Do I Fall In Love With Her? (...

By CNSG17

155K 7.5K 162

Sandy adalah seorang cewek yang sangat tomboi dan dia sangat menyayangi adiknya yang bernama Selva. Sandy ga... More

Kenalan Pertama
Pertemuan Pertama
Di rumah
Malam yang Indah
Bad Feeling
Vannesh
Masa Lalu Vannesh
Bad Dream
...
Apakah yang sebenarnya terjadi?
peperangan awal
awal dari segalanya
Marah
Bab 15
Dia
.... (2)
Pengungkapan
Pengakuan
PENGUMUMAN
I Try
Sang Dewa
mencoba
membuka hati
membuka lembaran baru
Only Sandy
p
TERIMA KASIH
Kembali

Come Home!!

7K 309 3
By CNSG17

Author pov's

Minggu pagi yang indah dengan cuaca yang mendung. Untungnya Sandy sudah menelepon Selva semalam bahwa dia akan pulang hari ini. Selva mendengarnya lun sangat senang dan Selva rela bangun lebih pagi untuk menyambut kakaknya. Sandy tersenyum melihat kedua orang yang dia sayangi berada di depannya untuk menyambutnya pulang. "Kakaaaakkk!!!" Teriak Selva setelah melihat Sandy dan langsung memeluknya. Sandy pun membalas pelukannya karna dia juga merindukan adiknya ini. "G kangen sama aku juga?" Tanya Jesse dan itu membuat Sandy tersenyum geli dan langsung menariknya dalam pelukan Sandy juga tentunya. "Mati aku kalo loe peluk aku kenceng bener. Bangsat" katanya karna tak bisa dibuat napas sama Sandy dan Sandy hanya terkekeh. "Ehem.." dehem Vannesh dan itu membuat Sandy dan Jesse terpaku. "Bu..bu Vannesh" kata Jesse dengan gugup dan Vannesh hanya meliriknya saja. Wajah Jesse pucat karna Vannesh melihatnya dengan tajam dan itu membuat Sandy menahan tawa karna wajah Jesse sangatlah lucu. "Kak itu siapa?" Tanya Selva dengan sedikit menyenggol lengan Sandy, "itu atasan kakak. Namanya Vannesh" balas Sandy dengan menatapnya, "oh.. dia sedikit angkuh ya kak" kata Selva dan itu membuat Sandy dan Jesse ketakutan. Dan Vannesh hanya melihatnya tak suka.

Vannesh pov's

"oh.. dia sedikit angkuh ya kak" kata wanita tersebut yang memanggil Sandy kakak. Aku angkuh??? Hellowww loe belum kenal aku ajaaa!! Jeritku dalam hati. Aku berjalan di depan mereka tanpa memedulikan kata mereka.
"Bu sini kopernya" kata Jesse yang lumayan keren sih kalo diliat dari dekat. Tapi gak sekeren Sandy, aku menyerahkan koperku padanya dan jalan bersamanya. Setelah sampai dalam mobil, Jesse membukakan pintu untukku. Wah romantisnya kata batinku. Di dalam mobil aku dan Jesse duduk di depan sedangkan Sandy dan wanita itu duduk di belakang kita menuju ke rumah Sandy. Aku panas melihat mereka berdua tidur dengan kepala wanita tersebut di bahu Sandy. Huuhh.. kesalku. "Ibu kenapa?" Tanya Jesse dan kulihat dia perhatian juga, "nggak" balasku singkat, "ohya. Ibu pas.." kupotong pembicaraannya. "Panggil aku Vannesh. Aku masi cukup muda untuk dipanggil Ibu bukan?" Tanyaku padanya dan itu membuat Jesse tertawa. "Maaf bu.. eh maksudku Vannesh" balasnya setelah berusaha tenang, "tadi mau ngomong apa?" Tanyaku penasaran. "Oh itu. Dibelakang itu adiknya Sandy namanya Selva. Maaf ya lupa ngenalin. Sandy selalu gitu, apa apa dia mentingin adiknya. Walaupun adiknya uda 2 SMA. Tapi dia menyayanginya" balas Jesse dan itu menbuatku meliriknya. Kamu emang pantas jadi kakak San. Aku kagum. Kalo aku jadi adik kamu pasti aku merasa akulah orang yang paling beruntung kata batinku dan masih menatapnya sambil tersenyum. "Van?" Panggil Jesse dan itu membuatku sadar dari lamunanku, "ya?" Balasku sambil melihatnya. "Gpp" balasnya dan itu membuatku jengkel.

