Selamat Datang Di Gravity Fal...

By xpsndythx

4K 221 32

Pada liburan musim panas, Si kembar Mabel dan Dipper Pines dikirim oleh orang tua mereka ke kota sepi bernama... More

Tourist Trapped [Part 1]
Tourist Trapped [Part 2]
Scary-oke [Part 1]
Scary-oke [Part 2]
Scary-oke [Part 3]
Dreamscaperers [Part 1]
Dreamscaperers [Part 2]
Dreamscaperers [Part 3]
Into The Bunker [Part 1]
Into The Bunker [Part 3]
The Golf War [Part 1]
The Golf War [Part 2]
The Golf War [Part 3]
Sock Opera [Part 1]
Sock Opera [Part 2]
Sock Opera [Part 3]
Soos And The Real Girl [Part 1]
Soos And The Real Girl [Part 2]
Soos And The Real Girl [Part 3]

Into The Bunker [Part 2]

130 9 0
By xpsndythx

"Haha, sulit untuk panik saat ada ulat bulu di wajahmu" Kata Mabel.

"Mabel! Singkirkan ulat bulu itu sekarang!" Minerva mencoba untuk menahan kubus itu.

"Dinding! Dinding gila sedang terjadi sekarang!"

Wendy mencoba untuk menahan kubus - kubus itu, "Ini tidak mau berhenti!"

"Dipper! Apa yang harus kita lakukan?!" Teriak Mabel.

Dengan panik Dipper membuka jurnalnya, "Oh, ayolah!" Ia berhenti di halaman dengan judul "Security Room" kemudian menyinarinya dengan lampu hitam. Kemudian ia menunjukan halman dengan simbol - simbol. "Temukan empat simbol ini! Cepat! Semuanya tekan satu!"

"Satu!" Soos menekan satu dari simbol itu.

Wendy meninju satu lagi, "Dua!"

Mabel melompat ke atas salah satu kubus untuk mendapatkan momentum,"Tiga!"

Minerva melihat sekeliling kemudian memanjat kubus - kubus itu dan menekan simbol di atasnya, "Empat!"

Sebuah pintu terbuka di sudut lain ruangan.

"Lari!" Teriak Mabel.

Semuanya pun berlari keluar, namun rompi Dipper terangkut sehingga ia harus melepaskannya. Kelimanya terkapar di lantai kemudian tertawa.

"Ya! Ya! Tadi itu, huh, tadi itu gila!" Seru Wendy kemudian bangkit dan tos dengan Soos.

"Kupikir aku akan mati terjepit disana" gumam Minerva dengan nafasnya yang terengah - engah.

"Ayolah, kemana Minerva yang penuh dengan resiko yang kukenal pergi?"

"Hei! Rasa takut itu manusiawi!"

"Ya benar," kemudian Wendy beralih ke Dipper, "Kau tadi hebat sekali di dalam sana, kawan!"

"Ha ha, trims" ucap Dipper dengan gugup.

"Lihat semua benda di dalam ruang keamanan yang gila ini" Wendy melihat sekeliling.

"Lihat ini, bung!" Soos menggunakan dua buah gelas kimia sebagai kaca mata dan menjulurkan lidahnya.

Tanpa diduga tawa Minerva langsung meledak, "Oh, astaga, perutku..." ucapnya diantara tawanya.

"Soos, Soos... itu lucu" kata Wendy.

"Hei bro, kau lupa rompimu" Kata Mabel kemudian menarik rompi Dipper, matanya tertuju pada sebuah catatan yang jatuh ke lantai. "Apa yang...?" ia pun memungut dan membacanya, "Wendy saying, selama ini aku memang punya rasa..." ia terkisap dan menutup mulutnya dengan catatan itu, "YAAMPUN!" kemudian ia mendekati saudaranya, "Hei, Dipper! Lihat apa yang kutemukan..."

Dipper terkisap dan merampasnya, "Apa yang kau...? Berikan itu padaku!"

"Aku tahu! Aku tahu! Aku tahu! Kau belum move on dari Wendy!" Kata Mabel dan terkisap, "Apa kau akan memberi tahunya hari ini?"

"Memberi tahu apa?" Kata Minerva dari belakang Dipper dan membuatnya berteriak ketakutan.

"Tidak ada!"

Mabel memelankan suaranya, "Dipper belum move on dari Wendy dan dia akan menyatakan perasaannya padanya!"

"Tidak! Aku berubah pikiran. Ini ide yang buruk. Aku akan mempermalukan diriku sendiri dan aku akan menjadi orang yang dia benci seperti Robbie" Kata Dipper.

"Dipper, katakan saja padanya. Bagaimanapun caranya, kau pasti akan merasa lebih baik nantinya" Kata Mabel.

"Ya, jadi kau tidak perlu terjaga semalaman memikirkannya lagi" Kata Minerva.

"Apa? Tidak! Dengar, teman - teman, aku tidak bisa mengatakan padanya walaupun aku sangat ingin, jadi lupakan saja oke?" kata Dipper.

