"Dad, Kana update."
"Apa dia memberitau lokasinya?"
"Tidak! Dia hanya update perut buncitnya."
"Benarkah, coba aku lihat."
Lee penasaran dengan postingan Kana, dia lebih penasaran lagi saat melihat caption yang Kana buat.
"Anak itu benar-benar hamil."
"Kira-kira di mana dia berada?"
"Minta maaf padanya suruh dia pulang."
"Bagaimana jika dia tidak mau."
"Usaha, kau sendiri yang minta dia menjauh, memang kau tidak mau punya kesempatan untuk menggendong cucumu."
"Tentu saja mau, itu kan anak Mew juga tapi Kana pasti marah sekali pada kita terlebih sekarang Mew pun tidak ada, bagaimana membujuk dia pulang."
"Baifren pasti tau di mana Kana berada."
"Tapi kita harus cari Baifren ke mana, dia pun tidak beritau kita dia pindah ke mana."
"Kau bisa datang ke toko kuenya."
"Dia juga pasti marah padaku, entah apa yang aku perbuat hubungan baik yang terjaga selama belasan tahun tiba hancur berantakan. Sekarang mereka benar-benar menghilang semua termasuk Mew."
"Kita memang salah sudah semestinya kita memperbaiki semuanya."
"Baiklah nanti siang aku akan pergi ke toko kue Baifren semoga saja dia mau bicara denganku."
"Kalian sesama wanita memang sudah seharusnya kalian bicara dari hati ke hati, sekarang bukan waktunya membesarkan ego, kita harus membawa Kana dan Mew pulang."
Janny mendengarkan apa yang Lee katakan, siang hari dia datang ke toko Baifren untuk membicarakan anak-anaknya.
"Apa kau tau di mana Kana?"
"Untuk apa kau bertanya tentang Kana?"
"Mew pun pergi kemungkinan dia pergi untuk mencari Kana."
"Jadi kau datang ke sini mencari Mew? Untuk itu aku tidak tau dan tidak mau tau."
"Kau tau sekarang Kana sedang mengandung anak Mew."
"Lalu masalahnya denganmu apa? Bukan kau tidak menginginkan Kana ada di dekat Mew, berhenti menyakiti Kana, aku sudah tau sejak lama jika Mew dan Kana saling menyukai tapi aku tidak pernah mencampuri urusan mereka, aku ingin anakku bahagia jangan hanya karena kau tau Kana hamil lalu kau ingin mencari Kana karena kau menginginkan Bayi itu, walau pun aku tau Kana ada di mana, aku tidak akan memberitaumu biarkan Kana bahagia dengan caranya, dia mencintai Mew, tidak bisa hidup bersama Mew biarkan dia hidup bersama kenangannya, urusan Mew kau cari saja sendiri jangan menyangkut pautkan dengan Kana lagi."
"Aku datang ke sini karena ingin minta maaf padamu dan juga Kana, jika memang mereka saling mencintai aku akan restui hubungan mereka, yang terpenting mereka tidak bersembunyi."
"Kau mau minta maaf pada mereka karena kau menginginkan sesuatu dan itu tidak tulus dari lubuk hatimu."
"Kau tau aku menyayangi Kana sejak Kana kecil, apa kesalahanku memang tidak bisa di maafkan? Aku tau aku salah, aku terlalu emosi saat aku mengambil keputusan."
"Keputusan apa? bahkah aku juga jadi ikut merasa bersalah karena ikut membohongi dia, 5 bulan bukan waktu yang sebentar dan kau tau betul bagaimana tersiksanya Kana kehilangan Mew, apa menurutmu Kana akan memaafkanmu, yang pertama kau memalsukan kematian Mew dan yang ke dua kau menyuruh dia menjauh dari Mew, aku tau itu semua dari sahabat Kana. Kana pergi karena keinginanmu."
"Aku minta maaf, beritau aku di mana Kana berada."
"Aku tidak tau."
"Kau jangan egois, Kana sedang mengandung bagaimana jika terjadi sesuatu pada dia di luar sana."
"Kana mengandung cucuku, aku tidak mau berbagi cucu denganmu."
"Tapi Bayi itu juga anak Mew, itu artinya dia juga cucuku."
"Suruh saja Mew menikah dengan orang lain agar kau dapat cucu yang lain, anak Kana adalah cucuku, kau sudah membuang Kana berarti kau tidak punya hak untuk Kana dan anaknya."
"Baiklah aku akan cari Kana sendiri kau tidak bisa di ajak kerja sama."
Janny keluar dari toko Baifren, sedangkan Baifren tidak mau kalah dia menelepon Alex agar Alex datang ke toko kuenya.
2 jam kemudian.
"Ada apa, aku ini sedang sibuk."
"Penting mana pekerjaanmu dengan Kana."
"Apa Kana masih belum menghubungimu?"
"Jika sudah aku tidak panggil kau ke sini. Tolong cari Kana aku khawatir padanya."
