cinta begini

Od vitapaudi

217K 6.1K 173

ify yang baru saja menghirup udara baru, setelah 12 tahun dia mengikuti kewajibannya sebagai seorang murid ha... Viac

part 1
part 2
part 3
part 4
part 5
part 6
part 7
part 8
part 9
part 10
part 11
part 12
part 13
part 14
part 15
part 16
part 17
part 18
part 19
part 20
part 21
part 22
part 23
part 24
part 25
part 26
part 27
part 28
part 29
EPILOG CIBEG
epilog cibeg 2
epilog cibeg 3
warning

part 30 (End)

10.7K 226 10
Od vitapaudi

Okke, tiba dimana kisah antara ify dan rio berakhir di 'cinta begini' maaf jika ada typo dan kesalahan - kesalahan yang tak disengaja maupun disengaja .

C

E

K

I

D

O

T

Rio datang bersama gabriel dikantor, selama diperjalanan rio dijamu para pegawainya dengan senyuman, mereka menunduk hormat ketika rio lewat didepan mereka . Dengan ramah rio membalasnya dengan tersenyum disepanjang jalan .

Didepan sana pak ridwan dan sivia sudah berdiri untuk menyambut kedatangan rio .

"Selamat pak" pak ridwan menyalami rio . "Silahkan" pak ridwan mempersilahkan rio masuk kedalam ruangannya .

Gabriel sengaja tidak ikut bersama rio masuk kedalam ruangan, itu ia lakukan agar rio bisa menyelesaikan masalah pribadinya sendiri .

Didalam sana sudah ada shilla yang duduk menunduk, wajahnya terlihat pucat dan badannya berubah menjadi lebih kurus . Rio tak tau pasti apa penyebabnya, dan yang pasti rio sudah terlanjur benci dengan sikap shilla yang sudah membuat istrinya seperti sekarang .

"Kenapa?" Tanya rio datar .

Shilla mengangkat wajahnya menatap rio menyesal, rio sudah kebal dengan wajah itu . Wajah itu yang dulu sangat disukainya, tapi sekarang tak tau apa yang dirasakannya saat melihat wajah itu . Ada apa gerangan ? Apa ini gara - gara ify ?

Shilla memaksa tersenyum didepan rio "kamu datang" ucapnya lesu .

"Yaa, karna aku ingin kamu pergi" balas rio santai . Ia duduk ditempatnya, bersikap seperti biasa saja .

"Maaf, seharusnya kamu tidak membenci aku" ujar shilla yang matanya sudah berkaca melihat rio .

"Cisss.." desis rio malas "kapan pergi?" Tanya rio sinis

"Aku akan pergi stelah ini" jawabnya .

"Setelah apa? Sekarang sudah bisa!!" Telak rio langsung .

"Istrimu... aku ingin bertemu dia sekarang" pintanya . Rio menatapnya tak suka .

"Belum puas? Tidak akan" tolak rio langsung.

"Aku mohon yo" mohon shilla terisak .

Rio memalingkan mukanya, ia sudah muak melihat wajah penjahat seperti dia "pergi"

Dengan cept shilla menggelengkan kepalanya, bertanda bahwa ia tak ingin pergi sekarang "aku mohon, ini yang terakhir kalinya... aku mohon yo.. plissss hiks hiks..." isak shilla tertahan .

Rio berjalan kearah pintu, tanpa menunggu terlalu lama rio membuka pintu tersebut lebar - lebar sehingga memperlihatkan sosok gabriel, sivia dan pak ridwan yang terkejut karna ketahuan menguping .

Tapi nampaknya rio tidak memperdulikan keberadaan mereka, yang ia harap kan adalah kesingkiran shilla dari tempatnya .

Isakan shilla tertahan saat rio sama sekali tidak mau mendengarkannya, ia bingung harus berbuat apa lagi . Pasalnya rio yang sekarang sudah sangat berubah dibanding rio yang dulu . Dan tak bisa dipungkiri shilla rindu akan sentuhan tangan lembut seorang rio yang dikenalnya dulu .

Shilla bangkit berdiri smbil menatap rio penuh harap . Dengan gerakan pelan shilla menjatuhkan kedua lututnya kelantai, ia sudah tak mempedulikan rasa sakit yang dirasakan lututnya akibat jatuhnya dirinya kebawah . Shilla berlutut didepan semua yang melihatnya seraya menundukan kepala .

