Vampires and Mafia Brothers

By Ryaiiiiii

17.8K 1K 7

Ryan adalah pemilik perusahaan terbesar ke-3. Dia memilikinya waktu berumur 14 tahun. Tetapi, Ryan memiliki M... More

Masa Lalu Yang Pahit
Sangat Mirip
Sekolah?
Pulang ke Indonesia
Please..
KAKAK!!!
RAYLOS
PAPAH!!!!
Surat Ancaman
Pertempuran Sengit
Pengalaman Baru
Trauma Raka
Trauma Raka 2
Trauma Raka 3
Dendam Yang Dipendam
SUPRISE!!
Bukan?
Rahasia Revan
Penyelamatan Yang Mudah
Persiapan
Pertumpahan Darah
Sakit
Risih
Bersenang-senang
Jangan Percaya
Tragedi Nonton
Terbang ke Tokyo
Pengusiran Yang Diinginkan
Rencana Mematikan
Happy Birthday!!
Seri
Baby
Trio Imut
Terungkap
Kangen...
Tante Siapa?
Penculikan di Hotel
Baru Sadar!!!???
Gegara Es Krim
Melebihi Rata-rata
Tragedi Ulang Tahun
Pengobatan Serius
Tidur Terpisah
Penerus
Penobatan
Kepolosan Liam
Birthday Fyan
Gambar
Anggota Keluarga Baru
Anniversary
Kebahagiaan
Mainan
Mau, mau!

Liburan

219 16 0
By Ryaiiiiii

   2 bulan setelah kejadian itu Roshan semakin memperketat pengawasan anak-anaknya jika mereka keluar Rumah, seperti sekolah maupun berpergian.

     ” Ayo! Cepetan, Revan! “ Teriak Raka.

     ” Ya, Kak! Revan lagi cari jam tangan, Revan! “ Teriak Revan di lantai atas.

      ” Kalian nanti ada ujian, kan? “ Tanya Roshan.

      ” Ya, Pah. Tapi, kami tak belajar, “ ucap Raka.

      ” Lho? “ Kaget Roshan.

     ” Kami kan sudah pintar, “ sombon Raka.

     Roshan teringat akan cerita Aska dan Vian. Mereka menceritakan saat kelulusan mereka. Ryan dan Raka mendapatkan nilai tertinggi dalam sejarah di sekolahnya. Membuat sangat yakin jika kepintaran istrinya menurun pada Ryan dan Raka.

      ” Lagi, bicarain apa? “ Tanya Revan yang sudah turun.

     ” Kepo, “ ucap Raka.

     ” Aish... Kakak! “ Marah Revan.

     ” Udah-udah. Semua udah siap. Jadi, kita berangkat, “ ucap Ryan memberhentikan perkelahian mereka.

      Mereka mengangguk.

      ” Kalau begitu kita berangkat dulu ya, Pah, “ ucap Ryan.

      ” Baiklah, “ ucap Roshan.

     Mereka bertiga berjalan menuju mobil yang sudah disiapkan oleh Aska dan Aska sudah menunggu mereka.

      Di sekolah...

      ” Akhirnya ujian terakhir selesai, “ ucap Raka.

     ” Lu, kok ngomong santai banget? Gua aja ni kepala sampe panas, “ Heran Rei.

     ” Rei? Lu belum tau? Mereka berdua cuma liat buku aja udah tau isi bukunya cuma dari sampul, “ ucap Varo.

     Mereka tertawa mendengar ucapan Varo.

     Sedangkan Revan..

     ” Tumben Rina nggak kelihatan seminggu ini? “ Heran Bima.

     ” Kalau tentang Rina. Kakak gua udah bikin keluarganya hancur karna main-main sama gua. Ayahnya teryata pemimpin negeri perbatasan dan kakakku menemukan bukti bahwa ia melakukan penggelapan uang sumbangan yang harusnya dikirim ke semua panti asuhan malah terhenti, “ jelas Revan.

      ” Dan teman-temannya juga diurus oleh kakakku. Terakhir kali aku melihat mereka, mereka menjadi gelandangan, “ jelas Revan.

