Brown Eyes

Por KeavyCollins

479K 6.1K 159

Usianya baru 30 tahun. Tampan dan gagah. Dia seorang Dokter Orthopedi di Rumah Sakit Orthopedi Nasional. Dia... Más

Brown Eyes - Chapter 1
Brown Eyes - Chapter 2
Brown Eyes- Chapter 3
Brown Eyes - Chapter 4
Brown Eyes- Chapter 5
Brown Eyes - Chapter 6
Brown Eyes Chapter 8
Brown Eyes - Chapter 9
Brown Eyes -Chapter 10
Brown Eyes - Chapter 11

Brown Eyes - Chapter 7

15.7K 480 4
Por KeavyCollins

Chapter 7

Sarah pulang dengan perasaan letih, tidak hanya hari ini cukup banyak pasiennya yang menyita perhatiannya lebih, tapi juga dengan pasien barunya bernama Ciarán Egan.

"Kak, bagaimana korban Kakak?" Sheena, Adiknya, sudah langsung bertanya, begitu melihatnya pulang. "Apakah sudah sadar?" penuh rasa penasaran dan cemas.

Tidak hanya adiknya, tapi juga Ibunya. Mereka tahu, kehidupan mereka bertiga yang dipertaruhkan jika Sarah terkena masalah, terlebih dengan kasus yang melibatkan hukum.

Kehidupan mereka semakin membaik sejak ia bertugas sebagai Dokter Gawat Darurat di RSUD Kerry, ia tak boleh mengacaukannya.

Sarah memberi senyum menenangkan,

"Sudah, dan sudah diketahui identitasnya."

"Siapa namanya, Kak?"

"Namanya Ciarán Egan, anak dari Keevan Egan."

"WAH !!!??" Ibu dan Adiknya terkaget, dan langsung terpucat.

"Keevan Egan- Northside?" Ibunya menebak.

"Yup, Keevan Egan yang itu. Memang ada lagi, yang bernama Keevan Egan?"

"Kakaknya Kelly, dong?"

"Yup, Kakak Kelly, idolamu."

Sheena terkatup.

"Mereka akan menuntutmu?" Ibunya semakin cemas.

Sarah menggeleng pasti, "Tidak akan. Karena ternyata bukan aku yang menabraknya, tapi dia sendiri yang terjatuh dari Kudanya."

"Oh, adakah saksinya ?"

"Tidak ada, tapi dia sendiri yang mengatakan begitu, dan tidak akan ada tuntutan apa-apa."

"Hooo, syukurlahn," Ibunya langsung dapat bernafas lega.

Sarah hanya tersenyum.

"Dia terlihat baik. Keluarganyapun terlihat baik."

"Mereka datang ke sini?"

"Yup, seluruh keluarganya datang. Terlihat betapa ia disayang oleh keluarganya."

Ibunya hanya tersenyum.

"Dan ia terlihat biasa saja, tidak terlihat aneh, seperti yang kita lihat sebelumnya."

"Iya, Kak?"

Sarah mengangguk pasti.

"Sudah, aku mau mandi. Bagaimana belajarmu?"

Sheena tersenyum lebar, "lebih lama dari biasanya."

"Hey, jangan terlalu dipaksakan."

"Hehhhee, iya, Kak..."

Sarah tersenyum, dan menuju kamarnya.

Ia mandi sebersih-bersihnya, mengenyahkan segala kuman yang mungkin ia bawa dari rumah sakit.

Selepas membersihkan diri, ia membuka Ipadnya dan mulai mencari tahu, siapa Ciarán Egan. Dan ia tergugu membacanya.

Sebelumnya Sarah sudah menyangka pasiennya ini bukanlah orang sembarangan. Dengan pakaiannya yang bermerk dan mahal serta jam tangannya yang sudah dapat Sarah perkirakan harganya mahal sekali, juga sikap yang dingin, jarang senyum, cukup menunjukkan dia anak kaya. Tapi Sarah tak menyangka, hanya dengan menuliskan nama tersebut, keluar segala informasi dan artikel tentang dia, baik dari media lokal maupun media Inggris.