"Aku mohon" mohon shilla lagi yang tidak ingin menyerah begitu saja .

***

Sudah sore begini ify belum mau bergeming dari tempatnya sekarang, bahkan acha saja sudah kelelahan menyuruh ify untuk masuk . Sekarang ify lebih menikmati suasana alam melewati balkon kamarnya yang langsung terhubung dengan taman hijau disamping rumahnya .

Angin terus saja berhembus menembus bagian kecil pori - pori kulitnya . Rambutnya menari mengikuti tiupan angin yang terus saja menerpanya .

Sementara acha sudah memiliki kesibukan sendiri yaitu bercakap - cakap ditelfon dengan seseorang didalam kamar .

'Iya iya.. kamu lagi apa sekarang?'

'Aku lagi mikirin kamu hehehehe'

'Hmm mikirin aku? Emang kamu mikirin apa?'

'Aku mikir gimana nantinya kamu urus anak - anak kita kelak'

'........................'

'Cha, kamu kenapa diam?'

'.........................'

'Acha, cha.. kamu masih disitu kan'

'.........................'

'Acha, halo.. halo'

'Ehm eh, i....ya... maaf'

Tut...tut...tut...

Acha mematikan sambungan telfonnya secara sepihak . Tubuhnya kaku dan matanya terus saja terbuka lebar, bahkan ia lupa untuk berkedip . Didepannya kini telah berdiri seseorang yang belum dikenalnya . Orang itu begitu tampan menurutnya .

"Fy.. ify" orang itu tanpa memperdulikan acha, ia malah berjalan melewati acha begitu saja dan pergi mendekat pad ify .

Ify yang merasa namanya dipanggil membalik badannya "cakka" gumam ify pelan .

Cakka langsung memeluk ify erat, ia tak bisa menahan rasa kangennya pada ify . Sudah beberapa hari ini cakka mencoba untuk berfikit keras, apa yang akan ia lakukan setelah ini, dan akhirnya jawabannya sudah bisa cakka simpulkan dan itu sudah sangat bulat baginya .

Sebelum itu cakka ingin sekali memeluk ify lama dan erat sekali, seakan ia tak ingin melepaskannya . Dalam pelukan cakka tak bisa menahan air matanya, ia benar - benar tidak kuat dan sangat tidak kuat .

"Cakk, ada apa?" Tanya ify berbisik sambil menyapu punggung cakka dengan pelan .

"Maaf.. maafin gue fy.. hiks.." ucap cakka dengan suara parau .

Ify mengangguk dalam pelukan, walau ia tak tau apa yang sedang dibicarakan cakka "sudah.. lo kenapa ?"

Cakka melepaskan pelukannya, Ia memegang kedua pundak ify sambil menatap kedua matanya dengan sangat dalam . Ify tersenyum sangat manis, bertujuan agar cakka bisa tenang sekarang. Sebab ify belum pernah melihat cakka sebegitu lemah seperti sekarang ini .

"Lo cantik fy, lo juga baik, dan satu.. gue nyaman didekat lo" ungkap cakka .

Ify mengernyitkan keningnya bingung, sebenarnya ada apa dengan cakka sekarang ? Perasaan ify sekarang berubah menjadi tidak enak .

"Lo ngomong apa?" Tanya ify bingung .

Cakka tersenyum miris "pasti sakit yaa" ucap cakka sambil menyentuh pelan kepala ify yang diperban, bersamaan dengan air mata cakka yang jatuh saat berucap .

"Eh.."

"Gue bahagia didekat lo, bahkan orang tua gue gak bisa buat gue seseneng ini saat ada lo" jelas cakka yang terdengar serius

"Cakk lo...."

"Gue pamit fy" potong cakka langsung .

Saat mendengar itu ify seketika terdiam, ia menatap cakka tak percaya . Ify mencari kebohongan di mata cakka, tapi hasilnya nihil cakka benar - benar serius dengan ucapannya .

"Maaf" ucap cakka yang tidak bisa menyembunyikan rasa sedihnya didepan ify .

"Gak, lo gak boleh pergi" kata ify seraya menggelengkan kepalanya pelan .

"Harus fy" balas cakka

"Kenapa? Lo mau ninggalin gue gitu aja, hah!!.." ujar ify dengan mata yang sudah berkaca - kaca .