     Mendengar penjelasan Revan, Bima sedikit tak percaya apa yang baru saja ia dengar.

     ” Lu nggak percaya? “ Tanya Revan.

    Bima mengangguk.

     ” Udah gua tebak. Pasti lu nggak percaya, “ ucap Revan.

     ” Kalau begitu lu ikut gua, “ ajak Revan.

    ” Ikut ke mana? “ Heran Bima.

    ” Ikut aja. Sebelum masuk lagi, “ ajak Revan.

    Bima hanya bisa pasrah.

    ” Kok salahin, Rina? “

    ” Kalo kamu nggak berurusan dengan keluarga Tanda. Pasti kita nggak jadi gelandangan kayak gini! “

    Bima terkejut pemandangan yang ia lihat. Bima melihat Rina menggunakan baju lusuh dan sudah kotor.

     Revan mengajak Bima untuk ke kelas.

     ” Gimana? Percaya? “

     Bima mengangguk. Revan hanya bisa tersenyum senang.

***

      Di rumah...

      ” Tuan? Anda mendapatkan surat, “ ucap Rion.

      ” Pasti dari Felix, “ Tebak Roshan.

      Salam Hormat..

      Surat ini aku memberikanmu untuk menghadiri acara hari ulang tahun ku. Ya.. Selama ini kau jarang sekali datang. Jika, kau datang ajaklah anak-anakmu, termasuk Raka. Aku ingin mengetahuinya banyak. Jadi.. jika kau tak datang aku yang akan ke sana menjemput kalian secara paksa! Ok, cuma itu yang ingin aku sampaikan.

Untuk adekku yang galak...

     ” Mungkin kali ini aku akan datang, “ Gumam Roshan.

***

     ” Papah? “ Panggil Revan.

     Mereka sudah sampai pulang dari sekolah dan mencari keberadaan Roshan. Biasa Roshan menyambut mereka dengan senang. Tapi, sosok Roshan tak ditemukan.

     ” Kalian dah pulang? “ Ucap Roshan mengagetkan mereka.

     ” Papah dari mana? “ Tanya Ryan.

     ” Udah-udah, masuk dulu terus mandi. Sama pake baju ini, “ ucap Roshan memberikan tas yang berisi baju.

     Karna, mereka patuh mereka segera melaksanakan ucapan Roshan untuk segera mandi.

      20 menit kemudian...

     ” Pah! Ini baju apa? Kayak baju... “

     ” Kerajaan? “ Ucap Roshan melanjutkan.

     ” Iya, bener. Kita mau kemana pake baju kayak gini? “ Kesal Raka.

     ” Paman Felix ulang tahun dan sekarang kita akan pergi, “ ucap Roshan.

     Raka hanya diam.

     ” Kamu tunggu di sini aja. Tunggu kakakmu dan Revan. Sebenarnya ini kita sudah telat. Mungkin Paman Felix akan menjemput kita. Papah akan berganti baju, “ Roshan pergi menyisakan ruang tamu yang luas dan mewah cuma Raka seorang.

***

       ” Kenapa kalian bengong? Ayo masuk, “ ajak Felix dan Roshan melihat anak-anaknya terdiam di depan pintu istana.

       Ryan, Raka dan Revan mengangguk.

      ” Yang Mulia Felix dan Putra Mahkota Azka telah tiba! “

      ” Kenapa kau belum mencabut gelar Putra Mahkota dariku? “ Bisik Roshan.

      ” Karna, aku tak ingin melakukannya, “ bisik Felix.

     Ryan, Raka dan Revan mencoba mencerna situasi saat ini. Mereka sangat bingung dan merasa canggung.

      ” Kita akan duduk di sana. Ayo, “ ajak Paman Felix kepada Ryan, Raka dan Revan.

      Mereka mengangguk. Di sana sudah disediakan 5 kursi singasana. Yang 1 adalah kursi berukuran besar. Mungkin untuk Felix dan yang lainnya berukuran sedang di kanan dan kiri singasana utama.

