THE FOS ACADEMY

Oleh ikaak_ikaak

1M 88.9K 1.6K

(Cover baru) Semakin aku membaca lembar demi lembar, semakin aku masuk di dunia bangsa Electra - Jasmine Can... Lebih Banyak

salam kenal
Prolog
Chapter 1
Chapter 2
chapter 3
Chapter 4
chapter 5
Chapter 6
chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 19
chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
☆INFO BUKU KE DUA☆

Chapter 18

25.5K 2.5K 44
Oleh ikaak_ikaak

Hai semuaaa !!
Gak nyangka kalau cerita ini banyak yang merespon.

Dan kalian tau? Viewer di cerita ini lebih banyak dari cerita ku sebelumnya Dream Catcher hahahah. Terharu sekaligus sedih.
Buat kalian yang belum baca Dream Catcher. Tolong baca ya heheheh....

Vote dulu ya sebelum baca. comment juga boleh kook :****

★★★★★★★★★★★★★★★★

"Bagaimana ini mungkin terjadi" ucapnya parau.

Matanya berkaca kaca melihat satu kalimat di suratnya.

Termui aku di atap kemarin. Sekarang!

Lykaios

Jasmine meremas surat itu. Menatap kesal. Emily tak mengirimkan surat satu pun. Kali ini dia sangat merindukan Emily.

"Jasmine? Are you okay??" Tanya Chloe setelah mengamati raut muka Jasmine.

"Yaaa.. aku baik saja. Aku hanya merindukan emily" jasmine tersenyum kecewa.

"Apa dia menuliskan sesuatu yang membuatmu merindukannya. Apa dia mengingatkan kegiatan kalian berdua dulu? Ibuku selalu menuliskan cerita saat kita bersama dulu. Membuatku ingin bertemu dengannya." Cerocos Gwen panjang lebar yang membuat Jasmine tak karuan.

Jasmine hanya melempar senyum. Bisu. Lalu melangkahkan kakinya ke depan pintu.

"Kau mau kemana" ucap Chloe.

"Mencari udara segar!"

"Ya tuhan ! Kau bisa di tangkap onofre" lanjut Chloe tanpa dihiraukan Jasmine.

Jasmine melangkahkan kakinya ke atap. Menemui Lykaios.

Dia melihat Lykaios sudah disana menunggunya.

"Ada apa kau menyuruhku kemari" katanya pelan suaranya parau.

Lykaios berjalan ke arah Jasmine mendekat padanya.

"Apa aku mengganggumu??" Tanyanya datar.

"Kau tau ?? Hampir saja aku bahagia mendapat surat itu. Ku kira Ibuku yag mengirimkannya!" Suaranya serak. Jasmine menangis pelan.

Lykaios hanya menatapnya beku.

"Ya harusnya aku tak mengirimkan surat itu. Maafkan aku"

"Jadi apa yang kau inginkan dariku" ucap Jasmine lemah.

"Aku ingin minta maaf" ucap Lykaios cepat dan datar.

"Minta maaf untuk surat itu??"

"Untuk perlakuan kasarku tadi... aku..." jawabnya.

"Jadi inikah sisi terangmu Lykaios?!" Jasmine memotong ucapan Lykaios "aku sudah memaafkanmu" Jasmine menatap mata Lykaios.

"Jangan menatapku seperti itu Jasmine." Lykaios memejamkan matanya

"Why?"

"Semakin mengingatkanku. Kalau aku berbeda." Kali ini Lykaios parau.

Lykaios menjauhkan dirinya dari Jasmine. Membelakangi Jasmine.

"Kau tidak sendirian! Nyatanya aku juga berbeda" Jasmine mendekati Lykaios. Berdiri disampingnya.

"Kau tidak berbeda" sahut Lykaios.

"Berhentilah membohongiku. Aku tau kau mengatakannya agar aku senang bukan?" Ucap Jasmine.

".............."

"Aku sudah mencobanya. Bahkan ketika latihanpun tanganku terasa dingin." Jasmine tersenyum miris.

"Kau hanya gugup Jasmine"

"Ya. Aku gugup. Aku takut orang orang tau, aku bukan electra" paparnya "pada akhirnya mereka akan mengetahuinya. Dan aku akan diusir dari sini" lanjutnya.

"Aku pun sama. Pada akhirnya orang orang akan memburuku dan menghabisiku disini" tambah Lykaios.