Cakka menarik nafas panjang sambil menghapus air mata yang barusan jatuh mengenai kulit wajahnya "gue mau lanjutin kuliah, lo tau kan diantara kita.. gue yang masih punya mimpi, dan mimpi itu sekarang akan gue kejar" ucap cakka mantap

Ify tersenyum miris "hmmm, yah.. sudah tak ada alasan lagi"

Ify melepaskan genggaman tangan cakka dibahunya seraya berbalik membelakangi cakka . Dalam diam ify menangis, berusaha untuk tidak mengeluarkan suara sama sekali . Sulit bagi ify untuk berpisah dengan sahabat terbaiknya ini, cakka satu - satunya orang yang mau berteman dengan ify sampi sekarang . Dan sekarang cakka akan meninggalkannya, sungguh itu bukan hal yang disukai ify .

"Fy..."

"Pergi" ify langsung menotong ucapan cakka barusan . Cakka mendengar itu sedikit terbelalak kaget, karna suara ify barusan seakan telah menusuknya .

"Ehmmm.. maaf" ucap cakka menyesal .

"Plisss pergi cakk.. jika itu mau lo" kata ify

Kesekian kalinya lagi air mata cakka jatuh menyentuh kulit wajahnya, entah ia harus senang atau sedih ? Yang pasti sulit bagi cakka meninggalkan ify seperti ini .

"I---ya"

Dengan sangat menyesal cakka membalik badan dan berjalan pelan, setiap langkah yang dipijakinya terasa sangat berat . Karna setiap melangkah maka itu akan membuat jaraknya dengan ify akan bertambah jauh . Cakka mengepal tangannya kuat sekali, ia sungguh sangat membenci ini.. dan sangat sangat benci .

Dan ada pada akhirnya cakka menghilang dari tempat ini, bahkan tak lupa cakka menutup pintu kamar ify dengan sangat pelan .

CLEG

seketika pertahanan ify runtuh, ia terjatuh dan berlutut dengan derai tangis yang teresedu sedu . Acha yang menjadi saksi saat itu langsung menolong ify, memeluknya dengan mengusap punggung ify lembut . Acha sangat tau bagaimana rasa nya saat diposisi ify, maka tak bisa dipungkiri sejak tadi acha sudah beberapa kali menjatuhkan air mata karna ikut merasakannya .

***

Saat sudah diluar cakka melihat rio yang baru tiba bersama gabriel dan seorang gadis . Dan saat itu pula rio langsung menghadang cakka saat hendak mau melewatinya .

Rio menatap cakka tajam dan tangannya sudah terkepal kuat, sementara cakka melihat rio dengan tatapan sinis, karna ia tak suka dihalangi saat berjalan .

"Lo ngapain kesini?" Tanya gabriel yang sudah ngeri melihat wajah rio yang matanya sudah mau keluar .

"Ketemu gadia yang gue suka" jawab cakka santai tapi tatapannya tetap tertuju pada rio .

Mendengar jawaban cakka malah membuat rio semakin marah, dan cakka suka itu.. melihat rio marah dan emosi seperti anak kecil .

"Gue pamit" ujar cakka seraya melihat kearah gabriel yang berada dibelakang rio .

"Heh"

"Jaga gadis gue, jangan bikin dia sakit lagi.. sampai itu terjadi, abis lo" ancam cakka berbisik tepat ditelinga rio .

"Lo mau kemana?" Tahan gabriel saat cakka hendak melangkahkan kakinya untuk pergi .

"Tumben lo peduli? Cisss" desis cakka seraya tersenyum sinis.

Gabriel menghembuskan nafas panjang, mencoba agar emosinya tidak terpancing sekarang .

"Ehmmmm... lo pasti shilla kan?" Cakka beralih pada shilla yang sedari tadi diam saja dan memperhatikannya .

"Abis lo terkenal banget, muka lo banyak dikoran" lanjut cakka "ahhh, kita pernah bertemu kan?" Tanya cakka .

Shilla mengangguk pelan seraya menunduk, takut menatap mata cakka lama .

"Hahahahahhahaha, ahhh iyaa.. lo perempuan murahan itu yaa.." tawa cakka disertai dengan sebuah hinaan .

