Fath.. Why?(ON HOLD)

By fyza_A

891 77 15

Aku tau aku tak sempurna, tapi tolong jangan memberi aku perhatian yang melebihi kata 'sahabat'- Fathiya Azz... More

Prolog
Who?
New School
Sedih atau Senang?
Hari Sial.
Makanan aneh.
Murid Baru
'Aku kamu'
kerja kelompok
Familiar
Ulangan
Sepuluh Besar
Sahabat Gila
PENGUMUMAN

Kok bisa?

59 5 0
By fyza_A

Kring kring

Bel sudah bunyi tapi sih Iqbal tetap saja narik lenganku sampai ketaman belakang. Sampai disana aku langsung duduk dan dia juga sepertiku.

"Lo gila apa? Sekarang ini udah masuk" kataku.

"Sejak kapan lo sekolah sini Za?" katanya yang diabaikan perkataanku.

"Hampir 2 minggu. Kenapa?"tanyaku. "eh, lo anak baru disini ya? Masalahnya gue baru lihat lo" lanjutku.

"Ngga. Gue bukan anak baru, gue sekolah sini sudah 2 tahun, gue ikut bonyok" katanya. Aku hanya ber-oh.

Hening.

"Eh, tapi kok gue baru ketemu lo ya?" tanyaku penasaran.

"Gue kemarin ke Landon, Oma gue kemarin sempet sakit" katanya.

"Tapi gue ada lihat lo dicafe sama sih brengsek itu? Dan sama cewe juga?"

"Brengsek? Kapan?"

"Waktu hari jum'at ngga salah, ya sih brengsek itu"

"Oh itu, ya gue kemarin ada kecafe sama sih Nopal, yang tentang sih cewe itu adiknya Nopal. Emangnya lo kemarin ada ke café?" katanya."Besoknya baru gue pergi ke Landon" lanjutnya.

Tunggu dulu, perasaan Nopal ngga ada adiklah? Coba nanya dulu deh.

"Adik Nopal? Perasaan sih Nopal ngga ada adiklah?" tanyaku penasaran.

"Ada kok, mungkin lo ngga pernah lihat kali. Masalahnya adiknya itu jarang pulang kerumah"

"Kok bisa?"

"Sejak kita masuk SMP sih adik Nopal pindah ke Bali ikut tantenya" jelas Iqbal.

"Kayaknya lo kenal deket deh sama sih brengsek itu?"

"Gue sepupunya kali Za" kata Iqbal sambil mutar bola mata. Sedangkan gue terkejut, mereka waktu SMP dulu kek orang saling ngga kenal masalahnya.

"Hati-hati tu mulut masuk gajah" candanya sambil ketawa.

"Mana mungkin kali masuk gajah" kataku sambil mukul bahunya.

"Iyadeh maaf"katanya."Za lo kesini sama siapa?" tanyanya.

"Tia sama Ulan. Kenapa?"

"Tia masih suka sama gue ngga?" katanya.

"Hah? Eh.. kalau masalah itu gue ngga tau Bal" kataku."Emangnya lo suka sama sih Tia?" tanyaku.

"Em.. sebenarnya, tapi lo ngga usah bilang ke siapa-siapa ya?" katanya. Aku ngangguk.

"Waktu dulu, sejak pertama gue lihat Tia saat kita MOS. Darisitu gue tertarik sama dia, dan bangganya gue bisa sama-sama ikut Volly tapi gue sempet kecewa juga karna ngga bisa sekelas sama dia. Dan kau tau? Betapa bangganya juga kalau Tia itu diam-diam suka sama gue, tapi gue sengajakan pura-pura ngga tau. Gue selalu tertawa sendiri saat lihat status facebooknya sih Tia kalau doi-doinya ngga peka-peka, dan dengan terangnya sih Tia nulis nama gue disitu, tapi gue pura-pura ngga tau" Cerita Iqbal panjang lebar. Sedangkan aku masih tak percaya.

"Serius lo?" kataku masih tak percaya."kenapa ngga lo pacarin aja sih Tia?"

"Waktu dulu, gue niat banget mau nembak sih Tia, tapi saat nyokap gue cerita kalau gue SMA nanti mau pindah kekota ini, gue sempet mentah-mentahan ngga mau"

"Tapi, kenapa lo akhirnya bisa kesini juga?"tanyaku.

"Itu karna gue terpaksa, kalau gue ngga nurut sama nyokap, atm gue diambil,sekolah gue nanggung sendiri, dan betapa teganya bonyok gue, gue harus tinggal di kos pakai uang gue sendiri"

"Tega banget bonyok lo" kataku.

