*prev chap*
"Kenapa ini sakit eoh?!!apa yang salah dengan diriku!!!"
Namja itu terlihat kesal ia pun mendudukan dirinya dibangku taman itu.
Puk
Ia menoleh
"K-kau ?!"
*chap 6*
"K-kau?!"
Hanbin terkejut saat melihat orang yang menepuk pundaknya itu.
"Kau namja yang waktu itu kan??"tanya namja itu.
"Oh kau sicengeng itu.."hanbin mendenguskan nafasnya kasar.
"Bahkan mungkin sekarang kau yang lebih cengeng."namja itu menyindirnya
Hanbin tersentak dengan cepat ia menyentuh pipinya yang ternyata sudah basah oleh air mata,ternyata sedari tadi ia tak sadar kalau ia menangis.
"Diamlah yunhyeong-ssi"desis hanbin pelan.
Yunghyeong hanya tersenyum melihat kilatan marah dimata hanbin masih hingga disana,ia mengeluarkan sapu tangan dan mengelap air mata dipipinya hanbin
Hanbin tersentak kaget,ia menoleh mendapati yunhyeong tersenyum manis kepadanya.
'Kenapa dia seperti ini' batin hanbin,hanbin yang mendapat perlakuan ini hanya diam saja sambil menatap yunhyeong yang masih telaten membersihkan airmata nya.
Seolah tersihir hanbin sampai tidak sadar kalau yunhyeong sudah selesai membersihkan air matanya.
"Namja sedingin dirimu tidak cocok kalau harus menangis sambil berteriak seperti tadi haha"yunhyeong tertawa membayangkan hanbin tadi.
"Diamlah...err dan terima kasih yunhyeong-ssi"ucap hanbin dengan tulus.
Deg.
'Jantung ini...'yunhyeong memegangi dadanya yang tak karuan rasanya.
Hanbin bingung ia pun menjentikkan jarinya kehadapan yunhyeong,seakan tersihir yunhyeong pun mengerjapkan matanya.
"Wae?,kau terpesona melihatku eoh?.."tanya hanbin dengan percaya dirinya.
"ENAK..-"
"Aku tau terimakasih yunhyeong -ssi"potong hanbin dengan cepat.yunhyeong hanya memutar bola matanya malas.
"Oh iya bagaimana kalau kau cerita kenapa yah..kau seperti sekarang ini,kulihat kau membolos."ucap yunhyeong sambil menelusuri oakaian yang hanbin pakai,memang jam sekolah nya belum berakhir namun ia dengan seenak jidatnya pergi dari sana.
"Bukan urusanmu"balas hanbin yang kembali dengam sifat dinginnya,bahkan lebih dingin,padahal tadi ia sudah mulai melupakan masalahnya sejenak dengan jinhwan,namun namja dihadapannya ini malah mengingatkannya lagi.
"Aku tau maafkan aku hanbin-ssi"
Yunhyeong menunduk.
"Ekhem bagaimana sekarang kau?setelah menangis dijalan kemarin eoh?"tanya hanbin balik.
"Ini juga bukan urusanmu hanbin-ssi"ucap yunhyeong dengan bangga sambil tersenyum bangga.
"Arra "hanbin diam lagi.
"Terima kasih telah memberiku sebuah perhatian waktu itu hanbin-ssi,aku menjadi punya semangat hidup lagi kalau tidak aku tak tau."ucap yunhyeong dengan tulus.hanbin melihatnya dan senyuman tipis pun keluar dari bibirnya yang membisu itu
"Yasudah aku pergi dulu .."ucap hanbin sambil berjalan menjauhi yunhyeong yang hanya bingung,namja itu bukannya membalas namun hanya tersenyum tipis.
"Dan panggil saja aku hanbin-ah jangan ada embel embel -ssi,itu membuat kita canggung.sampai jumpa lagi"ucap hanbin sampai akhirnya punggungnya tak terlihat lagi oleh hanbin.
'Terimakasih..sekali lagi kau membuat ku bersemangat untuk hidup hanbin-ah'
.
.
"Hiks .hikss....mianhae hanbin-ah.."jinhwan terus menangis didalam rumah sejak kejadian tadi jinhwan juga membolos untuk pulang bahkan tidak ada yang tau.
Jinhwanenatap ponselnya namun sang adik tidak ada kabar juga sampai sekarang.akhirnya jinhwna oun memutuskan untuk mencari hanbin.
"Hanbin-ah eodiga..."cemas jinhwan seiring air matanya yang bertambah deras.
Jinhwan hendak menyebrangi jalanan ia melihat kearah kanan dan kiri dulu sebelum menyebrang,tak ada kendaraan.
Jinhwan pun mulai menyebrang,namun siapa sangka tiba tiba motor dengan kecepatan cepat pun menghampirinya.
Deg.
Jinhwan pun terkejut ia memundurkan langkahnya dengan segera namun motor itu berhasil menyerempet tubuhnya sehingga ia terjatuh keaspal.
Bruk
"Aw...hikss" jinhwan menangis lagi sakit dihatinya kini bertambahagi,ia melihat sebuah luka disikunya yang mengeluarkan darah.
