Forever Love [Finish]

By Arrumaisaalma

27.1K 2K 82

Cinta itu memang tanpa batas dan terimakasih banyak sudah mencintaiku sampai saat ini. Kini cinta kita telah... More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10

Part 5

1.5K 159 10
By Arrumaisaalma

Hari menyebalkan bagi Suzy ya memang hari ini. Liburan semesternya habis dan ditambah Myungsoo yang tak ada kabar sama sekali sejak kejadian itu. Padahal ia sudah menghubungi namja itu tapi hanya terdengar nada sambung yang disusul dengan suara operator.

"Yak Kim Myungsoo! Eoddi?!? Kau tau kan hari ini sudah masuk kuliah!" Pekik Suzy sebal.

******

Seorang yeoja dengan rambut dikuncir kuda itu berlari tergesa-gesa. Ia tak peduli dengan orang-orang yang menatapnya aneh atau orang yang tak sengaja tersenggol atau jatuh karenanya. Pikirannya hanya ada pada seorang namja yang hari ini tidak masuk kuliah.

Suzy melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata menyerbu panasnya kota Seoul yang sedang musim panas. Bahkan AC pun tidak mampu mendinginkan kulitnya yang mulai memerah karena kepanasan.
Wajahnya pun mengisyaratkan kekhawatiran, cemas dan sedikit sebal.

Ting Tong...

Suzy membunyikan bel. Tak ada sahutan dari pemilik apartemen.

Ting Tong... Ting Tong...

Berkali-kali Suzy memencet bel namun tidak ada seorangpun yang membukakan pintu untuknya. Lalu ia beralih ke kenop pintu dan ternyata tidak dikunci. Suzy pun langsung masuk ke dalam apartemen dan menuju kamar Myungsoo.

"Omona! Myungsoo wae kurae?" Tanya Suzy saat melihat Myungsoo memegang perutnya sambil merintih kesakitan.

"Appo." Myungsoo berkata dengan meringis kesakitan.

"Kajja kita ke rumah sakit." Ajak Suzy lalu membantu Myungsoo untuk berdiri.

"Aaahhhhh!!!" Myungsoo berteriak kesakitan membuat Suzy kaget dan tidak tega dengan keadaan Myungsoo sekarang.

"Appo! Jeongmal appo!!" Teriak Myungsoo tetap dengan wajah yang menandakan sangat sakit.

"Apakah kalau kau bergerak perutmu sakit?" Tanya Suzy khawatir dan dibalas anggukan oleh Myungsoo.

"Keundae, kita harus segera ke rumah sakit. Kau bisa kenapa napa kalau kau membiarkan ini."

"Kajja.. Kubantu berdiri. Jika sakit pukulah badanku." Kata Suzy sambil memberdirikan Myungsoo.

"Ahhh..." Myungsoo pun memukul keras punggung Suzy.

"Tak apa. Pukulah aku bisa sakit." Kata Suzy sambil membopong Myungsoo ke dalam mobilnya.

"Aaahhh! Jebal! Ini sangat sakit!" Kata Myungsoo mulai mengeluarkan air mata sambil mencengkram kuat bahu kanan Suzy dan menaruh kepalanya di bahu kiri Suzy.

"Aku tau Myungsoo kuat kok sebentar lagi kita sudah sampai di mobilku." Kata Suzy sambil membuka pintu belakang mobilnya.

"Berbaringlah disitu." Kata Suzy sambil membantu Myungsoo untuk berbaring di kursi mobil miliknya.

Suzy pun langsung ke kursi sopir, menyalakan mobil, memasang sabuk pengaman dan langsung menancap gas menuju rumah sakit.

******

"Chogi.. Apakah kau walinya?" Kata dokter pria yang keluar dari ruangan Myungsoo.

"Ne.. Saya walinya."

"Emm.. Begini.. Alergi tuan Kim kini bertambah parah dan penyakit ini sudah tidak ada obatnya di dunia karena ilmuwannya yang membuat obatnya meninggal sebelum memberitahukan resep yang digunakan untuk membuat obat itu, jadi kami minta maaf yang sebesar-besarnya. Kami hanya bisa mencegah penyakit ini agar jarang muncul tapi tidak menutup kemungkinan untuk tidak muncul dan bertambah parah. Untuk sementara waktu, tuan Kim harus rawat inap agar bisa mendapatkan perawatan dengan baik. Mungkin saja nanti ada penyakit lagi yang muncul di dalam tubuh tuan Kim seiringnya waktu melihat tubuh tuan Kim yang semakin rentan dengan penyakit." Jelas dokter kepada Suzy yang dibalas dengan desahan pasrah.

"Emm.. Gamsahamnida." Kata Suzy sambil menunduk lalu segera ke ruangan Myungsoo tempat dia berbaring.

"Suzy-ya." Panggi Myungsoo saat melihat Suzy masuk.

"Emm.."

"Mianhae geurigu gomawo."

"Untuk apa?" Tanya Suzy saat ia sudah berada di ranjang Myungsoo dan duduk disana.

"Mianhae karena aku menyakitimu tadi dan membuatmu jadi kerepotan karenaku dan gomawo sudah menolongku dan membawaku kesini."

"Kau kan sudah pernah kubilangi jika butuh sesuatu telfonlah aku kenapa kau malah memendamnya sendiri?" Kata Suzy dengan raut wajah sedih.

"Aku tak ingin merepotkanmu tapi membuatmu ke apartemenku sepulang kuliah membuatku sadar kalau aku semakin merepotkanmu." Jawab Myungsoo sambil menunduk.

"Sudahlah. Itu memang sudah jadi tugasku." Kata Suzy sambil menatap wajah Myungsoo.

