|| Saji Genshiro || P.O.V ||
Didalam sebuah gang.
Saji : "Apa maumu? Iblis harusnya berkembang biak kayak serangga dibawah sana."
Iblis bangsawan.. Apa ini benar seperti katamu?
Vritra : "Ya, gak salah lagi itu adalah Darah Phoenix. Bukanya ini kesempatan yang bagus?"
Iki atau yang sekarang Vritra. Temanku yang sangat hebat.. Dia berhasil mendominasi Vritra dan mengambil alih penuh tubuhnya.
... Jika katamu benar.. Maka itu sangat bagus..! Aku akan membunuh iblis itu.
Mahluk kotor itu harus segera dibunuh. Mereka hama yang membawa racun ke manusia.. Sangat layak dimusnahkan.
Sudah 5 tahun sejak orang tuaku... Meninggal gara-gara iblis. Mulai dari sana aku menetapkan hati, untuk membunuh para iblis.
Ku yakin bakal ada banyak orang yang akan mendukungku.. Ini karna iblis emang harus dimusnahkan untuk membuat dunia menjadi lebih bersih.
Riser : "Itu pertanyaan yang gak perlu. Aku pergi ke mana yang kuingin, melakukan apa yang kumau. Jelas?"
... Cara berucap dan sikapnya.. Begitu mirip dengan kebanyakan jenis mereka. Keangkuhan
Vritra : "Dari yang kulihat. Bocah ini ada di sekitaran kelas menengah. Kamu masih lebih unggul. Yah, simpelnya dia cuma bocah iblis yang baru keluar dari kandangnya."
Bagus.
Dan kau ada benarnya. Umurnya mungkin masih nggak beda jauh denganku.. Atau malahan kami seumuran?
Saji : "Mahluk kotor ampas." Dari yang dilihat. Dia bukan tipe orang yang mau mengatakan niatnya kesini ke orang asing sepertiku.
... Vritra, orang ini dari kalangan mana? Apa dia berhubungan dengan Raja Iblis?
Vritra : "Hah? Bukanya udah pernah kubilang soal silsilah keluarga iblis? Phoenix emang salah satu dari 72 Pilar, tapi nggak ada hubungan khusus apapun dengan 4 raja iblis."
Kalau begitu, aku gaperlu buat ragu-ragu lagi.
Vritra : "Setidaknya itu yang kutahu. Dan lagi ... Apa jangan-jangan kau takut.. Makanya nanya begitu?" Suaranya terdengar meledek.
.. Bodoh, ini untuk jaga-jaga.
Seharusnya dia sendiri tahu kalau belum bisa mengalahkan Raja Iblis meski berusaha sekuat tenaga.
Riser : "Dinilai dari suasana. Kau sepertinya mau membunuhku." Senyumnya muncul.
Saji : "Ya, brengsek."
× ========================== ×
|| Third P.O.V ||
Riser : "Kebenciannya ke iblis sangat jelas. Orang ini.. Emang ada yang berubah!" Dirinya mendapat semangat aneh.
Dan kata-katanya itu benar.. mungkin Genshirou Saji punya kisah buruk dengan para iblis.
... Yah, paling simpelnya orang tua atau terkasihnya dibunuh iblis.. Selebihnya nggak ada alasan kenapa dia bisa berubah sejauh dan sedemikian itu.
Perubahan ini cukup menarik.. Walaupun aneh..
Namun Riser gada niat mengubah rencana. Apalagi identitasnya udah terlanjur diketahui.
Riser : "Aku akan melakukan hal sama!" Tanpa melepas tangan dari saku. Riser melepas sinar api dari dua telapak kakinya.
... Menandakan dirinya sudah siap dengan ini.
Gak cukup jauh di depannya. Saji merasakan sedikit ancaman yang tertuju padanya, tapi sesuai kata Vritra, dirinya masih lebih kuat. Jadi dia balik melepas aura naga hitamnya.
Saji : "Haha... bocah itu bergidik." Dia melihat si pirang dengan tawa dalam diam.
Sementara... Sesuai katanya. Riser nampak tertegun karenanya. Wajahnya menjelaskan semua itu.
Vritra : "... Sepertinya dia sadar akan sesuatu hal!"
Saji : "Ya! Pastinya: dia tahu aku lebih kuat!"
Dalam pikiran.. Mereka berdua sama-sama tertawa, mengejek iblis kecil dan mangsa yang muncul dengan sendirinya ini.
... Dan tanpa menunggu lama, Saji memulai lebih dulu dengan menerjang lewat kecepatan tingginya.
Melihat ini semua udah dimulai. Si pirang mengirim kobaran api dengan tangan kanannya.. Yang ngebuat Saji nggak bisa melihat.. Matanya tertutupi. Lekas dia menghindari api itu tanpa menghentikan langkahnya.
Namun saat dia berhasil.. Dibalik api Riser udah sepenuhnya siap dengan kakinya.
'BRAKK!'
Sebuah tendangan telak mendarat di dagu dan mendorongnya ke belakang. Itu begitu sakit!
... Mungkin gitulah isi pikiran Saji. Semua ini pasti karna dia nggak pernah kena serangan dulunya.. Ini hal baru buatnya.
Saji : "Vritra, apa kau yakin kita lebih kuat!"
Dalam ruang pikiran. Dia menggertak Naga Hitam itu yang tidur beberapa meter didepan nya.
[ Note : bayangin saja seperti Naruto & Kurama. ]
Bocah itu merasa sedikit dibohongi.
Vritra : "Bodoh! Aku nggak bilang kita unggul dalam semua hal. Fisiknya sebagai iblis bangsawan pastinya bagus!" Balas naga itu.
