LOVEIAN

By milkymiuw

18K 3.5K 1.2K

Hanya kisah percintaan dua anak manusia, Lovely dan Julian. Tentang bagaimana mereka saling berkenalan, terik... More

Disclaimer!
Prolog
1 || Love; Everyone's Crush
2 || Brother and Sister
3 || He Miss Me?
4 || Curious Cat
5 || Tantrum Everytime
6 || The Answer
7 || Good Student and Good Boy
8 || Mom and Her Dedication
9 || Don't Bite Your Lips!
10 || Sweet Good Bye
11 || Sweet Good Bye II
12 || Time Passed
13 || Something Has Changed
14 || Heartbreak and Tears
15 || Misunderstanding
16 || Your Lips On Mine
17 || Love's Boyfriend
18 || He's The Unpredictable One
19 || Talk, Kiss, and Jealous
20 || Biggest Weakness
21 || Boyfriend Material
22 || A Kiss As A Gift
23 || His Apartment
24 || This Is My Life
26 || Happiness and Sadness
27 || Happy Days
28 || Bad Feeling
29 || New Job
30 || Our Problem I
31 || Our Problem II
32 || Ian; Broken Hearts
33 || I'm Sorry, Baby

25 || Surprising Fact

379 88 49
By milkymiuw

"Gue putusin dia! Awas aja! Dasar cowok najis!"

Itu yang Naila katakan kepadanya kemarin-kemarin. Gue inget Naila curhat berjam-jam sampai netesin air mata cuma karena nangisin seorang cowok bernama Jason.

Tapi tau nggak kalian apa yang membuat gue kesal?

Mereka balikan—gak! Lebih tepatnya jalan bareng lagi.

Rahang gue rasanya mau merosot jatuh ke bawah. Demi Tuhan, gue saksi gimana sedih dan frustasinya Naila hari itu karena diselingkuhi.

Sekarang?

Fuck!

Bukannya diputusin malah lanjut part 2. Mana senyum Naila kembali cerah ceria seperti biasanya. Dia datang menghampiri gue bersama Jason.

"Baru beberapa hari yang lalu lo nangisin tuh cowok bajingan." sindir gue sinis. Kedua tangan gue menyilang di depan dada.

Jason ada? Ada!

Biarin aja gue sindir di depah wajahnya. Gue berani, iya! Soalnya muak banget. Rasanya sia-sia gue ngabisin waktu buat Naila hari itu.

"Gue nggak nyangka, lo ternyata sebodoh itu ya Nai?"

Naila nempelin gue. "Lo ngomong apa sih Vel?" katanya yang ngebuat gue makin pengen muntah.

"Gue udah menyelesaikan kesalahpahaman kita kok. Jason bilang dia enggak akan mengulangi kesalahannya."

Kesalahpahaman katanya?

Gak akan ngulangi lagi? Jadi bukan kesalahpahaman dong? Tapi kebenaran? Iya nggak sih. Krik.

"Gue mau minta maaf sama lo, Vely." ucap Jason.

Hah? Gak salah denger gue. Belum selesai aja nih kekagetan gue. Bener-bener belum selesai!

"Maafin gue atas tindakan dan ucapan gue dulu," katanya dengan raut wajah menyesal.

Gue nahan banget buat nggak tersenyum. Ada ya orang yang bisa berubah secepet ini?

Fuh. Gue merilekskan badan gue yang dari tadi tegang ini. Oke, mari selesaikan aja dengan cepat.

"Udah gue maafin. Lagian enggak gue masukin ke hati juga."

Beneran udah gue maafin kok. Tapi soal ngurusin hubungan Naila sama si Jason lagi gue ogah. Mending gue mikirin kisah cinta gue sendiri.

Soalnya cape-cape nasehatin orang buat keluar dari hubungan toxic, nasehatnya di denger tapi hubungannya tetep lanjut.

Banyak terjadi di real life. Hidup si penulis cerita ini contohnya. Miuw.

Jadi alih-alih mendoakan, "gue harap lo segera putus dan ketemu cowok baik-baik."

Gue lebih memilih berdoa, "semoga cowok lo bener-bener berubah dan hubungan kalian langgeng selamanya."

Singkatnya, terikatlah bersama hubungan itu selamanya.

Damn, jahatnya!

Bodo amat!

