Keluarga Mapia [TNF] [RionCai...

Galing kay xx_matchadepanmu

376K 36.4K 3.6K

Secuil kisah ajaib bin menarik dari keluarga mapia Papi Rion Kenzo dan Mami Caine Chana beserta tuyul-tuyulny... Higit pa

Hai
Pening
Capek
Mami?
cukup
mine
kenapa?
forget
loh?
bandel
ewek ewek
lucu
manja
sakit
you
es krim
🌞🪵
malu
Fushion
apalah
nakal
papi?
once upon a time
muach
Liburan pt1(?)
liburan pt2 (ginji)
Liburan pt3
liburan pt4 (magil)
liburan pt 5 (krojaki)
liburan pt6 (marrin)
Dino
some 🔞
lupa
sugar baby?

tsundere

9.7K 982 159
Galing kay xx_matchadepanmu

"Dih, gua juga ga mau kali ama yang bentukan kaya lo" seru Krow saat kesekian kalinya anak-anak menggoda dengan memasangkan dirinya dengan Jaki. Memang sifat tsundere sudah melekat dalam dirinya, apa yang ada di hati akan berbeda dengan yang diucapkan. Sedangkan Jaki hanya tertawa mendengar hal itu, ia sudah mulai paham dengan sifat pria berkepala abu itu.

Belum sempat Jaki kembali mengatakan kalimat godaan, ponselnya berbunyi menandakan ada telepon masuk. Sontak yang lain memusatkan perhatiannya pada Jaki yang tengah berbicara dengan entah siapa itu.

"Iya jadi kok, kamu di mana emang? Oh di sana, aku jemput aja ya. Tunggu bentar aku kesana sekarang" panggilan itu Jaki tutup, kemudian ia menyimpan ponselnya di saku. Ia baru menyadari jika semua orang tengah menatapnya dengan penasaran, sontak ia tersenyum jahil.

"Aku pergi kencan dulu yah, bye semuanya" ucap Jaki tanpa mau memberitahu kemana ia akan pergi dan siapa yang akan ia temui. Buru-buru Jaki menaiki mobilnya dan bergegas pergi meninggalkan rumah itu.

"Kemana dia Krow?" tanya Riji, biasanya Jaki pasti memberitahu apapun pada Krow.

"Lu tanya gue, gue tanya siapa anjing?" ia juga sama penasarannya dengan yang lain, Jaki tidak mengatakan apapun tentang agendanya hari ini. Dengan cepat ia mengubah ekspresinya seolah-olah tidak perduli dengan kepergian Jaki, meski dalam kepalanya sibuk menerka apa yang akan dilakukan pria berkepala pink itu.

"Dah lah, gue mau ke UwU cafe. Ada yang mau ikut?" pertanyaan Key disambut dengan seruan yang lain, akhirnya mereka semua pergi beramai-ramai. Selama perjalanan Krow masih saja memikirkan Jaki, sampai tak mendengarkan apa yang sedang dibicarakan oleh yang lain.

"Eh itu Kak Jaki bukan sih?" seru Mia saat melihat Jaki tengah berbincang dengan seseorang di depan UwU cafe. Mereka bergegas untuk turun dari mobil sedetik setelah mesin di matikan.

"Kak Jaki! Mau kemana?" mendengar namanya di sebut membuat Jaki menoleh, dirinya terkejut saat melihat semua orang berada di sini. Sedangkan pria di sampingnya hanya bisa menatap rombongan itu dengan canggung, apalagi saat menyadari salah satu dari mereka menatapnya dengan sedikit mengintimidasi.

"Oh, ini temen aku baru pindah ke sini. Jadi aku mau ngajak dia keliling dulu" jawab Jaki sambil menatap temannya itu, menunjukkan gestur agar mengenalkan dirinya pada yang lain.

"Eh- halo semuanya, aku Exu" jujur saja, ditatap oleh banyak pasang mata buatnya sedikit gugup. Apalagi saat ia kembali menangkap tatapan yang semakin mengintimidasi dari seseorang tadi. Rasanya ia ingin menarik Jaki agar segera pergi dari sini.

"Kalian kenalannya nanti aja ya, aku mau keliling dulu. Ayok!" demi tuhan Exu ingin bersujud sekarang juga, berterimakasih karena membawanya pergi dari situasi ini. Sejujurnya ia tak masalah jika berkenalan dengan orang baru, tapi jika dihadapkan dengan orang sebanyak itu membuat dirinya ciut. Exu membungkukkan badannya sembari tersenyum sebelum ikut masuk ke dalam mobil milik Jaki.