Ok, dia memang anak pertama Keevan Egan; seorang Ahli Bedah Ortopedi di rumah sakit ortopedi terbaik di negeri ini; dan lulus kedokteran di usia 18 tahun.

Waduh, encer sekali isi kepalanya.

Baru sekali ini mendapat korban model begini, dan terima kasih karena ia sudah menabraknya. Bukan, ia tidak menabraknya, orang itu yang jatuh sendiri dari Kudanya, dan kebetulan ia lewat di sana.

Namun ada satu artikel yg membuatnya tergugu, tertanggal 17 April 2009 – lima tahun yang lalu.

"Ciarán Egan akan memberikan hadiah ulang tahun terindah untuk Sang Ayah". Dokter muda berusia 25 tahun, dibantu Tim Bedah Neuro Orthopedic dari Rumah Sakit Carrick, akan melakukan operasi tulang belakang Keevan Egan, tepat sehari setelah ulang tahun Keevan yang ke 50. Berjalan kembali mungkin akan menjadi hadiah ulang tahun suami Maureen Egan, tahun ini."

"Operasi Ketiga Keevan Egan akan dilakukan oleh putranya sendiri.' Setelah melakukan operasi serupa di tahun 1994 dan 1998 yang keduanya tidak berhasil, kini, Produser Musik yang telah melahirkan banyak penyanyi papan atas, akan mencobanya kembali dengan peluang keberhasilan jauh lebih besar dari sebelumnya karena didukung oleh kemajuan Ilmu Kedokteran dan teknologi kedokteran. Keevan akan dapat berjalan kembali. Setelah 20 tahun berada di atas kursi rodanya, Ayah 4 orang anak itu, akan dapat berjalan kembali.

Sarah membuka berita-berita yang berkaitan dengan operasi itu.

"Membuat Ayahnya berjalan kembali merupakan cita-cita Ciarán Egan yang akan segera diwujudkannya."

Artikel tanggal 30 April 2010

"Senyum hangat Ayah dan Anak; Keevan dan Ciarán Egan, sebelum operasi dilaksanakan. Ibu dan ketiga Adiknya akan menunggu dengan penuh keyakinan"

'Mimpi itu belum saatnya terwujud. Operasi ketiga kalinya dalam upaya Keevan Egan berjalan lagi belum berhasil.'

"Ciarán belum dapat mewujudkan impiannya, yang akan menjadi hadiah ulang tahun terindah untuk Sang Dadda. Ciarán Egan GAGAL."

Rasa sesak tiba-tiba menyesap di dada Sarah.

'Ciarán cukup terpukul atas kegagalannya, namun sang Ayah meyakinkannya, Putra masih tetap yang selalu membuatnya bangga. Tidak ada kata kegagalan di mata Keevan Egan untuk putranya.

'Cukup, cukup sudah operasi operasi ini. Tidak akan ada lagi operasi berikutnya.' Keevan Egan telah menolak operasi lanjutan, apapun itu, dan menerimanya dengan ikhlas..

Tidak hanya itu, ia pun menemukan artikel lainnya yang berhubungan dengan keluarga Egan, yang cukup menyesakkannya.

"Kelly Egan, penyanyi muda berbakat pergi untuk selama-lamanya dalam usia 20 tahun, setelah 5 hari koma, selepas dilakukannya transplantasi sumsung tulang belakang yang didonasikan dari Sang Kakak, Ciarán."

Sarah benar-benar tak dapat berucap. Tidak hanya telah mencoba untuk membuat Ayahnya berjalan kembali, meski berakhir gagal, tapi juga Ciarán telah mencoba menolong Adiknya dan juga berakhir gagal.

