Apalah arti aku menunggu
Bila kamu.. Tak cinta lagii..
.
.
.
"Siapa sih (nam..)?" tanya salsha
"Jangan bilang pacar lo itu gue ? Kita belom jadian!" ucap iqbaal
"Dih PD gile" ucap (namakamu) dengan tatapan jijik.
"Terus siapa ?" tanya iqbaal
"Siapa aja boleh" ucap (namakamu)
'Bukan gue ? Lah tapi iya sih kapan gua jadian sama dia. Tapi siapa ? Gua ga akan tinggal diam!' batin iqbaal.
"Btw kerumah gua yuk" ucap salsha mengganti tipok.. Eh topik maksudnya.
"Ngapain ? Palingan juga kaga ada apa apa males ah" ucap iqbaal
"Tau nanti kaya waktu itu..." (namakamu) mengingat kejadian waktu ke rumah salsha
Flashback on
"Eh keruma gua yuk.. Gua punya dvd baru beuhh seru ada makanan juga lo mau apa ? Spagetty ? Pizza ? Chiken ? Ada semua ayok kerumah gua" ucap salsha pada cjr+(namakamu)
"Serius ???? Wah mantep dong yuk" ujar iqbaal dan bang kiki
"Ayok ayok"
Sesampainya dirumah salsha.
"Guysss makanannya cuma ada ini" salsha menaruh nampan yang berisi (wafer tango+air putih dingin)
Cjr+(namakamu) cengo
"Woy jangan bengong aja dimakan.. Btw ini film nya" menunjukkan dvd perahu kertas-___-
Flashback off
"Hehhee" kekeh salsha "eh tapi serius ini film baru kok" lanjutnya
"Ada cemilan ga kali ini ?" tanya iqbaal
"Ada kok baru tadi gua suruh bibi belanja cemilan." ujar salsha
"Ada sirup ga nih ?" tanya teh ody
"Ada kok tenang aja.. Ya ? Kerumah gue yaaa ???" ucap salsha
"Karna gue lagi kangen sama kucing-kucing lo jadi gue mau" ucap (namakamu)
"Okeeee" ucap salsha "yang lain mau kan ? Teh ? Baal?" lanjutnya..
"Cocok., hahaha" ucap teh ody
"Baal ?"
"Hmmm"
"Yuhuuuuuuu" teriak salsha
"Are you oke sal ?" tanya (namakamu)
"Deuhh so inggris lu (nam..) biasa ngomong sunda juga!" celetuk salsha
"Ah lu mah suka buka kartu sal-,-" keluh (namakamu)
"Hahahaha bodo yang penting happy" ucap salsha
"Dih amit ga waras lu" ucap iqbaal.
"Haha aduhh seru ya kalo punya temen begini" kekeh teh ody
"Merasa muda ya teh?" ucap (namakamu)
"Hmm tau aja haha"
Mobil terasa penuh canda dan tawa ingin sekali rasanya aku terus menerus merasakan ini.
Ingin sekali aku tetap disini bersama kalian. Melewati semuanya bersama sama seperti biasa.
Maaf jika aku mengecewakan kalian. Aku tidak pernah mau seperti ini namun takdir yang selalu mendorongku untuk semua ini. - (namakamu)
*****
"Hmm kak" ari memecah keheningan. Yap semenjak semua pulang keheningan melanda ari dan aldi mereka..emm lebih tepatnya aldi sibuk dengan dunianya sendiri (read : hp)
"Ya ?" ujar aldi yang lalu mengunci iphonenya dan menyimpannya di atas meja.
"Hmm garing ye kak ?" ucap ari
"Iya" ucap aldi "ehh iya garing banget dari tadi gue sibuk sama hp ya ? Duh sorry ya gue ga bermaksud kok hehe" lanjut aldi
Ari memutar bola matanya lalu terkekeh. Lebih tepatnya tertawa hambar sih
"Emm kita mau ngobrol apa nih ?" tanya aldi
"Ngobrolin pernikahan bopak sama ariana grande" ucap ari santai
"Ah bisa aja lo ri suka lucu dah" kekek aldi seraya mendorong-dorong tubuh ari pelan.
"Ya abisnya pake nanya.. Ngobrol masa depan kita kek" celetuk ari tanpa sadar.
"Ha ? Apaan ri ? Masa depan siapa ? Haha" ucap aldi
"Ha ? Kaga.. Itu masa depan gue sama kang kredit panci" ucap ari.
"Hahaha kredit panci.. Panci aja lu cicil apalagi perasaan yak" ucap aldi.
Kata katanya formal ya bagi kita tapi si ari malah baper. Aneh kan ? Emang-,-
"Duh gua kok baper ya ? Wkwk" ucap ari
"Makan mangkanya" ucap aldi
"Itu LAPER alvaro maldini yang di friendzone nin sama (nam---"
"Mau ngomong apa lu ha ?? Lu ngomong gua tembak nih wkwkkw" ucap aldi
"Lu sekali lagi bikin gua baper.. Gia terima lu hahahhaha" ujar ari
Ari dan aldi tertawa dengan lepasnya tak sadarkah mereka bahwa banyak pasang mata yang memperhatikan tingkah konyol mereka ??.
"Eh udah ih malu tuhh" aldi menoyor ari
"Yahh selaw dong bang gausah noyor pala gua juga kali" ucap ari kesal
"Abisnya pala lu kaya bola basket enak buat di toyor haha" ucap aldi
*****
"AAAAA ANJIRR ITU SETAN EH SALSHA BEGO ITU SETAN!!!" teriak
iqbaal
"Haha berisik lu!" omel salsha
"Tau nih lebay kamu le haha" ucap teh ody.
