DRAEAM
Happy reading^^
Sorry for Mr Typo
_________________________________________________________________________
Mark Pov
Dentuman misik , bau alcohol dan orang orang yang menggila , aku tak tau kenapa aku bisa ada di tempat ini . setauku aku tadi memasuki kamar untuk tidur . ah jackson , ya Jackson yang mengajaku ke mari . bukan , ini bukan Club malam atau diskotik atau semacamnya . ini adalah sebuah pesta ulang tahun . ya pesta ulang tahun seseorang. Aku juga tak tau kenapa pesta ulang tahun malah di adakan dengan Alcohol yang menyengat seperti ini.
"Hei , Kenapa kau diam saja ? Ayolah nikmati pestanya ! " Jackson menyikut ku , aku tak sepertinya yang selalu berada di tempat seperti ini , aku lebih menyukai berada di dalam kamar tidur dengan tenang. Aku tak menyukai keramaian
" Aku akan ke toilet dulu" aku melenggang dari Jackson mencari toilet , sebenarnya aku tak ada urusan apa apa untuk ke Toilet , aku hanya tidak betah di tengah tempat ini. Aku sudah berputar putar di tempat ini , namun tak kunjung juga menemukan toilet yang ku cari. Sial
"Kau sepertinya kebingungan?" seseorang menepuk bahuku
"Hu ..uh?"Aku menoleh dengan kaget , bukan kaget karna di tepuk secara tiba tiba , melainkan kaget karna siapa yang menepuku. Aku hanya menatapnya tak percaya
"Hallo ? apa kau masih bersama tubuhmu ?"
Dia melampai lambaikan tanganya di depan wajahku , aku langsung berdehem menhilangkan kegugupanku , sial. kenapa aku harus bertemu denganya disini , jantungku jadi tak dapat terkontrol dengan baik .
"A.. ah , Ya ?"
"Kau spertinya kebungungan ? , Tidak menikmati pestaku ?"
"Ti..Tidak seperti itu , aku hanya .. hanya tidak terbiasa , yah tidak terbiasa "
Dia sedikit terkekeh , sangat manis .
"Baiklah , Selamat menikmati . aku akan menyapa temanku yang lain dulu"
Dia melengang pergi , aku menarik nafas panjang dan membuangnya , mengurangi kegugupanku . sial. kenapa aku segugup itu
" Gugup huh?"
Aku kembali terkaget karna Jackson yang tiba tiba di belakangku, aku hanya menatapnya sekilas dan pergi lagi .
"Yahh , kau mau kemana ?" dia mengejarku . aku hanya diam saja .
"yahh , Mark tunggu aku !!!"
Jam menunjukan pukul sebelas malam , namun pesta yang ku datangi belum juga sepi , masih sangat ramai , tentu saja . yang mengadakan pesta ini bukan orang biasa , dia mahasiswa popular di kampus , jadi wajar saja kan jika banyak yang datang . hampir semua anak di kampus mengenalnya , tidak hanya mengenal , mereka juga menginginkanya . wajahnya yang manis dan imut secara bersamaan membuatnya menjadi incaran , meskipun sifatnya yang acuh tak acuh serta arogan itu tak membuat mereka berhenti memujanya .
Aku meminum minuman yang ada di tanganku , aku tak tau minuman apa , yang ku tau minuman ini memiliki alcohol dengan kadar rendah , jadi aman saja untuk tidak mabuk. Aku mendudukan bokongku di bangku yang berada di taman belakang rumah ini , pestanya memang di adakan di dalam ruangan , namun karna ruangan itu terhubung dengan taman belakang membuatku memutuskan untuk mencari angin segar disini .
"Kau lagi lagi terlihat tidak menikmati pestaku"
Aku menoleh pada asal suara , ah dia lagi, dia duduk di samaping sebelah kanan ku
"Sudah ku bilang tidak seperti itu " aku merasa tidak enak
"yayaya , kau terbiasa menyendiri , mankanya kau memisahkan diri dari yang lain dan berakhir di taman belakang yang bahkan lebih sepi dari kuburan ini ?" dia berkata dengan ekspresi yang di buat buat bosan. Aku hanya terkekeh pelan .
" Mau berdansa denganku ?"
Aku menoleh padanya dengan kaget , benarkah apa yang dia ucapkan ?, jantungku, ah kembalilah normal. Belum sempat aku menjawab , dia sudah menarik tanganku dan membwaku ke tengah tempat tadi , tempat semua orang berkumpul dengan menggoyangkan badan seperti apa yang mereka sebut menari. Padahal gerakan yang mereka lakukan lebih pantas di sebut seperti bercumbu dari pada menari.