       ” Maaf saya datang terlambat. Saya harus menjemput Putra Mahkota dan tiga keponakan saya. Mereka masih tinggi di perbatasan negara. Jadi, saya terlambat. Karna, sudah lengkap kalian bisa menikmati pestanya, “ ucap Felix tersenyum.

       ” Kenapa ketiga anak itu mirip dengan.. Putra Mahkota? “ Bisik salah satu tamu.

       ” Apakah Azka sudah menikah? Tapi.. kenapa kita tak mendapat undangan? “ Bisik yang lain.

       ” Kalau begitu aku akan menjodohkan anakku dengan anak-anaknya Azka! “ Bisik temannya.

       Ryan, Raka dan Revan masih merasa canggung. Rosha dan Felix menyadarinya. Mereka mencari cara agar Ryan, Raka dan Revan tak canggung.

        ” Kalian mau turun? “ Tawar Roshan.

       Ryan, Raka dan Revan mengangguk canggung.

       ” Kalian anggap aja ini acara seperti biasa. Ok? “ Bisik Roshan.

       ” Ok, Pah! “ Ucap mereka bersamaan.

       Mendengar ucapan anaknya Roshan tersenyum. Para tamu melihat ke arah mereka dengan tingkah gemas.

      ” Kenapa mereka sangat imut!! “ Gemas mereka.

      ” Papah? Kami mau minuman itu, “ ucap Revan.

      ” Baiklah kalian ambil apa saja yang kalian inginkan, “ ucap Roshan tersenyum.

      Para tamu terkejut melihat senyuman Roshan. Mereka baru melihat senyuman Roshan saat ini.

      Saat dansa akan dimulai Ryan, Raka dan Revan kembali untuk menghindari cewek-cewek yang tingkahnya mirip di dunianya. Melihat tingkah mereka kembali ke tempat duduk, Felix dan Roshan hanya bisa terkekeh.

      ” Kenapa kalian tak ikut? “ Tanya Felix berpura-pura.

      ” Paman tau kan  kita nggak suka deket-deket cewek-cewek ' gila ' kan? “ Tanya Raka kesal.

      ” Kalau begitu kalian mau nggak paman ajak ke suatu tempat yang seru? “ Ajak paman.

      ” Mau-mau! Ke mana, paman? “ Ucap Revan antusias.

      ” Kalau begitu ikuti paman, “ ajak Felix.

       Mereka mengikuti Felix menuju... entah kemana. Mereka berjalan selama 15 menit dan melewati lorong-lorong luas.

       ” P-paman? A-apa ini? “ Kaget Raka.

       ” Ini adalah perahu bintang. Katanya kalian memimpikannya, “ ucap Felix.

       Mereka terkejut. Mereka bahkan baru mengetahui barang impian mereka sama. Dan hanya sedikit orang yang tahu termasuk Roshan sendiri.

       ” Pasti Aska yang memberitahu, “ Tebak Ryan.

       ” Bagaimana jika kalian main di sini? “ Tawar Felix.

       Revan tersenyum senang.

       ” Boleh? “ Tanya Revan.

      Felix mengangguk.

       Di pesta...

       ” Mereka senang? “ Tanya Roshan.

       ” Ya. Mereka suka. Hingga aku lupa jika mereka sudah dewasa, “ jelas Felix.

       ” Ya, begitulah. Sifat Anita menurun pada Ryan dan Raka. Kalau Revan memang sudah seperti itu sebelum aku adopsi, “ jelas Roshan.

       Felix mengangguk. Ia memang sudah mengetahui tentang adik iparnya, setelah kejadian Raka kehilangan kendali.

      ” Dan mereka susah sekali membuka hati mereka untuk perempuan. Mirip sepertimu, “ Roshan melirik ke arah Felix.

      ” Hahaha.. Mereka sangat mirip, “ ucap Felix tertawa.

       Roshan hanya geleng-geleng kepala. Dia mendapat cerita dari Aska mereka membunuh cewek yang datang melamarnya.

       ” Mungkin kita akan menginap di sini selama sebulan. Sebagai libur kenaikan kelas mereka, “ ucap Roshan.

