K W A C I [End]

By bungaMG01

76.8K 15.5K 5K

Biji bunga matahari ucapnya karena dia menganggap tubuhnya sangat kecil di banding teman-temannya yang memili... More

Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 37

Bab 29

1.7K 421 162
By bungaMG01

1 bulan kemudian.

"Kana, apa kau sakit?"

"Tidak!"

"Tapi wajahmu pucat."

"Aku tidak apa-apa."

Smith menyentuh kening Kana.

"Tubuhmu panas, kita pergi ke dokter ya."

"Aku tidak mau."

"Minggu depan kita ujian bukankah kau ingin lulus dengan nilai terbaik, jika kau sakit bagaimana kau bisa belajar."

"Aku bisa belajar dengan baik, aku tidak mungkin mengecewakan Mew."

"Itu dia maksudku, kau tidak ingin Mew kecewa kan, kau juga harus sehat untuk mendapatkan hasil ujian yang maksimal."

Kana hanya terdiam dia tidak tau sakit apa yang dia alami, di dalam perutnya ada pergerakan kecil namun dia tetap diam tidak ingin pergi ke Dokter atau pun bicara pada orang tuanya.

"Kana!"

"Aku tidak apa-apa, nanti jika Mew pulang biar Mew yang antar aku pergi ke Dokter."

"Terserah kau saja lah, tapi kau harus jaga dirimu baik-baik, jika Mew pulang nanti dan melihat Kau sakit dia pasti sedih dan terluka."

Kana tidak mendengarkan Smith dia tau apa yang harus dia lakukan,dia tidak perduli pada penyakitnya, dia yakin Tuhan akan pempersatukan dia dengan Mew, di saat Mew pergi, sakit pun muncul di dalam dirinya.

"Aku duluan ya Smith."

Smith hanya mengangguk, seorang Kanawut mampu membunuh seseorang , jiwa psycopat sudah tertanam di dalam dirinya namun saat ini jiwa itu seakan hilang di telan kenangan masa lalunya.

"Kana, makan dulu."

"Kana sudah makan di kantin kampus Man."

"Itu kan tadi bukan sekarang."

"Kana masih kenyang Mam."

"Apa kau sakit?"

"Tidak!"

"Mami lihat belakangan ini kau berubah."

"Apanya yang berubah?"

"Tubuhmu semakin berisi."

"Mungkin aku terlalu banyak makan."

"Tapi belakangan ini kau susah sekali makan, apa kau yakin baik-baik saja?"

"Aku baik-baik saja Mam."

Kana pergi ke kamarnya lalu dia berbaring di atas tempat tidurnya. Kana mengangkat bajunya lalu memperhatikan perutnya yang terlihat buncit. Dia mengusap perut tersebut lalu ada pergerakan kecil yang membuat Kana terkejut. Dia pun terdiam dan memperhatiakan perutnya seperti ada yang hidup di dalam sana.

"Sakit apa yang aku derita, aku tidak merasa memasukan sesuatu ke dalam perutku."

Kana makin penasaran, dia mengelus perutnya dan dari dalam perut itu pun membalas dengan gerakan kecil.

"Apa aku harus pergi ke Dokter? Tumor mana yang bisa bergerak di dalam tubuh?"

Keesokan harinya.

Kana akhirnya memberanikan diri untuk pergi ke Dokter, dia manusia yang paling takut akan rumah sakit dan Dokter tapi demi menjawab rasa penasarannya dia akhirnya memberanikan diri menemui sang Dokter.

"Silahkan masuk!"

Kana pun masuk ke dalam ruangan dan duduk di kursi berhadapan dengan Dokter.

"Apa keluhan anda?"

"Sakit perut, dan ada pergerakan di dalam perut."

"Pergerakan seperti apa?"

"Seperti ada anak kucing di dalamnya."

"Anak kucing? Silahkan naik ke atas Branker biar saya periksa."

Kana mengikuti arahan Dokter dia naik ke atas Branker lalu berbaring.

Dokter menekan perut Kana namun keras seperti ada gumpalan benda di dalamnya.

"Bagaimana Dok?"

"Bagaimana kalau kita lakukan USG untuk mengetahui yang terjadi di dalam tubuh anda."

"Baik Dok!"

"Tapi tidak bisa di lakukan di sini, karena di sini tidak ada alatnya, kita lakukan di ruang lain."

Kana hanya mengangguk mengikuti arahan dokter.

"Silahkan berbaring?"

Kana sudah berada di dalam ruangan yang terdapat alat USG, dia berbaring di atas Branker lalu suster memberi Gel di atas perut Kana.

Dokter mulai mengarahkan benda kecil yang terhubung ke komputer lalu sang Dokter mulai mengerutkan keningnya.

"Ada apa Dok? Apa ada tumor ganas di dalam perut saya?"

"Apa sebelumnya anda pernah berhubungan intim dengan seorang Pria?"

Kana bingung dengan pertanyaan Dokter, kenapa dia menanyakan hal pribadi.

"Maksud Dokter?"

"Apa pasangan anda Pria?"

"Memangnya kenapa Dok?"