"Bung! Dipper! Kau harus melihat lemari metal aneh ini! Aku adalah robot, aku punya lemari metal" Wendy meniru suara robot.

"Aku datang!" Seru Dipper pada Wendy, lalu berbalik pada Mabel dan Minerva sebelum berlalu. "Ini tidak pernah terjadi"

Minerva tersenyum melihat Mabel yang sedang merencanakan sesuatu.

"Dia ingin memberitahunya tapi dia takut, mungkin dia butuh sedikit dorongan. Ide yang bagus Mabel. Terima kasih, Mabel!" Kemudian Dipper versi perempuan itu berlari dan memeluk Dipper, "Saudaraku, apapun yang terjadi aku hanya ingin kau tahu, ini untuk kebaikanmu"

"Apa?"

Mabel mendorongnya kedalam lemari dimana Wendy berada dan mengunci pintunya.

"Apa yang-?" Dipper terkisap ketika melihat Wendy dihadapannya, kemudian menggedor - gedor pintunya. "MABEL! Keluarkan kami!"

"Oh, aku akan membiarkanmu keluar Dipper, setelah kau mengatakan pada Wendy yang ingin kau katakan padanya! Kau akan berterima kasih padaku untuk ini nanti!" Kata Mabel.

"Apa yang dia bicarakan?" tanya Wendy.

"Tidak ada! Mabel hanya sedang memakan gula mentah lagi," Kata Dipper.

Di balik pintu Mabel sedang memakan sepaket gula mentah, "Om nom... bukan itu intinya!"

"Keluarkan aku sekarang!" Dipper menggedor - gedor pintunya lagi.

"Uh! Dimana tombol lampunya?" Wendy menarik sebuah snur.

"AAAHHH!"

Tiba - tiba air menyembur dari atas, kemudian gas panas berhembus mendorong mereka satu sama lain. Lampu merah berkedip dan tulis "Decontemination Complete" menyala kemudian pintu di belakang mereka terbuka, dimana ruangan bawah tanah yang porak - poranda didalamnya.

"Woa! Lab tersembunyi! Mungkin si penulis melakukan eksperimen dibawah sini" Ucap Dipper.

Wendy melihat semua lubang - lubang yang terbentuk di dinding, yang hampir seperti terowongan. "Huh, menurutmu apa yang menggali semua terowongan ini?"

"Aku harap kita tidak menemukannya," Tiba - tiba suara raungan terdengar dan sesosok gelap mendekat. Keduanya menjerit dan berlari ke pintu. "Mabel, bukalah, aku serius! Ada monster disini!"

"Ha ha, usaha yang bagus! Satu - satunya monster adalah iblis di dalam dirimu sendiri, Dipper!" Seru Mabel.

"Itu bijak sekali" Kata Soos.

Tiba - tiba Minerva merasakan firasat yang tidak bagus, "Mabel, kurasa kau harus buka pintunya dan membiarkan mereka keluar"

"Ayolah, Minnie! Jangan menjadi paranoid seperti itu"

"Baiklah, mungkin perasaanku saja"

"Dipper, katakan saja apa yang Mabel ingin kau katakan, dia akan membiarkan kita keluar dari sini!" Pinta Wendy dengan ketakutan.

"Ayo, Dipper! Sekarang saatnya, bro!" seru Mabel dari balik pintu.

"Wendy, aku- aku-"Dipper menatapnya dengan ragu - ragu, kemudian menarik tangan Wendy. "Aku akan mencari jalan keluar yang lain!"

"Tunggu, apa? Bung! Kita mau kemana?" keduanya berlari dan hanya menemukan jalan buntu. "Apa yang harus kita lakukan?"

"Aku tidak tahu!"
Kemudian mereka melihat bayangan seorang pria yang berkelahi dengan mahkluk itu.

"Mundur, mundur, kau monster buas!" Kemudian pria itu mendatangi mereka. "Yah, aku baru saja merobek lidah monster" ia melemparnya ketanah dihadapan mereka.

"K-kau!" Seru Dipper.

"Sekarang cepatlah, aku berhasil menakutinya, tapi itu akan meregenerasi," Pria itu membawa mereka keluar dari terowongan. "Aku tidak mengharapkan tamu. Aku telah berada dibawah sini cukup lama. Bertahun - tahun! Mungkin berminggu - minggu! Aku rindu jus jeruk"

"Kau tidak mengerti, kau adalah orang yang kucari - cari selama ini!" Kata Dipper.

"Dia orangnya?" tanya Wendy.

"Wendy, dia orangnya!" Seru Dipper.

"Orangnya?" Pria itu tampak kebingungan.

"Aku punya berjuta - juta pertanyaan! Mengapa kau menulis jurnal - jurnal itu? Siapa yang mengejarmu? Mengapa kau membuat rubanah ini?" Kata Dipper dengan penuh semangat.