Air matanya menetes perlahan, seakan dapat merasakan kekecewaan yang dirasakan Dokter Muda itu untuk keluarganya. Rasa kesedihan dan kecewaan yang sama saat ia harus kehilangan Ayah tercintanya yang amat ia kagumi, karena sakit kanker paru paru, dan membuat ibunya harus berjuang membesarkan kedua putrinya seorang diri sebagai seorang guru SD, hingga memutuskan untuk kembali ke Kerry dari Leinchester- Inggris. Kehidupan membaik sekembalinya mereka ke Kerry, karena keluarga Ibunya tinggal di sana. Sarah dapat menyelesaikan sekolahnya dan melanjutkan ke kedokteran dengan beasiswanya.

Sarah menarik nafas dalam, sebelum ditutupnya semua artikel itu. Cukup ia mencari tahu tentang Ciarán Egan, dengan akhir kesimpulan. Orang ini begitu mencintai keluarganya.

***

Keesokan harinya, yang pertama Sarah ingin lakukan adalah menjenguk pasien istimewanya. Namun apa yang ia dapat saat memasuki kamar Ciarán. Tempat tidur rapi bersih tanpa ada pasien di sana. Tentunya belum saatnya pasiennya dapat turun dari tempat tidur.

"Keluarganya memindahkannya ke Carrick semalam." Perawat Hayley memberitahukannya, membuatnya lebih terkaget lagi.

"Tapi kan, dia pasienku, tidak ada yang menghubungiku untuk izin pemindahan semalam," Sarah setengah memprotes.

Perawat Hayley memeriksa kembali berkasnya,

"Surat keluar ditanda-tangani langsung oleh Dokter yang berjaga semalam dan disetujui oleh Dr. John O'Rourke. Pasien keluar pukul 20:00 dengan menggunakan Heli Med  yang dikirim langsung dari Carrick."

Sarah terkatup. Ia merasa dilangkahi. Tapi jika Direktur sendiri yang mengeluarkan surat keluar, ia tak dapat berucap apa-apa. Tapi paling tidak, seharusnya sepengetahuan dirinya sebagai dokter yang bertanggung jawab atas pasien tersebut.

"Apa ada komplikasi sehingga harus dipindahkan ke Carrick?" Sarah bertanya dengan curiga.

Perawat Hayley membaca kembali catatan medis terakhirnya.

"Sepertinya tidak ada, hanya keinginan keluarga pasen yang ingin pasien dipindahkan ke sana."

Sarah mengangguk-ngangguk. Dasar, orang kaya, dikiranya kita tak mampu merawatnya, apa...? Ya sudahlah..., mungkin lebih baik tanpa ada di sini, atau kalau tidak rumah sakit ini akan dipenuhi wartawan.

Sarah menghela nafas dan memutuskan untuk memulai tugasnya, tepat saat ponselnya berbunyi untuk sebuah pesan.

Nomor tak dikenal. Tapi tetap ia membukanya.

"Hey, dr. Sarah? Hanya ingin menyampaikan pesan maaf dari Ciarán, karena semalam kami keluar tanpa berpamitan dengan dokter. Terima kasih untuk semuanya. Finnegan.

Oh, dia ada di kamar 501."

Sarah terkatup. Pesan dari Finnian, Adik Ciarán. Permohonan maaf yang disampaikan secara sopan. Sarah dapat menerimanya. Segera dibalasnya pesan itu.

"Terima kasih, tidak apa-apa, saya lebih senang lagi jika pasien saya mendapatkan perawatan yang lebih baik. Semoga Kakakmu lekas sembuh. Sampaikan salam saya padanya."

Sarah tersenyum setelah mengirimkan pesan itu. Satu lagi pasien yang akan berlalu dari kehidupannya seperti pasien pasien lainnya. Tapi untuk jaga jaga, akan ia simpan nomor itu.

*

Finnian tersenyum sendiri setelah ia mengirimkan pesan tadi. Setelah ia merunut daftar panggilan masuk di ponselnya dan menyamakan dengan waktu panggilannya kemarin, ia dapat memastikan nomor mana milik dr. Sarah.