Sesampai dirumah Sandy, akupun turun dan Jesse sedang membawa koperku juga. Wahh.. Besar juga. Kata batinku. "Sudah sampai ya?" Tanya Sandy dan suara itu seperti orang yang baru bangun tidur. Kulihat dia bersama Selva turun dari mobil. Sebalnya.. aku benci lihat Selva terus menempel pada Sandy. "Ayo masuk" kata Sandy membawa kopernya masuk dan disusul Selva, "loh Van kok gak masuk?" Tanya Jesse yang sudah selesai membawa koperku turun, "ayo jangan malu malu" kata Jesse sambil menbawa koperku masuk ke dalam rumah Sandy. "Ayo duduk" kata Jesse setelah aku memasuki rumah Sandy. "Kamu tinggal sendiri?" Tanyaku pada Sandy yang sedang duduk santai, "iya" balasnya cuek. Sendiri? Hm.. kenapa si dengannya??? Tanya batinku kacau. "Ini" Selva menyodorkan minuman dingin padaku dan aku mengambilnya langsung tersenyum manis padanya.

Author pov's

"Wah makasih ya Sel" kata Jesse setelah mendapatkan minumannya dari Selva. "Enakk.... Jarang jarang adik loe baik sama aku" kata Jesse sambil tersenyum ejek pada Selva. "Aku baik kalli kak" kata Selva membela diri, "hahahhh.... Baik? Iyalahh untuk hari ini aja" kata Jesse dan itu membuat semuanya tertawa, Selva pun memoyongkan mulutnya ke depan. "Aduhhh... Adik kakak yang manis jangan ngambek dong" kata Sandy sambil mengelus kepala Selva, "Ishhh.. kakak nyebelin. Huhh" balas Selva dan membuat Sandy menggeleng kepalanya karna melihat kelakuan Selva.

Malam hari di rumah Sandy.
"Van, kamu gak mau pulang?" Tanya Jesse yang sedang menonton tv langsung menatap Vannesh. "Ohya. Sampai lupa waktu. Aku pulang dulu ya" kata Vannesh seakan tau waktu yang dimaksud Jesse. "Kamu mau kemana?" Tanya Sandy yang sudah kembali ke ruang tamu dan duduk di sofa."Mau pulang lah. Jadi mau kemana? Uda malam tau" balas Vannesh jengkel. "Oh pulang. Yauda aku anterin aja" kata Sandy setelah bangkit dari sofa. "Ah elah. Gak usah. Biar aku aja" kata Jesse yang juga bangkit dari sofa. "Oh yaudah deh" kata Sandy dan duduk kembali ke sofa.
"Makasih ya Jesse" kata Vannesh dengan tulus, "Iya gpp kali bu. Eh.. Maksudku Vannesh" kata Jesse dengan gugup karna gak biasanya dia panggil Vannesh dengan sebutan Vannesh. Vannesh pun kembali pada lamunannya. Setelah sampai dirumah Vannesh pun masuk dan meninggalkan Jesse diluar dengan mobil. Jesse pun meninggalkan Vannesh dan pulang kerumah Sandy.

Keesokan harinya...

Sandy pov's

"Kakakku yang paling cantikkkk. Bangun dong" panggil Selva dengan lembut. Aku memang sudah bangun dari jam 6 pagi tapi aku masih males malesan. "Kakakkkk!!!" Teriak Selva yang frustasi. Aku ketawa dalam hati. Aduuu... Adikku yang satu ini bikin gemesssss. Aku pun bangun karna sudah tak tahan dengan wajahnya yang manis itu. "Hahaha.." tawaku lepas, "ishh.. kakak ngerjain aku y?" Tanya Selva memukul lenganku. "Hahah. Maaf Sel" kataku karna tak tahan dengan wajah kesalnya. "Udah deh kak. Mandi sana" kata Selva dengan kesal, "iya adikku yang manis" balasku sambil memencet hidungnya dan dia menjerit. Hahaha lucunya adikku ini. Selesai mandi aku langsung menuju ke ruang makan disana sudah terdapat bi Inah, Selva, dan Jesse. Ternyata mereka menungguku, aku pun langsung duduk di tempat biasa. Bi Inah ini sudah kuanggap seperti keluarga jadi kalo mau makan pagi, sore ataupun malam dia tetep akan duduk bersama kita maksudku Selva dan aku. Dia seperti ibu buat Selva dan aku. Aku sangat menyayanginya. "Kak habis ini anterin Selva ke sekolah ya" kata Selva setelah siap makan pagi. "Iya, kamu udah siap??" Tanyaku pada Selva dan Selva pun mengangguk, "Lah.. Gak nungguin aku?" Tanya Jesse dan aku memang lupa padanya. Aku dan Selva menunggu Jesse yang masih makan dengan sok imutnya itu

Setelah selesai mengantar Selva ke sekolah aku dan Jesse langsung berangkat kerja. Aku memasuki ruangan kerjaku yang bersebrangan dengan ruangan kerja boss atau bisa dibilang ruangan kerja Vannesh. Kulihat ruangan kerjanya yang terlapisi kaca yang transparant. Belum datang y? Tanya pada hatiku. Deg. Perasaanku seakan mau copot karna aku mendengar suara kaki Vannesh. Aku pun langsung mengambil beberapa berkas yang berantakan tapi mataku beralih ke arahnya. Vannesh seakan tau aku melihatnya dan dia tersenyum padaku. Aku pun langsung mengalihkan pandanganku karna sudah ketahuan. Aduuuu malunya.

Vannesh pov's

Kringggg!!!! Kringgg!!! Alarmku berbunyi tepat di sebelah telingaku. "Arghhh!!!" Teriakku sambil melihat jam. Ternyata sudah jam 7.30. Sial aku terlambat. Aku segera masuk ke kamar mandi untuk mandi. Dan aku mengambil kunci mobil tapi aku lupa aku taruh dimana? Aku mencari sampai aku ngos ngosan. Ah akhirnya ketemu. Karena semalam pulang malam dari rumah Sandy, aku jadi lupa waktu sekarang. Aduuuu mana jalanan macet lagi. Aku mengklakson mobil depan yang mengapa berhenti harus di jam yang sangat padat ini? Aku terus melihat jam dan sudah menunjukkan 8.01. Sial bener bener terlambat aku ini.

Setelah sampai di kantor aku langsung membenahi diri di kamar mandi. Gak mungkin kan kalo aku ke kantor dengan keadaan berantakan begini. Mana aku gak sempat sisir lagi, rambut udah kayak jamur yang berdiri diri. Setelah selesai aku pun berjalan santai ke arah lift karna harus memberikan contoh yang baik pada bawahan. Kemudian aku berjalan menuju ke ruanganku. Sesampai di dalam aku lemes dan aku merasa aneh seperti ada yang menatapku. Aku melihat keluar dan ternyata iya. Sandy sedang menatapku dan aku tersenyum melihatnya. Dia sepertinya salah tingkah dan itu membuatku tersenyum.

-------------------------------------------------------------

"Permisi bu, sebentar lagi akan ada meeting" kata sekretaris Vannesh dan Vannesh hanya mengangguk tanda iya. Meeting bersama dengan Mr. Felix. Kalian masih ingat kan dengan Mr. Felix. Dia ternyata masih muda dikirakan umurnya baru 25 tahun. Haha masih muda ya Mr. Felix itu. Okeii back to the topic.

"Oke Mr. Felix, saya menerima tawaran anda untuk bekerja sama dengan perusahaan kami" kata Vannesh sambil berjabat tangan dengannya. Vannesh berjalan meninggalkan ruangan meeting tersebut diikuti oleh Felix. "Mr? Ngapain mister ikut saya?" Tanya Vannesh dengan bingung, "Ada waktu?" Tanya Felix pada Vannesh dan Vannesh hanya mengangguk. "Em... Mister mau ngomong apa?" Tanya Vannesh pada Mr. Felix. "Em.. Van kalo lagi di luar kantor panggil aku Felix aja dan aku juga gak suka dipanggil mister. Terlalu aneh" kata Felix pada Vannesh, "oh maaf mis.. eh.. maksudku Felix" kata Vannesh yang masih terasa aneh jika memanggil Felix dengan Felix saja. Saat Vannesh dan Felix sedang berbicara serius Sandy tanpa sengaja melihat Vannesh dan Felix sedang berduaan.

Sandy pov's

"Apa meetingnya uda selesai?" Tanyaku pada diri sendiri, aku berjalan menuju ruangan meeting dan ternyata sudah kosong. Aku pun mencari Vannesh entah kenapa aku sangat khawatir padanya. Tanpa kusadari ternyata kakiku membawaku ke taman belakang kantor. Disana kulihat Vannesh dan Sandy sedang duduk berdua. Ah.. Hatiku sakit. Kenapa denganku? Apa aku menyukainya? Vannesh seakan tau aku menatapnya. Dia langsung melihatku dengan aneh. Aku pun berjalan kembali duduk di ruanganku. "Hoii!!" Panggil Jesse, "hm?" Balasku karna aku sedang gak mood buat bicara. "Kenapa loe? Kesambet?" Tanya Jesse yang sedang membuat lelucon tapi menurutku itu gak lucu. "Eh.. Aku gak ikut loe pulang ya" kata Jesse dan aku hanya membalasnya dengan acuh.

Pukul 5 sore

Sudah waktunya pulang. Yess!! Aku bisa bermanja diri di tempat tidur dan tidur dengan tenang. Aku pun berjalan menuju parkiran dan kulihat mobil Vannesh masih ada disitu. Apa dia belum pulang?? Tanya batinku. Ah.. Ngapain peduli dengannya. Dia kan bukan bukan siapa aku. Huhhh... Aku pun masuk ke dalam mobil dan menstater mobil tersebut dan ternyata gak bisa. Aduuuu mobil tercintaku kenapa harus gini baru mogok? Sewaktu aku mengumpat di hati ternyata Vannesh datang sambil mendatangiku. Aku pun menghiraukannya. Kenapa aku menghiraukannya? Tanyaku sendiri. Dia mengetok kaca mobilku. "Belum pulang?" Tanyanya dengan heran, "belum. Mobilnya mogok jadi gak bisa pulang" kataku dengan kesal. "Yauda bareng aku aja" katanya dengan tersenyum. Deg. Perasaanku mulai bergejolak. "Gak usah. Aku bisa pulang pake angkot" kata angkot disini tuh angkutan umum. Kalo ditempat lain aku sih gak tau ya. Hehhee. "Udah gak papa. Lagipula kan ini udah sore" kata Vannesh dengan paksa. Aku pun menghela nafas dan keluar dari mobil. "Ini kuncinya" katanya sambil memberikan kunci mobilnya, "Lah.." belum selesai aku ngomong dia memotong, "aku lelah. Jadi kalo kamu yang nyetir gak papa kan?" katanya menuju mobilnya. Kubukakan pintu penumpang dan dia pun masuk. Aku mengendarai mobil ke rumahku karna memang aku gak tau alamat rumahnya dimana. Ternyata dia tertidur, kulihat wajahnya yang manis dan perlahan lahan kudekatkan wajahku padanya. Dan tiba tiba dia membuka matanya!!

Apa yang terjadi setelah ini? Hahaa. Lanjut bacanya aja. Maaf kalo cerinta ngelantur. Hahaa. Silahkan menikmati. Jangan lupa kasi komentar. Okei? Salam cinta.

Continue Reading

You'll Also Like

170K 184 4
21+
106K 11.6K 23
Apa bedanya mengikhlaskan dan pasrah? Ketika kita mengikhlaskan suatu hal, sebenarnya itu adalah kemenangan yang paling memuaskan hati. Jika pasrah...
463K 2.4K 17
Cerita ini bagian dari @fantasibersama
1.5M 39.1K 28
"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan." Tapi apa setelah perpisahan akan ada pertemuan kembali? ***** Ini cerita cinta. Namun bukan cerita yang bera...