Let Me Love You

By chokopiw

188K 8K 62

[Warning! Mature content] ✓Private Random ✓Finished Just a love story written based on the author's imaginati... More

Just Info
Prolog
First -- Bertemu
Second -- Dokter gila
Third
Fourth -- Ternyata MODUS
Fifth -- Lamaran Sungguhan
Sixth -- kamu (bukan) yang ku tunggu
Seventh -- The Wedding
Eighth -- I Want You Too!
Ninth -- Oh damn! I love you
Tenth -- Tears
Eleventh -- I hate you, I love you
Twelfth -- Again?
Thirteenth -- Let it go
Fourtheenth -- Terjatuh, tuk kedua kalinya
Sixteenth
Seventeenth -- I'm pregnant
Eighteenth
Nineteenth
Twentieth
Epilog
Extra Part

Fiftheenth -- Give me more

6.1K 276 3
By chokopiw

Camel hanya menutup mulutnya selama perjalanan berlangsung. Dia sudah lelah terus memprotes Aulion yang sama sekali tidak menanggapinya. Dasar memang Aulion itu sialan sekali.

Sesekali Aulion melirik Camel yang menyandarkan tubuhnya dengan terkulai lemas, sesekali dahinya mengernyit heran. Apa wanita di sampingnya itu sedang sakit?

Dan ternyata wanita yang statusnya masih istrinya itu menegakkan tubuhnya saat mobil yang di kendarai Aulion berhenti di halaman sebuah rumah yang sudah sangat Camel kenal, ia membulatkan matanya dan melirik Aulion horror.

"Untuk apa kamu membawaku kesini?" Camel segera melepaskan seatbeltnya dan ingin segera pergi saja dari tempat itu.

Bagaimana bisa Aulion membawanya kembali ke rumah yang Aulion belikan untuknya itu? Dan bodohnya Camel tidak berontak lebih agresif.

"Jalan-jalan." Aulion menampilkan senyum smirk andalannya. Dan membuka seatbelt yang melingkar ditubuhnya.

Oh shit! Aku terjebak!

"Kamu tidak bisa pergi, Camel." Oh sialnya ia hari itu. Dia memang benar-benar tidak bisa melarikan diri kemanapun karena sudah dipastikan Aulion bisa mengejarnya.

Aulion memegang pergelangan tangan Camel dengan erat hingga Camel sulit melepaskannya. Terkutuklah kau Aulion!

Camel memasang wajah memelas menatap pria di hadapannya yang entah kenapa menurutnya sangat tampan sekali hari itu. "Tolong... Lepaskan aku, Aulion."

"Sekali saja, Camel. Aku menginginkanmu." Aulion menatap Camel dengan tatapan yang begitu intens. Camel sampai harus menahan napasnya beberapa saat mendapati tatapan menginginkan dari Aulion.

"Kamu gila? Aku tidak mau!" Camel terus mencoba melepaskan pegangan Aulion yang mulai terasa sakit, mungkin akibat dia terlalu banyak bergerak. Ayolah, ia tidak mau melakukan hubungan intim dengan Aulion, walaupun memang status mereka masih suami-istri yang sah.

"Jangan salahkan aku. Karena kamu yang berontak aku akan bertindak cepat, Camel."

Camel menatap Aulion tajam. Jika sudah berkata seperti itu Camel benar-benar harus waspada Aulion. "What the--mm..," Aulion segera menyumpal bibir Camel yang menurutnya cerewet itu dengan ciumannya.

Kurang ajar sekali dia! seenaknya saja menciumku!

Dan hal yang lebih sial lagi Aulion mencium bibirnya lembut, ciumannya itu tidak menuntut dan tidak ada unsur hasrat di dalamnya, Aulion menciumnya dengan penuh sayang dan itu membuatnya tergoda. Aulion mulai menyusupkan tangannya ke dalam kaus tipis yang Camel pakai untuk bermain-main dengan bukit kembar kesukaannya.

Ciuman dan sentuhan yang Aulion berikan itu hanya beberapa saat karena setelahnya Aulion kembali mengeluarkan tangannya dan menjauh tubuhnya dari Camel. Camel membuka matanya dan merasa sangat kehilangan, pandangan matanya menatap Aulion sayu. Dan dalam hitungan detik senyum smirk Aulion kembali muncul.

"Menikmatinya Camel?" Aulion menarik dagu Camel untuk mendekatkan wajahnya dengan wajah Camel yang sudah memerah itu dan tatapan matanya tidak bisa lepas dari kedua bola mata Camel.

Camel menatap mata coklat di hadapannya yang selalu membuatku tergila-gila. Aulion menaikkan sebelah halisnya. Menunggu jawaban yang tadi ia pertanyakan.

"Katakan saja." Aulion seperti tau apa isi kepala Camel yang benar-benar tidak bisa menghindar dari Aulion itu. Tapi tentu saja ia tidak akan mengatakan hal itu karena itu hanya akan menurunkan harga dirinya!

"Say something, Camel."

Camel menggigit bibir bawahnya ragu dan juga mencoba menahan hasrat yang dibangkitkan oleh sentuhan Aulion dan menggeleng kecil menolak Aulion.

Aulion terdiam dan terus menatap mata Camel secara intens, seperti memang sengaja menunggu wanita yang membuatnya gila itu untuk mengucapkan apa isi kepalanya.

