Aliandra | END

By Shineeminka

13.7M 466K 21.3K

Sudah tersedia dalam versi book & ebook | Ia telah berlari jauh selama dua puluh tahun, meninggalkan segala k... More

Prolog
Satu : Roda Kehidupan
Dua : Gadis Penghafal Quran
Empat : Melabuhkan Hati
Lima : Melarikan Diri
Enam : Masjid Beribu Kenangan
Tujuh : Perhatian Tersirat
Delapan : Jangan Merangkai Kebohongan
Sembilan : Aku Ingin Pulang
Sepuluh : Harapan Yang Semu
Sebelas : Wasiat Ayah
Dua Belas : Cinta Seorang Ayah
Tiga Belas : Merengkuh Masa Lalu
Empat Belas : Merangkai Ayat Demi Ayat
Lima Belas : Lamaran Kedua
Enam Belas : Pernikahan
Delapan Belas : Cinta di Sepertiga Malam
Sembilan Belas : Memutus Rangkaian Dosa
Dua Puluh : Cinta Lama Yang Kembali
Dua Puluh Satu : Masihkah Kau Mencintainya?
Dua Puluh Dua : Maafkan Aku
Dua Puluh Tiga : Kehilangan Yang Menyakitkan
Dua Puluh Empat : Semuanya Berakhir
Vote Cover | Mohon Bantu Pilih
Open PO 🕊 Aliandra 🕊
PO Aliandra Diskon 40 %

Tiga : Gadis Pilihan

426K 21K 818
By Shineeminka

"Sesungguhnya dunia telah pergi berlalu dan akhirat akan datang menyongsong. Masing-masing memiliki anak. Jadilah kamu anak akhirat dan janganlah menjadi anak dunia.
Ketahuilah, sesungguhnya orang zuhud di dunia adalah yang menjadikan bumi sebagai tikarnya, tanah sebagai pembaringannya, air sebagai wewangiannya.
Ketahuilah, barangsiapa rindu kepada akhirat maka ia akan menahan diri dari syahwat. Barangsiapa takut kepada api neraka maka ia akan meninggalkan perkara haram. Barangsiapa mengejar surga maka ia akan segera berbuat taat. Barangsiapa zuhud di dunia maka akan terasa ringan musibah baginya.
Ketahuilah, sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang seakan-akan mereka melihat penduduk surga kekal di dalam surga dan melihat penduduk neraka di azab di dalamnya. Keburukan mereka dapat diamankan, hati mereka senantiasa bersedih, diri mereka selalu terpelihara kesuciannya, kebutuhan mereka sedikit, mereka sabar melalui hari-hari yang tinggal sedikit dan pergi untuk memperoleh ketenangan abadi di akhirat.
Pada malam hari mereka merapatkan kaki-kaki mereka dalam barisan shalat, air mata mereka mengalir di pipi mereka, mereka merintih memohon kepada Rabb mereka seraya berkata, 'Ya Rabbi, ya Rabbi!"
(Alī bin Abī Thālib)

※※※

Jadilah anak akhirat yang senantiasa merindukan akhirat.

Jangan takut pada apapun kecuali takutlah kamu pada Allah.

Jangan pernah kamu menggantungkan harapanmu pada manusia, namun gantungkanlah harapanmu hanya kepada Allah.

Kata-kata itulah yang selalu ayahnya katakan kepadanya. Barisan kalimat yang selalu akan ia ingat. Dan kini barisan kalimat itu membuat ia mengurungkan niatnya untuk menggunakan gaun yang Sandara berikan kepadanya. Ia tidak akan datang ke tempat dimana transaksi jual beli manusia berlangsung. Ia yakin Allah pasti akan memberi jalan keluar yang lebih baik di bandingkan jalan menjual diri. Sungguh ia tidak mau menjual dirinya.