•••

"Jadi gitu! Gimana aku enggak males kak Ian!"

Gue denger di seberang sana kak Julian terkekeh geli. Dia enggak ada kerja rodi malam hari ini, jadi bisa menemani gue menyerocos sepanjang malam.

Gue di kamar, tiduran sambil memeluk boneka bantal gue. Sementara kak Julian menyandarkan kepalanya dengan santai ke sofa.

Video call itu ngebuat kita bisa saling menatap satu sama lain meski berjauh-jauhan.

"Gapapa sayang, setidaknya kamu udah berusaha dengerin dan ngasih tau."

"Iya. Lain kali enggak lagi."

Lagi-lagi kak Julian tertawa. Tapi tawanya reda beberapa detik setelahnya.

"Kemungkinan aku enggak pulang sampai akhir bulan ini, Love. Kamu gapapa?"

Gue terdiam. "Ya enggak papa kak Ian. Gunain weekend kakak buat istirahat."

"Aku harus menemani papa mengisi seminar di luar kota."

"Woah," gue terperangah. "Om Daren keren ya hehe."

Calon mertua gue gak sih? Duh malu ah.

"Iya, awalnya aku nggak mau sayang. Aku nggak mau terlibat sama papa di rumah sakit."

Gue tau, kak Julian gak mau lah dianggap masuk ke rumah sakit jalur nepotisme. Karena kak Julian memang bekerja berdasarkan kemampuannya sendiri.

"Tapi papa maksa..." begitulah katanya.

Oh apa kak Julian udah didik buat besok nerusin papanya?

Wah, masih jauh! Kak Julian aja baru jadi dokter. Dia bekerja untuk menyelamatkan nyawa orang bukan untuk mendaki posisi yang lebih tinggi.

"Yaudah gapapa, kak Ian ikut aja. Hitung-hitung belajar." ucap gue tersenyum cerah, gue merubah posisi gue jadi tengkurap. "Aku jadi bayangin deh, kalau kak Ian ngisi seminar."

Gue memegang pipi gue yang tiba-tiba aja panas. Lihat kak Julian memakai setelan rapi, jas hitam, dan rambut yang disisir klimis.

Melihat kak Julian pakai jas dokter udah, jas juga udah sebenernya soalnya kak Ian suka ngirim foto juga. Dulu waktu hari pertama bekerja di rumah sakit ada fotonya.

Tapi ini seminar!!

"Love?"

"Eh iyaaa?"

"Kamu beneran bayangin itu ya?" Suara kekehan kak Julian terdengar nyaring di telinga gue.

Lalu gue melihat notifikasi pesan yang muncul. From kak Ian❤️

Tebak isi pesannya apa?

Foto. Foto kak Julian pakai setelan rapi dan jas hitam. Potongan rambutnya beda banget sama yang sekarang. Dulu masih kelihatan kek potongan rambut jaman SMAnya. Sekarang udah ganti jadi short hair parah.

GANTENG BANGET?!?!?

ASHSHJDKE, GUE INGIN TERIAK!

Lalu mata gue memindai cepat pesan tambahan di bawahnya. Berakhirlah kita jadi chat-chatan. Panggilannya udah berakhir beberapa detik yang lalu.

Kak Ian❤️
Fotoku waktu itu di Inggris, Love. Bukan sebagai pengisi seminar. Cuma jadi tamu undangan. Aku crop buat kamu.

Terus terus kan gue jawab yaaa gini.

Lovely
Mau foto aslinya kak🥹

Kak Ian❤️
Gak usah sayang. Ada banyak penampakan di sebelah aku.

Hah? Yang bener aja!! Itu temen-temennya yang di Inggris dianggap penampakan sama kak Julian?

Lovely
Padahal mau kujadiin wallpaper hp, aaaargh kesal sama kak Ian😈

Kak Ian❤️
Foto kita berdua kamu kemanain, Love?

Lovely
Foto kita buat layar depan, kalau layar kunci ibeda lagi lah.

Kak Ian❤️
Ribet ya cewek tuh

Gue dikatain ribet sama ayang!?!! Tapi emang iya sih sejujurnya hiks.

Tauk ah. Hp gue gue lempar ke bantal. Sensi banget nih cewek. Emang bener berarti gak perasaan gak kelakuan—cewek tuh emang ribet.