"Anda lihat ini?" Dokter menjelaskan apa yang terlihat di komputer.

"Apa Dok saya tidak mengerti."

"Lingkaran ini adalah kepala bayi dan yang ini tangan dan kaki bayi, jadi anda tidak sakit tapi ada seorang bayi yang tumbuh di dalam perut anda, jadi yang bergerak itu bukan anak kucing melainkan seorang bayi yang umurnya sudah berusia 5 bulan dia sudah berbentuk sempurna hanya saja ukurannya kecil."

"Apa Dok? Bayi!"

"Iya anda akan memiliki bayi dalam waktu 4 bulan lagi."

Kana melebarkan senyumnya, dia benar-benar sangat bahagia mendengar penjelasan dokter.

"Dokter tidak bercanda kan?"

"Jika anda tidak yakin, anda bisa datang ke rumah sakit yang lebih besar, dan bisa melakukan USG 3D jadi anda bisa melihat dengan jelas posisi bayi anda."

"Baik Dok terima kasih."

1 jam kemudian.

"Aku benar-benar tidak percaya ada seorang anak di dalam tubuhku, suppasit junior tumbuhlah dengan baik dan sehat-sehat di dalam perut Papa, kita tunggu Daddy Mew pulang, dia pasti akan sangat bahagia mendengar kabar ini."

Kana mengelus-ngelus perutnya, esok dia akan pergi ke rumah sakit terbesar untuk memastikan jika yang ada di dalam tubuhnya adalah anak sungguhan.

Sampai di rumah, Kana mengeluarkan makanan dan juga buah-buahan dari dalam kulkas dia harus makan yang sehat -sehat untuk memenuhi nutrusi Bayinya. Ada sedikit kebahagiaan di dalam dirinya setelah 5 bulan belakangan dia kehilangan kebahagiaannya.

"Kau sedang makan apa?"

"Mam, Kana boleh minta buatkan cake coklat, entah kenapa Kana sedang ingin makan Cake."

"Besok Mami bawa dari kedai."

"Kana mau sekarang. Nanti anak Kana ngiler."

"Kau ini ada-ada saja."

"Mami mau buatkan sekarang kan?"

"Baiklah nanti Mami buatkan."

"Sekarang Mah?"

"Kau ini seperti orang ngidam saja."

"Kana mau anak Kana sehat."

Baifren hanya menggelengkan kepalanya, dia tidak pernah komplen tentang apa pun yang Kana bicarakan yang penting anaknya bahagia.

"Mami, Kana mau ke rumah Mama dulu ya sebentar."

"Iya."

Kana pergi ke rumah Janny ingin memberi Kabar pada Janny.

"Mah, Mama?"

"Ada apa Kana?"

"Mah, Kana baru pulang dari rumah sakit."

"Kau dari rumah sakit, kenapa? apa kau sakit?"

"Tidak!"

"Lalu kenapa pergi ke sana, bukankah kau paling takut bertemu dengan Dokter."

"Mama tau tidak 4 bulan lagi Mew junior akan lahir."

Janny mengerutkan keningnya.

"Mama pasti terkejut, sebentar lagi Kana mau punya Baby."

"Benarkah!"

"Iya, dan Mama akan segera menjadi Nenek, rumah kita pasti ramai."

"Kana..?"

"Mama tidak suka Kana mau punya Baby?"

"Tentu saja suka."

"Kana pulang dulu ya, nanti jika Mew pulang Katakan padanya Kana sedang mengandung anaknya."

Janny hanya bisa diam melihat tingkah Kana semakin hari Kana semakin tidak terkendali, imajinasinya tentang Mew semakin dalam, kini Janny mengerti kalau hubungan Mew dan Kana tidak hanya sebatas Adik dan Kakak. Mereka punya hubungan yang lebih dalam dari itu.

2 jam kemudian.

"Kana cake coklatmu sudah jadi."

"Terima kasih Mam, apa Kana boleh makan sambil minum susu?"

"Boleh!"

Kana mengeluarkan susu hamil yang tadi siang dia beli dari Apotik.

"Kana itu susu apa?"

"Susu hamil."

"Kenapa minum susu itu."

"Kana kan sedang hamil."

"Kana..?"

"Mami tidak suka mau punya cucu?"

"Bukan seperti itu ya sudah di makan dulu cakenya."

"Terima kasih Mam, besok Kana mau cake pandan boleh?"

"Boleh, besok Mami buatkan lagi untukmu."

"Kue buatan Mami sedap, sukses selalu untuk usaha Mami."

"Terima kasih Kana, kalau bukan karenamu mungkin Mami sudah tidak Ada, kau juga harus kuat untuk menghadapi kenyataan."

"Kana pasti kuat Mam , terlebih sekarang ada calon Bayi Kana yang akan lahir, Kana harus berjuang untuk Baby Kana sambil menunggu Mew pulang."

Baifren memeluk Kana.

"Kasian sekali kau Nak, semoga Tuhan selalu memberi kebahagiaan untukmu."

"Mam, basok Kana mau pergi kerumah sakit apa Mami mau ikut?"