      Felix senang. Itu adalah perkataan yang ia tunggu.

      ” Kalau begitu aku besok akan mengantar kalian ke Rose House untuk liburan, “ ucap Felix senang

***

       Pagi yang sepi. Raka berjalan menuju taman yang luas. Ia tak bisa tidur karna terbangun dan memutuskan untuk mencari udara segar.

      ” Raka? Apa yang kamu lakukan pagi-pagi di sini? “ Tanya Felix yang muncul.

      ” Raka tak bisa tidur. Jadi, Raka keluar aja, “ jawab Raka.

       Mereka duduk di kursi taman. Raka memperhatikan sesuatu dan memastikan.

      ” Paman? Apa negeri ini sedang tak baik-baik saja? “ Tanya Raka.

      ” Bagaimana bisa.. “ ucapan Felix terpotong.

      ” Raka dan kakak menyadarinya selama perjalanan menuju kemari. Sekeras apapun paman membersihkan buktinya kami berdua tetap bisa mengetahuinya, “ jelas Raka yang membuat Felix terdiam.

       ” Hufttt.. Paman memang tak bisa menyembunyikan apapun dari kalian, “ Felix terdiam.

       ” Yang Raka katakan benar. Negeri ini sedang dalam perang. Perang yang seharusnya sudah tak ada bertahun-tahun yang lalu kembali muncul. Paman tak tahu penyebabnya. Sehingga sebagai negeri ini telah dikuasai, “ jelas Felix.

      ” Negeri bagian utara mereka kekurangan makanan sedangkan yang timur terserang penyakit, “ jelas paman.

      ” Bagaimana jika kita ikut pertemuan yang akan diadakan nanti di istana? “

      ” Kakak? “ Kaget Raka.

      ” Awww.. Sakit, kak! “ Ucap Raka.

      ” Makanya jangan buat orang khawatir, “ Ryan melepaskan jewerannya.

      Felix terdiam. Memandangi mereka berdua.

      ” Bagaimana? Apa kami boleh ikut? “ Tanya Ryan lagi.

***

     4 jam kemudian...

    Mereka diizinkan mengikuti pertemuan itu. Walau sebelumnya dilarang oleh Roshan. Mengingat pertemuan ini sangat penting dan paling berpengaruh untuk kedepannya. Karena, Ryan dan Raka meyakinkan Roshan akhirnya Roshan mengizinkannya.

      ” Kenapa Revan tak boleh ikut! “ Kesal Revan.

      ” Kami hanya sebentar jadi tunggu, ya? “ Ucap Ryan menenangkan.

      ” Bagaimana jika kamu menaiki perahu bintang? Sekalian berenang? “ Tawar Raka.

      ” Paman? Apakah boleh? “ Tanya Revan.

      ” Tentu. Tapi, kamu nunggu di sana, ok? “ Jawab Felix.

      Revan mengangguk senang.

      Di aula pertemuan...

       ” Sungguh kamu dari mana saja Putra Mahkota? “ Tanya salah satu peserta.

      Roshan malas menjawab dan ia hanya menatap ke depan. Akhirnya pemimpin pertemuan ini tiba. Yaitu, Felix dan ia datang bersama dengan Ryan dan Raka.

      Para peserta berbisik dan heran kenapa membawa dia orang asing itu.

      Felix mengangkat tangannya kanannya pertanda semua peserta harap diam.

      ” Di sini hanya untuk pertemuan penting jika ada yang membahas yang tak termasuk maka saya sarankan untuk keluar dan mendapat kejutan saat pulang nanti, “ ucap Felix.

      Semua bungkam mendengar ucapan Felix dan tak ada yang berani bicara.

      ” Yang Mulia, bagaimana ini. Jumlah korban penyakit semakin meningkat di daerah timur, “

      ” Bukankah ada jalan pintas? Di sini kita bisa menyebrangi sungai, “ ucap Ryan menunjuk peta.

       ” Di sana konon arus sungai itu sangat deras, “ tolak peserta lain.