Shilla tersentak, perkataan cakka tadi seperti sebuah hantaman kuat yang berduri dan sulit untuk dicabut lagi . matanya sudah berkaca menahan tangis . Wajahnya sudah memucat dan berkeringat dingin. Sementara rio dan gabriel yang mendengar itu merasa keberatan .

"Jaga mulut lo" marah rio yang sudah tidak bisa menahan .

"Owwww"

"Sebaiknya lo pergi deh" usir gabriel .

Cakka tertawa sinis melihat ke tiga wajah didepannya ini yang seperti penjahat yang baru ketahuan.. dan tak bisa dipungkiri bahwa mereka adalah orang jahat bagi cakka .

Tanpa berpamitan dulu cakka langsung pergi melenggangkan langkahnya seperti seorang model . Dibalik itu dia tersenyum senang karna telah berhasil membuat 2 anjing dan 1 ular itu ketakutan dan marah karna ulahnya .

***

CLEG

pintu kamar ify terbuka lagi, sontak si pemilik kamar dan acha menengok kesumber suara . Disana sudah berdiri rio sekaligus senyum manisnya .

Tapi seketika wajah ify dan acha berubah saat melihat siapa yang telah berdiri dibelakang rio . Acha sebagai adiknya rio sangat marah terhadap kakaknya yang telah berani membawanya kesini . Ify sontak menggenggam tangan acha kuat melihatnya disini .

"Kenapa ka rio bawa dia kesini?" Tanya acha memberontak .

Rio jadi gelagapan menanggapinya "mmm it--itu"

"Aku yang minta cha" sambar shilla yang tau bahwa rio tidak mungkin sanggup untuk bicara .

Acha menatap shilla marah, beraninya dia datang kemari!!! Dasar perempuan tak punya malu sama sekali . Ify menyembunyikan wajahnya dari balik tubuh acha, sikapnya begini karna masih trauma dan shock kejadian tempo hari .

"Mau apa lagi?" Celetuk acha

"Maaf" ucap shilla menyesal

"Kak usir dia dari sini" ucap acha, ia memegang bahu ify "liat ka ify jadi ketakutan" sambungnya lagi

Sontak rio yang saat itu hawatir langsung duduk disamping istrinya dan mengambil posisi acha seraya memeluk ify erat . Rio merasakan bahwa tubuh istrinya gemetar karna ketakutan yang dirasakanya .

"Shill lo pergi aja dari sini" ucap rio

Shilla kaget dan menatap rio tak percaya "kenapa? Gue gak bakal apa apain dia" bantah shilla .

"lo gak liat dia takut ketemu ama lo" bentak rio sedikit berteriak .

"Fy, gue mohon.. gue gak bakal nyakitin lo lagi plisssss" shilla memohon

"Fy, ada yang mau gue omongin ama lo.. gue jamin lo gak bakal terluka lagi" shilla meyakinkan ify, dengan menatap ify penuh harap .

Ify melihat shilla dalam, sejujurnya ia sedikit ragu pada shilla . Ia takut akan disakiti lagi sama shilla, seperti yang gadis itu lakukan beberapa hari yang lalu .

Semua kini berganti menatap ify, apakah ia akan setuju atau mau menerima permintaan shilla? ATau malah menginginkan shilla pergi . Semua yang ada didalam sini bersedia untuk melakukan apa yang diinginkan ify .

"Fy, pliissss" mohon shilla memelas.

Ify menarik nafas dalam - dalam sebelum menjawabnya "baiklah" jawab ify susah payah .

Semua menatap ify tak percaya, tak terkecuali rio . Tapi sedetik kemudian rio tersenyum, seraya meyakinkan istrinya bahwa ia pasti akan baik - baik saja .

"Bisa tinggalkan kita sebentar?" Pinta shilla berharap .

Rio yang saat itu bersikap dewasa mengajak acha dan gabriel ikut dengannya keluar, padahal mereka berdua tak menginginkan rio melakukan itu. Tapi jika dipikir rio lah yang paling tidak sanggup meninggalkan istrinya berdua dengan shilla .

.

Saat semua sudah aman, kini disini hanya tinggal ify dan shilla . Wajah ify seketika memucat saat shilla menatapnya lama .

PRUK

"Heh" pekik ify yang tergelonjak kaget saat shilla tiba - tiba berlutut dibawah kakinya seraya menunduk kebawah .