.Dia berdiri di depanku dan mulai menggerakan tubuhnya seperti apa yang orang lain lakukan. Gerakan sensual yang menggoda. Mark tenangkan jantungmu. Aku hanya bergerak kaku di depanya , dia mengalungkan tanganya di leherku tiba tiba , membuatku terperanjat, aku bahkan dapat merasakan hembusan nafas hangat yang keluar dari kedua belah bibirnya yang menggoda , aku tak dapat bergerak, badanku kaku seketika .
"Bam..Bam?"
Hanya kata itu yang dapat keluar dari mulut ku , itupun aku keluarkan dengan susah payah dan suara yang terdengar gugup. Bambam mendekatkan bibirnya kearahku, aku memejamkan mataku , menunggu hal selanjutnya yang akan terjadi, namun hal yang selanjutnya terjadi membuatku kembali membuka mataku . Bambam mendekatkan bibirnya kearah telingaku dan berbisik disana , membuat bulu roman ku berdiri dengan tegak karna geli.
"Ingin melakukan seperti apa yang orang lain lakukan ?"
Aku menautkan alisku tak mengerti
"Ayolah , aku tau kau mengerti"
Dia berkata dengan tangan yang berkerja membuka satu kancing paling atas kemeja yang aku kenakan , membuat dadaku sedikit terekspos, setiap jarinya yang bersentuhan dengan kulitku membawa sesuatu yang berbeda. Suatu arus yang menjalar ke wajahku, membuat mukaku memanas sampai telinga . aku yakin sekarang wajahku memerah seperti idiot. Bambam sedikit terkekeh.
"Apa kau mau?"
Kepalaku mengangguk dengan sendirinya tanpa di perintah . membuat Bambam tersenyum puas , dia melepas jacket abu abu yang di kenakanya, meninggalkan kemeja berwarna putih yang sedikit transparan , membuatku dapat melihat baju berwarna hitam yang tak kalah transparan di dalamnya , matanya mentapku mataku dengan serius , membuatku menjadi semakin gugup. Dia membawa kedua tanganku ke pinggangnya , matanya masih menatapku, tanganya sudah bertengger di pundaku, kami bergerak dengan pelan, seperti orang berdansa selayaknya, berbanding terbalik dengan music serta orang yang menggila di sekeliling kami
"Bukankah ini romantic?" tanyanya.
"A.aah? " bodohku terus menatapnya , sehingga aku tak sadar die berbicra padaku
"ahahh , kau lucu sekali , aku tak percaya, ketua tim Basket yang di gilai Para gadis di kampus bahkan sangat kaku berdansa ?" ejeknya.
"Aku hanya tidak terbiasa saja" aku menarik pinggul Bambam agar lebih menempel padaku , dia sedikit terkaget namun kembali biasa dengan cepat .
"ow , apakah itu sebuah peringatan ?"
" Anggap saja" kini aku dapat sedikit relex , entah apa yang mebuat bambam memilih berdansa denganku , setauku yang mengantri untuk berdekatan denganya sangatlah banyak.
"Apa kau memiliki kekasih?"
Aku menggeleng , masih menatap matanya , mata bulat berwarna peach karna soft lens yang dia gunakan , begitu indah mahluk di depanku ini , hidung jambu yang tidak terlalu mancung , tidak seperti hidungku , bibir bentuk strawberry gemul yang penuh dan menggoda, oh shit. Aku bahkan turn on hanya karena menatap wajahnya , aku kembali membawa pinggangnya untuk lebih dekat padaku , dia sedikit terbelalak saat pinggangnya bergesekan dengan sesuatu yang keras 'miliku'. Namun ekspresinya kembali normal dengan cepat . dia menarik sebelah sudut bibirnya, menyeringai.
"Kau Turn On ?" dia menatapku dengan pandangan yang mengejek . aku membuang muka kesamping dengan pipi sedikir merona . tidak menjawabnya .memalukan
" aku tak menyangka kau akan secepat ini bereaksi , bahkana kita belum memulai apapun " dia mengerlingkan matanya nakal padaku . shitt dia benar benar ,menggodaku .
"Mulailah !" kataku . sudah tak tahan
Dia kembali menyeringai nakal , tanganya turun dari leherku , meraba pundak , lengan ku dan Abs ku , hingga 'Shit' tiba tiba dia meremas juniorku dengan sedikit kencang , matanya masih menatapku dengan pandangan nakalnya . aku berguman tak jelas merasakan juniorku semakin menegang karna remasanya .