"Heh, anakku aku ingin sekali membicarakan ini. Kita punya hal yang lebih penting" kemudian pria itu memimpin berjalan berkelilinng labnya. "Salah satu eksperimenku, Shape Shifter. Berkemampuan mengambil bentuk apapun yang ia lihat. Dia berhasil kabur dari kurungan besi ini! Aku hampir gila karena mencoba menangkap mahkluk itu sendirian. Tapi sekarang kau disini! Apa kau mau membantuku menangkapnya?" Pria itu melepaskan kacamatanya.

Dipper terkisap dengan matanya yang berbinar - binar.

Sementara itu Mabel, Minerva, dan Soos masih menjelajahi ruangan itu.

"Mereka pasti menikmati waktu bersama disana" Soos mengenakan sebuah mantel lan dan mengangkat sesuatu yang terlihat seperti koper. "Hey, apa aku terlihat lebih pintar dengan mantel dan koper ini? Aku merasa aku terlihat lebih pintar..."

"Kau memang pintar, Soos..." Tawa Minerva.

Mabel terkisap, "Razzle Dazzle! Lihat semua tabung - tabung itu!" ia menekan - nekan tombol yang ada dasbor. "Beku! Mencair! Beku! Mencair!" kemudian ia memperhatikan sebuah catatan disampingnya. "Apa ini? Eksperimen 210: Shape Shifter"

"Biarku lihat" Minerva segera mendekatinya dan menganalisis catatan itu.

"Shape Shifter? Uh, bung? Bukannya Dipper bilang ada monster didalam sana?" tanya Soos.

"Oh, tidak!" Minerva berkeringat dingin dengan tiba - tiba.

Mabel terkisap, "Aku pikir dia cuma bercanda!"

"KAU TAHU LELUCON DIPPER SANGAT PAYAH!" Seru Soos.

"DIPPER! WENDY!"

Di balik pintu itu Dipper, Wendy dan Pria itu masih sibuk berkeliling.

"Silahkan masuk! Maaf karena kekacauan ini! Aku tidak banyak menerima tamu. Sekarang monster itu mungkin memiliki kelemahan yang mungkin dapat kita gunakan. Aku harap aku masih memiliki penelitianku. Tapi sayang, aku kehilangan jurnalku bertahun - tahun yang lalu"

"Apa kau bilang jurnal?" tanya Wendy.

"Bung! Aku menemukan salah satunya! Itu bagaimana caraku menemukanmu di bawah sini" Dipper mengeluarkan jurnalnya.

"Apa? Mungkinkah itu?" Pria itu mengambil jurnalnya dari tangan Dipper. "Anakku! aku tidak bisa mengungkapkan rasa bersyukurku!" ia pun membolak - balik jurnal itu. "Oh ya, setelah bertahun - tahun lamanya..."

Mabel, Minerva dan Soos berlari memasuki ruangan lainnya.
"Wendy?!" Panggil Soos.

"Dipper!" seru Minerva dengan cemas. "Kalian tahu mahkluk ini sangat berbahaya! Kelemahannya belum diketahui!"

"Bagaimana KAU tahu?" tanya Mabel.

"A-aku pernah membacanya di dalam jurnal Dipper" jawab Minerva dengan cepat.

"Oh, gelap sekali! Bagaimana kita bisa menemukan mereka?" tanya Soos.

"Serahkan itu pada Mabel!" Mabel menekan gambar bohlam pada sweaternya dan xmenyala.

Minerva dan Soos berseru kagum.
"Woah, keren! Meskipun, bukankah pakaian elektrik agak beresiko terbakar?" Kata Soos.

"Tidak. Ini beresiko bersenang - senang. Sekarang biarkan aku menyinari jalannya!" Mabel berlari kedalam terowongan.

Soos dan Minerva mengikuti dari belakang. "Bertahanlah, teman - teman!"

"Kami datang, bung!"

Pria itu masih membuka - buka jurnalnya, "Ya, ya. Semuanya disini" gumamnya.

"Wendy! Bukankah ini luar biasa kita bertemu dengan si penulis?" Bisik Dipper pada Wendy.

Wendy megambil sebuah kaleng makanan, kemudian terkisap dan menggigit bibir bawahnya. "Dipper, lihat!" Bisiknya dan menunjukan pada Dipper kaleng makanan yang bergambarkan "si penulis" itu.

Dipper menatapnya dengan terkejut sebelum bangkit dan berkata pada Pria itu. "Uhh, kau tahu? Mungkin kami harus pergi. Boleh aku memiliki jurnalku kembali?"

Kedua mata pria itu bekedip secara vertikal kemudian ia memutar kepalanya seratu delapan puluh derajat. Suaranya memberat, "Kau tidak akan pergi kemana pun" kemudian ia memanjat dinding dan berubah menjadi wujud aslinya.

"AAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHH!"


Fun fact: Dipper menulis sebuah theme song untuk dirinya sendiri dan menyanyikannya saat sedang mandi.

Continue Reading

You'll Also Like

98.3K 16.8K 25
Kecelakaan pesawat membuat Jennie dan Lisa harus bertahan hidup di hutan antah berantah dengan segala keterbatasan yang ada, keduanya berpikir, merek...
463K 4.9K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
46.4K 9.5K 12
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ‼️ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...
472K 47.1K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...