Shooting Star;eunkook

By pnkpnd

68K 4.5K 253

Sebuah mimpi Eunha berubah menjadi takdir yang mempertemukan-nya dengan Jungkook. cerita sudah selesai dan di... More

1
2
3
4
5
-
6
7
7,5
-
Special Part [ Eunha Birthday ]
8
SPECIAL PART (YERIN - JIMIN)
10
end

9

3.1K 283 25
By pnkpnd

Eunha termenung dikamarnya, kembali dirinya menangis lagi untuk kesekian kalinya. Pertemuannya hari ini dengan Jungkook harus merasakan kepedihan yang mendalam. Jungkook sama sekali tak mengingat Eunha.

Yuju masuk kedalam kamar Eunha lalu ikut duduk diranjang Eunha.

"Kau tidak apa-apa?" Tanya Yuju.

"Aku baik-baik saja. Aku bahkan merasa senang melihat Jungkook baik-baik saja." Jawabnya.

"Eunha..."

"Sebaiknya kita tidur saja. Besok kan kita harus bangun pagi-pagi untuk menyiapkan sarapan dan latihan? Jangan khawatirkan aku." Pinta Eunha sambil tersenyum.

•••

Sementara itu diasrama BTS, semua personel sedang berkumpul diruang tengah. Disana mereka sedang asyik menonton televisi. Jungkook juga terlihat terdiam.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Taehyung.

"Tidak..., tidak ada. Aku pergi ke kamar dulu,ya." Kata Jungkook yang langsung menuju kamarnya.

Jungkook menutup pintu kamarnya rapat-rapat. Ia kemudian terbaring diranjangnya yang empuk. Matanya terpejam, mencoba tidur, tapi tak bisa sama sekali. Dirinya teringat sesuatu yang sepertinya hilang dari dirinya. Sesuatu yang begitu penting, tapi sama sekali tidak teringat.

Tidak..., tidak apa-apa. Iya. Dia kekasihku. Dia sedang pergi dan aku menunggunya pulang. Tiba-tiba Jungkook teringat kata-kata Eunha tadi siang.

"Seperti itukah orang yang benar-benar mencintai seseorang? Sampai menangis seperti itu." Gumamnya.

"Seandainya saja ada orang yang menungguku seperti gadis tadi. Ah, pasti aku tidak akan membuatnya menungguku."

•••

Sudah sebulan lebih sejak Jungkook melupan Eunha. Matahari sudah menampakkan sinarnya, Eunha dan Yuju membangunkan semua personel untuk sarapan dan segera menuju ruang latihan.

Sesampainya mereka di tempat latihan mereka segara masuk ruang vocal untuk terus melatih kemampuan vocal mereka. Dua vocal, Yuju dan Eunha kini mulai berlatih mengahapal lagu yang akan mereka duetkan dialbum perdananya nanti, selesai berlatih vocal dilanjutkan dengan latihan dance.

Rupanya sudah masuk jam makan siang. Sowon mengajak semuanya untuk makan siang bersama, tapi sepertinya Eunha merindukan kedai ramyun didekat stasiun. Untuk itu Eunha menuju kedai itu sendirian, dia berjanji akan kembali.

Sampai juga Eunha di kedai itu, dirinya kemudian memesan semangkuk ramyun pedas.

"Dua. Kami pesan dua, dua ramyun super pedas yang dicampuri kimchi." Kata seseorang.

"A...apa?" Kata Eunha terkejut saat melihat sosok Jungkook berada disebelahnya.

"Ayo duduk. Aku yang traktir." Ujar Jungkook.

Eunha tampak tidak percaya melihat Jungkook berada dikedai ramyun itu. Sambil menunggu pesanan datang keduannya memilih duduk. Entah mengapa Jungkook memilih meja dimana dulu pertama kalinya menyantap ramyun bersama. Eunha sedikit terdiam.

"Meja di sini sepertinya nyaman." Komentar Jungkook.

"Ba...bagaimana kau bisa berada dikedai ini?" Tanya Eunha.

