Sebelum matahari terbit aku sudah bangun dan bersiap siap wawancara, berharap diterima menjadi seorang karyawan di perusahaan itu. Setelah menempuh perjalanan panjang aku akhirnya tiba di perusahaan yang memanggil ku untuk interview dan ternyata aku terlalu cepat datangnya. Sehingga aku memutuskan untuk menunggu di loby.
seorang cowok memasuki kantor dengan setelan jas yang rapi dan pas dibadannya. Tubuhnya yang tegap dan atletis berjalan melewatiku aku melihat semua karyawan disana tunduk memberi salam padanya. Tapi tak satupun dibalas olehnya
Setelah menunggu beberapa saat kami dipanggil satu persatu untuk interview. Sebelum giliranku tiba aku mendengar bisikan bisikan dari peserta interview yang lain bahwa CEO perusahaan itu sosok yang kejam, cuek dan dingin.
Setelah namaku dipanggil aku segera memasuki ruangan dan duduk dan berdoa dalam hati
Setelah menanyakan beberapa pertanyaan aku di persilahkan keluar. Setelah semua gilran kami selesai kami diberi tahu untuk menunggu pengumuman selanjutnya. Saat kami hendak bergegas tiba tiba cowok yang aku lihat di loby menghentikan langkah kami
"Tunggu" ujarnya dengan nada yang lantang
" pak Kevin" ujar bu dini yang menginterview kami dan memberikan hormat diikuti semua peserta
" aku tidak ingin sembarangan menerima karyawan di kantor ini, aku harus memastikan semua karyawanku memiliki visi yang sama denganku untuk membangun perusahaan ini" ujarnya dengan tegas dan kami hanya menunduk
" kalian boleh pergi sekarang, kalo tidak siap bekerja disini silahkan angkat kaki" ujarnya dan berbalik menuju kantornya
" dia siapa bu" bisikku pada bu dini
" dia pak kevin manajer di perusahaan ini" ujar bu dini menjelaksan. Dan ternyata perkiraanku salah, awalnya aku mengira kalo manajernnya pasti bapak bapak yang sudah berumur dan masih cerewet ternyata manajernya seorang lelaki tampan yang aku yakin bisa meluluhkan hati setiap wanita.
" masih muda udah jadi manager" seruku dalam hati dan aku pun segera meninggalkan kantor.