The Past and Last

By melonanachan

60.4K 3.8K 127

Sequel dari My Boy and His Daddy.. Karena cinta tidak melihat apa yang terjadi di masa lalu, tetapi melihat... More

Prolog
The Past 1
The Past 2
The Past 3
The Past 4
The Past 5
The Past 6
The Past 7
The Past 8
The Past 9
The Past 10
The Past 11
The Past 12
The Past 13
The Past 14
The Past 16
The Past 17
The Past 18
The Past 19
The Past 20

The Past 15

2.3K 181 7
By melonanachan

Semua orang sedang berkumpul di ruang keluarga Mahardika ketika seseorang masuk dan membuat suasana menjadi ramai seketika. Memang hanya mereka berlima saat ini, namun kehadiran Gladys di tengah-tengah mereka merupakan sesuatu yang menggembirakan, mengingat keadaan Gladys kemarin. Kania menyuruh Gladys duduk di sampingnya dan terus memeluknya. Joanna pun dengan antusias mengambilkan minuman untuk kakak kesayangannya itu. Adam hanya tertawa melihat kelakuan keluarganya yang begitu menyayangi Gladys.

"Aduh,Mom...ini kasian Gladys nya donk di pelukin terus" protes Adam sembari menarik Gladys ke sisi nya. Gladys hanya tersenyum geli melihat kelakuan keluarga ini.

"Kakak kenapa sih?Orang Gladys nya aja gak protes kok" ujar Kania.

"Ya udah,sekarang kalian boleh peluk Gladys sepuasnya, karena aku mau mandi dulu. Setelah itu, Gladys cuma boleh deket aku" ujar Adam. Kania dan Aratta hanya tertawa melihat kelakuan putra nya. Joanna langsung menggandeng tangan Gladys dan menyeretnya ke dalam kamarnya.

"Yaaa! Mau di bawa kemana,Jo?" teriak Adam. Joanna tertawa dan tak menjawab lalu menutup pintu kamarnya.

"Ya udah aku mandi dulu ya,Mom,Pa"

"Bentar,kak. Duduk sini" ujar Kania sambil menepuk sofa di sampingnya. Aratta duduk di tangan sofa di sebelah Kania dan merangkulnya mesra.

"Kenapa,Mom?"

"Emm...Gladys sudah lebih baik kelihatannya?" Adam mengangguk dan tersenyum.

"Ingat kata Mommy,kak. Jangan pernah kamu menyakiti wanita, apalagi gadis sebaik Gladys. Dia butuh kamu saat seperti ini. Dan kamu harus bisa menjadi kekuatan untuknya" pesan Mommy.

"Ya,Mom. Aku melakukan semampuku"

"Itu baru jagoan Papa" ujar Aratta sambil mengajak Adam ber-high five.

"Eumm..lalu kapan tante pulang?Kasihan kalo Gladys di tinggal terus seperti ini,Mom"

"Yah,,Om kamu gak bisa meninggalkan pekerjaannya disana. Dan sepertinya mereka akan pindah dan menetap disana" jawab Aratta.

"Hah?Tapi Gladys ga ikut kan?"

"Ya kalo keadaannya seperti ini mungkin saja Gladys akan dibawa serta"

"Yah, aku bahkan baru jadian, masa mau ditinggal sih" gerutu Adam.

"Hahahaha,,kamu bisa kok menahannya buat tetap disini" ujar Aratta membuat Adam berbinar dan menatap penuh tanya pada Papa gantengnya.

"Ohya? Gimana caranya,Pap?"

"Ah, anakku...kamu itu terlalu polos apa gimana sih? Masa gitu aja gak tau?"goda Kania yang disambut tawa Aratta. Adam hanya diam dan memikirkan sesuatu. Lalu tiba-tiba sebuah senyum mengembang di bibirnya.

"Jadi aku di ijinkan menikah,Mom?Pa?"

"Mommy rasa kamu sudah cukup dewasa untuk itu,nak. Ya kan Pa?"

"Yah...selama itu bisa membuat kalian berdua bahagia dan kamu sebagai pria bisa menjaga wanitamu dengan sungguh-sungguh, Papa rasa bisa lah kamu jadi pemimpin rumah tangga yang baik"

"Thank you,Mom,Pa. I love you" Smooch!! Smooch!! Adam mencium kedua orang tua nya dan bergegas masuk ke kamar mandi.

*******

*ADAM POV

Aku baru selesai mandi saat tiba-tiba pintu kamarku di ketuk pelan. Aku beranjak membuka pintu dan melihat Gladys berdiri disana.

