Cocky & Sassy

By tychilaude

17K 2.1K 678

[✔ | louis tomlinson fanfiction] ❝When cocky and sassy meets.❞ Medyo melirik Louis yang membelakanginya, Medy... More

• cast •
• 02 •
• 03 •
• 04 •
• 05 •
• 06 •
• 07 •
• 08 •
• 09 •
• 11 •
• 12 •
• 13 •
• 14 •
• 15 •

• 10 •

864 128 25
By tychilaude

Sudah satu jam lebih Louis berdiam diri di rooftop apartemennya, kakinya bertumpu diatas meja dengan tatapan kedepan. Zayn dan Tara sudah membuang beberapa menit waktu mereka hanya untuk memperhatikan Louis yang sedang melamun. Zayn menyikut Tara yang sedang berdiri disampingnya, meminta gadis itu untuk menghampiri Louis.

"Aku tidak mau. Nanti aku dicakar, bagaimana-" Zayn langsung menutup mulut Tara, takut kalau Louis mengetahui Tara dan Zayn sedang memperhatikannya.

Sebenarnya Louis sudah menyadari keberadaan kedua sahabatnya bahkan sejak mereka berdua berdiri di ambang pintu, namun Louis mengabaikannya.

"Tara kau dengar suara itu?" tanya Zayn.

"Suara hatiku yang menjeritkan namamu?" tanya Tara namun kepalanya hanya mendapatkan dorongan ujung jari dari tangan Zayn.

"Bukan, seseorang ingin masuk ke Apartemen ini. Aku buka pintu dulu. Sekarang tugasmu, menghampiri Louis. Kau 'kan sudah kebal dengan cacian Louis, jadi kau saja yang kesana," Zayn mengacungkan ibu jarinya didepan wajah Tara.

Tara memukul punggung tangan Zayn, ia menatap mata Zayn dengan sangat dekat. "Jika Louis mengamuk, awas kau. Hutan yang ada diatas matamu akan aku babat."

"Iya, Iya. Tara Grissom." Zayn memutar tumitnya menuju sumber suara yang berasal dari luar Apartemen.

Tara menarik napas dalam dalam sebelum akhirnya memberanikan diri mendekati Louis. Baru Tara ingin menepuk pundak Louis, namun Louis langsung menoleh kebelakang. "Apa?" tanya Louis ketus.

Tara tertawa sendiri lalu duduk pada kursi yang ada disamping Louis. Ia memukul pundak Louis beberapa kali. "Kau sedang sedih, ya?"

"Kau tahu dari mana?"

"Pasti penyebabnya adalah Harry. Tenanglah Louis, Harry hanya pergi untuk beberapa hari, dia hanya pergi ke rumah orang tuanya," cerocos Tara tidak menyadari candaannya barusan membuat Louis merasa ingin memasukkan Tara kedalam karung lalu membuangnya ke jalanan yang dilalui truk. Tara membulatkan matanya, jari telunjuknya bergerak seperti baru saja menemukan sesuatu dari pikirannya. "Bisa saja Harry pulang untuk meminta restu pada orang tuanya."

"Pergilah ke Neraka," gumam Louis. "Aku bahkan baru tahu kalau dia pulang."

"Memangnya dia tidak memberitahumu?" tanya Tara. Louis hanya menggeleng. "Dia memang istri yang kurang ajar, harusnya dia memberitahu padamu, mengingat kau adalah suaminya."

Louis menyeringai kecil, "Tara Grissom. Kira-kira kalau aku melapor pada orang tuamu kalau kau masih merokok dan menunjukkan buktinya-"

"Iya iya. Aku hanya bercanda. Aku tidak menghisap cerutu setiap hari, aku hanya- aku hanya melakukan itu saat aku sedang stress."

"Kalau kau mengaku menghisap cerutu setiap kali kau sedang stress, itu artinya kau merokok setiap hari."

Awalnya Tara mengangguk menyetujui perkataan Louis, tidak lama kemudian dia menyadari ada yang salah dari perkataan Louis barusan. "Maksudmu aku stress!"

"Memangnya kau waras," timpal Louis.

"Louis!" jerit Tara, dan pada akhirnya tujuan awal Tara berhasil, ia berhasil membuat Louis tertawa.

Louis berhenti tertawa setelah melihat seseorang yang datang bersama Zayn. Medyo melambaikan tangannya pada Louis. Zayn menarik dengan pelan tangan Medyo membawanya duduk bersama Louis. "Hai."

"Kau butuh psikolog," kata Louis, namun ketiga orang yang ada didekatnya tidak tahu kalimat itu diperuntukkan untuk siapa.

"Maksudmu aku?" tanya Zayn dengan menunjuk dirinya sendiri. Louis hanya tertawa sumbang sambil mengambil tehnya kemudian menyesapnya.

"Maksudmu aku butuh psikolog?" tanya Tara mengulang pertanyaan dari Zayn.

Louis menggeleng. "Kalau kau butuh psikiater."

"Berarti aku yang butuh psikolog," kata Medyo. Louis mengangguk membenarkan. "Hey! Aku datang bukan untuk curhat. Aku-"

"Kau mau apa. Kau merindukan mantanmu? Harry sedang tidak ada," potong Louis.