"Sheesh, keren juga temen Kak Jaki" ucapan Mia diangguki oleh semua orang, kecuali Krow yang sejak tadi menatap orang itu tak suka. Entahlah, ia juga tidak tau kenapa dirinya merasa demikian. Lagi dan lagi ia terus menunjukkan ekspresi sok tak perdulinya itu.

"Nah kan Krow, lu sih kelamaan. Jakinya diambil orang tuh" celetuk Makoto, kompak yang lain ikut setuju dengan hal itu.

"Apaan sih, ga jelas" mulutnya memang berkata demikian, tapi hatinya berkata lain. Jujur ia sedikit merasa sedih jika hal tersebut benar terjadi. Nanti ia akan bertanya secara langsung pada Jaki tentang orang tersebut ketika sudah di rumah.

Sepulang dari UwU cafe, semuanya kembali ke kamarnya masing-masing. Namun tidak dengan Krow, ia justru masuk ke kamar Jaki, beruntung kamar itu tidak dikunci. Dirinya membuka lemari dan meraih salah satu baju miliknya yang ada di sana. Setelah itu Krow langsung merebahkan dirinya di kasur itu, ia meraih ponselnya untuk mengecek apakah ada pesan masuk dari Jaki. Nihil, tak ada satu pesanpun yang dikirimkan oleh anak tersebut. Kini jarinya beralih menekan aplikasi sosmed, baru saja aplikasi terbuka sudah disambut oleh foto Jaki dengan orang tadi.

"Jelek banget" decih Krow, ia beralih membaca komentar dari postingan tersebut. Semuanya berisi kalimat yang mengatakan jika kedua orang tersebut terlihat sangat cocok. Dengan cepat Krow menutup aplikasi tersebut dan mematikan ponselnya.

"Apaan dah, orang freak begitu" lirih Krow, ia merasa panas saat ini. Dirinya terus bergumam hingga tanpa sadar ia tertidur. Beberapa jam kemudian, Jaki masuk kamarnya setelah selesai berkeliling dengan temannya itu. Dirinya terkejut ketika melihat Krow tertidur di kasurnya, tanpa sadar dirinya tersenyum karenanya. Jaki memutuskan untuk mandi terlebih dahulu, tubuhnya terasa lengket karena keringat dan juga banyak debu yang menempel.

Selesai dengan acara mandinya, Jaki melangkah mendekat ke kasur. Ia ikut merebahkan dirinya di samping anak itu, tubuhnya menghadap Krow dengan kepalanya menumpu pada tangan kanannya. Tangan kirinya perlahan menyentuh wajah tampan itu. Merasakan ada sentuhan pada wajahnya buat Krow terbangun, ia mengerjapkan matanya untuk melihat siapa yang ada di depannya.

"Udah kencannya?" begitu sadar, Krow langsung menatap Jaki dengan malas. Mendengar kalimat itu membuat Jaki tertawa geli, apalagi melihat ekspresi Krow yang terlihat kesal.

"Sebenernya masih pengen keliling, tapi keburu udah malem" jawab Jaki sambil tersenyum, bisa ia lihat ekspresi kesal tadi semakin masam. Dirinya semakin ingin menggoda anak tsundere itu dengan menceritakan apa yang tadi ia lakukan bersama temannya.

"Stop ya anjing, gue ga perduli" ketus Krow menatap Jaki tak suka, sedangkan yang ditatap justru tertawa puas karena berhasil menjahili anak itu. Tangannya mencubit pipi Krow gemas lalu mengusapnya, ia sedikit terkejut ketika Krow menahan tangannya agar tetap mengusap pipinya.

"Kenapa sih? Kata yang lain kamu seharian ini marah-marah mulu" lirih Jaki menatap Krow, tangannya masih terus mengusap wajah anak itu. Sejak tadi ia pergi bersama temannya, ponselnya terus menerima pesan berisi laporan jika Krow bersikap sentimental pada semua orang. Meski memang pada dasarnya Krow suka marah-marah, tapi mereka rasa kali ini berbeda.

"Mana ada" bohong Krow, susah sekali untuk melawan egonya yang setinggi langit. Jaki merasa gemas dengan hal itu, ia menampar pelan pipi Krow.

"Yang bener, gara-gara aku pergi sama cowo lain kah?" pertanyaan Jaki buat Krow kelabakan, padahal dalam hatinya berseru mengiyakan.

"Dih, kagak lah gila. Ngapain juga gue cemburu?" memang sulit untuk berkata jujur, mungkin jika pembohong adalah sebuah pekerjaan maka Krow menjadi orang terkaya di dunia.

"Loh, aku gak ada ngomong cemburu ya. Berarti aman dong kalau besok aku pergi sama Exu lagi" cukup, Krow sudah tidak tahan lagi. Tangannya menarik pinggang Jaki mendekat, wajahnya ia sembunyikan pada dada Jaki.