"Mau apa ke rumah sakit."

"Mami mau ikut tidak?"

"Besok Mami tidak bisa."

"Ya sudah, Kana pergi sendiri saja."

"Mami ke kamar dulu ya, habiskan cakenya."

Kana mengangguk lalu dia memakan Cakenya.

Keesokan harinya.

"Kenapa kau masih datang ke kampus, bukan kau sedang tidak enak badan."

"Aku sudah baik-baik saja, nanti pulang kuliah aku mau pergi ke rumah sakit."

"Akhirnya kau mau juga pergi berobat, aku akan antar kau ke rumah sakit."

"Ini demi anakku, aku pikir aku sakit parah tapi ternyata tidak, Tuhan ingin aku melanjutkan hidupku."

"Maksudmu?"

"Tidak ada!" Ucap Kana lalu dia fokus pada dosen yang sedang menjelaskan materi.

Di rumah sakit.

"Kana kita salah masuk ruangan."

"Tidak ko."

"Tapi ini Dokter kandungan."

"Aku memang ingin memeriksa kandungan."

"Kandungan siapa?"

"Tentu saja kandunganku."

"Apa kau sudah gila."

"Kau jangan banyak bicara ikuti saja aku."

Smith bingung namun dia tetap mengikuti Kana.

Kana langsung berbaring di atas Branker lalu mengangkat bajunya.

"Lihatlah ini wajah bayinya," Ucap Dokter faisal.

"Dia laki-laki atau perempuan Dok?"

"Jenis kelaminnya perempuan."

"Jadi anakku perempuan, apa dia sehat?"

"Bayi anda sehat dan dia akan baik-baik saja selama Papanya menjaga pola makan dengan baik dan jangan terlalu banyak fikiran karena itu akan mempengaruhi perkembangan bayi anda."

Sedangkan Smith hanya bisa diam dengan apa yang dia lihat. Mereka seperti sedang bermain Dokter-dokteran.

"Sudah selesai."

Suster membersihkan Gel di atas perut Kana lalu Kana turun dan duduk di kursi berhadapan dengan dokter.

"Ini hasil USGnya sudah di print, tolong jaga baik-baik janinnya karena kehamilan pada pria cukup rentan mengalami keguguran atau cacat fisik di karenakan kurangnya perhatian pada sang bayi."

"Saya akan menjaga Bayi saya dengan baik Dok."

"Ini resep vitaminnya bisa langsung di tebus di farmasi."

"Terima kasih Dok."

Kana keluar dari ruangan Dokter lalu pergi ke farmasi.

"Kana, apa yang aku lihat tadi benar?"

"Kau sudah melihat dan mendengar, apa kau masih ragu?"

"Kau benar-benar hamil."

"Hemm?"

"Anak siapa?"

"Yang pasti bukan anakmu."

"Jangan bercanda, itu anak siapa?"

"Anak Mew!"

"Serius?"

"Tentu saja karena aku dan Mew adalah pasangan, eh nanti dulu bukankah itu Mama dan Daddy? Mau apa mereka ke sini."

"Siapa?"

"Kau tunggu di sini aku ingin menemui Mamaku, tolong ambilkan obat mikikku."

Kana mengikuti Janny dan Lee mereka berdua menuju ke ruangan ICU.

"Mau apa Mama ke ruangan itu?"

Kana penasaran dia mengikuti Janny dan Lee sampai ke depan pintu ruangan ICU.

"Sudah 5 bulan pasien tidak ada perubahan, hidupnya hanya bergantung pada alat medis dan pihak rumah sakit akan melepas semua alat medis demi kebaikan pasien dan pihak keluarga harus menandatangai surat persetujuan pelepasan alat medis."

Janni menatap Mild meminta penjelasan.

"Tante sebenarnya Mew sudah tidak ada, hidup dia hanya terbantu oleh alat-alat medis, jika di teruskan kasian Mew, lebih baik ikhlaskan Mew biarkan dia pergi dengan tenang."

Jantung Kana berdetak sangat kencang mendengar penjelasan Dokter dari balik pintu air matanya bercucuran mendengar Dokter mengucapkan nama Mew. Mew masih hidup dan semua orang membohonginya.



Bersambung...❤❤

Continue Reading

You'll Also Like

1.1K 92 7
Dipaksa oleh sang ibu untuk belajar dan menjadi permain piano terhebat menyeret Xiao Zhan bertemu dengan Wang Yibo yang direkomendasikan oleh sahaba...
885 87 7
Kisah tentang ketua OSIS yang terkenal cuek dan minim ekspresi dan seorang kapten basket yang terkenal barbar tapi sedikit polos. Akankah mereka bisa...
9K 338 8
Serial ke 19. Cerita ini diambil dari Serial Silat Pendekar Rajawali Sakti karya Teguh S. Dengan tokoh protagonis Rangga Pati Permadi yang dikenal de...
55.1K 8.4K 31
Ketika dua Insan yang saling mencintai di pertemukan akan selalu ada bahagia yang menghampiri mereka, Saling melengkapi dan saling menjaga satu sama...