Ify jadi gelagapan, entah apa yang harus ia lakukan sekarang . Posisi sulit, yaitu bingung dengan sikap shilla yang membuatnya semakin takut .

"Ken..kenapa?" Ify bertanya gelagapan .

"Hiks.. hiks... lo jahat fy.. lo jahat" isak shilla sambil terus menyalahka ify .

Ify tersontak dan langsung diam, ia terkejut, kenapa shilla menyalahkannya ?

"Lo ngerebut rio dari gue.. gue benci lo, gue gak mau rio pergiiii... hiks hiks..." umbarnya yang semakin terisak.

"Gue sayang rio, sayang banget hiks... hiks..." gumamnya yang terus terisak .

Melihat shilla seperti itu malah membuat ify jadi iba melihatnya, bagaimana pun ify juga seorang perempuan, jadi ia tau apa yang sedang dirasakan shilla saat ini .

"M---maaf" ucap ify keluh, yang tak tau harus berkata apa .

"Maaf? Kenapa minta maaf? Kenaaapaaa hah, kenapa" pekik shilla yang bercampur dengan tangisan kesedihan .

Ify yang melihatnya seperti itu juga tak bisa menahan air matanya untuk keluar, kenapa harus ada yang sesakit ini? Jika tuhan bisa mengembalikan perasaannya seperti dulu mungkin ia tidak akan semenderita ini .

"Gue berharap rio hiks.. kembali ke gue hiks.. hiks... lo tau gue sangat berharappp, hikksss" amuk shilla yang sudah mulai terpancing emosi .

Ify jadi takut jika shilla akan melukainya lagi untuk yang kedu kalinya .

Tapi tiba - tiba shilla diam, hanya suara isakannya yang kini terdengar. Ify sangat tau bagaimana rasanya melihat orang yang dicintainya pergi dengan wanita lain . Rasanya seperti sebuah batu besar yang jatuh dari ketinggian tebing dan mendarat bebas diatas tanah . Maka begitu pula hati yang akan merasa sakit jika menerima beban besar sesperti batu tersebut .

"Ka rio..."

"Gue pamit pergi" potong shilla saat ify ingin mengatakan sesuatu .

"Apa?"

Shilla mendongak melihat kearah ify dengan mata bengkak dan berair itu . Wajahnya terlihat lesu, bahkan jika diperhatikan terlihat sedikit kurusan .

"Tolong jaga rio.." ucapnya dengan suara parau . Ify menatap shilla bingung .

Bukanknah tadi ia menginginkan rio? Tapi kenapa sekarang malah menyuruhnya untuk menjaga rio ? Itu sangat aneh.. terbuat dari apa hati wanita ini? Sungguh sulit untuk ditebak .

"Tapi kan..."

"Dia udah gak cinta lagi sama gue, dan gue bisa rasa itu" jelas shilla lagi .

"Tapi kenapa tiba - tiba berubah?" Tanya ify ragu

"Gue capek.. gue capek, ingin sendiri dulu" jawab shilla yang sekarang terlihat tenang walau matanya tak memancarkan kesenangan sama sekali .

Shilla menarik nafas panjang seraya berdiri kembali "gue akan pergi ditempat yang tidak ada satu pun orang yang mengenal gue"

"Kemana?"

"Yang pasti ditempat yang jauh" kata shilla . "Gue pergi" pamit shilla disertai senyum tipis .

Ify melihatnya sangat kasihan sehingga merasa senyum itu tidak memancarkan suasana hatinya sekarang .

"Oh ya, gue gak akan minta maaf.. karna disini gue juga sebagai korban" tambah shilla sebelum benar - benar pergi .

Sejujurnya shilla belum bisa menerima keputusan untuk pergi lagi, tapi mau gimana lagi? Disini ia sudah tak diperlukan lagi, jadi untuk apa ia harus berlama - lama disini . Tapi walaupun begitu sedikitnya perasaan shilla sudah agak mendingan, dibanding kemarin yang terus saja merasa bimbang dengan semuanya .

CLEG

shilla membuka pintu kamar ify, dan saat itu pula ia melihat rio, gabriel dan acha sedang menguping dengan salah satu telinga mereka ditempelkan didaun pintu kamar . Ify yang saat itu terus mengikuti jalannya shilla juga melihat 3 orang itu seperti sedang ketahun menguping .