"Aku sedang banyak pekerjaan."
"Ini antara hidup dan mati anakku anak kau juga, aku tidak pernah minta apa pun padamu, kali ini saja bantu aku untuk mencari Kana."
"Apa yang aku dapat jika aku bisa menemukan Kana?"
"Kau minta imbalan padaku? Kana itu anakmu juga jika kau lupa."
"Aku tau Kana memang anakku, tapi aku ingin memiliki kalian semua, apa kau mau kembali padaku?"
"Jika aku mau sudah aku lakukan sejak dulu, tapi aku tidak minat kembali padamu, aku menghubungimu karena aku ingin kau juga bertanggung jawab pada Kana."
"Aku bukan tidak ingin bertanggung jawab pada Kana tapi sejak dulu aku ingin kau kembali lagi padaku."
"Lalu bagaimana dengan Amanda?"
"Aku dan Amanda sudah bercerai 1 bulan lalu, sudah 15 tahun Bayi kita meninggal dia tidak mau memiliki anak lagi."
"Akan aku pikirkan jika kau berhasil menemukan Kana lebih dulu dari pada Janny, bisa aku pertimbangkan, aku tidak sudi jika Janny menemukan Kana dan membawa Kana tinggal lagi bersama mereka."
"Aku ingin kepastian darimu."
"Kepastian apa?"
"Jika aku berhasil menemukan Kana lebih dulu maka kau akan kembali padaku."
"Baiklah,akan aku jual harga diriku padamu yang penting Kana kembali padaku."
"Akan mau lakukan hari ini juga."
"Aku tunggu."
Di sisi lain.
"Sssss....ahhh..." Kana menggigit Bibirnya dengan kedua tangan menjambak rambut Mew.
"Ahhhh...." kepala Kana menggeleng ke kanan dan ke kiri dengan kedua kaki mengait di pinggang Mew.
"Ennakk Mew...ahhh..."
Plok..plok..plok...plok...plok...
Mew menggerakan bokongnya maju undur, kedua tangan Mew mengunci tangan Kana di atas kepala Kana.
"Pelan-pelan Mew nanti anak kita terjepit."
"Kalau begitu kita rubah posisinya."
Mew mencabut penisnya lalu membalikan posisi Kana menjadi nungging.
"Begini akan jauh lebih baik."
Mew mengarahkan kembali benda gagahnya ke dalam lubang anus Kana lalu mendorong bokongnya sehingga penisnya tertanam di dalam lubang milik Kana.
Kana hanya bisa mendesah keenakan dengan posisi doggy style, tubuhnya terhentak-hentak saat Mew menumbuk lubang anusnya.
Posisi seperti itu membuat Mew lebih mudah memeluk dan mengusap perut Kana dari belakang, Mew sangat menikmati permainan yang dia buat sendiri. Benda gagahnya sangat menantang ketika dia keluar masuk di dalam surga kekasihnya.
Plok..plok..plok..plok..plok...
Gesekan kulit mereka terdengar nyaring di dalam kamar yang belum sepenuhnya terisi dengan perabotan. hanya ada satu buah lemari dan ranjang berukuran besar. Untung saja mereka bermain seks di rumah yang hanya mereka tinggali berdua, sehingga mereka dengan bebas bisa melakukan seks di mana pun yang mereka mau.
Bahkan di dapur pun akan mereka lakukan jika keeadaanya sudah tergesa-gesa.
"Ahh..ssss...ahhh...."
Plok..plok..plok..plok..
Mereka berdua sudah berganti posisi kali ini Kana duduk di atas pangkuan Mew dengan sangat semangat dia menggerakan bokongnya maju mundur bahkan sampai bergoyang memutar.
Kana melumat bibir Mew saat melihat bibir itu ternganga karena sangat menghayati permainan yang di kuasai oleh Kana. Tubuh mereka benar-benar bersatu rapat sekali hingga keringat mereka pun bercampur menjadi satu.
"Mew aku mau keluar," ucap Kana dengan suara bergetar merintih keenakan.
"Keluarkan saja sayang jangan di tahan."
"Kita keluar sama-sama ya."
"Aku masih mau bermain-main dengan lubangmu, lubangmu sangat nikmat."
"Akhhhh...." Kana memuntahkan spermanya hingga menyemprot ke tubuh Mew. Dia diam sejenak menunggu spermanya habis keluar seluruhnya.
"Sekarang giliranku."
Mew membaringkan Kana lalu dia menggagahi Kana dengan posisi Kana terlentang, dengan Gagahnya Mew menumbuk lubang anus Mana hingga sang empu yang posisinya berada di bawah lemas tidak berdaya.
Plok..plok..plok..plok..
"Aghrrrr...."
Crot...crot...crot..crot...
Mew menembakan spermanya di dalam lubang anus kekasihnya lalu setelahnya dia terkulai lemas di samping Kana.