"Tau tu, ehh tapi kok gue ngga ada lihat sih Tia dan Ulan ya?" katanya."Lo ada lihat Nopal ngga?"

"Tadi sih ketemu juga, ketemunya kek lo saling nabrak" kataku. "Yee dia aja sibuk pacaran dikantin toh" ceplosku.

"Ha? Emangnya Tia udah punya pacar?"tanyanya.

Mati lahh akuu

"Eh,, emm ada" kataku kegelapan.

"Siapa?" katanya pelan.

"Gue minta maaf Bal, sumpah gue keceplos" kataku, kann berasa salah.

"Ngga papa kok, emangnya siapa pacar Tia?" tanyanya dengan muka... cemburu?

"Albi"

"Albi? Anak IPA1 bukan?" Tanyanya. Aku ngangguk.

Hening.

"Eh, kalau sih Ulan siapa pacarnya?" Tanyanya lagi.

"Zikri, sih ketua osis" kataku, dia hanya ngangguk.

"Lo Za?" tanyanya. Lagi.

"Haha.. mana ada kali yang suka sama gue" kataku sambil ketawa sumbang.

"Yaiyalah ngga ada suka sama lo, lo jelek" katanya sambil ketawa. Akupun mukul lengannya cukup keras. Bisa-bisanya dia ngatain aku jelek? Orang udah cantik gini.

"Kualat ya lo sama gue, gue sumpahin nanti lo dapat cewe jelek baru tau rasa lo" ancamku.

"Haha.. canda kali Za, usah baper" katanya disela ketawa.

"Gue ngga baper kali" sungutku.

"Terus kenapa marah?" katanya."Cewe itu dikit-dikit memang baper ya? Pantesan si cowo selalu salah" lanjutnya.

Aku yang sebel lihatnya,akupun berdiri dan nendang tulang keringnya barudeh aku tinggalin dia. Aku sempet denger dia meringis sampe teriak-teriak nama aku.

Haha! Rasain tuh!

*

"Gimana sekolahnya?" kata Opa.

Aku,Tia,Ulan dan Oma sama Opa juga lagi makan malam diluar, mumpung ada waktu katanya. Ck, dasar oma sama opa ini udah tua kok masih sibuk?

"Baik-baik aja kok Pa" kata Ulan. Tia ngangguk.

"Kamu Fathiya?" Tanya Opa.

Baru juga mau jawab, ehh sih Tia udah keburu ngomong.

"Semenjak pindah ke sini, sih Zahra sering ke perpus"

"Beneran?" Ulan dan Tia ngangguk.

"Bagus dong berarti" timpal oma. Aku hanya mutar bola mata.

"Opa, toilet disini mana?" tanyaku. Sebenarnya aku hanya ingin lari dari topic yang mengenaskan itu,bukan untuk buang air kecil.

"Coba aja tanya pelayan yang lewat sini" kata opa. Aku ngangguk. Akupun beranjak dari kursi dan betulkan pakaian aku.

"Za, aku ikut" kata Tia."Kebelet juga ni, hehe" nyengirnya. Akupun ngangguk. Lagi.

Saat aku berjalan menuju toilet, mungkin ini tepat untuk cerita ke Tia waktu kejadian tadi di sekolah.

"Tia, lo tau ngga? Tadi yang waktu gue bolos pelajaran sejarah-"

"Nanti aja ya ceritanya, udah kebelet ni. Dahh" potongnya. Sedangkan aku hanya mutar bola mata.

Akupun nunggu Tia sambil berkaca di depan wc, hanya betulkan rambut aja.

Aku itu tidak seperti 2 sohibku, mereka berdua itu pakai hijab sedangkan aku ngga. Alasan aku hanya belum siap. Tapi kalau mereka udah ngotot pasti mereka sama-sama jawab "Kapan siapnya?". Mereka berdua aja kalau kesekolah pakai liblos--taudah apa namanya yang penting sejenis lipstick pokoknya-

"Udah?" kataku saat dikeluar dari wc.

"Tunggu dulu" katanya sambil ngeluarin liblos dari tasnya. Aku hanya mutar bola mata.

"Mangkanya besok-besok itu harus jadi perempuan bener-bener" katanya.

"Bener apa? Gue udah bener kali jadi perempuan" sungutku.