"YA!LAIN KALI HATI HATI!!"teriak pengendara motor itu.
"Mianhae ahjusi hiks..."
Kendaraan itupun melaju lagi dengan cepatnya.
"Aku harus cepat mencari hanbi hiks..."jinhwan pun kembali meneruskan langkahnya walau sungguh tubuhnya ini sakit akibat terserempet motor tadi
Langkah kakinya membawanya kesebuah taman dekat rumahnya ia hampir saja putus asa namun ia memicingkan matanya melihat sesorang yang ia kenal disana dengan...
Deg
Deg
Deg
Sesorang yang mengelap wajahnya ....
'"Hanbin...."lirih jinhwan seketika buliran kristal air mata itu kembali berjatuhan ,sampai sampai ia lupa ada luka ditangannya itu.
"hikss..hikss..hiksss appo hanbin-ah appo..hikss hiksss..."jinhwan menangis sejadinya melihat hanbin dengan tatapan yang tidak berpaling dari namja itu,namja yang tidak dikenalnya.
Jinhwan pun berlari kembali kerumah dari sana dengan luka-lukanya
'Kenapa sakit sekali hikss...eomma rasanya ini seperti hatiku ingin terbakar...'
.
.
'Apakah ini rasa kasih sayangku terhadap seorang kakak, tapi rasa ini lebih sakit...hikss hikss
Apa yang terjadi dengan hatiku,kenapa aku seolah tidak bisa membaca isi hatiku sendiri,
Semakin aku memahaminya hatiku semakin sakitt hikss hiksss....'kata kata itu selalu saja berhamburan dipikirannya
"Hanbin ah sekarang hati hyung sakit..pulanglah..hikss"jinhwan masih tetap menangis.
.
.
.
#home
Hanbin pun memasuki rumahnya dengan perasaan yang bercampur aduk setelah bertemun dengan yunhyeong ditaman tadi,ia melihat sekeliling yang masih sepi
Lalu ia melihat rak sepatu disana
'dia dirumah..'
hanbin pun mengambil langkah perlahan sambil menajamkan pendengarannya
"Hikss..hikss.."
Hanbin terkejut sepertinya dia mendengar suara tangisan seseorang,ia pun berjalan kearah sumber suara sampai ia sampai ke sebuah pintu yang bercat putih elegan itu.
"Jinan hyung...apa dia ?" Bisik hanbin,ia pun membuka sedikit kenop pintu yang tidak terkunci itu
Cklekk
Disana ua sedang melihat sook mungil yang disayanginya tengah menangis tersedu.
Deg
Deg
Deg
"Hikss..hanbi-ah ini sangat sakitt..eomma apa yang harus aku lakukan...
Aku menyayanginya ,tapi hikss perasaan ini sungguh hikss membuatku hiks hikss bingung eomma...hikss...maafkan aku yang sudah menangis seperti ini eomma...hikss hikss bantu jinan eomma,aku takut hikss.hikss rasa ini sungguh berbeda dan aku takut ..ini akan membuatku semakin sakit hiksss..." jinhwan menangis dengan pilu hingga tak menyadari keberadaan hanbin dibelakangnya.
"Jinan hyung..."lirih hanbin,ia sungguh tak tega melihat hyungnya seperti itu namun saat ini gengsinya sungguh sangat tinggi hingga ia meninggalkan jinhwan sensiri didalam sana dan memilih untuk kembali kekamarnya.
Ia berjalan menuju kamarnya dan membuka kenop pintunya
Cklek
Ia pun membaringkan dirinya dikasurnya.
tangan hanbin bergerak perlahan menyentuh dadanya
Deg
"Rasa ini...sebenarnya rasa apa?" Lirihnya.
.
.
.
.
"Yak junee apa yang kau perhatikan eoh?!" Bentak donghyuk.
June hanya memandangnya malas."diamlah hyuk."
"Cih! Didepan namja itu kau sangat lemah dan sekarang tanpa dia kau seperti seekor harimau yang bahkan lebih buas dari pada aku june hahahah" donghyuk tertawa dengan wajah yang dibuat seakan akan wajah itu humoris.
Seungyoon dan seunghoon hanya menatap mereka sambil bermain berdua.
"Aku tak memintamu berkomentar hyuk,diamlah."ucap june
"Disini kau harimau disana kau bagai seekor kucing ckck.." seunghoon ikut menyindir june.
BRAKK
June menggebrak mejanya sambil menatap sinis kearah teman temannya itu.
"Aku pergi." Dua kata singkat itu mengiringi kepergiannya itu.
"Sungguh aneh.."decak seungyoon.
"Lupakan saja yoon-ah ,dia sedang jatuh cinta.."ucap seunghoon.
"Jatuh cinta..hahahaa"donghyuk tertawa.
"Seekor harimau jatuh cinta dengan mangsanya sungguh kisah menarik." Ucap donghyuk dengan tataoan yang sulit diartikan.
.
.
.
.
.
Te
.
Be
.
Ce
Thanks udah mau nungguin ff nya aku ya readers...sbagai author aku sangat berterimakasih sama kalian
Maaf disini kurang memuaskan kalian ya readers...ini udh berusaha update loh wkwkw