I Will be Here

Par AthanPratama

16.5K 1.2K 366

My name is Leon. And I dont have a Family anymore. I have to go, but I have no where to go. Everything looks... Plus

I Will be Here-Introduce
LEON
Kapten, Topeng dan si Pemimpi
The Drama Queen
My mama and I
The One Who Start the Drama
Susu Coklat
Complicated
Another Sins
Darkle
I Have Loved You, so Deep!
Orangtua
Broken
Big Monkey

AGA

1.3K 115 32
Par AthanPratama


Cowok berseragam putih abu-abu itu membenarkan tali sepatu boots-nya sebelum siap-siap berlari menuju kelas barunya di XI IPA 2. Baru hari ini dia masuk sekolah padahal kelas dimulai sejak hari senin.

"Aga!" seru seseorang dari belakang. Murid yang merasa namanya dipanggil itupun menoleh malas. "Sudah berkali-kali saya bilang, tidak boleh pakai sepatu berwarna ke sekolah!" tambahnya sambil mendekat kearah murid tersebut, lalu menginjak sepatunya, "Ergh! Kamu ini memang benar-benar yah!" guru itu bertolak pinggang, pasalnya jenis sepatu yang dipakai Aga adalah safety shoes dimana bagian depannya sekeras baja. Mau diinjak seperti apapun kakinya tidak akan merasakan sakit malahan kaki si penginjak yang sakit. Semua sepatunya berjenis sama, boots, hanya beda merk. Dan hari ini dia mengenakan Caterpillar boots berwarna Expresso. Ini favoritnya, karena dia pernah menendang salah seorang murid dari sekolah lain dengan sepatunya ini sampai pingsan. Dan dia bangga.

"Ini coklat tua, kalo dari jauh juga mirip item.." ujarnya datar dengan mimik yang datar pula. Guru tersebut melihatnya dengan teliti dari atas hingga bawah. Seragam putih bersih sesuai aturan, celana abu-abu juga sewajarnya hanya tergelung ke atas tidak beraturan karena boots yang ia pakai. Nametag ada, dengan font nama yang tidak dirubah-rubah menjadi ukiran. Semuanya oke, hanya sepatunya yang tidak seperti kebanyakan siswa. Aga lebih pantas berjalan di atas catwalk daripada dikoridor sekolah. "Gaya kamu tuh mbok yo di kurang-kurangin dikit, gak usah sok keren. Ini sekolah bukan ajang fashion show."

"Siapa yang mau fashion show. Bapak kayak guru baru kemaren aja di sini, dari awal masuk juga gaya saya begini. Baru sekarang komplain, apa karena udah naik jabatan?" sinisnya. Guru itu langsung memicing dan siap menunjuk-nunjuk Aga.

"Kamu itu diajari sopan santun atau tidak?"

"Pak, kalau bapak bicara terus saya bakal telat masuk kelas!" Aga tidak menghiraukan pertanyaannya yang lumayan nyelekit itu. Dengan tanpa pamit, cowok yang dinobatkan menjadi murid paling stylish versi Anak mading itu langsung membalikkan badan dan bergegas menuju kelas barunya.

Agavhni Al-masd. Mantan anggota Taekwondo PIS yang dikeluarkan karena dituduh menyalahgunakan kemampuannya untuk menindas orang lain, termasuk tawuran. Sekaligus murid paling famous yang paling doyan tidur di kelas yg sering dijuluki Sleepy eyes.

BRAKK

Semua mata langsung tertuju pada pintu kelas di mana seseorang membukanya dengan keras. Beberapa saat semuanya terdiam—kemudian riuh kembali. Sosok yang berada dibalik pintu itu berjalan santai ke dalam kelas, disambut dengan pandangan takjub beberapa murid. Mungkin pesona dan aura yang ditawarkannya begitu kuat sekaligus gelap.