Jasmine menatap muka Lykaios yang tak menatapnya sama sekali. Lykaios terlihat lebih putus asa.

"Lykaios!"

Lykaios mengalihkan wajahnya pada Jasmine.

"Berhati-hatilah" ucapnya pelan. "Kau tau Thalia ? Dia sangat marah mendengar berita itu."

Lykaios memercingkan matanya.

"Thalia??" Lykaios membeo.

"Yah! Dia ingin mengambil pedang itu, menguasai kerajaan ini. Dan kali ini dia akan memburumu, dia sangat membenci Morey" Papar Jasmine.

"Semua electra membenci morey Jasmine" sahut Lykaios

"Yah. Orangtuanya dibunuh oleh morey. Dan jika aku jadi Thalia. Aku tak akan membiarkanmu hidup" Ujar Jasmine. Lykaios memikirkan sesuatu.

"Jasmine! Apa kau ingin menghentikan Thalia mengambil pedang itu" ucap Lykaios kemudian. "Aku ingin membantumu" lanjutnya.

"Hah? Kau berubah pikiran?" Jasmine membelalakkan matanya.

"Aku merasakan sesuatu. Tentang pedang itu. Aku tak tau itu apa, mungkin saja itu membahayakan untukku" paparnya.

"Kau bilang merasakannya?" Jasmine tak mengerti.

"Yah ! Aku pernah sekali melihatnya. Entah itu perasaan apa" paparnya.

"Kau bilang kau tak tau Lykaios!!" Jasmine geram.

"Yah ! Aku pikir kau tak perlu tau tentang hal ini. Tapi rupanya kau terlalu jauh Jasmine"

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

"Jasmine!! Apa kau membuat masalah ??" Kata Chloe panik saat masuk kelas.

Jasmine, Gwen, dan Thalia menatapnya heran. Jasmine dengan cepat menggelengkan kepala.

"Onofre itu mencarimu!!" Lanjut Chloe.

"Onofre ??"

"Yah !! Ketua Onofre itu!! Lykaios mencarimu. Dia di depan kelas! Kau dalam bahaya Jasmine!!"

Thalia menatap Jasmine dengan sunggingan sinisnya.

"Tenanglah Chloe" ucap Jasmine lalu keluar dari kelasnya.

"Semoga tidak ada hal buruk padamu Jasmine" teriak Chloe dari dalam kelas.

Jasmine menemukan punggung Lykaios disana. Chloe benar, Lykaios mencarinya.

"Ehem" Jasmine berdeham pelan. Lykaios membalikkan badannya. "Ada apa ?" Tanyanya kemudian.

"Ku kira kita sudab sepakat kemarin" ucap Lykaios santai. "Apa kau tak ingin mengetahui pedang apa itu" lanjutnya.

Jasmine yang mendengar perkataan Lykaios langsung menyambung di otaknya. Dia mengannguk mengerti. Dan kemudian mengekor di belakang Lykaios yang mulai melangkahkan kakinya.

"Kita mulai darimana?" Tanya Jasmine

"Mr. Ben. Mungkin saja dia tau tentang pedang itu"

Jasmine mengerenyitkan matanya. Tentu saja Lykaios tak bisa melihat alisnya yang hampir menyatu itu.

"Hai Mr. Ben!" Sapa Jasmine riang.

"Jasmine!! Ahhh.... Lykaios!! Kalian sudah berteman rupanya" balas Mr. Ben.

Jasmine dan Lykaios saling menatap bersama. Canggung.

"Ehh.... Mr. Ben apa kau sibuk hari ini" ucap Jasmine mengalihkan pembicaraan.

"Akhir akhir ini aku sibuk Jasmine. Perpustakaan tiba tiba ramai." Papar Mr. Ben.

Jasmine melirik sekilas ke arah Lykaios yang juga meliriknya. Jasmine tau betul perpustakaan ramai karena berita itu

"Apa kejadian itu benar Mr. Ben?" Tanya Jasmine berhati hati.

Mr. Ben mendongakkan kepalanya lagi

"Yah! Semua orang kesini untuk menanyakannya"

"Apa kau yakin? Eh... maksudku..."

