I BREAK!!!

By Blank_Girl7

2.3K 711 318

Dengan cinta, kedua insan ini dapat saling menerima.. Tanpa melihat masa lalu, mereka jadikan pelajaran.. Si... More

Prolog
Kesan pertama.
Dasar Aneh!
Fight? Oh my God!
Bertenanglah..
Untuk hari esok, yang sedikit lebih keras.
Anak motor?

UKS

266 79 54
By Blank_Girl7

Kepala Fiona begitu sakit saat hendak membuka mata, dilihatnya sedikit-sedikit bayangan atap sampai matanya terbuka sempurna. Fiona menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. Dia cukup bingung dengan keadaannya saat ini, dengan tiba tiba dia sadarkan diri berada di UKS sekolah yang terang dan begitu sunyi. Sejenak ia hendak bangkit dari ranjang, namun Fiona masih merasa tubuhnya begitu lemas dan kembali merebahkan kepala dan tubuhnya lagi dikasur.

* Ada apa dengan tubuhku? Begitu lemas seperti ini. Lalu ada apa sebelumnya sampai aku ada di sini, di uks sekolah?. Eumm tcktck. Ah ya, sebelum aku berada di sini, aku bersama tarisa menonton Kenan berkelahi? Apa aku pingsan lagi karena melihat itu? Perkelahian? Pemukulan? Tawuran? Tonjok tonjokan? Pasti memang begitu, kalo begitu, apa kepalaku sempat membentur lantai dengan keras? Sampai rasanya beraat sekali, sakit. Siapa yang membawaku kesini? Tak ada orang. Apa aku terbang sendiri melayang kesini, atau hilang dari tempat aku pingsan dan muncul dan ditidurkan disini? Aahh lemas sekali.. Kalau begini, bisa ketinggalan pelajaran dikelas. *

Pikir Fiona dalam pejaman matanya.

SREEEKKKK..

Gorden pembatas ruangan istirahat Fiona dibuka seseorang, membuat Fiona tergugah dari pejaman matanya. Sosok tinggi kurus dengan lebam kebiruan di sekitar pipi wajahnya, mengenakan kaos dalaman baju seragam yang kekecilan, kini nampak di depan tempat tidur Fiona dengan tangannya yang masih memegang kain gorden yang telah di dorong dibuka. Fiona begitu terkejut melihat pemandangan yang membuatnya risih, juga kebingungan kenapa bukan temannya yang menghampirinya dan melihat keadaannya, malah pria ini yang bahkan dalam keadaan lebih buruk darinya yang Menghampirinya.

Fiona memalingkan wajahnya mengingat bahwa pria itulah salah satu orang yang membuatnya jatuh pingsan. Dan pria itulah yang entah mengapa membuat Fiona gelisah saat di koridor samping lapangan dengan berbagai macam pemandangan mengerikan. Ya, Pria itu, Ekhm, Kenan !

Melihat respon dari Fiona saat dia datang, Kenan mengurungkan niatnya untuk menghampiri Fiona lebih dekat, dan hanya tetap berdiri di ambang gorden yang terbuka dan tak lama Kenan melontarkan pertanyaan dengan suara bergetar dan nada khawatir.

" Lo baik baik aja? Gue minta maaf. Temen lo bilang kalo lo pingsan karena nonton gue. "

Fiona hanya melihat kenan dengan tatapan hampa, tak tau dia harus berbicara dan memberikan jawaban apa saat ini. Harusnya Fiona tidak lebay seperti itu, Membuat orang lain repot, dan membuat pria yang seharusnya lebih di khawatirkan, memberikan perhatian dan kekhawatiran kepada Fiona.

" Eungg, Aku engga apa apa. Aku cuman gabiasa aja liat orang berantem. Eum, kamu gapapa? Harusnya kamu istirahat aja. "
Ujar Fiona dan menanyai balik Kenan dengan hati hati

Deg degg.. Deg degg.. Deg degg..

Dengan cepat jantung Kenan bereaksi berdetak lebih cepat. Dia tak biasa merasakan seperti ini, Kenan yang biasa diperhatikan banyak wanita, tak pernah ia merasakan hal yang berlebihan seperti ini, karena dia merasa wah dimata wanita-wanita itu, membuatnya tak pernah serius berperasaan. Namun sekarang, Dengan Fiona? Kenan rasa sangat berbeda dengan perasaannya, Kenan rasa perasaannya tersentuh dengan lembut atas pertanyaan dan pernyataan Fiona yang Kenan rasa itupun suatu perhatian yang diberikan. Kenan menarik nafas dalam dalam dan mengeluarkanya, terus begitu berulang ulang, Fiona yang melihatnya hanya sesekali mengerjapkan matanya. Sampai akhirnya kenan dapat menjawab pertanyaan Fiona.