      ” Iyakah? Tadi kami ke sana sungainya arusnya tak deras. Dan.. Kami bermain santai di sana. Apakah kau takut perbuatanmu akan ketahuan Duke Estal? “ Ucap Raka melihat Estal.

       ” Sebelum kami kemari kami melihatmu berbicara dengan musuh dan menutup akses jalan menuju negara timur, “ ucap Ryan.

      Mereka terkejut tak percaya. Mereka tahu bahwa Estal adalah orang kepercayaan yang mulia.

      ” Apakah kau punya bukti? “ Sinis Estal.

      ” Bukti? Hmmmm.. Bagaimana jika ini? “ Raka menunjukkan tag nama emas dan Tertulis nama Estal.

      Estal merasa bungkam.

      ” Dan... lihatlah ada bekas tanah di belakang jadi terbukti ini terjatuh dan tanah di timur belum diratakan. Jadi... kau kalah, “ ucap Ryan.

     Felix dan Roshan terkejut. Bahkan mereka belum tau Ryan dan Raka pergi ke sungai.

      ” Tangkap Duke Estal sebagai penghianat kerajaan, “ ucap Felix yang sempat terdiam.

      ” Yang Mulia! Ini tuduhan palsu! Apa kau akan percaya begitu saja! “ Marah Estal.

      ” Bisa saja di sini ada penghianat juga seperti Estal. Ah, nanti juga akan tercium bangkainya, “ ucap Roshan.

       ” Yang Mulia? Sepertinya musuh akan menyerang terus jika kita tak menyerang balik, “

       ” Kalau begitu ikuti permainannya. Apa susah? “ Tanya Raka.

       ” Tapi, panglima perang terluka parah dan sedang dalam perawatan. Jadi, tak mungkin kita akan berperang, “

      ” Kalau begitu biar kami berdua yang akan mengisi posisi panglima perang, “ jawab Ryan.

      ” Apa! “ Kaget Felix dan Roshan.

      Selesai pertemuan...

       ” Kalian. Kenapa sangat gegabah? “ Tanya Roshan.

      ” Karna, kami tak tega melihat suatu negri hancur seperti ini dan kami sudah tahu-menahu tentang ini, “ jawab Ryan.

      Roshan menyerah membujuk anaknya dan hanya bisa menyetujuinya.

      ” Revan ke mana? “ Tanya Roshan.

      ” Revan mungkin sekarang sedang menaiki perahu bintang, “ ucap Ryan.

     ” Kak? Bukankah kita udah janji akan menyusul jika kita sudah selesai? “ Tanya Raka memastikan.

     ” Benar juga. Kalau begitu sekarang kita susul Revan, “ ucap Ryan lupa.

     ” Pah? Kami akan pergi menemui Revan, “ izin Raka.

      ” Boleh. Tapi, saat makan malam kalian harus sudah siap, “ ucap Roshan mengingatkan.

      Ryan dan Raka mengangguk, lalu pergi.

      ” Tak ku sangka mereka juga pandai dalam hal seperti ini, “ ucap Felix.

      ” Ya, begitulah. Aku sampai tak bisa membuat mereka berubah pikiran, “ ucap Roshan heran.

      ” Hahaha.. Kalau begitu kita akan melihat sungai yang akan menjadi akses ke daerah timur, “ ajak Felix.

      Roshan mengangguk dan mengikuti Felix.

Continue Reading

You'll Also Like

Meta By azar

Short Story

4.7K 220 2
Kisah meta yang mencari suaminya yang dulu
87.8K 3.1K 46
Will you still love me when I'm be a monster? --------------- Shella yang dituntut sempurna oleh orang tuanya hanya dikenal sebagai cewek paling popu...
8.2K 664 5
Kisah tentang seorang anak kecil yang akhirnya bisa merasakan kasih sayang seorang ayah setelah di adopsi oleh rentenir yang dipandang kejam oleh ora...
110K 7.3K 14
Brotheship 🦕💟 NO BXB "Jangan menyerah dengan apa yang sudah kita mulai." _Azegara Sekuat apapun kita menahannya, jika takdir menyuruh dia untuk pe...