Keknya gue ribet kalau sama pacar gue doang deh.

Lalu bunyi pesan masuk kembali membuat gue melirik room chat tadi. Seketika rahang gue mau jatuh dibuatnya. Alias gue mangap, hah (?)

Kak Ian❤️

Kak Ian❤️
Don't worry, Love. Your boyfriend knows how to use front camera properly. Here, your new lockscreen is coming❤️

Lovely
KAK?!😭

Kak Ian❤️
And where is my gift?

Lovely

Kak Ian❤️
Shit! Already miss you in my apartment, Love.

Kak Ian❤️
On my lap..

Sama kak .. sama gue juga kangen😭

👉👈

Masalahnya kenapa kak Ian jadi kangen pas bagian ituuuu sih?!

Bener ternyata. Otak kak Julian nggak pernah bersih kalau soal gue.

•••

Gue denger kak Julian balik ke rumah. Padahal sebelumnya dia bilang enggak akan pulang sampai akhir bulan ini. Jadi kemungkinan kita bisa kencan lagi masih minggu depan.

Mama yang bilang soalnya. Dia lihat mobil kak Julian di rumah. Jadi gue berniat untuk pergi ke sana, biasa apel pacar.

Mama juga sekalian bawain makanan. Kali ini bukan kue lagi tapi makanan. Emang mama paling suka nyuruh gue nganter-nganterin barang dan makanan ke rumah depan deh.

Oh tentu saja gue semangat empat lima dong hehe!

Tapi mama tuh tau banget tiap kali gue sama kak Ian ada masalah juga. Gue pasti disuruh ke rumahnya bawain sesuatu.

Kalau lagi males gitu gue cemberut doang tapi enggak sih kali ini. Langkah gue begitu ringan dan ceria. Syalalala!

Pagar depan rumah enggak di kunci. Berarti emang ada orang di dalam. Kak Julian pasti belum sempet ngabarin gue. Bagus lah gue duluan yang ngasih kejutan, hehe.

"Loh?" Gue mengernyitkan dahi melihat pintu depan terbuka.

Biasanya gue harus ngetuk pintu dulu baru dibukan dan bisa masuk ke dalam. Soalnya rumah kak Julian kan lebih banyak sepinya jadi ya gitu selalu terkunci.

Ini kebuka lebar. Enggak lebar banget sih tapi cukup untuk membuat gue mendengar suara keras dari dalam rumah.

"PA!!"

Gue terkejut. Barusan itu suaranya kak Julian. Ini pertama kalinya gue mendengar dia bicara dengan nada setinggi ini. Juga sepertinya kak Julian lagi marah.

Sejak kapan sih sebenernya gue punya kebiasaan mengintip?

Kemarin diem-diem nguping pembicaraan bang Haikal sama mama sekarang kak Julian sama papanya?

Gue niatnya mau pulang aja. Nanti deh gue ke sini lagi, takut soalnya mencampuri urusan keluarga orang. Di sisi lain gue juga penasaran kenapa kak Julian sama papanya bisa bertengkar.

"Papa nggak perlu ikut campur sama masalah pecintaanku dan Lovely!!"

Deg!

Baru mau pergi tuh, gue denger nama gue terucap dari bibir kak Julian. Jadi gue kembali menempel ke pintu. Telinga gue terbuka untuk mendengar pembicaraan selanjutnya.

Walaupun jujur, gue takut. Sepertinya ini bukanlah hal yang baik untuk didengarkan.

"Selama ini aku sudah memenuhi ekspektasi papa! Bukan berarti papa bisa terus memaksakan kehendak papa sama aku!!"

"Terlepas dari pekerjaan, aku juga punya kehidupan pribadi!!"

Gue kaget, suara kak Julian makin lama makin terdengar semakin frustasi. Kak Julian seperti menyuarakan kemarahan yang udah lama dipendam.

"Papa nggak ngelarang kamu pacaran sama Lovely!! Tapi menyangkut hubungan yang lebih jauh papa nggak bisa!"

Deg!

Maksud om Daren dia setuju kak Julian pacaran sama gue tapi enggak untuk menikah dan dijadikan istri, gitu kah?

"Kakek kamu di Jogja berniat menjodohkanmu!! Jadi kamu harus pintar mencari wanita yang lebih lebih dan lebih baik daripada wanita yang dipilihkan kakek dan nenek!!"