Melihat tingkah mereka membuat ify sedikit terhibur, apalagi melihat mereka yang seperti sedag tertangkap basah oleh shilla .

"Sedang apa kalian?" Tanya shilla bingung .

"Ehem.. udah selesai?" Rio berdehem dan bertanya agar bertujuan untuk tidak terlihat bodoh didepan shilla . Dan shilla hanya menanggapinya dengan anggukan kepala saja .

"Oh, baguslah" ceplos acha seenaknya saja .

Rio yang sadar saat matanya menangkap sosok gadis yang dicintainya itu sedang memperhatikannya, maka rio langsung saja masuk kedalam kamar dan melewati shilla begitu saja . Tak beberapa lama acha juga ikuy masuk kedalam sehingga tinggalah gabriel yang masih bertahan .

"Biar gue antar" Tawar gabriel, shilla mengangguk pelan seraya mengiyakan ajakannya .

Sebelum pergi shilla menengok kebelakang sekedar untuk melihat mereka yang begitu mmperhatikan ify dan menghawatirkannya . Ada sedikit rasa cemburu saat melihat rio mengecup lembut dahi ify, dan sekarang ify lah pemiliknya karna ia sudah tidak mungkin bisa meraskan kecupan itu lagi . Kecupan yang dulunya hanya untuk shilla, sekarang sudah tidak lagi .

***

"Maafin gue" ucap gabriel tulus sambil terus melihat jalanan didepan .

Shilla tersenyum tipis "sekarang gue udah kotor yel, gue gak tau harus ngapain lagi" balas shilla, bahkan ia pun tidak melihat kearah gabriel .

"Lo masih sayang banget ya ama rio?" Tanya iyel serius .

Shilla tak menjawab pertanyaan gabriel, dan malah diam membisu . Gabriel menengok kesamping, dan melihat bahu shilla naik turun tak beraturan .

Setelah sadar bahwa shilla ternyata sedang menangis, gabriel menepikan mobilnya kepinggir . Ia melepas sabuk pengamannya dan tubuhnya ia putar kearah samping .

"Shill, kenapa nangis?" Tanya cakka pelan seraya memegang bahu shilla.

Tapi dengan cepat shilla mengeluarkan tangan cakka dari bahunya secara kasar .

"shill, maafin gue.. gu--gue ngaku salah" ucap iyel sangat menyesal.

"Plisss, shill.. yaa gue tau lo pasti marah sama gue.. gue juga udah ngakuin itu, gue nyesel shill.. maaf" gabriel memohon maaf atas perbuatannya .

"Gu---gu---e...." shilla tidak sanggup melnjutkan kata - katanya . Dan itu malah membuat gabriel semakin merasa bersalah .

"Shill, ngomong.. ayoo, jangan buat gue kaya gini plisssss" amuk gabriel smbil menggoyang goyang kan bahu shilla .

"Stop yel, stopp.. bukannya lo sendiri yang bilang kalo gue wanita murahan? Apa lo lupa? Jadi gue gak mau ngotorin lo lagi" omel shilla dengan satu tarikan nafas . Gabriel terdiam.

"Hiks...hiks.. gue salah apa yel? Salah gue apa hah? Jelasin yell jelasin biar gue ngerti hiks... hiks..." isak shilla tidak tahan lagi, tapi gabriel malah diam .

"Kenapa lo lakuin ini sama gue? Kenapaaa.... ? Gue benci.. benci BENCIIII" shilla mengamuk dengan menarik ramburnya sendiri dan memukul badannya sendiri .

Melihay shilla bertingkah seperti itu gabriel langsung menahan kedua tangannya, tapi shilla tetap tidak bisa diam dan malah terus berusaha melepaskan diri dari gabriel .

"Pliss, jangan lakuin itu.. plisss" mohon gabriel .

"Gak, gue benciiiiiiii kalian semuaaaa" teriak shilla yang sudah lepas kendali .

"Stopp shilla.."

"Gak"

Karna sudah tidak tahan, gabriel langsung memeluk shilla . Ia harus menahan pukulan shilla yang berusaha untuk dilepaskn, tapi gabriel tetap menahannya agar tidak akan melakukan hal - hal berbahaya lainnya .

"Lepasss... aaaaaaa..." teriaknya dalam dekapan gabriel .