"Duhh Za, maksud gue itu, ihh pokoknya kalau lo jalan lo harus pakai liblos, seenggaknya itu lo kelihatan anggun" akupun langsung aja ngeloyor kepalanya.

"Yaelah emang gue kek gini ngga anggun apa?" Tia hanya nggeleng. Akupun hanya mutar bola mata.

*

Kini, aku lagi duduk disofa sambil nungguin Ulan.

"Yuk Za" ajak Ulan saat dia udah siap mau latihan basket. Ya, aku sama Ulan ikut ekstakuler basket. Tia? Dia bilang basket ngga tertarik kecuali voly katanya.

Akupun beranjak dari sofa dan berjalan menuju garasi, sampai kesana aku langsung ngambil kunci yang sudah tergantung khusus untuk kunci.

Disaat dalam perjalanan hanya ada keadaan hening.

"Za, lo taukan dimana sekolah kita?" kata Ulan. Akhirnya di buka suara juga. Aku ngangguk.

"Jangan sampe kesasar" peringatnya. Aku ngangguk lagi.

Sampai disekolah, rupanya pelatih belum datang. Aku duduk dipinggir lapangan sambil lihat para cowo lagi main basket. Pada ganteng-ganteng lagi, uhh apalagi gue yang notebatenya paling suka cowo basket.

Ohh indahnya kuasa Tuhan yang mengciptakan para cogan~~

Tanpa sadar rupanya disitu ada Aldi juga main. Jago pula. Ck, wajar saja dia ganteng, main basket pula.

"Yaelah, mentang-mentang ada pacarnya dilihatin terus" kata Ulan tiba-tiba yang langsung duduk samping aku.

"Yee bukan pacar kali, tapi masih calon pacar. Haha" candaku.

"Banyak ngarep lo Za"

"Biarin" kataku sambil ngeluarin lidah. Sedangkan Ulan hanya mutar bola mata.

Hening.

"Nopal?" gumam Ulan. Aku disampingnya pastilah kedengaran. Aku mandang kearah Ulan rupannya dia lagi mandang kearah Nopal yang sedang main basket. Berarti Ulan baru sadar dong? Sama aku juga. Hehe

"Iya" kataku sambil lihat para cowo main basket. Yang pasti tertuju ke Aldi.

Ulan noleh dengan raut bingung.

"Dia sekolah disini?" Tanya Ulan, aku mandang dia matanya yang sudah berkaca-kaca. Aku ngangguk. Aku mandang lagi kea rah lapangan.

"Anak baru?" tanyanya lagi. Aku nggeleng. Serasa di club deh ngeleng-ngeleng-ngangguk-ngangguk.

"Ha? Kok bisa?" tanyanya dengan tak percaya. Barulah aku mandang ke dia dan.. mungkin saat ini ceritakannya.

"Kemarin, saat gue mau balik kekelas, ngga sengaja gue nabrak si dia. Dia sempet nanya kalau gue kesini sama siapa, tapi gue hanya bilang 'bukan urusan lo'" ceritaku.

"Terus?"

"Udah gitu aja" kataku cuek sambil mutarkan kepala ke lapangan. Rupanya anak cowo lagi istirahat.

"Bukan itu" aku noleh natap muka Ulan dengan alis terangkat."maksud gue, lo tau dari mana kalau dia bukan anak baru disini?" lanjutnya.

"Lo ingatkan waktu kemarin gue bolos pelajaran sejara?" Ulan ngangguk.

"Gue ketemu Iqbal" kataku.

"Serius lo? Tia tau?" aku ngeleng.

"Gilakk. Terus ceritanya?" kata Ulan antusias.

"Gue ketemu Iqbal saat gue mau ketoilet dan gue nabrak dia juga. Dianya terkejut kalau yang ditabrak itu gue, akhirnya dia narik tangan gue sampai ke taman belakang sekolah. Disitu dia cerita bahwa dia sama Nopal sudah lama disekolah sini, semenjak dia masuk SMA padahal"cerita aku. Sedangkan Ulan masih dengan tatapan tak percaya.

Baru juga aku mau lanjutin cerita, seseorang sudah motong.

"Hai, gue boleh gabung ngga?" aku hanya ngangguk. Ngangguk kaku tepatnya. Sedangkan Ulan masih dengan tatapan tak percaya dengan seseorang yang duduk dihadapan aku sama Ulan.

"Ulan kan? Apa kabar?" kata Iqbal.

"Ehh,, iya gue Ulan. Baik kok. Lo?"