Aga mengedarkan pandangannya mencari kursi kosong dan Gotcha! Dia mendapatkannya. Kursi di barisan ke tiga dari pintu, posisinya ke tiga dari depan. Namun tiba-tiba membuang nafas dongkol, ketika tau siapa pemilik meja tersebut. Dia lagi-dia lagi

"Cuma anak doyan tidur yang bakal duduk sama singa.." ledek Faiz sambil melirik Leon. Sementara Aga mendekat, Leon dengan sigap membersihkan kursi kosong di sampingnya dengan cara meniup-niupkan agar tidak ada debu yang menempel. Aga berdiri diantara tempat duduk Faiz dan calon tempat duduknya sambil melipat tangan di dada, menatap Leon lengkap dengan senyum 'bahagia' nya seperti biasa.

"Kayaknya mesti gue ludahin dulu biar bersih.." kata Leon sambil menarik alis kirinya. Aga langsung menyingkirkan tangan Leon dan duduk begitu saja.

"Kenapa kursi sebelah lo selalu kosong?" tanya Aga jengkel. Pasalnya di kelas satu kemarin dia juga duduk dengan Leon dengan tidak sengaja dan sekarang di tahun ke dua, dia kembali duduk dengan Leon padahal dia tidak tahu sama sekali kalau mereka satu kelas. "Kenapa juga posisinya ditengah!"

"Dipindahin.." singkat Leon. Dia sibuk sendiri dengan Koran yang sedang dibacanya. Leon memang seperti itu, tiap pagi dia baca koran. Menurutnya menambah wawasan itu penting se brengsek apapun dirinya. Tapi sepertinya Leon santai aja walaupun lagi-lagi duduk dengan Aga.

"Kok lo telat?" tanya Faiz tiba-tiba. Faiz adalah teman semasa kecilnya Aga. Mereka selalu bersekolah di sekolah yang sama, walaupun menurut Faiz, Aga adalah bocah yang songong dan tidak tertarik berteman dengan siapapun, tapi entah kenapa Faiz nyaman ngobrol dengan Aga dan terkadang nongkrong bareng juga. Cuma sama Faiz lah Aga mau berbicara panjang lebar. Oh ya ada satu lagi, dengan Vania juga.

Dan Leon.

"Biasa..." jawab Aga seadanya.

"Vania?"

"Bokap gue..."

Faiz mengangguk. Dia tau ada masalah apa antara Aga dan ayahnya dan dia sudah paham betul Aga tidak akan mau membahas lebih lanjut soal ini.

****

Aga bukan tipe anak yang membantah orangtuanya. Kecuali masalah mobil. Dia sudah sangat sayang dengan Jeep Robicon pemberian Opahnya itu dan tidak pernah lepas semenjak mobil keren itu menjadi miliknya, bahkan kalau bisa ke warung depan komplek dia naik Jeep. Pokoknya Antara Aga, Jeep dan Boots tidak bisa lepas. Itu sudah seperti identitasnya dan sekarang salah satu dari bagian dirinya di renggut dengan paksa.

"Aga, tolong yah kalo di kelas jangan tidur..." seorang siswi tiba-tiba menemuinya di jam istirahat sekolah. Aga yang baru saja ingin terlelap malah mengangkat kepalanya kembali, ia bersandar di kursinya sambil melipat tangannya di dada. Menatap dalam gadis yang tiba-tiba menegurnya itu.

"......." bukannya menjawab, ia malah terus-terusan menatap gadis itu dari ujung kaki sampai ujung kepala yang membuat si gadis cukup risih. Baru kali ini ada cewek yang menyapanya di waktu istirahat selain Vania. Dan berani-beraninya mengganggu acara tidurnya yang sangat penting itu padahal dia bukan Vania.

"Gue Karra ketua kelas XI IPA 2!" Katanya lumayan tegas. Karra berbuat seperti ini karena hasil nego dengan wali kelas mereka yang menugaskan Karra untuk mengingatkan dua gangster dari bulan yang kebetulan ada di kelasnya, yaitu Aga dan Leon untuk tidak berbuat hal-hal yang mencoreng nama baik kelas mereka. Padahal Karra sudah mohon-mohon dengan Ibu Mariska untuk tidak memberinya tugas yang berurusan dengan dua gangster itu, selain karena dia tidak biasa, dia juga takut kehidupan indahnya di sekolah kelar begitu saja.