"gue akan tanggung jawab.. gue gak akan tinggalin lo lagi, plisss.. jangan lakuin itu" bujuk iyel dengan berjanji pada shilla .

"Lo bohong.. gue gak mauu!!!" Amukk shilla

"Gak gue gak bohong, plisss jangan lakuin itu lagi.. gue sayang ama lo shilla" gabriel mengaku "gue janji akan tanggung jawab" sambung iyel lagi .

Sedikit demi sedikit amukan shilla berlahan menghilang dan kini malah terganti dengan sebuah tangisan yang masih tetap dalam dekapan gabriel . Gabriel membiarkan nya menangis asal ia bisa lebih tenang sekarang .

***

1 tahun kemudian...

"Sayanggg.. sepatu aku mana nih?" Teriakk rio yang repot mengancing kancing kamejanya .

"Iyaaa tunggu bentar" teriak ify dari kejauhan .

"Bi tolong gantiin baju junior yaa" pinta ify pada bi nur . Maka dengan senang hati ia menerimanya .

"Sayaanng"

Ify berlari dari dalam kamar mengambil sepatu hitam mengkilat dan diberikan pada rio .

"Nih" kasihnya dengan mulut manyun .

"Kenapa tuh mulutnya dimanyunin kaya gitu? Jelek" komen rio sambil memakai sepatu yang dibawakan ify .

"Ka rio bisa kan ambil sendiri.. aku lagi sibuk ngurusin junior" celetuk ify dengan semanyun manyunnya .

"Kan ada bi nur" balas rio santai.

"Ify tuh ibunya, bukan bi nur" cerocos ify

"Kamu tuh istri aku bukan bi nur" balas rio balik.

"Hisss tau ah" serah ify yang malas ladenin suaminya yang tidak mau mengalah .

Rio terkikik melihat istrinya cemberut dipagi hari "hari ini siapa?" Tanya rio pindah topik .

"Hari ini ama pak ridwan" jawab ify

"Dia gak masuk hari ini?" Tanya rio balik

"Masuk, katanya biar beliau ada kerjaan" jawab ify .

"Tapi kan pak ridwan mana mungkin bisa jagain junior.."

"Udah,pak ridwan udah buatin mainan baru buat junior.. ka rio tenang aja" kata ify .

"Yaudah, terus juniornya udah siap?" Rio berdiri saat telah selesai memakai sepatu .

"Udah, bi junior nya mana" panggil ify, maka tak lama bibi turun sambil menggendong junior yang sudah harum dan rapi .

"Ini nyonya" serah bibi pada ify.

"Mmm harumnya anak bundaa.. muaahhh"

"Ayah juga dong.. muuaahhhh" rio juga ikut ikutan mencium junior .

"Bi abis ini semua pintu dan jendela dikunci yaa.. ify sama ka rio berangkat kerja"

"Iya nyonya"

***

"Ruangan pak rio udah dibersihin belum?" Tanya ify pada salah satu karyawan ob di kantor . Sekarang jabatan ify sudah meningkat, yaitu kepala OB .

Jabatan itu memang ify yang minta karna ia tidak ingin memanfaatkan jabatan suaminya disini, dan ia ingin bekerja sesuai kinerjanya sendiri .

"Belum bu, maaf.. saya datang nya telat" ungkap karyawan tersebut

"Huh, ya sudah.. biar saya saja yang bersiin" kata ify seraya mengambil sapu dan serokan .

"Biar saya aja bu" tahan karywana tersebut karna merasa tak enak .

"Udah, gak papa"

Ify masuka kedalam ruangan, dan woowww ruangan ini penuh dengan kertas dimana mana . Bagaimana bisa rio bersikap santai bekerja ditempat kotor seperti ini?

"Ya ampuuunnn" pekik ify . Rio yang sibuk dengan laptopnya langsung mendongak .

"Ini apa apaan, kenapa berantakan sekalii sihh" omel ify

"Itu kan tugas kamu" kata rio santai .

Ify tak lagi membantah, ia langsung mengambil alat pembersih dan mulai bekerja . Dari mengumpul semua sampah, nge lap semua alat - alat, dan menyapu lantai sampai bersih . SEmentara istrinya bekerja, rio maah tetap dengan kerjaannya . Bahkan ia tidk memperdulikan ify sama sekali .

"Hosh.. hosh.. " ify duduk dan mengatur nafasnnya, akibat kelelahan .