"Entahlah. Tiba-tiba saja aku berada didepan kedai ini, seperti tidak asing bagiku."

Benarkah? Apa kau masih mengingatnya? Ujar Eunha dalam hati.

"Wah..., pesanan ramyun sudah datang. Ayo makan!" Kata Jungkook. Ramyun dipesan Jungkook sama seperti ramyun yang biasa dipesannya dulu bersama Eunha.

"Ke... kenapa kau memesan ramyun sepedas ini? Bukankah ramyun ini sama sekali tidak terdapat dalam daftar menu?" Tanya Eunha terbata, saat mengetahui apa yang sudah dipesan Jungkook.

"Benarkah? Aku juga tidak tahu. Tiba-tiba saja terlintas didalam pikiranku. Kau juga kupesankan ramyun ini, ya? Apa kau tidak suka? Kalau begitu aku akan meminta paman penjual itu menggantinya." Jawab Jungkook.

"Ah, tidak usah. Aku juga tadi ingin memesan ramyun yang sama denganmu." Kata Eunha. Bahkan kau memesan ramyun yang sama seperti dulu. Jungkook..., masih adakah ingatanmu tentangku?

Jungkook dan Eunha terlihat sangat menikmati hidangan tadi. Jungkook ternyata secara tidak sadar telah melakukan apa yang pernah dirinya lakukan dulu bersama Eunha dikedai ini. Mulai dari tempat dimana dirinya duduk dan menu yang dia pesan, walaupun menu tersebut tidak ada dalam menu.

"Eunha."

"Ya," jawab Eunha sambil memandang Jungkook, kali ini Eunha sudah berusaha bersikap biasa didepannya.

Jungkook tak sengaja menangkap pandangan mata Eunha yang tertuju ke arahnya. Tiba-tiba pikirannya kacau, dia seperti melihat bayangan dirinya pernah berada di kedai ini pada suatu malam di musim dingin.
Dirinya berada dimeja yang sama saat ini, menyantap ramyun bersama seseorang. Sayang, seseorang itu tidak bisa dirinya ingat sama sekali. Hanya terlihat sesosok bayangan hitam yang tidak jelas siapa.

"Jungkook?" Tanya Eunha yang melihat Jungkook tiba-tiba terdiam. "Jungkook? Apa kau baik- baik saja?" Tanya Eunha sekali lagi. Jungkook masih terlihat melamun, kepalanya kini terasa sakit. "Jungkook?"

"A...aku baik- baik saja. Maaf, aku sedikit merasa pusing." Jawabnya.

"Kalau begitu sebaiknya kau pulang saja." Pinta Eunha yang terlihat khawatir akan keadaan Jungkook.

"Aku baik-baik saja. Jangan khawatir." Jawab Jungkook menenangkan Eunha.

Akhirnya mereka telah menyelesaikan makan siang, setelah membayar keduanya lalu keluar dari kedai itu.

"Kau mau kembali latihan?" Tanya Jungkook.

"Iya. Apa kau juga?" Kata Eunha

"Iya, apa kau mau kuantar?"

"Tidak usah, aku bisa sendiri. Terimakasih atas traktirannya, ya." Eunha kemudian pamit pergi. Sebenarnya Eunha masih ingin bersama Jungkook, tapi apa boleh buat, ia tidak mau Jungkook melihatnya menangis. Meski Eunha sadar, dirinya bukan siapa-siapa bagi Jungkook saat ini.

Langkahnya terasa berat meninggalkan Jungkook, hatinya pun berat tentunya. Eunha tak menyangka pertemuannya dengan Jungkook kali ini benar-benar membuatnya bertambah sedih. Bagaimana Jungkook bisa mengingat tentang kedai itu, bahkan Jungkook teringat meja dimana pertama kali mereka menghabiskan ramyun bersama. Apa yang sedang terjadi? Entahlah hanya tuhan yang tahu.