Aliandra kembali duduk di atas sajadah yang masih terbentang di atas lantai. Dengan suara yang lirih Aliandra membaca surah Ta Ha, sebuah surah yang selalu membuatnya menangis dan tersenyum. Sebuah surah yang menerangkan bahwa Al Quran Allah turunkan sebagai peringatan yang nyata, bagaimana Allah memberikan mukjizat kepada nabi Musa as, hingga beliau dapat membelah lautan terbebas dari kejaran Fir'aun dan surah ini pula yang membuat seorang Sayidinah Umar tersentuh hatinya, hingga akhirnya beliau mengucapkan dua kalimat syahadat di hadapan nabi Muhammad ﷺ.

Allah SWT berfirman:

طٰهٰ
"Thaha."

مَاۤ اَنْزَلْـنَا عَلَيْكَ الْـقُرْاٰنَ لِتَشْقٰٓى
"Kami tidak menurunkan Al-Qur'an ini kepadamu (Muhammad) agar engkau menjadi susah;"
(QS. Ta Ha 20: Ayat 2)

اِلَّا تَذْكِرَةً لِّمَنْ يَّخْشٰى
"melainkan sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah),"
(QS.Ta Ha 20: Ayat 3)

تَنْزِيْلًا مِّمَّنْ خَلَقَ الْاَرْضَ وَالسَّمٰوٰتِ الْعُلَى
"diturunkan dari (Allah) yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi,"
(QS. Ta Ha 20: Ayat 4)

اَلرَّحْمٰنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوٰى
"(yaitu) Yang Maha Pengasih, yang bersemayam di atas 'Arsy."
(QS. Ta Ha 20: Ayat 5)

لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَمَا تَحْتَ الثَّرٰى
"Milik-Nyalah apa yang ada di langit, apa yang ada di Bumi, apa yang ada di antara keduanya, dan apa yang ada di bawah tanah."
(QS. Ta Ha 20: Ayat 6)

وَاِنْ تَجْهَرْ بِالْقَوْلِ فَاِنَّهٗ يَعْلَمُ السِّرَّ وَاَخْفٰى
"Dan jika engkau mengeraskan ucapanmu, sungguh, Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi."
(QS. Ta Ha 20: Ayat 7)

اَللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۗ لَـهُ الْاَسْمَآءُ الْحُسْنٰى
"(Dialah) Allah, tidak ada tuhan selain Dia, yang mempunyai nama-nama yang terbaik."
(QS. Ta Ha 20: Ayat 8)

Saat Aliandra masih berumur sepuluh tahun dan Aluna berumur tujuh tahun, ayah mereka senantiasa menceritakan serial para Nabi kepada keduannya.

"Idolakan mereka, jangan kalian mengidolakan seseorang yang jauh dari Allah," kata-kata itu ayahnya ucapkan saat Aliandra berkata padanya kalau ia mengidolakan salah satu bintang sinetron yang selalu menghiasi layar kaca setiap sore dan dengan semangatnya Aliandra berkata kalau nanti sudah besar ia ingin seperti dia.

"Tapi ayah dia rajin shalat, dia juga selalu mengaji dan baik pada ibu dan ayahnya," ucap Aliandra membela idolanya.

Ayahnya hanya tersenyum, tidak mengucapkan apa-apa. Hingga beberapa bulan kemudian secara tidak sengaja saat ia kerja kelompok di rumah temannya, dari televisi milik temannya ia melihat kalau idolanya terlibat kasus asusila.

Dari kejadian itu Aliandra tak pernah lagi mengidolakan bintang sinetron. Saat berkumpul dengan temannya dan membicarakan tentang idola yang paling mereka sukai dan cintai, dengan lantang ia akan menyebutkan nama para nabi dan para sahabat nabi, Yang paling sering Aliandra sebut adalah, "Idolaku Nabi Muhammad ﷺ. Idolaku Sayidinah Ali ra... Idolaku Sayidinah Fatimah Az-Zahra ra."

Temannya akan berkata, "Sok alim banget sih Lin, ngapain idolain mereka. Mending idolain artis korea yang cantik ganteng, suaranya bagus, jago nari pokoknya TOP deh."

