Kirana

De lailaana12

43.6K 1.6K 47

Aku ingin berbagi sebuah kisah kepada kalian para penikmat cinta,mungkin tidak seindah kisah cinta kalian tap... Mais

prolog
part 1
part 2
part 3
part 4
part 5
part 6
part 7
part 8
part 10
part 11
Cuap Cuap Abel 🐢
Ada Yang Baru!!

part 9

1.4K 80 2
De lailaana12

Percuma kamu bilang punya pacar tapi kalo jodoh kamu itu aku,kamu bisa bilang apa?

*
*
*

"Bim..kamu main gak ke rumah hari ini?"

"Nggak Ran sorry gue udah janji sama Devi nganterin dia shopping"

"Oohh..yaudah kalo gitu"

"Iya..yaudah lanjut ntar malem ya,jangan chat sebelum aku chat kamu"

"Oke!"

Rana tersenyum pahit setelah membalas pesan dari Bima, prioritas Bima kini sudah bukan lagi Rana melainkan Devi. Ya Rana sadar,dari segi manapun Devi jauh lebih sempurna dari dirinya Devi cantik dan langsing sedangkan Rana berpipi chubby dan mempunyai badan yang berisi.

Seperti perkataan Bima tempo hari yang entah sengaja atau tidak namun dia mengatakan bahwa teman-temannya banyak yang memujinya karena telah berhasil mendapatkan wanita seperti Devi,bagaikan mendapat undian berhadiah kala itu yang Bima katakan pada Rana berhasil membuat hati Rana terasa di hujan oleh pisau.

Namun Rana berusaha untuk menyembunyikan kekecewaannya itu di hadapan Bima, meskipun rasanya saat itu juga dia ingin pulang ke rumahnya dan menangis sendiri di dalam kamarnya.

Di saat Rana tengah melamun,pintu kamarnya diketuk dari luar 'tok..tok'

Rana melangkahkan kakinya ke arah pintu dan membukanya "Dek kamu siap-siap ya kita semua mau ada acara makan malam di rumah tante Mia" ucap Anassya.

"Tante Mia siapa Bun?"

"Kamu lupa dek,itu loh maminya Aruna temen amin kamu waktu kecil dulu"

"Aruna Siapa bun? Rana gak inget"

"Yaudah lah nanti juga kamu inget kalo udah ketemu,udah siap-siap sana pake gamis sama jilbab yang waktu itu bunda beliin ya"

Rana masih bingung siapa Aruna yang bundanya maksud, seingatnya dia tidak mempunyai teman main wanita bernama Aruna akhirnya Rana tidak mempermasalahkan itu toh nanti saat makan malam dirinya akan tahu siapa teman masa kecilnya itu.

Skip at dinner*

Saat ini keluarga Rana tengah berada di sebuah rumah bernuansa Arab dengan berbagai kaligrafi di pajang di dinding rumah ini,pasangan suami istri yang kini tengah bercakap ria dengan kedua orang tuanya tampak sangat bahagia. Hal itu dapat di lihat dari sambutan hangat mereka pada keluarga Rana saat mereka tiba di kediaman pasangan itu.

Kedua kakak Rana juga tampak berbincang hangat dengan arkan putra sulung dari Bu Mia dan Om Alvian itu,Rana yang malam ini mengenakan balutan gamis berwarna pastel dengan hijab yang juga senada dengan pakainnya Rana tampak sangat cantik.

*Seperti ini gambaran pakaian yang dipake Rana*

Tante Mia menoleh kepada Rana "masya Allah,Rana sudah tumbuh jadi gadis yang cantik ya dulu sering banget main hujan sama Runa ya mas sampe Ana sering marahin Rana" ucap Mia pada Rana.

Rana mengerutkan keningnya,dia merasa tidak pernah bermain hujan dengan anak perempuan sebelumnya atau apakah dirinya benar-benar lupa akan kenangan masa kecilnya.

"Assalamualaikum" seorang laki-laki tinggi dengan wajah mirip Om Alvian memasuki ruang tamu keluarga itu,beberapa detik Rana menatap pria itu.

Tinggi banget cowok ini,kalo aku berdiri di sampingnya keliatan banget aku kayak buntelan tapi kenapa wajahnya gak asing buat aku yaa. batin Rana.

"Waalaikumsalam,udah dateng toh anak ini darimana aja sih kan Umi udah bilang malam ini ada makan malam sama keluarganya Tante Anassya" omel Mia pada laki-laki itu.

"Maaf umi hehehe" ucap pria itu.

"Sudah-sudah jangan ribut kalian berdua" Alvian berseru kepada keduanya.

"Eh iya,Rana masih inget kan sama Runa? Ini Runa,udah lama sih kalian gak pernah ketemu"

Rana tersentak karena tatapan Runa yang menatapnya intens "e..Rana lupa tante,bukannya Runa itu anak perempuan?"

