Setelah mendapat telfon dari rumah sakit kalau Jaehyun kecelakaan, Chaeyeon langsung menuju rumah sakit.
"Bagaimana keadaannya dokter?" tanya Chaeyeon.
"Ia baik-baik saja. Hanya luka ringan. Sebentar lagi juga akan sadar" jawab dokter sambil meninggalkan kamar inap Jaehyun.
Chaeyeon langsung mendekati tempat tidur Jaehyun dan mengenggam tangannya.
"Bodoh! Bangun! Cepat! Aku tak mau kau meninggal!" kata Chaeyeon.
Walaupun kata dokter tak apa, Chaeyeon benar-benar tak dapat menyembunyikan kekhawatirannya.
"Jaehyun! Jebal! Bangun!"
Tiba-tiba tangan Jaehyun bergerak dan menyentuh kepala Chaeyeon.
"Jaehyun! Apa kau sudah sadar?!" tanya Chaeyeon.
"Dari 5 menit yang lalu"jawab Jaehyun. Tapi ia masih menutup matanya.
Lalu mata Jaehyun terbuka dan ia tersenyum. "Merindukanku?"
Chaeyeon langsung memeluk Jaehyun. "Bodoh! Aku kaget dan cemas sekali! Kau kenapa bisa keserempet?!"
"Tadi aku mau membeli bunga untukmu. Tapi aku malah keserempet. Aku minta maaf aku tak bisa membelinya" jawab Jaehyun.
"Kau ini berfikir apa? Sudahlah" balas Chaeyeon.
"Ayo pulang" ajak Jaehyun.
"Kau baru saja sadar. Lagian infusmu belum habis. Nanti saja" kata Chaeyeon.
Jaehyun mengutas senyum.
"Oh ya. Aku punya hadiah untukmu" kata Chaeyeon.
"Apa itu?"
Chaeyeon mengeluarkan tiga foto masa lalu Jaehyun dan membuat Jaehyun membulatkan matanya.
"Yak! Kembalikan!" kata Jaehyun sambil berusaha merebutnya.
"Tak mau. Lagi pula kau kan lucu" kata Chaeyeon.
"Kau harus menerima hukumanmu!" Kata Jaehyun.
"Hukuman apa, Chubby Jaehyun?" Tantang Chaeyeon.
Grep
Jaehyun langsung mencengkram bahu Chaeyeon dan mendekatkan wajahnya kepada Chaeyeon dan mencium bibirnya.
"Mmph" kata Chaeyeon yang berusaha melepaskan. Namun Jaehyun lebih dalam lagi menciumnya.
Chaeyeon tak menerima ciuman itu tapi ia membiarkan Jaehyun terus menyatu pada bibirnya.
"Argh" erang Jaehyun sambil memegang bahunya. Ia melepaskan ciuman itu.
"Bahuku sakit. Sialan. Menganggu saja" kata Jaehyun.
Jaehyun melihat Chaeyeon yang sedang terdiam membeku. Jaehyun tersenyum dan mengacak rambut Chaeyeon.
"Kajja kita pulang" kata Jaehyun.
-
Chaeyeon berbaring di kasurnya. Ia mengambil ponsel nya sambil melihat foto nya dengan Jaehyun saat di jepang.
"Apa benar ia takdirku?" gumam Chaeyeon.
Pintu kamar terbuka dan masuklah Jaehyun. "Kau dari tadi mendiami ku. Kau kenapa?"
Chaeyeon menggeleng.
"Kau marah karena aku mencium mu?" tanya Jaehyun.
Jaehyun mengambil bantal dan selimut. Ia pun tidur di bawah karpet.
"Selamat malam" kata Jaehyun.
"Jaehyun-ah, aku tak marah padamu. Tapi... ntah kenapa aku malu kalau kau menciumku" kata Chaeyeon.
Chaeyeon menghela nafasnya karena ternyata Jaehyun sudah tidur di bawah. Chaeyeon pun membaringkan tubuhnya dan bersiap untuk tidur.
Sebenarnya,
Jaehyun tidak tidur. Ia mendengar semua itu.
-
Hari ini, Jaehyun mendapat libur karena ia baru saja pulang dari Busan. Di pagi hari, Jaehyun memilih menonton tv.
Jaehyun melihat Chaeyeon turun ke bawah dan sudah rapi dengan pakainnya. "Aku pergi ya"
"Kau mau kemana?"
"Menemui Sehun dan Sejeong" jawab Chaeyeon.
Jaehyun memutarkan bola matanya. "Dalam rangka apa?"
"Hari ulang tahunku" kata Chaeyeon lalu pergi.
"Dia ulang tahun?!" kaget Jaehyun.
Jaehyun mengambil kunci mobilnya dan pergi menuju super market untuk membeli bahan membuat kue. Bagi Jaehyun, membuat lebih spesial dibanding membeli.
Setelah membeli bahan, ia mampir ke toko bunga untuk membeli flower box. Lalu ia kembali ke rumah.
Jaehyun mulai membuat kue. Dulu ia sering sekali membuat kue bersama Eomma nya. Jaehyun mencampurkan adonan kue nya. Lalu ia meletakkannya di oven.
Lalu ia duduk di ruang tamu sambil menonton tv. Lalu bel rumah berbunyi dan ternyata flower box nya sudah tiba. Jaehyun membayarnya dan meletakannya di kulkas untuk sementara waktu.
"Kuenya! Gosong!" panik Jaehyun.
Ia langsung mengambil kue itu dari oven dan benar saja kue nya sedikit gosong.
"Gwenchana... gwenchana..." gumamnya sambil menenangkan dirinya sendiri.
Lalu ia menghias kue itu dan meletakannya di kulkas.
Jaehyun bernafas lega ketika kuenya sudah selesai. Ia duduk di meja makan karena lelah.
.
.
.
Tak terasa, Sekarang sudah jam 8 malam tapi Chaeyeon belum juga pulang. Padahal Jaehyun sudah menyiapkan kue dan flower box nya di atas meja.
"Aku mengantuk" kata Jaehyun sambil menguap.
-
"Aku pulang" sahut Chaeyeon.
"Jaehyun?"
Chaeyeon melangkah masuk dan melihat Jaehyun tertidur di meja makan dengan sebuah kue dan kotak.
"Apa ini untukku?" monolog Chaeyeon.
Ia membuka kotak itu dan ternyata isinya bunga mawar.
Chaeyeon merasa terharu. Ternyata Jaehyun ingat ulang tahunnya dan mempersiapkan semuanya.
"Gomawo. Saranghae" kata Chaeyeon.
-
Jaehyun terbangun dari tidurnya dan ia baru sadar kalau ia tertidur di meja makan. Ia melihat Chaeyeon tertidur juga. Ia pun membangunkan Chaeyeon.
"Hm? Ah kau sudah bangun?" tanya Chaeyeon.
Jaehyun mengangguk. "Kenapa kau bisa tertidur disini?"
"Kemarin.. aku melihat aku tertidur disini dengan kue dan bunga. Aku takut kau marah kalau aku membangunkanmu. Jadi lebih baik aku menemanimu" balas Chaeyeon. "Kue nya sudah ku makan kok. Walaupun sedikit gosong"
"Aku minta maaf aku pulang malam kemarin. Padahal kau sudah mempersiapkan ulang tahunku" kata Chaeyeon yang merasa bersalah.
"Gwenchana" balas Jaehyun.
Ntah kenapa, tadi malam adalah hari ulang tahun terindah bagi Chaeyeon
-TBC-