"Idolaku tak kalah TOP, malah kata TOP tidak cukup untuk menggambarkan kelebihan yang mereka miliki. Kau tahu Nabi Muhammad adalah nabi terbaik yang Allah utus kemuka bumi, di saat ia berjalan tanah enggan mengeraskan pijakkannya, matahari malu menunjukkan cahayanya karena cahaya yang dimilikinya melebihi cahaya yang di miliki matahari-," dengan penuh percaya diri Aliandra akan menceritakkan apa alasannya mengidolakan Nabi Muhammad SAW tak peduli teman-temannya berdecak tak suka.

Ia masih ingat saat ayahnya bercerita tentang kemuliaan yang di miliki oleh Nabi Muhammad s.a.w, "Kelak saat proses penghisaban selesai, amal baik dan buruk kita telah di timbang pintu surga tidak akan terbuka sebelum nabi Muhammad mengetuk pintu itu."

"Kenapa bisa? Kenapa menunggu di ketuk dulu sama nabi Muhammad ayah?"

"Imam Ahmad meriwayatkan sebuah hadits dari Sulaiman bin Mughirah, dari Tsabit, dari Anas bin Malik, yang ia terima langsung dari Rasulullah saw. beliau bersabda: "Setelah aku tiba di pintu surga pada hari kiamat, aku meminta agar pintu surga dibuka. Penjaga pintu surga bertanya: "Anda siapa?" Akupun menjawab: "Aku Muhammad," Ia berkata: "Untukmu aku diperintahkan agar tidak membukakan pintu untuk siapapun sebelum engkau memasukinya." (HR Muslim dan Ahmad)

Lihatlah betapa beruntungnya kita sebagai umat nabi Muhammad ﷺ dan berbahagialah bagi kalian yang mencintai Rasulullah dengan tulus.

※※※

Tepat pukul sebelas malam Alka sampai di Maisa Nirmala Hotel, ia disambut langsung oleh manager hotel, di lobi hotel ia bertemu dengan artis papan atas yang sinetronnya sedang tayang di stasiun televisi milik Alka, ia menyapa Alka dengan penuh tatakrama.

"Senang bisa bertemu dengan anda secara langsung, Pak Alka."

Alka tersenyum pada artis tersebut dan membalas perkataan artis tersebut secukupnya setelahnya ia kembali melanjutkan langkahnya menuju kamar di mana ia bisa memilih wanita yang hendak ia beli.

"Beruntung sekali aku bisa bertemu dengannya, ternyata ia sangat tampan pantas saja banyak wanita yang jatuh hati padanya," ucap Artis tersebut kepada sahabatnya yang berdiri di sampingnya.

Perkataan artis tersebut masih dapat di dengar oleh Alka dan Radit.

"Lihat artis papan atas saja tertarik padamu! Kenapa kau malah mencari seorang pelacur untuk kau jadikkan istri," ucap Radit berbisik di telinga Alka.

Alka sama sekali tidak menanggapi ucapan Radit.

"Kau benar-benar keras kepala Al, sebelum semuanya terlambat ayo batalkan saja keputusanmu, kau hanya akan mendapatkan wanita murahan yang akan merusak repotasimu saja," kini Radit mengucapkan perkataannya dengan suara jelas hingga menager yang berdiri di samping Alka mendengar ucapannya.

"Tenang saja Pak Radit, pihak Maisa Nirmala Hotel telah menyiapkan wanita terbaik untuk Pak Alka, lima dari wanita yang akan kami tawarkan kepada Pak Alka memiliki riwayat pendidikkan di atas rata-rata bahkan salah satu dari kelimanya tercatat sebagai lulusan luar negeri, dua diantaranya masih perawan dan baru bergabung dengan Maisa Nirmala Hotel beberapa bulan yang lalu, merekapun mampu berbahasa Inggris," terang manager Maisa Nirmala Hotel.

Penjelasan yang diberikan oleh sang manager membuat Radit membulatkan matanya. Ia tidak menyangka kalau ternyata para pelacurpun memiliki pendidikkan yang tinggi dan berotak cerdas. Tapi yang menjadi pertanyaan yang memenuhi kepalanya adalah kenapa dengan kemampuan yang mereka miliki dan dengan riwayat pendidikkan yang mumpuni mereka malah memilih untuk menjadi seorang pelacur bahkan rela untuk di jual? Mungkin saat bertemu dengan mereka Radit akan menanyakan hal itu kepada salah satu diantara mereka.