Seketika ruangan itu dipenuhi dengan gelak tawa kecuali Runa yang masih menatapnya intens,Rana yang merasa di tatap pun mengalihkan pandangannya kearah lain.

"Dek,kamu beneran lupa sama Runa? Padahal dulu pas kamu kecil sering banget bilang ke Abang mau nikah sama Runa hahaha" ucap bang Aka yang otomatis membuat semburat merah di pipiku muncul.

Gelak tawa itu masih renyah terdengar hingga beberapa menit berlalu.

"Aku juga masih inget dulu pas kita mau pindah ke jerman Indra nangis minta Rana ikut kita pindah mas Alvian sampe bingung waktu itu"

Ucapan Mia menambah gelak tawa orang-orang di ruangan itu,hingga Alvian dan Mia mengajak untuk memulai makan malam.

Akhirnya acara makan malampun di mulai karena semua keluarga sudah berkumpul,makan malam itu dipenuhi dengan obrolan-obrolan yang membahas masa lalu sesekali Rana menanggapi namun setelahnya kembali terdiam.

Rana tengah memikirkan ucapan Bima padanya,dan di depannya Runa/Indra sedang menatap Rana dengan tatapan yang ambigu.

Makan malam selesai,semuanya kembali ke ruang tamu dan berbincang lagi sedangkan Rana memilih untuk duduk di taman kecil yang ditumbuhi bunga-bunga hal itu membuat hatinya lebih tenang.

"Hey" Rana menoleh ketika dia menyadari bahwa di taman ini dirinya tidak sendirian,di hadapannya kini berdiri pria yang sejak tadi terus memandanginya terang-terangan di depan semua orang.

"Apa?" Jawab Rana cuek.

"Beneran lupa sama aku?" Ujar Indra sembari duduk di samping Rana.

"Iya,maaf karena mungkin udah lama banget sih"

"Kalo gitu kita kenalan lagi biar afdol,namaku Aruna Virendra Hamizan cukup panggil aku indra atau sayang juga boleh" ucapnya dengan senyum Pepsodentnya.

"Kirana Farasya,panggil Rana aja" ucap Rana dengan senyuman tipis.

"Kenapa duduk disini,kan semua orang ada di dalam"

"Lagi pengen disini aja lagian di dalem rame"

"Masa sih atau jangan-jangan kamu sebenernya pengen disamperin aku ya,biar kita ngobrol berdua kayak gini"

"Iihh...apaan sih ke-pedean banget"

"Haha..dulu aja pas kecil kemanapun aku pergi kamu pasti pengen ikut,sampe bilang mau nikah sama aku"

"Aku gak percaya" ucap Rana kesal.

"Kalo kamu gak percaya,gimana kalo sekarang aku yang lamar kamu minta kamu nikah sama aku dan jadi ibu dari anak-anakku?"

Rana tertegun, keduanya bertatapan cukup lama dan jantung Rana bergetar mendengar ucapan Indra.
Mata Indra memancarkan keseriusan dan tidak ada kebohongan di dalamnya.

"Cieee..gitu aja udah baper kan" ucap Indra dengan cengirannya.

"Siapa juga yang baper sih"

Indra mengedikkan bahunya "tiati,kalo kamu udah jatuh cinta sama aku saat itu juga aku pastikan kamu gaakan bisa kabur dari aku lagi Ran gak akan pernah"

"Serah deh,aku udah punya pacar asal kamu tau"

"Apalah arti seorang pacar kalo dia bukan orang yang bakalan jadi suamimu"

"Au dah serah" Rana melangkah masuk kedalam ruangan karena sepertinya keluarganya akan pulang.

Keluarga Rana berpamitan kepada keluarga Indra,saat berpamitan dan mata Rana bertemu dengan mata Indra pria itu mengedipkan satu matanya pada Rana yang dibalas dengan ekspresi jijik Rana.

Mobil Rana melaju meninggalkan rumah keluarga Indra, sedangkan Indra masih betah menatap mobil itu dengan pandangan serius kemudian salah satu tangannya merogoh sakunya dan terdapat sebuah kalung "gak akan gue biarin lo hilang lagi dari pandangan gue gak akan pernah".

TBC

Continue lendo

Você também vai gostar

1.1M 111K 54
Ketika menjalankan misi dari sang Ayah. Kedua putra dari pimpinan mafia malah menemukan bayi polos yang baru belajar merangkak! Sepertinya sang bayi...
5M 431K 50
-jangan lupa follow sebelum membaca- Aster tidak menyangka bahwa pacar yang dulu hanya memanfaatkannya, kini berubah obsesif padanya. Jika resikonya...
165K 14.4K 104
bertahan walau sekujur tubuh penuh luka. senyum ku, selalu ku persembahkan untuknya. untuk dia yang berjuang untuk diri ku tanpa memperdulikan sebera...
162K 13.1K 17
🐇🐇🐇