan kamar gre tiba-tiba saja gre menghempas tangan ku dan masuk ke kamarnya sebelum kamar gre tertutup aku masuk mengekor gre di belakangnya... kutarik tangan gre kembali

"Gree...." seruku

"Mana janji kaka bakal terus sama gre kak?" Tanya gre...

"Tapi gre.. opa.."

"Kak ve bohong sama gre..."

"Gree... opa ga bisa di bantah gree..." jawabku lagi...

"Kak gre benci sama kakak... mulai hari ini gre gamau liat kaka lagi... mulai hari ini gre ga punya kakak" seru gre...

"Gree... kakak..."

"Cukup ka... keluar dari kamar gree sekarang" serunya dengan emosi menujuk pintu kamar...

"Gree kaka mohon denger dulu"

"Cukup ka besok gre bakal ke Jepang sama opa kalo kak ve beneran sayang sama gre... tahan opa biar gre ga pergi"seru gre...

"Sekarang pergi ka gre gamau liat kaka" seru gre lagi penuh emosi...

Aku yang sudah bingung untuk melakukan apa saat ini umurku masih terbilang seumur jagung aku masih bingung harus melakukan apa saat menghadapi masalah seperti ini aku memilih untuk keluar kamar gre dan masuk ke kamarku... di dalam kamar aku menangis sejadi jadinya... pasalnya seorang opa tidak akan bisa di bantah apapun caranya... aku menangis sampai pagi menjelang... entah apa yang terjadi tiba-tiba saja semua mengelap...

.....

Aku tebangun dalam ruangan serba putih.. ahhh tanganku terasa perih saat aku mengerakannya, ya aku sedang di infus sekarang dan sekarang aku ada di ruangan rawat inap disebuah rumah sakit... aku kenapa? Entah aku tak ingat apapun tiba-tiba saja aku melihat seorang wanita masuk keruangan aku tau wanita itu siapa dia sekertaris mamahku. Saat ia melihatku tersadar dengan panik ia memijit tombol darurat dan datanglah suster dan dokter dokter itu memeriksaku.. aku mulai berani bertanya

"Dok saya kenapa?" Tanyaku

"Kamu cuman kecapean aja na" jawab dokter itu

"Sekarang jam berapa dok?" Tanyaku

"Jam 7 pagi" jawab suster di samping dokter...

"Gre mana tante" tanyaku pada asisten itu...

"Sekarang masih jam 7 kan tante, gre belom pergi kan?" Tanyaku sambil berdiri mencoba melepaskan infusan di tanganku

"Tenang ve tenang jangan di cabut" cegah asisten itu...

"Tapi tante gre mana?" Tanyaku...

"Ini jam 7 di hari senin ve... gre sudah berangkat ke Jepang kemarin" seru asisten itu

Apa ini hari senin... berarti aku telambat untuk mencegah gre pergi... ahh bagaimana ini... gre pasti benar-benar marah kepadaku...

"Tante handphon ku mana tante?" Tanyaku pada asisten itu

Ia mengambil handphon milikku di dalam laci dan memberikannya kepadaku segera ku mencari kontak nama gre dan mulai menelvonnya namun nihil nomer telvon itu sudah tidak aktif lagi... aku mulai menangis lagi saat itu... menangis sejadi-jadinya sampai membuat dokter, suster dan asisten mamahku kebingungan akan tingkahku...