Sang manager menghentikan langkahnya tepat di depan sebuah kamar, "Kelima wanita yang sudah kami persiapkan untuk anda pilih telah menunggu di dalam, silahkan masuk."

Alka dan Radit memasuki kamar tersebut, sebuah kamar yang sangat mewah. Di dalam kamar tersebut hanya terdapat empat wanita andai saja Alka dan Radit tidak mengetahui mereka pelacur, mereka pasti akan mengira kalau kini yang berdiri di hadapan mereka adalah wanita-wanita kelas atas, mereka cantik, anggun dan terlihat cerdas itu dapat terlihat dari pancaran mata mereka.

"Maaf Pak Alka ada satu diantara mereka yang tidak datang," jelas manager hotel.

"Tidak apa-apa," jawab Alka.

Setelahnya Alka langsung mengajukan tiga pertanyaan kepada keempat wanita yang kini duduk tepat di hadapannya.

Mereka dapat menjawab dua dari pertanyaan Alka dengan jawaban yang memuaskan namun untuk jawaban yang terakhir mereka tidak dapat memberikan jawaban yang Alka harapkan.

Sebuah pertanyaan sederhana namun keempatnya tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan jawaban yang pasti, keempatnya terdengar ragu saat memberikan jawaban untuk pertanyaan, "Dapatkah kalian berperan layaknya sebagai seorang istri untukku, menuruti setiap perkataanku tanpa ada bantahan sedikitpun?" mereka menjawab iya namun suara yang mereka keluarkan terdengar ragu di telinga Alka.

Lihatlah! Meskipun mereka pelacur namun karena pendidikkan mereka tinggi, Ego masih mendominasi di diri mereka. Alka akan mencari wanita yang akan tunduk sepenuhnya padanya. Menuruti semua perkataannya tanpa ada bantahan sedikitpun.

"Kenapa kalian menjadi pelacur? Padahal gelar yang melekat di belakang nama kalian dapat kalian gunakan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih layak?" pertanyaan yang di ajukan Radit membuat Alka yang hendak membisikkan kepada manager Maisa Nirmala Hotel kalau ia tidak tertarik dengan keempat wanita yang ada di hadapannya mengurungkan niatnya.

"Kalau kami hanya mengandalkan gelar sarjana yang melekat di belakang nama kami itu tidak akan dapat mencukupi segala kebutuhan kami," jawaban itu terucap dari wanita bergaun hitam, wanita yang terlihat paling cantik.

"Kalau kalian bekerja keras dan mengatur pengeluaran kalian tentu akan cukup," timpal Radit.

"Apa anda kira kebutuhan kami hanyalah sedikit?"

Alka membiarkan Radit berdebat dengan wanita tersebut, wanita yang seingat Alka adalah wanita yang memiliki gelar sarjana dari Universitas ternama di Singapura, baru bergabung di Maisa Nirmala Hotel dua bulan yang lalu dan masih perawan.

"Diantara mereka tidak ada yang ingin aku beli, aku ingin wanita yang pendidikkannya paling rendah," ucap Alka pada manager.

Hal itu membuat sang manager mengerutkan keningnya. Namun dengan cekatan ia langsung berkutat dengan ponselnya mencari data pelacur yang berpendidikkan paling rendah.

"Kami hanya memiliki tiga pelacur dengan berpendidikkan rendah. Mereka hanya lulusan SMA, umur mereka di bawah dua puluh tahun dan ketiganya sudah tidak perawan," jelas manager tersebut.

"Bawa ketiganya ke hadapanku, namun jangan di ruangan ini sepertinya sahabatku masih membutuhkan ruangan ini untuk beradu mulut dengan wanita itu. Aku ingin membeli wanita itu, namun aku akan membelinya atas nama sahabatku itu. Raditya Anggara Saputra," ucap Alka.