Bambam membuka kemeja putih yang dia kenakan , meninggalkan kaos berwarna hitam yang terbuat seperti dari jarring atau apalah sehingga sangat transparan , aku bahkan dapet melihat nipel nya yang berwarna pink itu , aku meneguk salivaku dengan sesah payah melihatnya sangat menggoda seperti ini.
Tiba tiba music yang berdentum tak beraturan tadi berubah menjadi sebuah lagu dari Britney spears – I'm a slave for you. Bambam kembali menatapku , seolah aku adalah mangsa yang empuk , dia menjauh dari tubuhku , mundur tigak langkah dengan sensual , matanya tak lepas dari mataku , dia sedikit menjulat bibirnya dengan gerakan yang sensual pula. Bambam menggerakan tubuhnya mengikuti irama dengan sexy , tidak, sangat sexy malah, aku hanya bisa menatapnya lapar (tidak dalam arti sesungguhnya). Dia mendekat kearahku, mendorongku sehingga aku terduduk di kursi yang tiba tiba ada di belakangku. Anehnya semua orang hanya sibuk padaa diri mereka sendiri, tidak ada yang menatap atau memperhatikan kami.
Bambam duduk di atas pahaku, tanganya membawa tanganku untuk bertengger di pinggulnya, Apakah dia akan memberiku Lap Dance ?. ohh shit , tanganya mengerayangi perut six pack ku, naik kedada dan berakhir di belakang kepalaku , tanganya menjambak tambutku dengan pelan, membuatku sedikit mendongak karnanya, dia menggerakan pinggulnya menggoda juniorku, menggerakan dengan sensual dan pelan, membuatku memekik karna juniorku semakin menegang dan butuh pelepasan.
Dia mencumbu leherku yang terekspos karna dia masih menjambaku, memberikan rasa geli tapi nikmat yang menagih, dengan pinggulnya yang masih bergerak pelan dan cium yang semakin dalam membuatku tak kuasa untuk tak mendesah.
"ahh,, Bambam"
Bibirnya naik dan mencium bibirku , aku membalasnya antusias, kenapa dia seperti ini, di kampus bahkan kita tak bertegur sapa, aku memang menyukainya namun aku belum mengungkapkanya , kami masih seperti orang asing sebenarnya, tapi saat ini siapa yang perduli? Aku menikmatinya,
"ahh..Bam"
Aku kembali mendesah dan memejamkan mataku saat dia menekan pinggulnya tepat di area juniorku , membuatku merasakan sentakan listrik yang membuat adrenalinku bekerja, aku meremas pantatnya gemas, dua melengguh dan memanggil namaku .
"Mark Mark"
Dia masih mencumbuku dengan dia yang duduk di atas pahaku , aku memasukan tanganku ke dalam bajunya , menyentuh seluruh kulitnya dan merasakan betapa lembutnya kulit Bambam. Aku masih memejamkan mataku manikmati cumbuanya.
"Mark Mark"
Musik yang tadi menyala berhenti, aku merasakan cumbuan bambam memelan, tanganku tak lagi merasakan kulit halusnya namun udara kosong, dan cumbuanya semakin tidak terasa .
"Bambam"
Aku memanggilnya .
"Markhh Mark"
Terdengar tidak seperti suara Bambam.
"Mark!! Mark"
"Mark!! Mark"
Aku membuka mataku karna panggilan yang semakin memelan dan berganti dengan panggilan Jackson yang sudah di depan mataku .
"Mark!! Mark"
"Mark!! Mark"
Wajah Jackson yang kesal di depanku.
"yah ! apa yang kau lakukan disini ?" sugutku.
"Sudah sadar eoh ? sudah puas bercinta dengan Bambam?" dia mencibir.
Aku hanya mengedarkan pandanganku , aku berada di kamarku ? di kasurku?.
'A-aku hanya mimpi' shit , memalukan .
" Cepat bangun dan urus urusan mu itu !" dia menunjuk selanhkanganku , bisa kulihat sesuatu yang mengembung dan sedikit basah.
" Kita bahkan belum datang ke pestanya dan kau sudah bermimpi bercinta dengan nya ? yang benar saja " Jackson menatapku seolah jijik.
" Cepat bersiaplah , kita akan terlambat ke pesta ulang tahun Bambam jika kau terlalu lama mengurus nya !!" Jackson keluar dari kamarku dan menutup pintu dengan kencang .
Aku masih tak percaya jika tadi itu mimpi , menyebalkan sekali .
Aishh, seharusnya Jackson biarkan aku orgasme dan bercinta dulu dengan Bambam , jadi aku tak usah mengurus ini . walaupun di dalam mimpi tapikan tetap saja .
Baiklah Bambam , tunggu aku malam ini, aku akan benar benar mewujudkan mimpiku. *plllllllak
wW