part 6

4.9K 189 8
                                    

Saat hendak berangkat bekerja, tiba - tiba mama menghampiriku dan menahan keberangkatanku "kamu mau kemana ?"

"Hah, mmm it..itu ify mau jalan ama temen-temen hehehe.." aku menjawab dengan gugup dimana aku harus memutar otak untuk membuat alasan kepada mama.

"Temen siapa ?" Tanyanya lagi yang kali ini membuat aku gelagapan . Sebab temen aku sehidup semati hanya bersama cakka, tidak ada yg bisa tahan temenan ama aku selama cakka, hehe

"Ah itu.. zeva ngajak ify makan.." lagi lagi aku harus berbohong, zeva nama yang tiba - tiba terlintas diotak, karna dia salah satu teman disekolah dulu .

"Zeva ?"

"Udah yaa mah.. ify udah telat nih, nanti sizeva marah" aku mengalihkan pembicaraan dengan segera berpamitan sama mama dan langsung ngacir keluar tanpa berbasa basi lagi..

"Dahhhh mah..." aku melambaikan tangan kepada wanita tua itu dengan seulas senyum meriah . Agar dia tidak melihat kerapuhan dalam hariku . Setidaknya dia tau jikalau aku bahagia sekarang, walaupun itu sama sekali tak ku rasakan .

***

Selama perjalanan aku bingung, banyak karyawan menatapku sinis terutama perempuan . Cukup risih diperlakukan seperti itu, tapi berhubung statusku hanya seorang pembantu, aku hanya bisa menunduk takut kepada mereka yang ku lewati .

Didepan tempat ganti pak ridwan tengah berdiri menanti kedatanganku dengan wajah sumringah, agak sedikit aneh sihh.. karna hanya pak ridwan yang tersenyum padaku pagi ini .

"Selamat pagi..." pak ridwan menyapaku dengan sangat ramah pagi ini .

"Pagi pak.." aku membalasnya sedanya saja, tapi pak ridwan menahan tanganku saat aku hendak masuk kedalam . "Ada apa pak ?"

"Tuan panggil kamu ke ruangannya sekarang.." kata pak ridwan dengan cengirannya .

"Kenapa harua saya ? Itu kan tugasnya..."

"Sudah, kamu jangan membantah lagi.. sudah ditunggu.." pak ridwan langsung memotong pembicaraanku dengan memaksa .

Dengan semburat kesal aku melewati pak ridwan, masuk kedalam ruangan untuk ganti pakaian dulu . "Eh kamu mau kemana ?" Pak ridwan menahan ku lagi .

"Ganti baju lah pak.." ucapku geram

"Sudah kamu tidak perlu mengganti pakaian, sudah ditunggu sama tuan.." aku memutar bola mata dengan malas . Kayaknya ada yang aneh, apa lagi yang akan terjadi tuhann....

Aku berjalan pelan, sedari tadi semua mata kini menerkam ku seakan membunuh . Tapi dengan secuil keberanian aku mencoba memberi senyum dan wajah polos didepan mereka, didepan pintu sudah berdiri si gadis angkuh yang telah membuatku di marahi pak ridwan tempo hari . Dia sama seperti yang lain, menatapku tajam sekali dengan kedua tangan dilipat didepan dada .

Ahhhh shitt... dia menghalangi jalanku, degan tampang menakutkan dia berdiri didepanku .

"Ada hubungan apa lo sama bos ?" Tanyanya sinis kearah ku . Aku melengos malas, kalo bukan karna statusku sekarang munkin dia akan ku tendang, karna bisa saja aku membeli perusahaan ini untuk menedang dia keluar .

"Saya juga gak tau mba.." kataku sopan terhadapnya, dan nampaknya dia suka melihat keluguanku itu .

CLEG..

"Eh kamua udah disini, ayo masuk..." orang yang kemarin ku temui keluar dan mengajakku masuk kedalam .

Sivia yang melihat kami masuk memasang muka marah, dia tidak suka aku dekat dengan siapapun yang memiliki jabatan perusahaan ini . Sebelum masuk dia mengancamku dengan melototkan matanya . Aku sih ingin sekali tertawa, tapi mengingat jabatannya lebih tinggi maka aku hanya bisa menunduk untuk menahan tawa .

cinta beginiWhere stories live. Discover now