"Sama, baik juga" balas Iqbal sambil masang senyum tipis.

"Eh si Tia ngga ikut estak basket? Pasti dia lebih milih voly deh kayaknya" kata Iqbal. Sedangkan aku sama Ulan hanya ngangguk.

Hening

"Eh,, pelatihnya udah dateng tuh, yuk ngumpul" kata Iqbal memecahkan keheningan. Aku dan Ulan ngangguk. Lagi.

Akhirnya ketua tim basket cewe dan cowo mimpin doa terus kami pemanasan dan mengikuti ajaran pelatih sampai istirahat.

Aku berjalan sama Ulan dan dengan yang lainnya ke arah tepi lapangan mau ngambil air minum masing-masing. Saat aku minum, ada dingin-dingin yang nempel disebelah pipi kananku. Aku hanya ngelirik, rupanya Aldi.

Eh siapa? Aldi?

Akupun langsung tersedak kalau itu sih Aldi.

"Hati-hati Fath minumnya" kata Aldi sambil ngusap belakang badanku biar tenang.

Duhh jantungg, jangan olahraga dongg.

"Gitu aja sampai tersedak. Dasar bocah" katanya lagi sambil ngacak rambutku.

"Apaan sih, gue bukan bocah lagi" sungutku sambil betullin rambutku yang diacak-acak.

Sedangkan Aldi hanya ketawa.

"Ingat ada gue disini" kata Ulan. Aku lupa kalau ada Ulan disini. Gue kira didunia ini hanya ada aku sama Aldi. Eh?

"Gue ingat kok, ngga kek lo" cibir aku. Sedangkan dia hanya ngeloyor.

Saat aku berbincang-bincang datanglah para-para sih sohib Aldi-Faruq dan Albi-

Kok aku ngga lihat Nabila ya?

"Eh, sih Nabila mana?" kataku.

"Ngga latihan dia, ngga tau juga" kata Faruq. Sedangkan aku hanya ngangguk.

Kok dari tadi aku banyak ngangguk ya? Takut aja nih kepala aku copot.

"Bi, coba lo bujuk Tia suruh dia ikut basket" kata Faruq.

"Udah gue ajak, tapi dia ngga mau padahal ada pacarnya juga" kata Albi.

"Masih mending kali Bi, waktu SMP aja gue ajak dia tetep ngga ma-" kata Ulan terpotong saat sih Nopal datang dengan Iqbal. Ulangsung membeku.

"Eh, maaf ya ganggu. Hehe. Gue mau ngomong dulu sama Ulan" kata Nopal.

"ohh, oke" kata Albi. Aku hanya ngangguk.

Akhirnya Ulan sama Nopal pergi dari kami. Ngga tau deh Ulan mau dibawa kemana.

"Gue gabung ya?" pinta Iqbal.

"Santai aja kali Bal" kata Aldi. Kami ngangguk.

"Bal, sih Nopal mau bawa Ulan kemana?" tanyaku. Akukan sahabatnya, wajar dong aku khawatir sama Ulan.

"Ketaman belakang"

"Ngapain?" timpal Faruq dengan wajah bingung.

"Udah deh jangan kepo" kataku. Sedangkan Faruq hanya mutar bola mata.

"Hanya salah paham" balas Iqbal.

"Kejadian SMP?" tanyaku. Iqbal hanya ngangguk.

"Ada apa sih?" kata Aldi dengan bingung.

"Ngga ada apa-apa" tanyaku kegelapan. Sedangkan mereka hanya ngangguk.

*

Selamat malammm wahai manusiaaa...

Mungkin ini ceritanya bosen kayaknya, ngga ada adegan-adegan lucunya, debarnya,sedihnya, apalagi mesumnya. Wkwk. Kalau yang akhir itu aku mikir-mikir dulu, haha.

Jangan lupaa yaa votenya dan comentnya.

Terima kasihh juga yang udah vote dan bacanya. Hihi...


Continue Reading

You'll Also Like

ARSYAD DAYYAN By aLa

Teen Fiction

1.9M 99.2K 55
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
6.1M 477K 57
Menceritakan tentang gadis SMA yang dijodohkan dengan CEO muda, dia adalah Queenza Xiarra Narvadez dan Erlan Davilan Lergan. Bagaimana jadinya jika...
30.2M 1.6M 58
SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA - (Penerbitan oleh Grasindo)- DIJADIKAN SERIES DI APLIKASI VIDIO ! My Nerd Girl Season 2 SUDAH TAYANG di VIDIO! https:...