"Baiklah, Lili Riana akan kami jual dengan harga 2,3 Miliar," ucap manager tersebut menyebutkan harga yang harus Alka bayar untuk membeli wanita itu untuk Radit. Tidak tahu kenapa Alka merasa kalau Radit dan Lili terlihat cocok. Dan ia ingin Radit memiliki wanita itu.

Alka dibawa oleh manager hotel ke kamar yang letaknya bersebelahan dengan kamar pertama.

"Silahkan menunggu, saya usahakan setengah jam dari sekarang saya akan membawa mereka kepada anda," ucap manager tersebut.

Alka menganggukkan kepalanya. Tak lama setelah kepergian manager hotel Alka beranjak dari duduknya. Ia berdiri di balkon kamar hotel, matanya menatap ke langit yang di penuhi bintang. Ia memejamkan matanya menikmati angin yang berhembus menyapu wajahnya.

Samar-samar Alka mendengar suara seorang wanita yang tengah membaca Al Quran.

"Tidak mungkin ada yang membaca Al Quran di tempat seperti ini," gumam Alka meyakini dirinya kalau ia salah mendengar. Ia memejamkan matanya dan suara itu kembali tertangkap oleh telinganya, dan sekarang suara itu terdengar semakin jelas di telinganya seakan-akan sang pembaca tengah membacakan Al Quran itu untuknya.

Allah SWT berfirman:

فَاصْبِرْ عَلٰى مَا يَقُوْلُوْنَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوْبِهَا ۚ وَمِنْ اٰنَآىٴِ الَّيْلِ فَسَبِّحْ وَاَطْرَافَ النَّهَارِ لَعَلَّكَ تَرْضٰى
"Maka sabarlah engkau (Muhammad) atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum matahari terbit, dan sebelum terbenam; dan bertasbihlah (pula) pada waktu tengah malam dan di ujung siang hari, agar engkau merasa tenang."
(QS. Ta Ha 20: Ayat 130)

Penasaran, itulah yang Alka rasakan sekarang. Darimanakah sumber suara itu? Alka keluar dari kamar hotel, namun saat ia berdiri di luar kamar ia sama sekali tak mendengar suara apapun. Namun tidak tahu kenapa kakinya melangkah menuju sayap kiri hotel.

"Maaf tuan anda hendak kemana? Ruangan ini hanya di peruntukkan untuk staf hotel Maisa Nirmala hotel," ucap salah satu security yang berdiri di depan pintu yang menyekat sayap kiri hotel dengan kamar-kamar mewah yang berjejer rapi di lantai paling atas gedung hotel.

"Ijinkan dia masuk, Beni," ucap seorang wanita cantik bergaun merah.

"Tapi nyonya... tidak boleh ada yang masuk kedalam ruangan ini karena ruangan ini hanya di peruntukkan untuk para staf dan para wanita milik Maisa Nirmala Hotel."

"Aku yang bertanggung jawab, ijinkan dia masuk! Masuklah Alka," ucap wanita itu seraya menepuk bahu Alka.

"Terimakasih Nirmala," ucap Alka kepada wanita yang berdiri di hadapannya, Nirmala adalah sahabat Alka saat mengenyam pendidikkan di luar negeri dan Nirmala juga adalah istri dari pemilik resmi Maisa Nirmala Hotel.

"Sama-sama, kebetulan sekali kita bisa bertemu disini. Kau pasti hendak mencari wanita penghibur, Maisa Nirmala Hotel memiliki wanita-wanita penghibur terbaik. Aku jamin mereka pasti akan membuatmu lupa dengan cinta pertamamu," ucap Nirmala sebelum pergi melenggang meninggalkan Alka yang berdiri kaku mendengar perkataan yang Nirmala katakan. Nirmala mengetahui semua rahasianya.

Dengan langkah tenang Alka memasuki ruangan tersebut, kamar-kamar kecil berjejer rapi. Sunyi senyap tak ada satupun suara yang dapat ia dengar.

Baru saja Alka hendak keluar dari tempat itu tiba-tiba telinganya kembali menangkap suara wanita yang membaca Al Quran. Dan suara itu berasal dari kamar yang ada di hadapannya.