Dengan ragu Camel mengucapkan apa yang diinginkannya dan baru kali ini ia menurunkan harga dirinya, "Give me more, please." Dan akhirnya kata itu keluar dari bibirnya ditambah dengan tatapan matanya yang benar-benar sayu.

Dan dengan ucapan itu Aulion menarik ujung bibirnya membentuk sebuah senyum dan segera keluar dari dalam mobil dan menggendong Camel dalam pangkuannya dengan bibir mereka yang saling melumat satu sama lain.

---

Camel tersenyum lebar di bawah kungkungan Aulion, sementara Aulion yang berada di atasnya tetap mempertahankan tubuhnya supaya tidak menindih Camel dan membuat wanita itu berat. Sesekali tangan Aulion mengusap peluh di dahi Camel.

Keadaan Camel sudah benar-benar tidak memakai sehelai benangpun, dengan tatapan mata yang terus memandang Camel dengan lembut sesekali tangan nakalnya itu akan mengusap gundukan menyerupai bukit yang berada di bawahnya.

Sesekali Camel mengerang karena tersengat akan sentuhan Aulion yang membuatnya selalu bergetar. Tubuhnya memang tidak pernah bisa menolak sentuhan Aulion yang selalu membuatnya melayang itu.

Camel menyentuh rahang Aulion dan mengusap bulu-bulu halus yang tumbuh di sekitaran dagunya. Hal itu membuat Camel geli dan terkikik saat merasakan bulu-bulu halus itu seperti menyengat telapak tangannya.

Kali ini mereka berdua baru saja masuk ke dalam tahap foreplay dan belum sampai pada tahap inti. Nampak keduanya masih ingin terus bermain-main merasakan setiap inci tubuh lawan bermainnya, seakan waktu tidak akan pernah berhenti untuk membuat keduanya melayang di dalam lingkaran surga dunia bagi mereka.

Aulion melepaskan sentuhannya dan kembali mencium bibir Camel dengan sedikit ganas, seakan memberitahu pada wanita di bawahnya itu bahwa ia benar-benar menginginkannya. Tidak lupa juga dengan kedua tangannya yang bermain-main ke segala arah. Sehingga membuat Camel selalu mengerang dan mendesah tertahan akibat ciuman itu.

Aulion selalu suka suara erangan dan desahan Camel akibat sentuhannya, suaranya benar-benar membuatnya semakin menginginkannya. Camel mendesah penuh kenikmatan saat lidah milik Aulion bermain-main di bagian bawah tubuhnya. Camel menjambak rambut Aulion dan meremasnya supaya dia memperdalam ciumannya.

Aulion mengangkat kepalanya dan menatap Camel dengan senyum khasnya.

"Kenapa berhenti?" wajah Camel yang sudah memerah itu benar-benar membuat Aulion ingin menggoda wanitanya.

"Need more?" Aulion mengangkat sebelah halisnya menunggu persetujuan Camel untuk melanjutkan pada tahap inti.

Bodoh! Untuk apa dia bertanya seperti itu?!

Camel yang benar-benar sudah sampai pada puncak hasratnya hanya mengangguk kecil karena lemas sudah mulai menghampiri tubuhnya. Aulion tersenyum tipis dan melanjutkan aksinya ke bagian inti. Hingga menciptakan desahan-desahan keras dari bibir Camel.

---

Rasa dingin yang menggelitik tubuh polos Camel membuatnya menggeliat kecil dan menyerudukkan kepalanya serta merapatkan tubuhnya supaya lebih rapat dengan tubuh hangat Aulion.

Aulion? Tunggu dulu. Camel segera membuka mata dan terlonjak kaget melihat Aulion yang tengah memperhatikannya tidur. Tatapannya benar-benar mengarah pada wajahnya yang tengah kaget itu.

"Nyaman?" Aulion kembali menggoda Camel dan menampilkan senyum smirknya seperti biasa.

Camel segera mendorong dada Aulion dan memundurkan tubuhnya menghindari Aulion, "What the hell!"

Aulion terkekeh dan kembali menarik tubuh polos Camel supaya kembali merapat pada tubuhnya yang sama-sama polos itu. "Sudahlah. Kamu tidak usah marah-marah. Aku tau kamu menikmatinya tadi sore."

"Kamu gila!"

"Atau kamu yang tergila-gila padaku?"

Pipi Camel bersemu merah karena ucapan Aulion yang tepat itu. Camel kembali memukul dada Aulion dengan kesal. Dia paling benci kondisi saat seperti itu.

"Kamu kurang ajar!"

Aulion kembali terkekeh dan memeluk Camel dengan erat. "Ssst.. Diam saja Camel. Biarkan seperti ini dulu." Aulion mengusap kepala Camel dengan lembut.

Camel pun terdiam menikmati usapan Aulion. Nyaman. Ia ingin terus seperti ini.

"Camel..."

Camel mendongak dan menatap Aulion yang tengah menatapnya juga. "Ya?"

"Can we get back together?"

✖✖

a/n balikan gak nih? Ceilah macem anak abege wkwk. Akhirnya setelah diriku menyesap kopi hangat ide langsung kembali mengalir wkwk.

Lia Mulyani

09 September 2017

Continue Reading

You'll Also Like

2.6M 277K 48
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
1.3M 65.5K 51
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
5.5M 292K 56
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...
134K 16.3K 38
Arabella, seorang model cantik yang harus merelakan karirnya jatuh setelah dirinya hamil. Sialnya lagi, pria yang menghamilinya malah menguras habis...