" Gausah khawatirin gue, Gue gapapa.. "

Jawab kenan yang berhasil mengilangkan getaran pada suaranya, disusul cengiran yang membawanya pada Kenan yang tak asing, juga sebagai ganti perasaan aneh dalam hatinya. Lalu selanjutnya Kenan menempatkan dirinya sesantai mungkin.

" Sebagai permintaan maaf gue, Gue temenin lo disini sampe lo kuat berdiri dan bisa pulang. "

Lanjut Kenan dengan santai namun membuat Fiona ternganga, entah apa yang harus ia jawab atas pernyataan Kenan tadi. Fiona juga tak biasa di temani pria, apalagi Uks ini kan tempat sepi sunyi, dan apalagi prianya seperti Kenan ini, pria aneh. Namun, Fiona akhirnya tidak bisa menolak niat baik dari Kenan untuk meminta maaf dengan caranya Kenan sendiri.

Seakan mengetahui apa yang dipikirkan Fiona, tiba tiba Kenan bicara lagi.
" Gausah takut gitu kali, gue temenin lo di ruang sebelah, jadi kalo lo butuh apa-apa lo bisa panggil gue. Yaudah, kalo lo masih gakuat, lo tidur lagi aja! "

Tanpa menunggu jawaban dan respon Fiona,Kenan menutup kembali gorden ruangan Fiona dengan senyum manis yang tanpa Kenan sadari tersungging dari bibirnya lalu Kenan kembali keruangannya dan merebahkan dirinya kembali diatas ranjang tanpa memejamkan matanya.

+Mudah mudahan lo baik baik aja! Gue gabisa ngapain ngapain, bahkan ngedeketin lo tadi, gimana gue bisa jagain dan rawat lo?! +

+Untung aja gue udah nyimpen nomer temennya tadi, jadi gue bisa minta tolong dia kalo tuh cewe kenapa kenapa. Lagian, kalo dia gabiasa liat orang berantem, ngapain dia nonton gue? Beginilah nasib pria tampan most popular di sekolah, siapa sih yang gamau nonton gue di event event kaya gini. Tapi, hahahaha akibatnya ada yang sampe kaya cewe ini, ah ada ada aja. +

Cengiran jahil Kenan tersungging atas pikiran singkatnya itu.

H'I'I'IKK.. H'I'I'IKK .. H'I'I'IKK ..

Kenan terperanjat dan seketika pikirannya kabur dari otaknya mendengar nafas yang tercekat dan sulit, bengek, layaknya orang yang sedang asma, terdengar dari arah samping kiri Kenan.

"Fiona? Lo baik baik aja? "

Kenan langsung menyimpulkan bahwa suara bengek itu berasal dari Fiona, bukan setan atau apalah itu yang mengganggu. kenan tidak cukup cupu untuk takut dengan hal seperti itu.

Tidak ada jawaban, hanya suara bengek yang berlanjut. Akhirnya Kenan bangkit dari kasurnya dan membuka gorden ruangan Fiona, dengan tidak melanjutkan langkahnya untuk mendekati Fiona, mulut Kenan terbuka dan matanya terbelalak melihat Fiona yang meringkuk dalam selimut dengan mengeluarkan suara bengek. Kenan melihatnya tak tega, awalnya, Kenan hendak membantu Fiona, Namun Kenan menarik kembali tangannya, dan segera mundur dan merogoh ponsel di saku celananya mencari nomor temannya yang beberapa jam yang lalu dia simpan dan menempelkan ponselnya itu di telinganya. Terdengar nada sambung menunggu diangkatnya telepon itu dengan air muka resah juga badannya yang tak bisa diam.

" Njirr ini anak kenapa sih ko ga angkat-angkat telepon gue? "

Ujar kenan yang semakin resah juga kesal memanggil lagi temannya Fiona terus menerus. Kenan yang semakin tidak tega dengan keadaan Fiona yang nafasnya masih susah dan sekarang terdengar nafasnya semakin sesak dan semakin cepat. Sampai akhirnya telepon Kenan diangkat Tarisa.

"Ya ken? Ada apa? Ada apa sama Fiona? Sorry tadi gue lagi dikelas. "
Terdengar suara Tarisa disebrang telepon Kenan.

" Lo kemana aja sih? Temenlo nih lagi bengek anjir, gue gatau harus ngapain.. Cepetan kesini! "

Ucap Kenan kesal dalam perasaan resah nya Seraya langsung menutup telepon dan menyimpannya kembali di sakunya lalu kembali mengalihkan perhatiannya pada Fiona yang masih meringkuk dengan suara bengek dan nafasnya yang sesak dan cepat.