Malam ini Eunha sedang berada dikamarnya. Tampaknya dirinya masih saja memikirkan kejadian hari ini. Jemari tangannya membuka album foto yang berada diponselnya. Mata Eunha kemudian tertuju pada sebuah foto, foto pertama mereka di Sungai Han waktu itu. Pipinya mulai basah, tangannya gemetar melihat foto itu. Matannya terpejam meneteskan air matanya. Dulu saat Eunha menangis seperti ini, Jungkook selalu memeluknya... dirinya tak ingin orang lain tahu Eunha menangis.

•••

SOPA hari ini terasa sangat ramai, rupanya akan ada sebuah manajemen besar yang akan mengadakan audisi diakhir bulan. Seperti persiapa audisi-audisi sebelumnya, SOPA sangat sibuk. Untuk kali ini sudah sekitar dua bulan lamanya para siswa mempersiapkan diri.

"Jadi ingat saat kita dulu akan menghadapi audisi, ya." Kata Yerin.

"Iya. Akhirnya kita bisa jadi seperti ini sekarang." Jawab Eunha.

Kemudian mereka menuju kelas mereka untuk bertemu dengan teman-temannya yang lain. Jam pertama adalah pelajaran musik. Tentu saja hari ini adalah pelajaran yang dinantikan semuanya. Tak berapa lama kemudian guru sudah berada di dalam kelas, pelajaran berlangsung sekitar dua jam lamanya.

Bel istirahatpun berbunyi, semua siswa pun keluar dari kelasnya masing- masing. Eunha, Yerin, Yuju dan SinB menuju kekantin. Sepanjang jalan Eunha dan teman-temanya terlihat asyik mengobrol, saat dipersimpangan seseorang tak sengaja menabrak Eunha.

"Aaaah..., mianhamnida..., " kata orang tersebut.

"Kau ini! Kenapa jalan tidak hati-ha..." sergahan Eunha terhenti saat matannya saling pandang dengan orang menabraknya itu. Jungkook?

Jungkook menatap mata Eunha, kepalanya kembali terasa sakit. Bayangan itu hadir kembali... ia pernah mengalami kejadian itu. Dirinya ditabrak seseorang ditempat yang sama, tidak jelas... hanya hitam...

"Omo, mianhamnida."

"Ya! Kau lagi?"

"Jeon Jungkook?"

"Benar-benar tidak tahu sopan satun. Kau itu seharusnya memanggil ku sunbae!"

Sebuah memorie teringat oleh Jungkook. Pertengkaran... siapakah sebenarnya dia? Pikir Jungkook tentang bayangan yang terlintas dipikirannya. Hal itu membuatnya sangat bingung.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Eunha.

"Aku baik-baik saja." Jawab Jungkook sambil berdiri dan berlari pergi.

Yuju melihat Eunha kembali murung. Yuju mulai menanyakan keadaanya.

"Eunha, kau baiㅡ"

"Ini tejadi lagi... ini terjadi lagi!" Potong Eunha.

"Apa maksudmu?" Tanya Yerin tak mengerti.

"Kalian ingat aku perna menabrak Jungkook saat sedang terburu-buru. Sekarang kejadian ini terulang lagi!" Ujar Eunha yang kemudian menagis.

"Ini kebetulan saja." Jawab SinB berusaha menenangkan Eunha.

"Kebetulan? Kemarin saat dikedai ramyun juga seperti ini. Kejadian yang pernah aku lalui bersama Jungkook kembali terulang. Ini hanya sebuah kebetulan kan?" Tanyanya.

"Iya, ayo kita kembali ke kelas saja, Eunha." Ajak Yuju.

Kebetulan-kebetulan itulah yang diharapkan Eunha saat ini. Dua kejadiaan yang sama terulang kembali. Tentu walaupun Eunha tidak akan pernah bisa melupakan kenangan yang ia lalu bersama Jungkook, namun kenangan tersebut membuatnya teringat pada Jungkook yang akan membuatnya terluka kembali.