"Hh.. siapa yang nanya!" sinis Aga. "Lo merhatiin gue diem-diem?" tanya Aga telak. Karra langsung menggeleng kaku. Kakinya mendadak gemetaran. Pandangannya Aga itu lho. Cocok banget sama namanya yang berarti Elang. "Gue ngantuk.. gue mau tidur, terus urusan lo apa?"

"It's oke, kalo lo mau tidur di jam istirahat. Gue cuma ngingetin jangan tidur di jam pela—"

"Aga!" tiba-tiba seorang cewek cantik dengan rambut panjang hitam yang halus dan dihiasi pita berwarna merah jambu berjalan menuju kursi Aga. Sementara semua pasang mata yang ada di kelas tertuju padanya. Cewek populer itu hari ini pertama kalinya menginjakkan kaki di XI IPA 2—untuk menemui Aga.

Saat melihat Vania, Karra tiba-tiba merasa kalau dirinya adalah cewek paling jelek di dunia. Minder. Padahal Karra termasuk populer dan menjadi 1 dari 10 cewek-cewek paling famous di sekolah yang di ambil berdasarkan polling anak mading.

Vania? Deuh kulitnya itu lho.. semut aja kepeleset kalo lewat.

"Aga, gak ke kantin?" sapa Vania setelah sampai di mejanya. Lalu dia menatap Karra dengan sinis. "Dia siapa?"

"Ayo.." tanpa basa-basi Aga langsung bangun dari duduknya dan menggandeng Vania keluar dari kelas itu. Karra menatapnya kesal. Sementara Riya—teman sebangkunya malah cengengesan.

"Perasaan tadi tuh pantat kayaknya males banget disuru bangun." Kata karra setelah sampai di tempat duduknya.

****

Seantero sekolah tau bahwa Aga dan Vania dekat, bahkan gosipnya pun berpacaran. Padahal mereka tidak. Vania sangat menyukai Aga dari dulu—lama sekali. Sampai sekarang pun masih dan menurutnya tidak ada sosok yang sanggup menggantikan Aga, karena Aga levelnya sudah to-the-max menurutnya.

Tapi yang sangat melekat di diri Aga adalah ia selalu tidak suka dengan keterikatan. Itu sebabnya dia tidak ingin berteman dengan siapapun atau berhubungan dengan siapapun. Walaupun semua orang menyangka si macan, Leon itu adalah satu-satunya temannya. Tapi sebenarnya tidak, mereka hanya kebetulan ketemu di setiap waktu dan tempat saja, untuk menyebut Leon teman Aga, Aga teman Leon, itu tidak seperti yang orang-orang kira. Mereka tidak terikat pertemanan. Itu sebabnya mereka tidak pernah sakit hati satu sama lain dan tidak mengatasnamakan teman di setiap masalah yang terlibat. Juga tidak ada kata pengkhiatan seorang teman karena mereka bukan teman. 

****

*PIS: Pratama's International School

Hai..

Sekilas info, dua part Awal, Leon dan Aga bukan part inti. hanya perkenalan aja yang nantinya masih berkembang lagi.

Enjoy the part :*

See you on Friday :*

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

535K 20.5K 46
⚠️ WARNING!!! : YOUNGADULT, 18+ ‼️ hars word, smut . Tak ingin terlihat gamon setelah mantan kekasihnya berselingkuh hingga akhirnya berpacaran denga...
478K 2.6K 19
Warning ⚠️ 18+ gak suka gak usah baca jangan salpak gxg! Mature! Masturbasi! Gak usah report! Awas buat basah dan ketagihan.
610K 26.4K 41
Siapa yang punya pacar? Kalau mereka selingkuh, kamu bakal ngapain? Kalau Pipie sih, rebut papanya! Pearly Aurora yang kerap disapa Pie atau Lily in...
6.5M 334K 60
[SEBAGIAN DIPRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA] Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusakny...