"Fokus, Jimin." Yoongi berdiri di belakang Jimin, mengamati caranya memanah.
The famous Park Jimin and Min Yoongi, sedang berlatih memanah padaku.
"Lebarkan tanganmu, Jimin-ssi." Aku menuju ke sampingnya, melebarkan tangannya sedikit, namun masih kurang bagus. Jangan abaikan fakta bahwa aku adalah hardcore army dan hal yang paling aku ingin lakukan adalah menerkam Jimin dan Yoongi secara bersamaan.
Aku bukanlah orang yang kalian lihat di Bangtan Bomb, karena dia itu adalah sunbae-ku. Aku hanya menggantikannya hari ini karena ia sedang ada urusan lain.
"(y/n)-ssi, apa kau lelah?" Yoongi duduk di sebelahku dan meminum minumannya, sedangkan Jimin masih terus berlatih.
Shit. Min Yoon Gi sedang duduk di sebelahku dan berdekatan. Kesempatan bagus. "Oppa, uhm..boleh kah aku meminta tandatangan kalian?" Aku mengeluarkan sederet album mereka dari tasku.
Mulai dari O!RUL82?; Dark and Wild; hingga 화양연화 series terakhir. Ia tertawa membuat Jimin menoleh dan membelalakkan matanya.
"Whoa, kau memiliki semua album kami? Terimakasih," Jimin dan Yoongi sekarang sibuk menandatangani semua album milikku, sesi latihan kami berakhir begitu saja.
Aku terus menatap mereka dengan nervous dan ingin pingsan -hell, siapa yang tidak pingsan melihat idolanya sedang duduk di depan mereka dan tersenyum manis. I am gonna die, please come to my funeral armys.
Sudah lama kami diam, lalu Yoongi membisikkan sesuatu pada Jimin yang membuatnya tersenyum jahat. Oh...? Mereka menatapku dan membuatku bergidik.
"Uh, (y/n)...kau mau ikut dengan kami?"
"Kemana?"
Dan aku di seret.
Setelah meronta berulang kali, akhirnya kami sampai. Aku tidak menyangka sampai rasanya ingin melayang. Mereka mengajakku ke diskotik. Bukan mengajakku, tapi menculikku.
"(y/n) let's have fun!" Dan seperti itulah awal mula aku mulai kehilangan kesadaran karena terlalu banyak meminum vodka.
Aku merasa duniaku berputar, tapi aku masih bisa melihat dua laki-laki berambut terang datang menghampiriku dan berdansa. They look so fucking hot. Dengan setengah sadar -entah, aku merasa diriku sadar- aku menggoyangkan pinggungku, melakukan sedikit dirty dance yang pernah aku pelajari dulu.
"You look hot!" Pria berambut minty seperti gula kapas berkata dan mulai mendekapku dalam pelukanny. Si rambut oranye hanya tertawa dan melakukan pelvis dance yang membatku horny setengah mati.
Uh, aku butuh lebih banyak. Tanpa berpikir aku menuang hampir segelas penuh vodka, dan meminumnya, one shot.
"You wanna have some fun?" Si rambut oranye yang mirip Jimin namun sekarang ia ada dua- oh mungkin saja ia kembar?- mengajakku sambil menggigit bibir bawahnya.
Aku mengangguk dan menarik kerah bajunya, "fun? You mean, sex?" Aku tertawa dengan candaanku sendiri. Tanpa disangka, ia mengangguk dan menggendongku menuju entah kemana. Ah, malam yang indah~
Samar-samar aku merasa orang yang menggendongku berbicara pada seseorang. "Yoongi Hyung, ayo."
Aku merasa badanku sudah terhempas di kasur, eh tidak aku merasa ini adalah awan. Aku melihat banyak bintang dan uh, indah sekali. Di depanku dua orang malaikat sedang menatapku dengan tajam.
Dengan manja aku memeluk mereka berdua, "ayo main!" Tidak tahan karena mereka tidak melakukan first move, aku membuka sendiri bajuku dengan tidak fokus.
Aku tertawa melihat dua lelaki tampan yang mirip Yoongi dan Jimin sedang menatapku seakan mau memakanku. Setelah menelanjangi diriku sendiri aku rebah dan terlentang di kasur. Menunggu mereka. Yup! Si Minty-haired sudah bergerak dan mendekatiku, membawaku dalam ciuman panas dan penuh gairah. Uh, aku mengacak rambutnya dan menggigitinya, rasanya persis seperti gula kapas.
Sedangkan si Orange-haired sedang memuaskan kedua payudaraku dengan tangan dan lidahnya yang sexy. Ia menciumi sisi kanan dan kiri payudaraku tanpa menyentuh putingku, dan sial ia membuatku makin horny. Karena aku tidak bisa melakukan apa-apa, aku hanya bisa menjambak rambut -sebut saja- Yoongi yang masih berkutat dengan leherku.
"Uh! Jimin, bermainlah juga dengan putingku uhuuu," aku tidak peduli siapa namanya, aku menamainya persis seperti biasku karena wajahnya yang mirip.
Jimin tertawa dan langsung melahap putingku dengan mulutnya, bermain bersamanya di dalam mulutnya. Sesuatu menyengat sampai ke pangkal pahaku, aku sudah basah.
Yoongi berpindah menuju vagina milikku yang sudah tidak tertutup apapun. Membukanya lebar dan langsung menciuminya dengan lidahnya sendiri. Memutar lidahnya pada klitoris milikku membuatku mengejang. Aku tanpa sadar menjepit kepala Yoongi dengan kedua kakiku.
"Yoongi, Jimin, ah! Just fuck me already.." setelah orgasme hanya karena lidah swag Yoongi, aku tidak tahan lagi.
Yoongi menempatkan penisnya, sebelumnya meludahinya dulu dan membuatnya tegak sempurna. Lalu Jimin yang melihatnya bermain, bergabung dan menyelinap berbaring di bawahku, memasukan miliknya juga pada lubang belakangku.
I'm full. Tanpa aku beritahu, mereka bergerak bersamaan, menyentuh g-spot ku berkali-kali. Aku mengambil tangan Jimin yang berada di sampingku dan membawanya ke payudaraku, menyuruhnya bergerak.
Jimin dan Yoongi terus membuatku gila dalam waktu yang bersamaan. Aku merasa ke langit ke tujuh, orgasme. Lalu orgasme lagi karena ini terlalu nikmat. Shit, kapan lagi aku bisa mendapatkan multiple orgasms?
"You feel so good, you freaking slut. Ah! (y/n)-ah.."
"Oppa, ngh.."
Yoongi memukul pantatku, kinky.
"Jimin, aku akan keluar!"
"Aku juga, hyung.." dengan begitu mereka makin mempercepat gerakannya, membuat kamar yang sudah penuh dengan aroma sex ini menjadi lebih panas lagi.
"Ah!" Mereka keluar bersamaan di dalamku, dan lagi-lagi aku ikut orgasme bersama mereka.
"Ready for the second round?" Hell yes, aku mengangguk.
Aku terbangun dengan kepala yang sangat pusing dan perasaan ingin muntah. Namun, aku merasa vagina-ku terasa sakit, seluruh tubuhku juga. Saat membuka mata, aku melihat dua laki-laki sedang tidur memelukku dalam keadaan telanjang. Shit. Aku mengintip ke dalam selimut dan menemukan aku juga telanjang dengan banyak bercak merah seperti alergi.
Belum sempat aku memarahi mereka karena hal ini, sesuatu dalam perutku bergejolak dan aku langsung berlari ke kamar mandi. Ingatkan aku untuk berhati-hati lain kali.
Setelah keluar dengan handuk saja, karena aku tidak tahu kemana pakaianku. Aku melihat kedua orang itu yang aku yakini adalah separuh hidupku a.k.a my life ruiners sedang duduk dan tersenyum ke arahku.
"Ada yang bisa menjelaskannya padaku?"
"Kau harus mengingatnya sendiri. Atau kau mau kuingatkan dengan cara mengulanginya?"
Jimin dan Yoongi tertawa. Aku mencubit pipi mereka, membuatnya meringis kesakitan.
"Kau gila?"
"Aw!"
"Kalian benar-benar Jimin dan Yoongi?"
Mereka menatapku tajam dan mengangguk.
"YAAA!! (y/n)!!" Itu adalah hal terakhir yang aku dengar sebelum semuanya berubah menjadi gelap.
I fucked Yoongi and Jimin, like seriously both of them.
--
guys ini sampah banget;")
belum diedit typo bertebaran~
bts dan school uniform are the sexiest combination ever thanks sk telekom ;")
and v will debut soon as an actor i am fucking crying :")
vomment banyak baru dilanjut ㅋㅋㅋ