Catastrophe [SUDAH TERBIT]

By greek-lady

2.6M 182K 16.2K

[[ Sudah Terbit: Tersedia di toko buku seluruh Indonesia ]] ❝ This is, more than just a nightmare. ❞ Ar... More

Read This First
Trailer Catastrophe
Trailer Catastrophe (2)
1. Murid Pindahan
2. Kesan Pertama
3. Rentenir
4. Keceplosan
5. Jam Tangan
6. Ragu dan Gundah
7. Firasat
8. Latihan
9. Supir Apa Supir
10. Kalut
11. Arena
12. Balapan
13. Trauma
14. Siapa
15. Tumben
16. Kenapa
17. Terhanyut
18. Susun Kata
19. Jadi?
20. Siap-siap
21. Ultah Marissa
22. Selamat & Liburan
23. Belajar Bareng
24. Mau Ujian
25. Ditinggal
26. Ketemu
27. Ini Kenapa
28. Malapetaka
Hidden Chatting (Group Cogan Dirgahayu)
Hidden Chatting (Group Cecan Dirgahayu)
Un-sent Letters
Available on Bookstores!

Catastrophe

165K 8.2K 245
By greek-lady

Jarum jam menunjuk ke angka delapan malam lewat sepuluh menit, saat bel rumahnya dibunyikan.

Laki-laki berperawakan 5'8 atau setara dengan 180cm itu, melangkahkan kakinya dengan malas menuju pintu utama yang dikunci dari dalam dan membukanya.

Namun, betapa terkejutnya ia begitu membuka pintu dan mendapatkan pelukkan yang begitu tiba-tiba, dan sangat erat. Seketika, bajunya di bagian dada terasa basah dan panas akibat air mata.

Nama laki-laki itu adalah Ferrel Ghio Ravaro, usianya 19 tahun. Dan perempuan yang memeluknya barusan adalah Arella Raebella, kekasihnya.

Merasakan pelukan Arella yang lemah ditambah air matanya yang terus-menerus mengalir di bajunya, Ferrel balas memeluk Arella dengan eratnya dan mengelus pundaknya untuk menenangkan kekasihnya ini. Sementara itu, Arella masih saja sesenggukan dalam pelukan Ferrel.

Perlahan namun pasti, Ferrel menutup pintu rumahnya dan menggiring Arella untuk masuk dan duduk di sofa loveseat yang tersedia di ruang tamu rumahnya.

"Mau cerita?" tawar Ferrel dengan perlahan. Membisikkan kata-katanya dengan perlahan dan mengelus rambut Arella.

Arella mendongak dan menatap Ferrel. "Salah kalo aku kayak gini?" tanya Arella, dengan suara seraknya sehabis menangis dan sesenggukkan.

"Gimana?"

"Aku... aku udah ngelakuin sesuatu yang seharusnya nggak aku lakuin, Ferrel." Arella tiba-tiba saja enggan untuk menatap Ferrel. Ia menundukkan kepalanya, dan Ferrel kembali menarik Arella kedalam dekapannya.

"Gapapa," kata Ferrel yang ternyata sadar dengan apa yang Arella ucapkan.

"Kenapa kamu bisa bilang gapapa, Ferrel? Aku.. udah jadi anak yang durhaka, Rel. Aku cuman pembawa malapetaka di keluarga aku."

"Sstt," kata Ferrel, nendekap Arella lebih erat lagi dan mengelus rambut panjangnya. "Gaada malapetaka dalam cinta."

notes

so, haiiiiii!!!!

aye-aye, kembali lagi bersama Melanie di sini, dengan new version of Catastrophe!!!!

yippieee.

hope u like and enjoy. xx

Continue Reading

You'll Also Like

413K 43.7K 47
Rasa sakit menjadi alarm atau penanda bagi kita bahwa tubuh sedang tidak baik-baik saja. Ia memberikan sinyal kepada kita untuk lebih peduli atau mul...
11.8M 738K 55
Sejak orang tuanya meninggal, Asya hanya tinggal berdua bersama Alga, kakak tirinya. Asya selalu di manja sejak kecil, Asya harus mendapat pelukan se...
4.5M 192K 49
On Going ❗ Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
1.4M 145K 51
Katanya, psikopat bersifat genetik. Katanya, seorang anak yang tumbuh besar dengan orang tua yang memiliki gangguan tersebut berpotensi tumbuh serupa...