"Suzy-ya.. Aku tidak ingin disini." Kata Myungsoo sambil menatap wajah Suzy.

"Eoh.. Tapi kau belum diperbolehkan pulang." Tolak Suzy.

"Aku tau tapi aku benar-benar tidak ingin disini. Bisakah aku rawat jalan?" Tanya Myungsoo.

"Emm.. Okey akan kuperbincangkan dengan dokter.

"Gomawo."

******

Derap langkah kaki memecah kesunyian lorong rumah sakit. Suzy setengah berlari menuju ruang dimana Myungsoo berada. Setelah berdebat dengan dokter yang menanganinya, akhirnya dia mendapat persetujuan oleh dokter itu dengan berbagai syarat dan dokter itu akan mengecek keadaan Myungsoo 1 minggu 3 kali.

"Kim Myungsoo kau diperbolehkan rawat jalan." Kata Suzy dengan bangga.

"Jinja?!? Oh.. gomawo." Kata Myungsoo girang dengan wajah pucatnya.

"Eoh. Tapi kau tidur di rumahku. Aku tak mau kau kenapa-napa kalah kau sendirian di apartemenmu."

"Hmm.. Okelah." Suzy pun membantu Myungsoo berdiri dan berjalan menuju pintu keluar.

******

"Kau pasti lelah." Kata Myungsoo setelah Suzy membantunya tidur di kasur. Diusapnya lembut punggung tangan orang yang sangat dikasihinya itu.

"Ini kamarku. Kalau kau ingin ke kamar mandi itu ada disebelah kiri. Kalau kau ingin menonton tv itu ada dimeja sebelah kananmu tapi jangan sekali-kali kau membuka lemari pakaianku." Tutur Suzy.

"Oh. 1 Lagi. Jangan sampai kau mengunci pintu kamar karena semua barangku masih ada disini." Sambungnya.

"Terus kau akan tidur dimana?" Tanya Myungsoo.

"Aku tidur di kamar ruang tamu tepat disebelah ruang ini."

"Kalau begitu kenapa kau menaruh aku disini? Kenapa tidak di kamar ruang tamu saja?"

"Hmm.. Dikamar ini segalanya sudah ada jadi kau tak perlu repot. Kalau di kamar tamu tidak ada tv dan kamar mandi. Jika kau kutempatkan di kamar tamu kau akan kerepotan dan merasa bosan." Kata Suzy sambil mencibir.

"Gomawo." Kata Myungsoo lembut seakan luluh dengan pengorbanan Suzy.

"Emm.. Aku akan keluar. Jika kau butuh sesuatu panggil aku." Kata Suzy lalu keluar dari kamar.

******

Myungsoo mengerjapkan matanya. Jam menunjukkan pukul 06.00 pagi. Sinar matahari berebutan memasuki kamar Suzy diantara tirai putih.

"Bagaimana kondisimu?" Tanya Suzy sambil mengecek nampan obat dan air putih yang masih tersisa setengah. Sungguh Myungsoo tak tahu kapan yeoja ini masuk kedalam kamar.

"Hmm aku baik-baik saja sekarang." Kata Myungsoo dengan wajah yang tidak terlalu pucat seperti kemarin-kemarin.

"Hari ini ada kuliah pagi. Kau istirahatlah disini sambil nonton tv kalau kau mulai bosan. Aku akan mengajarkanmu materi hari ini setelah pulang dari kuliah." Kata Suzy sambil mengemasi barang-barang yang ada di meja belajarnya.

"Kau berangkat naik mobil" Tanya Myungsoo.

"Seperti biasa." Jawab Suzy sambil menganggukkan kepalanya

"Senang ya bisa mengendarai mobil. Aku ingin sekali bisa mengendarai mobil." Gumam Myungsoo dan mendapat tolehan dari Suzy.

"Kau ingin mengendarai mobil? Kenapa tidak nanti sore saja mumpung kelas berakhir siang hari." Tawar Suzy.

"Jinja?!? Kau akan mengajariku mengendarai mobil?!? Wah impianku sebentar lagi menjadi nyata. Untung saja aku masih mempunyai kesempatan sebelum meninggalkan dunia ini." Kata Myungsoo dan alhasil rumah itu menjadi hening.

Suzy menghembuskan nafas berat. Perih rasanya mendengar kata yang barusan diucapkan oleh Myungsoo.

"Hal itu akan terjadi cepat atau lambat. Umur seseorang bukan kita yang mengatur. Kapanpun tuhan bisa mengambilnya jadi apa yang perlu dikhawatirkan? Yang bisa kita lakukan hanya memanfaatkan waktu yang diberikan ini dengan sebaik-baiknya." Tutur Myungsoo dengan lembut.

Sekali lagi Suzy menghembuskan nafas berat. Kedua matanya menatap wajah orang yang sangat dicintainya. Ya sekarang akhirnya ia mengakui kalau dia mencintai sosok yang ditatapnya itu. Sekelebat perih mulai merayapi hatinya lagi.

"Okey aku akan berangkat. Jika butuh sesuatu telfonlah aku." Kata Suzy sambil berjalan cepat  menjauhi kamarnya. Tak terasa air mata jatuh mengenai pipinya.

Continue Reading

You'll Also Like

199K 9.8K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
1.2K 87 2
Jena pindah ke Jakarta untuk menjalankan sebuah misi. Namun sialnya ia bertemu dengan Jevano, si ketua geng yang menurut Jena sangat menyebalkan. Bag...
117K 18.5K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
512K 5.5K 88
โ€ขBerisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre โ€ขwoozi Harem โ€ขmostly soonhoon โ€ขopen request High Rank ๐Ÿ…: โ€ข1#hoshiseventeen_8/7/2...