Ditengoknya kakaknya yang masih tertidur, setelah pemindahan semalam mungkin cukup menguras tenaganya karena menahan sakit. Belum lagi, ia dapat merasakan Ciarán belum ingin keluar dari sana.

Tatapan nanar dan bingung saat dipindahkan sudah cukup menunjukkan pergolakan hatinya tanpa ia dapat keluarkan. Terkadang Finnian merasa bingung dengan Sang Kakak tercinta. Ciarán seorang dokter yang tentu saja dapat berkomunikasi dengan pasiennya dan juga berbagi ilmu, tapi jika sudah mengenai perasaannya, ia akan tutup rapat-rapat tanpa ada yang bisa memasukinya.

Tapi Finnian sangat mengenal Kakaknya, dan tak perlu harus bertanya lagi untuk mengetahui kegundahan hati Ciarán. Maka ia mengirimkan pesan itu, yang mungkin akan membuat Ciarán tenang jika ia menyampaikan permohonan maaf yang ingin disampaikan olehnya pada Dokter itu.

Finnian terkesiap dengan sosok membuka mata di tempat tidur.

"Finn...?" Suara bangun tidur Ciarán terdengar serak. "Kamu sudah datang?" Ia langsung menyadari dia sudah berada di kamar yang berbeda dari kamar rumah sakit Kerry.

Dengan kamar yang lebih besar, standar kamar hotel berbintang yang dilengkapi dengan perlengkapan medis darurat.

"Hey, aku belum pulang dari semalam..." sahut Finnian.

"Maa, Dadda?"

"Belum datang, semalam kusuruh pulang setelah kamu tidur..."

"Oh..." Ciarán mengangguk dan mencoba memperbaiki posisi baringannya, dari ia harus memekik tertahan dengan sakitnya.

"Yow..., hati-hati, jangan banyak bergerak dulu..., rontok semua nanti, tulangmu...," segera membantu kakaknya.

Ciarán mendengus kecil.

Finnian harus menahan tawa.

"Hey, dr. Sarah sudah tahu kamu di sini," Finnian memberitahukan.

Ciarán tercekat.

"Dan aku sudah menyampaikan maaf padanya, karena kita tidak berpamitan padanya," lanjutnya.

"Dan jawabannya?" Ciarán melirik tipis Adiknya.

"Hanya mengatakan terima kasih dan tidak apa-apa. Ia mengirimkan salam untukmu..."

Ciarán terdiam dan mengangguk. "Terima kasih."

Finnian mengangguk tersenyum,

"Dia akan kemari?"

Giliaran Adiknya yang terkatup, "Kamu mau dia datang ke sini?" nada terheran.

Ciarán langsung menggeleng tanpa berucap, dan menghela kelelahan.

Finnian memperhatikan lebih seksama, wajah Kakaknya terlihat lebih pucat dari semalam.

"Kamu nggak pa-pa? Ada yang terasa sakit?"

"Kakiku..."

"Ingin kupanggilkan Darren?"

Ciarán menggeleng kembali. "Tak perlu, nanti siang, dia juga datang."

Finnian mengangguk. "Ya sudah, istirahat saja lagi..., masih juga jam 8..."

Tanpa menyahut, Ciarán mengikuti saran Adiknya. Dipejamkan matanya dan mencoba untuk tidur kembali.

Finnian hanya tersenyum melihat Kakaknya, dan duduk di sofa empuk kembali pada Ipad-nya, mulai melakukan pekerjaannya dari sini. Memantau stafnya menyiapkan promo tour artis terbarunya.

TBC

Seguir leyendo

También te gustarán

2M 9K 17
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...
3.6M 39K 32
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
865K 81.2K 52
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
8.4M 519K 33
"Tidur sama gue, dengan itu gue percaya lo beneran suka sama gue." Jeyra tidak menyangka jika rasa cintanya pada pria yang ia sukai diam-diam membuat...