+ Anjir ya nih cewe, bikin gue khawatir aja, mana cuman ada gue aja lagi, kalo ada yang tau kan bisa berabe, mana penjaga uksnya gaada lagi. Kalo gini kan gue gatau harus ngapain.! Kemanaaaa lagi nih temennya? Lama banget datengnya, huh! +

Gerutuan hati Kenan. Kenan cemberut dan menundukan wajahnya, sesekali mengacak rambutnya. Dan Kenan memutuskan duduk diluar ruangan istirahat Fiona yang sebelumnya Kenan berkata " Lo jangan kenapa kenapa dulu dong yaa! Temen lo udah mau dateng ko. Lo sabar ya! " Dengan polos dan masih menyertai nada khawatir dalam suaranya, namun Fiona tak bergeming.

Akhirnya dari luar terdengar derap langkah orang lari dan disusul pintu ruangan Uks yang terbuka. Sosok yang Kenan tunggu kini telah datang. Dengan reflek Kenan berdiri dan mengikuti Tarisa yang menghampiri Fiona di ruangan istirahatnya.

" Fi lo kenapa? Lo asma ya? Biasanya lo kalo kaya gini diapain biar engga sesek lagi Fi? "

Tanya Tarisa yang menyentuh tubuh Fiona dan mendekatkan wajahnya ke wajah Fiona.

Fiona masih tak menjawab membuat Tarisa kebingungan.

" Anjir, udah tau dia bengek, diajak ngobrol lagi. Dia pasti kesulitan buat jawab pertanyaan lo! Nih gue abis browsing Gimana caranya ngatasin orang bengek dengan cepet. ! "

Ujar kenan cepat dengan matanya yang masih menatap layar handpone.

" Asli lo. Ternyata lo pinter juga! Coba lo sebutin langkahnya satu persatu. Biar gue yang bantu Fiona ngelakuinnya. ! "

Antusias Tarisa dengan cepat bersiap-siap untuk step pertama yang akan dibacakan Kenan.

" Oke pertama, Carilah tempat yang nyaman dan sejuk"

Dikte Kenan yang masih berposisikan diambang Pintu mendiktekan langkah pertama kepada Tarisa.

" jadi kita harus bopong atau ngangkut dia ke taman belakang? "
Lanjut kenan dengan ekspresi bingung membayangkan kalau Fiona diangkut Tarisa atau digendong Tarisa ke taman dan pasti di jalan akan banyak mata yang akan melihatnya dengan penasaran atau aneh. Jika diangkut olehnya sendiri, dia pasti takkan berani bahkan menyentuhnya, lalu keduanya terlihat berpikir.

" Ah lama lo mikirnya!. Uks ini kan ada ac-nya. ya kan? nyalain aja cobain! "

Ujar tarisa yang segera mondar mandir mencari keberadaan sang remot Ac, dan disusul Kenan yang juga membantunya mencari dan ketika ketemu, Menyalakan AC nya dengan dirinya yang rendah hanya supaya ada yang sejuk yang menerpa Fiona dan dapat dikonsumsi paru-paru Fiona.

" Terus apa? " Ucap Tarisa kepada kenan yang mulai melihat lagi layar handponenya dan menscroll kebawah.

" posisikan si penderita dalam keadaan setengah duduk dan sambil bersandar di tembok, pada bagian leher berikan bantal agar terasa lebih nyaman. "
Ucap Kenan dan dengan segera tarisa mencerna perkataan Kenan dan selanjutnya Tarisa membawa Fiona duduk dan bersandar, dan menempelkan bantal di belakang leher Fiona.

Setelah selesai, tarisa dan kenan menunggu reaksi Fiona, Fiona yang mulai dapat melihat wajah Tarisa dan terus menerus mencoba bernafas dengan baik. Melihat itu, Kenan mulai tenang lalu membacakan kembali tahapan selanjutnya.

" berikan air minum !"
Setelah membaca itu Kenan bergegas keluar ruangan istirahat Fiona dan mengambil air dengan gelas lalu diserahkannya kepada Tarisa lalu tarisa membantu Fiona minum dan dihabiskannya minuman itu perlahan dengan sedikit kesulitan sehingga memakan waktu yang lama.

" Apa lo lebih baik Fiona? "
Tanya Tarisa dan diresponnya dengan mengangguk. Keduanya mulai tenang, Tarisa yang tersyum, sedangkan Kenan yang kembali santai.