Apalagi sekarang? Perjodohan? Di zaman ini apakah memang masih marak perjodohan kaya gitu?

Sudah gue duga, kak Julian bukan berasal dari keluarga yang biasa. Mereka pasti pindah ke sini bertahun-tahun yang lalu bukan tanpa alasan.

Wanita yang lebih lebih dan lebih maksud om Daren apa?

Lebih cantik? Lebih baik? Lebih ber-value kah?

"Dan wanita yang memenuhi kriteria papa adalah Sandra, dokter Sandra."

Deg!

Jantung gue rasanya sakit banget seolah-olah diperas dengan kencang. Dokter Sandra?

Ekpektasi menantu om Daren ternyata tinggi banget. Gue enggak pernah memikirkan hal itu.

Apa harus yang berasal dari keluarga dokter?

Apa harus memenuhi kriteria cantik?

Baik? Gue rasa gue bisa mengusahakan untuk menjadi lebih baik kok. Gue juga cantik!!

Hampir semua syarat jadi pacar kak Julian dulu gue udah memenuhi semuanya. Yah kecuali seumuran. Tapi dokter Sandra juga enggak! Dia lebih tua dari kak Julian!

"Jangan menyianyiakan usaha papa untuk membuat kalian dekat. Lihat mama kamu Julian, carilah wanita hebat seperti mama kamu."

"Aku nggak peduli pa!"

Gue merinding. Sepertinya suasana di dalam sana berubah semakin mencekam. Dingin sekali rasanya hanya dengan mendengar suara kak Julian.

"Aku cinta Lovely. Enggak ada yang bisa menentang fakta itu. Aku akan mengusahakan yang terbaik supaya papa menerima Lovely!"

"Kakek? Nenek? Persetan sama mereka. Bukannya papa bilang udah putus hubungan sama keluarga papa?! Bahkan di namaku nggak ada nama keluarga kakek!"

"Julian!!"

"Apa?! Apa papa berniat memamerkanku ke mereka?!"

"..."

Kakek, nenek, mereka itu siapa? Keluarga kak Julian yang di Jogja ya? Kenapa kedengerannya menyeramkan sekali.

"Aku nggak cuma berencana menjadikan Lovely sebagai pacar! Aku ingin dia jadi pendamping hidupku."

Deg!

Gue tertegun. Ucapan kak Julian barusan terdengar begitu serius. Gue memegang dada gue. Perasaan gue mendadak kacau.

Anehnya gue enggak merasa sedih justru seolah ada genderang di dada gue yang membuat gue semangat berapi-api. Ucapan kak Julian membuat gue terharu sekaligus bersemangat untuk melakukan sesuatu.

Gue harus melakukan sama seperti apa yang kak Julian katakan. Kak Julian mengusahakan penerimaan jadi gue gak boleh cuma diem aja.

Ya! Diam tidak aka menyelesaikan masalah. Menangis juga sama saja!

Udah jatuh cinta berdua eh kehalang restu orang tua. Gimana deh kalau udah gitu🤚

Ini juga keluarganya Julian gimana kira-kira? Dulu mereka pindah kenapa? Gak cuma alasan kerja ternyata.

Continue Reading

You'll Also Like

367K 6.7K 30
Jeon Y/N. The girl that captures everybody's heart and gets shipped with literally everyone. Jeon Jungkook. Cant help but fall in love with her. Wi...
39.6K 524 28
hello, Here are some one shots based on one of my favorite WLW couples, Maya and Carina from Station 19 and Grey's Anatomy. Several other characters...
1.2M 65.1K 59
π’πœπžπ§π­ 𝐨𝐟 π‹π¨π―πžγ€’ππ² π₯𝐨𝐯𝐞 𝐭𝐑𝐞 𝐬𝐞𝐫𝐒𝐞𝐬 γ€ˆπ›π¨π¨π€ 1〉 π‘Άπ’‘π’‘π’π’”π’Šπ’•π’†π’” 𝒂𝒓𝒆 𝒇𝒂𝒕𝒆𝒅 𝒕𝒐 𝒂𝒕𝒕𝒓𝒂𝒄𝒕 ✰|| 𝑺𝒕𝒆𝒍𝒍𝒂 𝑴�...