•••

Latihan trainee untuk masa debut hari ini sungguh sangat melelahkan. Eunha duduk dipinggiran taman dekat drom eonnienya setelah menemui Eunji. "Bintang malam ini..., kenapa begitu indah?" Gumamnya. Angin sepoi dingin berhembus. Eunha tersenyum "Seandainya kau melihat ini..."

"Malam-malam begini apa yang kau lakukan?" Tanya Jungkook yang baru saja selesai menemui Ji-Yoon.

Eunha mengalikan pandangan ke arah suara itu.

"Kau... apakah kau juga bertemu kakakmu?"

"Iya," jawabnya. "Kau mau jalan-jalan?" Ajak Jungkook.

"Tentu."

Waktu membawa mereka sampai disebuah bangunan yang dihiasi oleh berbagai jenis lampu yang cantik. Bangunan itu adalah N'Seoul Tower, tempat Jungkook dan Eunha memasang gembok mereka disana.

"Aku selalu ingin ke sini," kata Jungkook. "Apa kau percaya mitos tentang gembok cinta, sepasang kekasih yang datang kesini dan memasang gembok akan berharap tidak akan perna berpisah?"

"Tidak." Jawab Eunha

"Kenapa tidak?" tanya Jungkook heran.

"Hanya mitos. Seseorang pernah mengatakannya padaku."

"Kau percaya orang itu?"

"Awalnya tidak. Aku mempercayai adanya mitos itu... tapi sekarang tidak," jelas Eunha.

"Kenapa? Apa kau pernah..."

"Iya, aku pernah memasangnya. Bohong..., semua ini bohong." Potong Eunha.

"Apa kau memasangnya dengan orang itu?"

Eunha hanya tersenyum kaku berlinang air mata.

"Eunha, kau masih menunggunya?"

"Sampai dia pulang."

"Sampai kapan? Kau terus seperti ini, Eunha? Saat aku bertemu dengan mu kau pasti selalu saja terlihat sedih. Kenapa kau masih saja menunggu pria itu?"

"Aku akan terus menunggunya. Aku tidak akan berhenti, kecuali dia memintaku untuk berhenti." Jawab Eunha sambil memandang wajah Jungkook.

"Kalau boleh tahu seperti apa orang itu?" Lanjut Jungkook.

"Seperti apa? Entah bagaimana caranya aku menceritakan padamu seperti apa orang itu, yang pasti tidak ada seseorang pun yang bisa sepertinya. Walaupun menyebalkan, tapi dialah yang selalu membuatku selalu tersenyum. Wajahnya tampan." Ungkap Eunha.

"Pasti kau sangat mencintainya."

"Ehm, Eunha ayo pulang." Lanjut Jungkook.

Jungkook mengatar Eunha hingga ke depan asrama. Setelah melihat Jungkook menjauh Eunha segera masuk.

Satu kali lagi, entah kebetulan atau tidak Jungkook mengajak Eunha pada kenangannya pertama kali bersama Jungkook. N'Seoul Tower, tempat dimana pertama kali Eunha memberi gembok cinta pada Jungkook yang saat itu membuatnya malu setengah mati. N'Seoul Tower juga pertama kali menjadi saksi ungkapan cinta mereka berdua. Dan sekarang N'Seoul Tower juga menjadi saksi bisu kesakitan cinta Eunha. Sepasang kekasih yang datang kesana, memasangkan gembok dengan tulisan nama mereka dan membuang kuncinya dengan harapan tidak akan perna berpisah. Mitos, itu mitos... bagi Eunha itu hanya mitos belaka.

•••

Hari berjalan demi hari, jadwal latihan semakin padat membuat semuanya tak merasakan apa yang terjadi. Satu detik, satu menit, satu jam, satu hari, satu minggu, satu bulan. Dua bulan yang menyiksa bagi Eunha, walau kini dirinya sudah terbiasa dengan keadaan yang menyerangnya. Menjadi orang lain untuk Jungkook disetiap pertemuan dan membohongi hatinya sendiri saat mencoba tersenyum dihadapan Jungkook.