" Coba lu pijitin gih jempol kakinya. " Titah Kenan santai

" Ngapain? Lo gila? "
Respon Tarisa langsung dengan nada tinggi, dengan mata yang menyipit menatap kenan yang dipikirnya bercanda, Lalu mengalihkan pandangannya pada Fiona yang bengekannya mulai sedikit tak terdengar hanya menampakan wajah dan ekspresi yang biasa saja.

" Anjir lo! Dikasih tau malah ngeledekin gue gila. Disini juga disuruh kali! Gue gaakan nyuruh yang aneh aneh masa. Katanya itu syaraf ke paru paru bego! Gimana sih lo anak ipa! "

Kesal kenan dan menunjukan sekilas layar handponenya yang menampilkan tulisan tulisan yang belum sempat terbaca oleh Tarisa.

" Biasa aja kali, bawa bawa basic lagi lo kodok. Sekarang nih gue coba? Kenapa engga lo aja si! "

Ujar Tarisa yang juga kesal dikatai oleh kenan dengan Melipatkan tangannya di depan dada dan mendelikan matanya yang sipit.

" Lokan temennya. Ayo dong! Gimana sih jadi temen. "
Ujar kenan mengelak, karena dia tau dia tidak akan berani melakukan itu. Dengan masih berdiri di ambang gorden, Kenan melihat Tarisa yang mulai mencoba Memijati Jempol kaki Fiona yang memang alas kakinya telah dibuka. Juga dilihatnya Fiona yang menengadahkan wajah dan kepalanya dengan masih berusaha bernafas dengan baik. Kenan yang masih dengan tegak berdiri dan menyakukan tangannya dicelananya dengan santai Dan air muka yang tenang dan datar.

Dengan Tarisa yang memimjati Jempol kaki Fiona, Akhirnya lama kelamaan Nafas Fiona mulai terdengar membaik, dan suara ngak ngik ngak ngiknya sudah mulai tak terdengar.

" Ah, Terimakasih Tarisa, dan kamu Kenan, yang mau repot-repot bantuin aku, Aku gatau harus ngelakuin apa buat balesnya. Sekarang aku sudah lebih baik ko. Kamu, Tarisa, Jika ingin pergi kembali ke kelas silahkan, terimakasih yaa. "

Ucapan terima kasih Fiona kepada Kedua manusia yang telah membantunya sampai berhasil melalui masa sesaknya dengan lembut dan pelan.

" Ah elo, kaya sama siapa aja. Gue kan temen lo. Yaudah deh ya, kalo lo udah membaik, lo mending istirahat lagi, biar gue pergi lagi ke kelas, sebentar lagi juga pulang, ntar gue kesini lagi. Oiyah betewe, gue juga mau berterimakasih sama lo udah mau bantuin gue tolongin Fiona juga Udah nemenin dia disini. Awas ya lo kalo macem macem ! "

Cerocos Tarisa yang membenarkan tatanan rambutnya yang berantakan, juga melihat kearah Kenan yang hanya merespon dengan anggukan yang cool seakan berkata " ini bukan apa apa, " . Lalu Tarisa keluar meninggalkan Fiona dan Kenan dalam ruangan istirahat Fiona. Fiona yang melihat Kenan dan tak lama Kenan pun melihat kearah Fiona. Lalu Fiona menggerakan rongga mulutnya berkata Terimakasih kepada Kenan, dan juga hanya dibalas anggukan dan senyuman sekilas namun terlihat tulus.

Setelah itu, Kenan mengarahkan jempolnya ke sebelah kiri menunjukan kearah ruangan istirahatnya mengisyaratkan kalau dia akan kembali keruangannya. Dan Fiona Menganggukinya, dan keduanya tersenyum.

____^^____^^ ____
To Be Continue

Aaaaaaa gakuat nulis bagian diparaghraf terakhir..
Eh, Haaaiiii.. Adakah yang menunggu apdetan cerita inii?? :))
Maafkan saya yang sangat telat apdet, berhubung kepanjangan mungkin yaa, semogaa keobati aja ama kelanjutan ceritanyaa.. Maaf kalo masih banyak salah. Semoga kalian sukaa.. ^^

Jangan lupa Vomment yaaa.. ({})
Love,
Blank_Girl7

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 134K 48
Kehidupan Dinar Tjakra Wirawan berubah, setelah Ayah dan kakak laki-lakinya meninggal. Impiannya yang ingin menjadi seorang News anchor harus kandas...
609K 26.4K 41
Siapa yang punya pacar? Kalau mereka selingkuh, kamu bakal ngapain? Kalau Pipie sih, rebut papanya! Pearly Aurora yang kerap disapa Pie atau Lily in...
1.4M 69.8K 69
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...
1.8M 8K 17
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...