"Akh..!! Pakai baju mu dulu baru buka pintunya,Adam!!" pekik Gladys sambil menutup wajahnya. Seketika aku melihat ke bawah dan menyadari bahwa aku hanya menggunakan celana jeans pendek tanpa atasan. Aku tertawa melihat reaksi Gladys yang merona.

"Masuklah" ujarku sambil memberikan jalan untuknya. Masih sambil menutup wajahnya, Gladys memasuki kamarku. Belum sampai di sofa, aku memeluknya dari belakang untuk mengejutkannya.

"ADAM!!! Kyaaaa!! Pake bajunya dulu!" serunya sambil berusaha melepaskan pelukanku. Dengan susah payah karena terlalu banyak tertawa, aku memakai kausku dan kembali duduk di sampingnya. Gladys melirikku sebal.

"Apa? Kenapa liatin aku gitu? Puas kamu ya?"tanyanya ketus. Aku kembali tertawa.

"Hahaha,,,kamu masih tetap cantik meskipun marah.Hmm"godaku. Gladys mendelik dan memukulku dengan bantal sofa.

"Awww.. kalo kamu teriak-teriak gitu nanti aku dikira ngapa-ngapain kamu lagi"

"Lagian kamu sih, iseng banget! Sebel tau!"

Suasana menjadi hening tiba-tiba. Gladys sibuk dengan ponsel nya dan aku sibuk memandangi wajah gadisku. Sadar sedang diperhatikan, Gladys mengalihkan perhatian dari ponselnya ke arahku.

"Kenapa?" tanyanya. Aku hanya menggeleng dan mengecup pipinya lembut.

"Apa sih,Adam?"

"Kamu mau ikut tante sama om ke Singapore?"tanyaku. Gladys terkejut sejenak sebelum menjawab.

"Kata siapa?"

"Tadi mommy yang cerita. Kamu mau ikut?" Gladys menunduk dan mengangguk pelan.

"Mama sama papa gak mau aku sendirian disini, mereka merasa bersalah karena gak bisa selalu disamping aku waktu aku butuh mereka dan mereka takut kejadian kemarin terulang lagi" jawabnya lirih. Aku mengangguk dan merengkuhnya ke dalam pelukanku. Gladys membalas pelukanku erat.

"Kalo ada aku yang jagain kamu, apa kamu masih tetap pergi?"

"Mungkin..."

"Kamu mencintai aku?"tanyaku. Gladys mengangguk.

"Kamu bahagia bersamaku?" lagi-lagi Gladys hanya mengangguk.

"Kamu nyaman ada di dekatku?" tanyaku lagi dan lagi hanya dijawab dengan anggukan.

"Kalo gitu, kamu mau menikah denganku?" Gladys hendak mengangguk lagi sebelum akhirnya menyadari pertanyaanku lalu melepaskan pelukan kami. Wajahnya antara terkejut, bingung dan penuh tanya.

"Aku gak salah dengar,Dam? Kamu bilang apa tadi? You will marry me?" tanyanya.

"No,,,aku gak bilang i will marry you. Aku bilang, kamu mau menikah denganku?"

"Itu sama aja Adam, jangan bercanda deh" ujarnya sambil memalingkan wajahnya dariku.

"Hemm..kita turun yuk,makan. Aku laper" ajakku mengalihkan pembicaraan. Gladys menatapku tak percaya membuatku tersenyum.

"Sudah gak usah dipikirkan terlalu serius kalo menurut kamu itu hanya candaan"ujarku sambil beranjak.

"Aku sangat bahagia jika memang itu terjadi. Tapi aku takut..." lirihnya sambil melewatiku dan berlalu turun tanpa menatapku.

Makan malam kali ini tidak ada pembicaraan antara aku dan Gladys. Dia tetap bercerita banyak dengan keluargaku, tapi tidak denganku. Aku juga memilih untuk diam dan tidak memusingkan hal itu. Sepertinya Mommy menyadari gelagat kami berdua.

"Kenapa,Kak?"tanya Mommy. Aku mengangkat wajahku dan tersenyum.

"Kenapa memangnya,Mom? Aku gak papa kok"

"Hemm...ya udah. Gladys, kamu nginep disini aja ya. Besok kan libur, Joanna pasti seneng ada kamu"ujar Mommy. Kulihat Gladys menyunggingkan senyumnya dan mengangguk.

