Brown Eyes- Chapter 3

18.6K 570 5
                                    

Chapter 3

Sarah Wood menunggu dengan tidak tenang. Ketakutan lebih menguasainya. Di hadapannya terbaring sosok pria tidak sadarkan diri dengan luka sobek di tangan, pergelangan kaki retak dan luka di bagian kepalanya. Semuanya berkat mendarat sukses ke tanah, dari Kuda yang ia tabrak semalam. Pria yang sama dengan Pria aneh yang ia temui di pantai.

Pria aneh yang sudah membuat jantungnya berhenti dengan aksi anehnya berbaring di pantai dan membiarkan air laut menghempasnya. Dan kini, Pria ini menjadi korban tabrakan oleh mobilnya, bersama Kudanya. Sial!

Sarah langsung menelepon ambulans rumah sakit tempat ia bekerja dan membawanya ke sana. Pertolongan segera dilakukan. Dengan segala luka yang ada di sana, ia berniat untuk menanggung semua pengobatannya.

Kini setelah 8 jam berlalu, korbannya belum juga sadarkan diri, membuatnya semakin ketakutan. Ditambah sekarang ada dua Petugas Polisi yang menanyakan kejadian ini dan identitas si korban.

Ia terpaksa memanggil Polisi karena ia tak tahu siapa pria ini. Tidak satupun ditemukan identitasnya. Pria ini tidak membawa ponsel, tidak juga membawa dompet. Tapi dia bersama Kudanya, tentunya ia tinggal di daerah itu juga. Sarah harus menghubungi Polisi untuk dapat menghubungi keluarga atau kerabatnya. Mungkin saat ini keluarganya tengah menunggunya di rumah.

Sarah tak dapat berbohong, dan menceritakan semuanya pada Polisi. Kini surat izin mengemudinya ditahan, mobilnya ditahan, dan mungkin ia akan kehilangan pekerjaannya atas kecerobohannya. Belum lagi jika Pria ini menuntutnya. Lengkap semua, sudah, keluarganya akan kembali lagi dari nol... Dan Sheena mungkin tidak akan melanjutkan sekolahnya dan meraih cita citanya.

Yaa, Tuhan biarkan semuanya baik baik saja...

Sarah memandang pasien sekaligus korbannya dengan hampir putus asa. Ia sangat ingin melihat pasiennya membuka mata dan sadarkan diri. Tidak hanya untuk memastikan kondisi pasiennya, tapi juga masa depan hidupnya ada pada Pria.

100 persen ia bisa pastikan, Pria ini 100 persen aneh, dan 100 persen akan merubah hidupnya.

Dipandanginya lekat lekat wajah Pria ini. Terlihat masih muda, usianya mungkin antara 28- 32 tahun. Cukup tampan, meski dengan gores-gores di wajahnya karena beradu dengan ranting dan tanah, saat mencium bumi. Tapi ia dapat membaca ada yang ia simpan di sana. Kesedihan mendalam.

Pria ini menyimpan sesuatu di dalam sana. Sarah menjadi bertanya tanya, sedang ada masalah apa dia? Masalah dengan kekasihnya? Masalah dengan keluarganya? Atau mungkin masalah dengan pekerjaannya? Dilihat dari pakaiannya yang merek terkenal dan mahal, Pria ini bukan orang sembarangan. Ya, mungkin orang kaya yang sedang stress.

Sarah menarik nafas dalam-dalam, Tuan ..., aku tak tahu siapa dirimu, dan dari mana asalmu. Tapi aku tahu kau sedang ada masalah. Karena itu bangunlah, agar kita bisa menghubungi keluargamu. Mudah-mudahan kau tak terkena amnesia akibat benturan di kepalamu. Sarah tercekat dengan amnesia. Masalah baru jika Pria ini terkena amnesia. Ya Tuhan ..... - Sarah ingin menangis rasanya. Hidupnya memang penuh cobaan.

***

Ciarán mengerjap ngerjap, matanya perlahan terbuka dan merasakan sakit di kepalanya. Cahaya menyilaukan dari matahari yang masuk melalui jendela semakin menambah rasa sakitnya.

Ciarán memicingkan mata dan perlahan mengedarkan matanyanya. Di mana ini?

Bau antiseptik, dinding putih dan tirai biru putih, jelas bukan di kamarnya. Ia mencoba menggerakkan tubuhnya, dan langsung terpaku dalam kesakitan.

"Hey, kau sudah bangun." Sebuah suara cemas dan khawatir serta lega menyambutnya. "Syukurlah kau sadarkan diri! Suster!"

Ciarán mencoba melihat siapakah. Suara itu. Ia pernah mendengarnya sebelumnya. Tapi di mana?

Brown EyesWhere stories live. Discover now