mungkin lain kali

4.8K 311 1
                                    

Vee pov

"Aku tau ko ve, kamu butuh sandaran, bahu aku kuat ko buat di sandarin beban yang kamu pikul biar aku bisa liat lagi wajah bidadari aku senyum bahagia lagi, ada apa sih ve sebenernya?" tanya kinal mengusap-usap kepalaku di pudaknya

"Kinall" seruku lirih saraya memeluk tubuhnya dari samping dan mulai meneteskan butiran-butiran keristal dari mataku

"Hai kaka seniorku ada apa? Keluarin aja ka aku ada disini" seru kinal membalas pelukan dan masih tetap mengusap kepala belakang milikku

"Kinal pantas aku merasa ada yang aneh dengan super market itu," sseruku sambil mempererat pelukan ke badan kinal

"Loh ada apa dengan super marketya ko sampe nangis gini sih ve,?" tanya kinal penasaran masih tetap dengan usapan lembut di kepala belakangku

"Kamu aneh ga sih nal, mana ada supermarket yang memperkerjakan pekerjanya yang seperti aku, kerja paruh waktu seenak nya aku dengan gajih di atas rata-rata aneh kan nal? Sekarang aku baru tau kalo supermarket itu ternyata milik papah aku nal yang diperuntuhkan untuk aku, marcel yang selama ini pura-pura menjadi bos aku ternyata dia itu suruhan papah nal, suruhan papah untuk menjalankan tuganya, jadi intinya selama ini uang yang aku dapet dari kerja di super market itu masih tetep uang papah nal buat aku, naall aku benci papah naal" seru ku menjelaskan semuanya

"Hey bidadari senior ku... Mungkin papah kamu itu niatnya baik biar anak nya bisa dewasa bisa kerja dengan tenanganya sendiri toh kamu dapet uang itu dari hasil keringgat kamu sendiri kan ve? Bukan dengan cuma-cuma Udah lah gpp yang penting kan kamu udah bisa kerja walau emang masih di bawah naungan pekerjaan papah kamu ve, nikamatin aja dulu dulu ve" seru kinal lembut

"Nall aku ngantuk dari semalam aku belom tidur" seru ve

"Yaudah ayo tidur aku temenin" seru kinal merebahkan diri ku di atas tempat tidur kupejam kan mataku saat kinal mulai membaringkan tubuhnya di samping tubuhku beberapa saat kemudian masih dalam keadaan setengah sadar aku mendengar suara ririh kinal pelan

"Tidur yang nyenyak my senior bidadariku jangan takut ada aku disini" seru kinal pelan saraya mengecup keningku

Senyum bahagia menyetaiku tidur hari itu

Kinal pov

Kupandangi mahluk terindah milik tuhan yang ada di hadapanku sekarang, cantik, dewasa namun kadang kekanak-kanakan, pintar, bertangung jawab, aktif, dan manja, ciptaan mu ini mampu membuat gembok pintu hatiku melumer tuhan kenapa kau menciptakan manusia sesempurna ini oh tidak tidak ini bukan manusia tapi ini sosok bidadari, bidadari yang dihukum tuhan untuk mengisi hati ini dengan dirinya... Kuusapi terus pipi milik ve dengan sesekali tersenyum tipis saat ada pegerakan dari bibirnya aku tau dia tidak tidur,

"tidur vee kamu harus istirahat" gumamku dalam hati

"Mau gimana bisa tidur nal, kalo kamu terus memperhatikan aku seperti itu" jawab ve seollah mengerti isi hatiku

"Loh ve belom tidur juga?" tanyaku kaget

"Gimana aku bisa tidur kalo ada pangeran yang terus meneror aku sama tatapan manisnya" seru ve membalas tatapan ku

Suasana menjadi amat cangung saat itu, aku beranikan diri mengusap lembut pipi yang masih terdapat bercak air mata kuusap bawah matanya untuk membersihkan bercak bercak itu ve segera memegang tanganku yang mulai jahil mengusap-usap telingganya

"Geli tau" jawab ve pelan

Ve mulai mendekatkan kepalanya keaarah kepala milikku jarak diantara kami sekarang semakin menipis, hingga akhirnya hidung kami saling menyentuh satu sama yang lain, walau dadaku berdegup dengan kencang saat ini aku mulai memberanikan diri untuk memiringkan kepalaku sedikit agar bibir kami bisa saling bertemu saat deru napas ve mulai terasa di wajah milikku dan bibir ku mulai merasakan bibir ve tiba-tiba saja

"Kring kring kring kring" handphon milik ku berbunyi dengan sigap aku membuang muka dari hadapan ve

"Ck" decak ve sedikit kesal karna ulahku ini maaf vee aku takut ini penting

Aku segera mengambambil handphon ku di balik saku celana

"Vinny" tertara tulisan itu di layar handponku dan segera ku angkat

"Hallo ia vin ada apa?" tanyaku

"......."

"Oh ia...ia nanti bisa di urus vin"

"........"

"Oke oke vin siap" seruku menutup telvon dan menaruhnya kembali ke saku celana

Aku kembali melihat ve yang masih merebahkan diri di atas kasurnya dan tetap menutup mata

"Maaf ve.. Mungkin lain kali" tuturku pelan sebelum beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi

Saat aku telah selesai membersihkan keringat pada wajahku oh bukan, saat aku mencoba menetralisir degupan jantung yang tak karuan itu aku kembali keluar kamar mandi dan kembali ke kamar ve du temukan ve masih tidur di posisi yang sama seperti tadi namun sedikit dengan dengkuran khas orang tertidur ku berjongkok di samping tempat tidur ve dan mengusap wajah ve.. Kita belum punya status mungkin itu yang menghalangi semua ciuman kita vee.. Tunggu aku hingga kita benar-benar punya status maka tubuh ini seutuhnya milikmu bidadari senior ku... Ku kecup pelan kepala ve dan mulai mebereskan semua kebutuhanku jam menujukan pukul 3 sore 1 jam lagi menuju jam mata kulaiah ku hari ini....

~~~~

My Bidadari Senior (End)Where stories live. Discover now