Usai mendengar itu.. Saji memijat pelipisnya sebelum akhirnya berkata.
Saji : "... Goblok!"
Dengan masih terhempas.. Mengandalkan benang dari Sacred Gear-nya. dia meraih kaki Riser dan menariknya dengan keras. Tapi nggak disadari, itu sebuah kesalahan baginya.
Riser : "Hmmp!"
Melalui kedua tangan yang sudah siap. Riser melepas kobaran api yang dua-tiga kali lebih besar dari mereka berdua.
Jujur kalo ingin menangkapnya. Maka dia harusnya meraih tangan dan bukan kaki! Inilah hasilnya.. Liat?
... Sekarang dia terkapar dengan sebagian bekas gosong di beberapa sudut tubuhnya.. Tidak berdaya sama sekali. Tapi benang ini nggak lepas..
Saji : ".. Hhhaahh... Hehe."
Riser : "... Kampret!"
Dengan sedikit nggak diduga. Dia lagi-lagi ditarik.. Apalagi sekarang jauh lebih keras.
Percobaan ini akhirnya membuat Saji bisa menggapai kakinya dan membanting pria itu seperti gada beban sama sekali. Berkali-kali ... Orang manapun jelas akan kesakitan! Pada saat sama, Saji juga menyerap kekuatannya dengan perlahan.
... Gabisa membiarkan ini. Riser menyiapkan 1 pukulan dan itu berhasil dihindari.
'BRAKK!'
Saji : "... Waduh.., hampir aja, tuh." Kagetnya.
Dia untuk beberapa meter mundur ke belakang usai serangan balik itu.
Riser : "... Sial. Kekuatanku belum sekuat Riser yang ada di animenya." Gimana cara mengalahkan bocah ini? ... Apalagi kekuatan nya sudah ke serap setengah.
Disisi lain.. Saji meraba sisi belakang pinggang nya seolah menyimpan sesuatu disana..
Saji : ".. Biar ku akhiri semua ini, iblis brengsek!"
Memakai tangan kanan. Saji mengacungkan sebuah belati seukuran pisau biasa dengan motif yang nampak kuno.
Walau cuma melihat sekilas. Itu bisa langsung diketahui.. Sebuah Magic Weapon: [ Sebutan untuk senjata yang bisa di tambahkan sihir kedalamnya dan berbagai efek magis lain. ]
Riser : "... Apalagi ini.. kampret, dah."
... Yang satu ini kayaknya punya efek Anti-Iblis. Contoh mudahnya adalah Pedang Suci. Ya, ini efeknya mirip seperti itu.
Jika boleh ditebak.. mungkin itu dibuat dari pecahan pedang suci ... ataupun salib.
Saji : "Gimana menurutmu.., keren nggak?"
'BHUUSH'
Hei, hei! kecepatannya dua kali dari yang tadi!
Apa ini karna energi yang diserapnya!?
Dengan sikap yang udah siap. Riser melepas bola api yang mirip dengan sebelumnya. Karena emang nggak banyak yang dia bisa, apalagi energinya kecolongan.
'PUSHH!'
Tentakel dari Absorption Line menembus itu dan melesat.., hendak menjangkau dirinya!
Saji : "Hahahaha!"
Lajunya masih kelihatan... Mungkin itu bisa dihindari?
Nggak diduga.. dalam hitungan detik, sisi kiri bahunya ditembus oleh Dagger. Apa bocah itu melemparnya!?
Riser : "... Uughh!" Itu bisa dirasakannya.
.... Jadi begini rasanya kena benda suci..!? Ini lebih parah dari ditusuk besi panas, kampret!
Melalui sisa tenaganya.. Riser berhasil mencabut itu dengan susah payahnya.
Saji : "Nggak ada teriakan sama sekali? Iblis emang mahkluk yang mengerikan." Saji meraih belatinya yang berada di tanah.
Ekspresinya berkata dia sangat menyukai ini. Gak lama Saji melirik kearah Riser ... Yang tersandar di dinding bagian ujung. Tidak ada jalan lagi disini. ini murni gang 1 arah.
Dirinya duduk dengan muka yang agak pasrah.
Riser : "... Bocah ini .. nggak ada hentinya ngoceh soal iblis ini dan itu.."
Jujur itu kerasa mengganggu sekali.
... Dan sekarang tiba saatnya bagian utama. Saji udah datang plus siap dengan bilah tajam nya.
Saji : "Udah pasrah, hah!? Matilah, iblis sialan!"
Vritra : "HEI, MENYINGKIR!"
Untuk sekilas si pirang terkekeh entah karena apa.. Sebelum cahaya terang melahap mereka berdua.
'BHAAM!'
... Sebuah dorongan energi menghempaskan bocah itu dengan acak.. dia terbang tanpa sempat menyadarinya.
Aroma yang belum pernah tercium muncul. Seseorang baru aja muncul entah dari mananya dan ikut campur ... Dia berdiri membelakangi Riser seolah niat melindunginya.
Riser : "... Dilindungi oleh cewek, huh..? Aku emang menyedihkan sekali."
Tapi meski begitu, dirinya nampak senang.. bisa dilihat jelas dari senyumnya tersebut.
... Dan cewek itu melirik ke belakang ..
??? : "Kau ngomong begitu. Padahal aslinya sangat ingin aku datang, kan?" Dia membalas dengan nada yang lucu. Juga terlihat cukup mengejek
[ Note : Sadar-sadar udah 1200 kata.. Meski berat hati. Tapi ayo stop disini dulu :D ]