"Horeee!! Kak, tidur sama Jo ya" seru Joanna girang. Gladys lagi-lagi hanya mengangguk.

*************************

*GLADYS POV

Joanna sudah tertidur lelap di sampingku. Tadinya dia bersikeras ingin mengobrol sampai pagi denganku, tapi baru satu jam berlalu dia sudah terlelap. Aku menyelimutinya dan beranjak ke jendela kamar Joanna lalu membukanya. Pikiranku tentang perkataan lamaran Adam tadi sore masih menggangguku. Di sisi lain aku merasa akan meledak karena bahagia atas pernyataannya, tapi di sisi lain nya aku merasa takut akan sesuatu. Aku tahu Adam akan menerimaku dan akan mencintaiku dengan baik, tapi entahlah, ketakutan akan ditinggalkan masih membayang jelas di pikiranku.

Jendela Joanna menghadap ke sisi kolam renang. Ada sebuah ayunan di satu sisinya. Karena tidak bisa tidur, aku memutuskan untuk turun dan menuju ke kolam renang. Setelah membuat secangkir coklat panas, aku merebahkan diri di atas ayunan.

"Lhoo Gladys disini?Tante kira udah tidur sama Jo" ujar Tante Kania yang tiba-tiba muncul dari lorong di depan ku.

"Ah, tante. Iya belum ngantuk. Tante juga kenapa belum tidur?"

"Tante habis buatin coklat panas buat Adam, pusing katanya. Tadi badannya agak demam" jawabnya sembari menunjukkan cangkir di tangannya yang berisi coklat panas. Aku menganggukan kepalaku tanda mengerti.

"Kamu berantem ya sama Adam?"

"Haa...gak kok,tante. Kenapa memangnya?"

"Syukurlah kalo gak. Soalnya tadi kalian aneh,hehe. Ya sudah jangan tidur kemaleman, tante ke kamar Adam dulu ya" pamitnya sambil beranjak masuk. Aku menatap punggung Tante Kania sampai menghilang di balik pintu. Sembari mendengus pelan, aku menyesap coklat panasku. Aku memejamkan mataku sejenak, menikmati udara malam di rumah ini. Tiba-tiba ada pergerakan di ayunan membuatku tersentak.

"Kata Mommy kamu belum tidur, kenapa?" tanya Adam yang sudah duduk di sampingku. Aku memalingkan wajahku menatapnya.

"Gak kenapa-kenapa. Cuma belum ngantuk aja. Katanya kamu sakit?" tanyaku balik. Adam menggeleng.

"Cuma pusing dikit tadi. Tapi setelah minum coklat udah lebih baik." Aku hanya mengangguk dan kembali menyesap coklatku. Adam mulai mengayunkan ayunannya pelan. Aku kembali memejamkan mataku sambil merebahkan tubuhku ke bantal yang ada di sisi kiriku. Bukan aku berusaha menghindari Adam, bukan. Aku hanya merasa akan menangis lagi jika melanjutkan pembicaraan kami. Adam juga memilih diam dan menikmati coklatnya.

"Jangan tidur disini, nanti kamu sakit" ujarnya sambil beranjak pergi. Aku hanya menjawab dengan gumaman pelan dan mata masih terpejam, karena aku tahu jika membuka mulut pasti akan menangis lagi. Tapi ternyata mendengar langkahnya menjauh pun membuatku terisak pelan. Tiba-tiba sebuah lengan melingkari pinggangku dan sebuah kecupan mendarat di bibirku membuatku terkejut.

"Masuk dan tidurlah, kita bicarakan lagi besok,hmm" bisiknya.

"Sudah gak usah kamu pikirkan soal perkataanku tadi sore."ujarnya sambil mengeratkan pelukannya.

"Adam.."

"Hmm..."

"I love you, kau tahu itu kan?" Adam mengangguk dan mengusap kepalaku lembut.

"Aku tahu. Terima kasih. I love you too"

************************************
,,i need ur support by vote n comment.. Thx 😊

01-06-2016

Continue Reading

You'll Also Like

405K 16.3K 34
Siapa yang punya pacar? Kalau mereka selingkuh, kamu bakal ngapain? Kalau Pipie sih, rebut papanya! Pearly Aurora yang kerap disapa Pie atau Lily in...
5.4M 290K 56
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...
760K 147K 48
Reputation [ repยทuยทtaยทtion /หŒrepyษ™หˆtฤSH(ษ™)n/ noun, meaning; the beliefs or opinions that are generally held about someone or something. ] -- Demi me...
4.8M 179K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...