"Jangan dong" lirihnya, mendengar hal itu buat Jaki menahan tawanya. Ia ingin terus memojokkan Krow agar mau berbicara yang sebenarnya.

"Lah kenapa? Kan katanya kamu gak cemburu, berarti gak masalah lah aku pergi lagi sama Exu" mendengar ucapan itu membuat Krow menggelengkan kepalanya, sedangkan Jaki menahan rasa geli di dadanya.

"Ga boleh lah" gumam Krow, tangannya memeluk pinggang Jaki lebih erat.

"Kenapa gak boleh? Kan sekalian pdkt-aduh jangan dicubit" mendengar kalimat Jaki membuat Krow kesal, sontak ia mencubit pinggang anak itu pelan.

"Gak ada ya pdkt pdkt, lu punya gua" suaranya melirih di akhir kalimat, meski demikian Jaki masih bisa mendengar ucapan itu dengan jelas. Perutnya terasa tergelitik, ia tak dapat menahan senyumannya.

"Bukannya tadi pagi bilang ga mau sama yang bentukannya kaya aku ya? Duh, jangan plin plan dong" Jaki belum puas, ia ingin terus menggoda anak tsundere ini. Tangannya beralih mengusap rambut belakang Krow pelan.

"Bercanda doang itu" ucap Krow pelan, ia sedikit menyesali ucapannya tadi pagi. Jujur ia merasa salah tingkah saat semua orang terus menjodohkan mereka berdua.

"Ya udah, jadinya mau apa engga sama yang bentukannya kaya aku" tanya Jaki memastikan, ia sangat ingin membuat Krow mengaku. Melawan egonya yang sudah melekat dalam dirinya.

"Mau lah, masa yang cantik lucu kaya gini dilewatin" Krow sudah menyerah dengan egonya, meski ia sedikit malu untuk mengatakan hal itu. Semburat merah tak dapat mereka tahan, bahkan telinga keduanya kompak berubah merah. Ribuan kupu-kupu berterbangan dalam perutnya, buat sensasi menggelitik yang menyenangkan.

"Halah boong" kini gantian Jaki yang salah tingkah, tangannya menjambak rambut Krow. Sedangkan Krow mengaduh sambil tertawa, ia mendongak untuk menatap wajah Jaki yang tengah merona.

"Serius, lu cantik tau gak sih. Gue yakin banyak yang suka sama lu" tangannya beralih mengusap pelan pipi yang sudah mirip tomat, bisa ia rasakan wajah itu sedikit menghangat.

"Bodo amat" seru Jaki membalikkan tubuhnya membelakangi Krow, jantungnya berdegup tak karuan. Kini ia lebih memilih Krow menjadi orang yang tsundere daripada seperti ini, sangat tidak aman untuk hatinya.

Krow tertawa melihat tingkah Jaki, ia menyamakan tingginya dengan anak itu. Tangannya kembali memeluk pinggang Jaki dari belakang, hidungnya bisa mencium aroma manis yang menenangkan. Bibirnya sibuk mengecup leher Jaki yang sedikit terekspos. Lebih baik kita tinggalkan kedua makhluk yang tengah dimabuk cinta ini.






Halo semuanyaaa~ seperti yang kita tau kalau banyak anggota TNF yang memutuskan buat berhenti main RP, aku tau pasti semuanya sedih, tapi kita juga harus paham kalau mereka butuh istirahat.

Untuk cerita ini aku akan terus lanjutin ya, jangan khawatir. Dan mungkin cerita ini bisa jadi obat rindu kalian sama mami dan papi. So hopes y'all enjoy and see you on the next story byeeeeee 💋🦖

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

101K 7.9K 27
Saat selesai memberi makan seekor kucing dipinggir jalan,Gavin tertabrak motor sehingga para warga membawanya kerumah sakit. saat terbangun,dia dibua...
952K 54.5K 53
BELUM DIREVISI. "Suutttt Caa," bisik Caca. "Hem?" jawab Eca. "Sttt Caa," "Apwaa?" Eca yang masih mengunyah, menengok ke samping. "Ini namanya ikan ke...
2.8K 357 15
Hanya cerita gabut dari Author =_=" •Slow Up(up kalo mood doang:)) •beberapa alur ga sama kayak cerita aslinya Karakter dan cerita Asli by: @AmoebaUw...
21.6M 1.9M 91
[CHAPTER MASIH LENGKAP, EXTRA CHAPTER TERSEDIA DI KARYAKARSA] Sembari menunggu jadwal wisuda, Sabrina memutuskan menerima tawaran bekerja sementara d...