"Pak Alka, ketiga wanita yang anda inginkan sudah menunggu anda," ucap manager hotel saat Alka baru saja hendak memutar kenop pintu yang ada di hadapannya, "mari pak Alka!"

"Aku ingin membeli wanita yang ada di dalam ruangan ini," ucap Alka tegas.

Mendengar ucapan Alka sang manager yang tadinya tenang berwibawa seketika gelagapan.

"Maaf tuan Alka pihak kami tidak menjual wanita yang ada di dalam ruangan ini."

"Kenapa?"

"Dia tidak cocok untuk anda."

"Tapi aku menginginkannya. Aku akan membayar berapapun untuk wanita yang berada dalam ruangan ini."

"Maaf Pak Alka kami benar-benar tidak bisa menjualnya," ucap manager tersebut menyesal. Kalau sampai ia menjual wanita yang ada di dalam ruangan ini kepada Alka bisa-bisa Maisa Nirmala Hotel akan bangkrut, sudah dua kali ia hendak menjual wanita tersebut namun bukannya untung yang Maisa Nirmala Hotel dapatkan malah sebaliknya karena tingkah laku wanita itu yang beringas Maisa Nirmala Hotel harus mengeluarkan uang sejumlah lima ratus juta untuk biaya ganti rugi kepada calon pembeli yang ia lukai. Pihak Maisa Nirmala Hotel tidak ingin mengambil resiko lagi, jadi rencanannya wanita tersebut akan mereka jual kesalah satu rumah bordil yang berada di daerah Singkawang.

"Beri alasan yang jelas kepadaku. Kenapa aku tidak boleh membelinya?"

"Di..dia berpenyakit," ucap manager itu.

Alka sangat tahu kalau apa yang manager hotel katakan padanya adalah dusta,"Dia berpenyakit? Bukannya kau bilang wanita-wanita yang ada disini semuanya bebas dari penyakit, kalau memang dia berpenyakit aku batalkan pembelianku. Kalau dia berpenyakit tidak menutup kemungkinan kalau wanita yang bernama Lili pun berpenyakit. Aku tidak mungkin membeli wanita berpenyakit untuk sahabatku."

Sang manager langsung kalang kabut, hingga akhirnya ia meralat perkataanya dan mengijinkan Alka untuk membeli wanita yang berada dalam ruang tersebut.

Saat pintu ruangan itu terbuka mata Alka langsung di persembahkan dengan pemandangan seorang wanita cantik berwajah putih bersih menggunakan mukena, dia duduk diatas sajadah berwarna biru yang terbentang di atas lantai.

Alka berlutut tepat di depan wanita tersebut, "Apa kau bidadari?" tanya Alka reflek saat melihat wajah wanita itu terlihat bercahaya di matanya.

Sungguh sulit untuk di percaya, dia menemukan bidadari di tempat para pelacur berada.

Bogor, 24 Sha'ban 1438H
Ika Fitriani,

Continue Reading

You'll Also Like

3M 189K 53
Pernikahan terpaksa itu terjadi bukan karena perjodohan. Bukan juga karena cinta. Semua itu karena ada rahasia. "Gue gak pernah anggap pernikahan in...
2.9M 244K 58
[ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴜʟᴜ sᴇʙᴇʟᴜᴍ ʙᴀᴄᴀ!] ʀᴏᴍᴀɴᴄᴇ - sᴘɪʀɪᴛᴜᴀʟ "Pak Haidar?" panggil salah satu siswi. Tanpa menoleh Haidar menjawab, "Kenapa?" "Saya pernah menden...
1.8M 385K 144
Takdir tuh nggak kayak bisnis yang perencanaannya selalu lurus dan runut. Akan ada hambatan-hambatan, masalah, atau bahkan kegagalan. Oleh sebab itu...
3.9K 64 13
Cinta Monyetku adalah Cinta pertama dan Cinta terakhirku. - KASIH ANANDITA PUTRI Sejauh apapun jarak antara kita, Walaupun terpisahkan oleh lautan...