"Terima kasih matahariku, kau luar biasa."
Mew menoleh ke arah Kana lalu menatap wajahnya.
"Aku ingin seperti ini selamanya denganmu."
"Kau bebas melakukan apa pun yang kau mau, aku akan tetap di sini bersamamu."
"Aku mencintaimu."
"Aku rasa aku juga."
"Ko rasa?"
"Aku mencintaimu juga."
Mew berbalik menghadap Kana lalu dia memeluk tubuh Kana.
Cup..
"Si pipi bulat, gigit ya?"
"Jangan nanti dia tambah bulat."
"Kau sangat menggemaskan."
"Kau mencintaiku tidak?"
"Pertanyaan aneh, tentu saja aku mencintaimu."
"Aku ngantuk, aku mau tidur ya."
"Tidurlah!" Mew menarik selimut lalu menyelimuti tubuh telanjang Kana.
Keesokan harinya.
Ting nong...
Siapa yang datang pagi-pagi.
"Biar aku saja yang buka pintunya," ucap Kana.
Kana pergi untuk membuka pintu dan dia terkejut dengan tamu yang ada di depan rumahnya.
"Pah, ko Papa ada di sini? Papa tau dari mana aku tinggal di sini?"
"Papa sengaja mencarimu, Papa ada perlu denganmu."
"Papa tau dari Mana aku tinggal di sini."
"Dari pak Dokter."
"Memangnya ada hal penting apa sampai papa mencariku?"
"Boleh Papa masuk?"
"Akh iya silahkan masuk Pah."
"Kau senang tinggal di sini?"
Kana mengangguk.
"Apa Mew juga bersamamu?"
Kana diam tidak menjawab.
"Kedatangan Papa ke sini bukan mau ikut campur urusan pribadimu tapi Papa mau minta izin padamu."
"Izin apa?"
"Papa ingin kembali pada Mamimu, Papa sudah bercerai dengan Amanda dan kau juga tau kan sekarang Kau sudah punya kehidupan sendiri itu artinya Mamimu akan hidup sendiri apa kau tega masa tua Mamimu akan menjalani hidupnya sendiri?"
"Papa datang ke sini hanya untuk itu?"
"Iya, Papa ingin minta pendapatmu."
"Kana sih bagaimana Mami saja."
"Tolong bantu Papa bicara dengan Mamimu jika kau yang bicara mungkin Mamimu akan mendengarkanmu, sampai saat ini pun Papa masih mencintai Mamimu."
"Bagaimana caranya aku bicara dengan Mami?"
"Besok dia akan datang ke sini!"
"Siapa? Mami?"
"Iya Mamimu."
"Pah kalau bisa jangan beritau siapa pun Kana tinggal di sini, Kana tidak mau hidup Kana di ganggu gugat."
"Rumah lama sudah di jual oleh Mamimu dan dia sekarang tinggal di rukonya, kau tidak perlu Khawatir Mamimu tidak mungkin memisahkan kau dan Mew."
"Jadi Papa juga tidak apa-apa kalau aku dan Mew..?"
"Bukankah kau hamil anaknya Mew, lalu kita para orang tua bisa apa? semoga kau bahagia, jangan contoh Papa. Papa sangat berdosa pada kau dan Mamimu."
"Ya sudah bilang Mami, datang saja ke sini jika Mami mau."
"Kalau begitu Papa pulang dulu ya."
"Ko pulang? Papa baru saja datang."
"Sebenarnya Papa sedang banyak kerjaan, Papa sempatkan datang ke sini kerena Mamimu."
"Baiklah Pah sampaikan salam Kana untuk Mami."
Alex pamit dari kediaman Kana.
"Siapa yang datang?"
"Hanya tetangga say helo."
"Duduk sini kau belum sarapan."
"Perutku mulas, aku ke kamar mandi dulu ya?"
"Ya sudah nanti kembali ke sini ya?"
Kana mengangguk lalu dia pergi kekamar mandi untuk mengosongkan perutnya.
Ting..nong..
Bel pintu kembali berbunyi dan kali ini Mew yang buka pintunya.
"Kalian?"
"Ternyata benar kau tinggal di sini."
"Kalian berdua kenapa ada di sini?"
"Tentu saja kami mencarimu."
"Lebih baik kalian berdua pulang, aku tidak mau sampai Kana melihat kalian ada di sini."
"Kami berdua orang taumu Mew."
"Mew! Siapa lagi yang datang?" Tanya Kana.
Kana terkejut melihat Janny dan Lee ada di villa mereka.
"Sudah aku katakan jika kau berhubungan lagi dengan mereka itu tandanya aku akan pergi dan akan aku bawa anakku menjauh dari mu."
Kana pergi ke kamar dan itu membuat Mew panik, dia pun menutup pintu dan tidak membiarkan ke dua orang tuanya masuk ke dalam rumah.
Bersambung...❤❤