"Aku merindukanmu. Puas," ucap Medyo berhasil membuat Louis bungkam. Zayn dan Tara saling tukar pandang, tidak lama kemudian mereka berdua bangkit berdiri untuk meninggalkan Medyo dan Louis.

"Heh, kalian mau kemana?" tanya Louis.

"Aku mau," Zayn menggantung kalimatnya, tiba-tiba saja ia mengalungkan tangannya pada pundak Tara. "Aku ingin bicara serius dengan Tara. Ayo."

Tara hanya pasrah tangannya ditarik paksa oleh Zayn.

"Ngomong-omong apa tujuanmu kesini?" tanya Louis karena tahu kalau jawaban Medyo yang tadi hanya jawaban asal karena Medyo kesal ia dituduh datang untuk menemui Harry.

Medyo memutar bola matanya. "Aku sudah mengatakan kalau aku merindukanmu."

"Untuk apa kau merindukanku. Aku bukan siapa-siapamu," kata Louis sarkatik.

"Anggap saja aku penggemarmu. Anggap saja aku seorang fangirl yang merindukan idolanya. Jadi, sekarang kita sudah punya hubungan, dan aku sudah boleh merindukanmu," kata Medyo namun tidak berhasil mengubah ekspresi datar dari wajah Louis.

"Tapi aku tidak mau punya penggemar sepertimu."

Medyo mengibaskan tangannya. "Terserah."

"Kau tidak cocok jadi penggemarku, kau cocoknya jadi istriku."

"Seandainya gombalanmu itu sungguh-sungguh. Sebenarnya aku datang untuk menolak ajakan dinner dari Liam," kata Medyo jujur, Louis hanya mengangguk. "Aku mengatakan kalau aku tidak bisa karena aku ingin keluar. Jadi, aku kesini karena aku tidak suka berbohong. Aku bukan tidak mau dinner dengannya tapi-"

"Kau bohong, Maddy. Kau mengatakan kalau kau datang bukan untuk curhat. Kau tidak membohongi Liam, tapi kau membohongiku. Jadi kau tetap berbohong."

"Itu beda!" kata Medyo tidak terima.

"Kau lebih memilih membohongiku dibanding pria itu, padahal secara tidak langsung kau telah menolaknya," Louis mendecakkan lidahnya. "Setelah kupikir-pikir aku tidak mau menjadikanmu istriku, kau lebih memilih membohongiku dibanding pria itu."

Baru Medyo ingin membalasnya namun ponselnya berdering dari dalam tasnya. Medyo melihat nama yang tertera, ia melirik Louis dan ponselnya secara bergantian, sebelum akhirnya ia bangkit dari duduknya untuk menjauhi Louis.

"Hey Medyo," sapa seseorang diseberang. Mata Medyo masih melihat Louis yang sedang memperhatikannya.

"H-hey, Nadine."

"Aku merindukanmu."

"Aku juga," jawab Medyo.

"Umpp, aku ingin mengatakan sesuatu," kata Nadine lagi. Medyo hanya mengangguk meskipun ia menyadari kalau Nadine tidak melihatnya. Ini untuk pertama kalinya Nadine menghubunginya melalui telepon sejak pertama kali Medyo bertemu dengan Louis. "Medyo kau mau membantu aku lagi?"

"Ya. Tentu," kata Medyo santai karena perintah dari Nadine sudah ia laksanakan dan itu berhasil.

"Buat aku kembali dengan Louis," kata Nadine berhasil membuat Medyo menjatuhkan rahangnya karena kaget, saat bersamaan ia menangkap mata Louis yang sedang memperhatikannya, Medyo langsung menutup mulutnya. "Medyo? Kau mendengarku."

"Ya. Tentu."

"Maksudmu, kau mau membantuku?"

"Bukan. Maksudku, aku mendengar suaramu."

"Kau mau membantuku 'kan. Tugas yang berikan dulu terlalu mudah, dan kurasa itu tidak sebanding dengan tas yang aku berikan. Agar seimbang, kau harus melakukan ini untukku."

Medyo meneguk liurnya, ia kembali melihat Louis Tomlinson dan juga Tas Louis Vuitton pemberian dari Nadine. "Kenapa kau mau kembali dengan Louis?"

"Aku sudah kencan dengan tiga pria setelah aku putus dari Louis. Tapi, entah kenapa aku ingin kembali dengannya. Oh ya, aku akan kembali ke Coventry minggu depan. Kuharap kau berhasil membuat aku kembali dengan Louis saat aku sudah tiba," kata Nadine terdengar sangat antusias.

Medyo menggeleng cepat. "Aku tidak bisa. Kau tidak pantas mendapatkan pria seperti Louis."

"Apa maksudmu. Kau jangan macam-macam Medyo, aku ingin tasku kembali jika-" Medyo langsung menutup sambungan teleponnya.

[17 Januari 2018]

Continue Reading

You'll Also Like

65.8K 6K 48
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
244K 36.7K 67
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
1M 84.9K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
30.4M 1.7M 65
SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA - (Penerbitan oleh Grasindo)- DIJADIKAN SERIES DI APLIKASI VIDIO ! My Nerd Girl Season 3 SUDAH TAYANG di VIDIO! https:...