Menurut dokter yang merawat Jungkook, tak ada perkembangan yang berarti tentang ingatan Jungkook terhadap Eunha. Tapi tidak dengan Jungkook, dirinya masih saja terus diikuti oleh bayang-bayang seseorang dan peristiwa-peristiwa yang dirinya alami bersama bayangan itu. Satu hal yang ingin dia tahu kenapa bayangan itu selalu hadir saat Jungkook sedang bersama Eunha.

×××

Namjoon dan Eunha hari ini sedang berjalan-jalan santai. Walaupun hanya taman sekitar asrama GFriend. Namun mereka sangat menikmatinya. Namjoon berusaha menghibur Eunha.

"Apa kau akan terus begini? Membohongi dirimu sendiri? Menangis di balik seyummu?"

"Apa yang sedang oppa katakan?" Jawab Eunha.

"Lupakan! Lupakan dia! Dia sudah membuatmu menjadi seperti ini, kau harusnya marah padanya!" Namjoon mulai mencoba menahan amarahnya.

"Untuk apa aku marah padanya? Ini semua juga karena ku!" Balas Eunha dengan nada sedikit tinggi.

"Jangan terus-terusan menyalakan diri sendiri, ini demi kebaikanmu, lupakan Jungkook!" Pinta Namjoon.

"Oppa! Kenapa kau jadi seperti ini?!" Bentak Eunha langsung berdiri.

"Ma...maafkan aku. Aku hanya tidak ingin kau..."

"Aku akan melupakannya jika dia sendiri yang meminta. Oppa tak usah khawatir." Ucap Eunha yang berlalu pergi.

Eunha sangat menyesali perkataan nya pada Namjoon tadi. Tidak seharusnya ia berkata seperti itu pada Namjoon.

Malam haripun datang Eunha berniat untuk membeli camilan dan cola untuk para member.

Setelah Eunha membeli beberapa camilan dan cola ia keluar dari minimarket sambil membuka cola yang baru saja ia beli. Saking seriusnya ia membuka cola ia tidak melihat sebuah mobil yang hampir saja menabraknya.

"Yya!"

"Maafkan saya, saya akan mengganti nya." Ucap seorang namja yang hampir menabrak Eunha.

"Kau..." ucapan Eunha terhenti saat melihat siapa yang hampir menabraknya tadi. "Jungkook." Ucap Eunha. "Eunha?" Jawab Jungkook.

"Kau tidak apa? Apa ada yang perlu kuganti?" Tanya Jungkook

"Tidak, aku tak apa-apa."

"Aku pergi dulu ya," lanjut Eunha.

Jungkook langsung menarik lengan Eunha.

"Kalau begitu aku antar pulang saja."

Eunha pun sampai didepan asrama diantar Jungkook. Ia langsung masuk kedalam kamar dan memikirkan apa yang terjadi tadi. "Aku sangat merindukanmu Jungkook." Ucap Eunha dan tidak ia sadar air matanya jatuh.

Segala yang terjadi pada Eunha dan Jungkook dimasa lalu kini terulang kembali. Kenangan manis bersama yang dulu dijalani berdua muncul lagi. Semua mengingatkan akan sebuah kisah penuh cerita cinta antara dua sejoli ini. Eunha tidak perna melupakan kenangannya bersama Jungkook. Tapi sekali lagi, Eunha tidak mau kenangan itu yang membawanya mengingat kesakitan hatinya. Eunha menganggap semua kejadian yang terulang itu hanyalah sebuah fiksi.

-tbc-

Continue Reading

You'll Also Like

764K 47K 35
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
22.8K 123 4
Lo mau nyamperin Abang ko tiba² Lo denger ada suara ngedesah,dan Lo ngintip,kan penasaran eh ternyata ada yang ena ena😬
9K 212 49
kisah tentang seorang anak yang baru tahu kalau bapaknya seorang pemerkosa
13.8K 1K 9
Arthit ga sengaja tau kalo ternyata kong itu adik mantannya. Kalo lo nanya kelanjutannya gimana? Jawabannya cuma dua kata "Tau ah!" #Cerita ini mung...