"Minum" rio menyerahkan sebotol air mineral dingin pada ify, seraya dudum diaampingnya .
ify meminum habis air tersebut "makasih" ucap ify sambil mengusap keringat dengan beberapa tisue.

"Kamu pasti lelah yaa..." rio berlahn mendekat kearah ify dengan memasang muka mesum didepan ify .

"Ka rio ih"

"Kenapa?" Tanya rio sambil mencium rambut ify dengan nafsu .

"Ify lagi gak pengen"

"Tapi aku pengen" maka denga secepat kilat rio langsung melumat bibir ify dengan ganas

"Pelan - pelan ihh" dumel ify yang merasa terkejut dengan gerakan rio yang tiba - tiba .

"Tapi udah gak tahan"

Rio mendorong berlahan tubuh ify sampai terlentng diatas sofa sambil terus melumat bibinya dengan tenang . Rio membuka beberapa kancing kameja ify sampai setengah .

Tangannya terus berjalan kemana - mana dibalik baju ify, menikmati kenikmatan miliknya yang sah . Sementara ify yang saat itu belum siap juga terbawa suasana, dan malah ikut dengan bermainan suaminya .

Rio terus saja memijat buah dada milik ify penuh nafsu, ciumannya kini berbalik dileher putih milik ify, meninggalkan beberapa bekas disana .

"Ahh... ah.." erang ify kenikmatan .

CLEG

seketika ify dan rio langsung berhenti dengan posisi itu seraya menyembunyikan buah dada ify yang sempat keluar tadi . MEreka terkejut karna tiba - tiba ada yang membuka pintu ruangan rio .

"Ups"

Ify dan rio cekikikan dan memasang muka tak bersalah tapi masih tetap dengan posisi seperti itu . Muka mereka memerah karn malu sudah tertangkap basah .

Gabriel dan shilla yang saat itu memergoki mereka berdua hanya bisa menahan tawa dan geleng - geleng kepala melihat tingkah mereka berdua.

"Junior? Kita kesini cari junior hehehehe" kata shilla dengan cekikikan .

"Ehhmmm.. jun..junjor sama pak ridwan" jawab ify langsung dan sedikit gugup .

"Oh yaudah"

"Kita pergi yaa, selamat menikmati broo" ucap gabriel seraya menahan tawa .

MEreka pun pergi, menutup kembali pintu ruangan rio .

SEtelah kepergian mereka berdua ify dan rio saling tatap, betapa memalukan kejadian tadi . Sedetik kemudian mereka berdua tertawa keraa, memikirkan hal konyol yang terjadi barusan

"Lanjut dikamar yaa.." pinta rio yang kembali memasang muka mesumnya

"Aaaaa... ka rioooo, dasar mesummmm"

TAMAT...!!!!!!!!!!!

HELOOOOOO, AKHIRNYA BERAKHIRRRR CUYYYU... MAAF ADA TYPO BERTEBARAN DIMANA - MANA . MAAF JUGA KALO CERITANYA NGAURRRR HEHHEHEHEHEHE!!!

MAAF KAN KESALAHAN MIMIN YANG KURANG BERTANGGUNG JAWAB INI, UDAH BUAT KALIAN NUNGGU LAMA.. ABIS TUGAS NUMPUK GUYSS!!!

follow :
Ig : @vita_paudi
Twitter : @vithapaudi1
Pin bbm : 541f33cc

Pokračovať v čítaní

You'll Also Like

198K 20.6K 49
Dia jiwa penuh kegelapan masa depan, terbangun di tubuh putri terbuang kekaisaran Wei, Wei Xue Lin. ♢♢♢ "Api sudah membara, begitu juga dengan rasa d...
149K 7.5K 59
Selvana,orang yang selalu menanggapi semua urusan dengan santai tiba tiba terbawa ke suatu dunia lain dan didunia itu dia menjadi buronan semua orang...
335K 19.5K 66
[bukan novel terjemahan] original no copast. sebuah pencurian gelang naga membuat rui ji selun,agen pembunuh berantai yang pro terlempar ke masa lal...
158K 17.7K 117
Elisa terbangun di dunia yang asing itu. Ini adalah settingan abad pertengahan dengan sihir dan ilmu bela diri. Dia hanyalah siswi SMA biasa yang akh...