"Jasmine ! Aku pernah berperang melawan mereka berpuluh puluh tahun yang lalu. Ehmm... mungkin ratusan tahun yang lalu. Aku sangat ingat bau khas mereka! Aku tak akan pernah melupakannya Jasmine! Morey telah membunuh istriku." papar Mr. Ben panjang lebar.

"Ehmmm.... maafkan aku Mr. Ben. Aku tidak bermaksud mengingatkanmu" ucap Jasmine pelan.

"Mr. Ben. Aku pernah melihat sebuah pedang di bekukan di istana. Apa kau tau pedang apa itu??" Lykaios sengaja memotong dan mengalihkan pembicaraan.

Mr. Ben menyatukan alisnya.

"Kalian berdua kemari untuk pedang itu?" Tanya Mr. Ben pelan.

Lykaios dan Jasmine mengangguk bersamaan.

"Kau tau, itu sangat rahasia" bisiknya "Ikutlah denganku" ucap Mr. Ben yang langsung membuat Jasmine dan Lykaios mengekor dibelakangnya.

Jasmine dan Lykaios duduk di ruangan Mr. Ben. Sedangkan Mr. Ben mencari cari buku di deretan buku kuno.

Mr. Ben membawa sebuah buku bergambarkan pedang.

"Harusnya kalian tak mencari tahu tentang pedang itu" ucap Mr Ben ketika duduk di kursinya.

"Bagaimana kalau pedang itu dicuri" sahut Jasmine cepat.

Mr. Ben tersenyum.

"Pedang itu tak akan berguna Jasmine. Pedang itu memilih tuannya sendiri"

"Memilih tuannya sendiri?"" Jasmine membeo

"Pedang seperti apa itu" sahut Lykaios.

Mr. Ben membuka buku kunonya. Membuka lembaran demi lembar.

"Pedang Cahaya!" Mr. Ben menunjukkan gambar pedang yang bercahaya di buku itu.

"Pedang Cahaya ??" Kali ini Lykaios membeo.

"Pedang itu diciptakan untuk membunuh morey dan melindungi sirius, pedang itu bukan pedang biasa!" Mr. Ben lagi lagi tersenyum pernuh arti.

Jasmine dan Lykaios bergidik mendengar penjelasan Mr. Ben.

"Bagaimana kita tau pemilik pedang itu Mr. Ben? "Tanya Jasmine cepat.

"Sama seperti namanya. Pedang itu akan bercahaya jika dipegang pemiliknya"

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

"Kau tak seharusnya meninggalkan jejak di perpustakaan waktu itu Lykaios!" Ucap Jasmine saat mereka keluar dari perpustakaan.

"Aku hanya tak mengerti bagaimana aku meninggalkan jejak di sana. Mungkin aku belum bisa mengendalikan kekuatan monsterku" terang Lykaios miris.

"apa yang harus kita lakukan sekarang? Kau tau, pedang itu bisa melindungi mu" Jasmine mencoba menghibur Lykaios.

"Aku tak tahu Jasmine. Bahkan aku tak tau seberapa besar sisi gelapku memengaruhiku. Pedang itu bisa membunuhku dengan gampangnya." Lykaios mempercepat jalannya dan meninggalkan Jasmine.

Jasmine menatap punggung Lykaios. Thalia bisa saja memusnahkan Lykaios mengingat dia sangat membenci morey. Dia tau dia tak bisa menghentikan Thalia begitu saja.

Besok dia harus bertanding. Dan mau tidak mau, Jasmine harus menghentikan rencananya sementara.

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Lanjutkan Membaca

Kamu Akan Menyukai Ini

1.6M 86.6K 81
[FA #1] Seorang Putri kecil bernama bellezza Luna pien, putri dengan kemampuan khusus harus meninggalkan istana nya karena peperangan besar yang terj...
853K 83.2K 29
Kaylan Saputra anak polos berumur 12 tahun yang tidak mengerti arti kasih sayang. Anak yang selalu menerima perlakuan kasar dari orangtuanya. Ia sel...
571K 49.7K 32
#11 in Action (13-09-17) Secret agent, atau yang biasa dipanggil SA. sekelompok orang yang selalu muncul di berbagai belahan dunia kriminal. Hampir t...
9.9M 1.2M 60
"Sumpah?! Demi apa?! Gue transmigrasi cuma gara-gara jatuh dari pohon mangga?!" Araya Chalista harus mengalami kejadian yang menurutnya tidak masuk a...