Tes!
Bukan! Bukan hujan kan didalem rumah masa netes-,-
Bukan! Bukan nangis yakali nangis liat film horor tapi kalo yang nangis iqbaal bisa jadi *ehhhh
Darah! Ya itu darah
Hujan darah ? Bukan!
"Guys gue ke kamar mandi dulu yaa" ucap (namakamu) yang langsung berlari agar tidak ada yang menyadari bahwa dia.
MIMISAN
(Naamakamu) terus saja melihat dirinya yang sedang mimisan di depan kaca. Betapa menderita dirinya.
Dia masih saja dengan tatapan iba pada bayangan dirinya yang dipantulkan cermin. Tanpa membersihkan darah di hidungnya yang masih terus keluar.
Dia membuka tas kecil yang sengaja dia bawa ke kamar mandi. Membuka kantung kecil didalam tas tersebut dan mengambil kotak kecil yang berisi sesuatu.
'Masih utuh'
'Sudah berapa lama aku tidak meminumnya ?'
'Sepertinya baru 2 hari aku tidak meminumnya tapi kenapa sekarang kondisi ku semakin lemah ?'
'Tuhan.. Apakah ini tanda bahwa alu akan kembali secepatnya ?'
'Apa aku sanggup ? Tidak bukan karna aku ga siap dan takut mati tapi aku takut mereka tidak merelakanku.'
(Namakamu) terus menangis dalam diamnya. Darah dihidungnya mulai berhenti dan beberapa tetesn darah yang ada di dagunya sudah mengering.
(Namakamu) langsung membersihkan semuanya.setelah bersih ia kembali menangis
'Ya aku lemah! Aku wanita lemah jangan pernah bilang aku wanita tangguh itu bullshit!'
'Tuhan bagaimana jika nanti aku benar-benar pergi ? Aku belum sanggup.'
Tiba tiba
Drrttt.. Drttt
Abang's calling
Ya itulah yang tertera di layar handphone (namakamu)
Dia ingin mengangkatnya tapi sepertinya tidak mungkin.
Tidak mungkin dia mengangkatnya dan berbicara pada abang. Karna apa ? Karna abang akan tau jika (namakamu) sedang menangis hanya dengan mendengar suaranya yang parau saja. Kalian juga bisa kan membedakannya bukan ? Aku yakin kalian bisa.
Dia terlalu bingung.. Apakah dia harus menjawab panggilan tersebut atau tidak.
'Tuhan bantu aku.. Aku tak ingin membuatnya khawatir'
'Aku harus menjawabnya tapi..'
Hal yang sepele memang tapi ini membuat dilema.
Jika ia tak menjawabnya abang akan khawatir tapi jika dia menjawabnya abang akan lebih khawatir jika mendengar suara paraunya saat ini.
Sudah 4 kali abang menelpon tapi aku tak menjawabnya. Aku terlalu takut.
Tok tok tok..
"(Nam..)!!" panggil salsha dari luar
'Terima kasih tuhan'
"Ya sal ? Masuk" ucap (namakamu)
Clekk
Salsha membuka pintu dan menutupnya kembali.
"(Nam..) lo nangis ?" salsh terkejut melihat mata bengkak (namakamu).
"Hmm"
Salsha melihat (namakamu) dari atas hingga... Tunggu matanya terpaku pada satu hal yang mengganjal yaitu..
"Bercak darah ?" ya bercak darah di baju (namakamu) mungkin menetes saat dibiarkan begitu saja.
"Lo mimisan ?" salsha sekarang benar benar khawatir
Drttt..drttt
Bang kiki terus menerus menelpon (namakamu)
(Namakamu) memberikan handphonenya pada salsha. Namun salsha terlihat kebingungan
"Tolong jangan bilang gue mimisan" pinta (namakamu)
Salsha mengerti apa maksud (namakamu)
Akhirnya salsha pun mengangkat panggilan tersebut.
'Halo de kamu dimana ? Kenapa ga angkat telponnya ? Kamu kenapa ? Kamu sama siap--'
'Halo bang emm ini gue salsha'
'Loh kok lu yang angkat ? (Namakamu) mana ? Dia gapapa kan ?'
'Gapapa kok bang dia lagi tidur dirumah gue gatega gua banguninnya kayaknya capek banget'
'Oh alhamdulillah.. Yaudah gua tutup ya gua mau pulang'
'Iya bang hati hati yaa'
'Oke'
Tuttt tuttt
Salsha memberikan kembali kepada (namakamu)
"Makasih ya" ucap (namakamu) tersenyum senang
"Iya sama-sama" ucap salsha
Salsha hendak mencuci tangannya namun pandangannya kembali teralihkan kepada sebuah kotak kecil di balik tubuh (namakamu)
Apa itu ? Sepertinya itu.. Tunggu jangan-jangan
"(Nam..) lo ga per-"
Bersambung... .
Yasssshh dhea bisa next 2 part wkwkw jangan lupa tinggalkan jejak kalian guys..
Btw line dhea sepi nih ada yang mau join grup ga ? Join grup saik dan grup khusus para readers dan penulis wattpad. Kalo ada yang mau join pc ke line dhea oke ?
Id: dheaaditya31
Lopyou :* :*