Mulai hari itu aku dan gre sudah tidak saling berhubungan entah ini semua karna opa memutus semua jaringan antara aku dan gre atau memang gre yang marah kepadaku. Aku kembali ke rumah setelah dirawat di rumah sakit. bedanya sekarang opa memperketat rumah, opa memperkerjakan seorang bodyguard agar aku tidak macam-macam nantinya, ART yang standby di rumah setiap saat dan supir pribadi untukku... hidupku mulai hari itu benar benar terasa hampa... lengkap sudah penderitaanku saat ini... orang tua ku yang gila kerja sampai melupakan anaknya di tambah harus di tinggal seseorang yang benar-benar membuat hidup berwarna, aku mulai belajar dari masa laluku mungkin ini balasan tuhan karna aku sudah menyakiti adikku sendiri bermain kasar dengannya dan menyalahi takdir yang tuhan beri. Setelah menyadari semua kesalahanku aku mulai kembali hidup namun hidupku berubah 180 derajat. Hingga 1tahun berlalu dan aku sudah menjadi mahasiswa aku memilih keluar dari segala fasilitas yang opa mamah dan papahku beri aku mulai menyusun kehidupanku sendiri mengunakan uang tabunganku hingga aku menjadi seorang pekerja di sebuah supermarket dan bertemu dengan sosok wanita yang bisa merubahku menjadi sekarang... mungkin masa laluku dulu adalah kisah yang benar-benar membuat aku terpukul dan aku lebih memilih mengubur kisah itu dalam-dalam di lubuk hati ini agar tidak ada satu orangpun yang tau aku mencoba menutup semua aib besar itu dengan tingkahku yang berubah menjadi pendiam dan aku mengubah segala kisah cintaku dengan gre menjadi sebuah kisah Indah seorang adik dan kakak... aku melupakan unsur Cinta terhadap kenangan yang berbau Gracia dan mengantinya dengan unsur Kasih sayang seorang kakak terhadap adiknya... hingga tidak salah jika aku mengakui bahwa kinal lah yang mencuri ciuman dan cinta pertamaku

Flashback off...

Kini aku kinal dhike naomi beby dan shania sudah sampai di sebuah air terjun... pemandangan yang Indah serta suasana sejuk menerpa diriku dan mulai menyadarkanku dari lamunan akan sosok gre

"Veee ayo turun" seru kinal yang entah sejak kapan sudah turun dari pungung kuda kinal mengarahkan tanganya untuk menuntunku turun ...

"Ia nal" seruku turun dari kuda sambil mengenyam tangan kinal sebagai penyanggah ....

"Aahh akhirnya nyampeee" keluh beby berdiri di sampingku...

"Eehh ia beb akhirnya nyampe.." seru merentangkan tangan

"Ehh kita kesana yu aku pengen maen air niih" seru shania menarik tanganku dan beby...

"Ehh aku nga deh ini ajak kinal aja" seruku menarik tangan kinal dan menempelkannya dengan tangan shania...

"Eehhh ehh eeh ve kamu gaakan ikut?" Tanya kinal...

"Nga deh dingin hehe aku disini aja naal" teriakku sambil menujuk Batu sungai yang cukup besar yang kini ku injak...

Aku mulai duduk di Batu sungai itu menatap beby kinal dhike dan shania yang sedang bermain air... mereka memang masih seperti anak kecil...kinal dan dhike sesekali mencipratkan air ke arah bebnju yang membuat mereka membalas perlakuan kinal hinga akhirnya mereka bermain air ber empat... ahh kenapa tadi aku tiba tiba saja teringat dengan gre... apa kabar ya dia sekarang... apa di Jepang dia baik-baik saja?

"Vee kenapa ga ikut main air?" Tanya naomi duduk di sampingku yang sukses membuyarkan lamunanku...

Skip...

Ini part udah dari kapan tau ada di draf tapi belom di share-share hehe...

Votecomennya jangan lupaa heehe

Continue Reading

You'll Also Like

54.3K 4.5K 37
Bukan cerita Friendzone mainstream yang bikin pembacanya baper. Ini cuma cerita perjuangan dimana 2 hati yang merasa gila akibat jatuh cinta yang ter...
148K 15.6K 25
Melody; How Chika comes into Ara's life and becomes someone who can revive Ara's dark life. Chika managed to accompany Ara in the ups and downs of li...
Pluviophile By xvzryoen

General Fiction

38.4K 3.6K 40
⚠️WARNING!⚠️ GXG AREA (17+) No description! just read <3
8.3K 360 8
Black Roses. Siapa yang tidak tahu mereka? Gadis-gadis yang sangat cantik, mempunyai senyum yang manis dan mereka juga anggun. Tapi, sifat mereka jus...