Sky or Crown - Wmmap x Male R...

By YK_Izana

5.9K 1.3K 155

"Tanah ini telah lama mengkhianati ku, hanya langit dan Lautan yang menerimaku" bagaimana jika sebenarnya Ana... More

Prolog
2.Sebuah Berita Aneh
3.Surat dari kekaisaran lain
4.Sebuah pertemuan
5.Pergerakan dimulai
6.Terkunci dalam Safir
7.Kau mirip adikku
8.Persiapan Perang
9. Ahli Strategi sang putra kaisar
10. Gunnar dan tuan Robane

1.Land Of Arlanta

627 144 15
By YK_Izana

____

a message containing a wish was made

____

Kapal besar dengan banyak sekali awak kapal yang telah mengarungi lautan dan berpindah-pindah menuju daratan tujuan itu kini berlabuh pada pelabuhan sebuah kerajaan. Awak kapal yang lain tampak sibuk menurunkan barang bawaan turun dari atas kapal. Sementara sang kapten tampak sibuk memperhatikan beberapa catatan yang harus ia cek isinya.

Jangkar mereka turunkan, kain layar mereka ikat dan rantai rantai besar mereka kaitkan pada ujung pelabuhan.

Seorang wanita berambut hitam dengan sepasang mata merah itu tampak menunjukkan ekspresi khawatir. Ia tau ia tak bisa menghentikan kapal ini berlabuh disini, tapi disisi lain ia juga merasa khawatir.

Matanya menatap ke arah (m/n) yang melompat turun sembari menggendong Eros dan Eris di pelukannya. Kedua bocah kembar itu tampak tertawa riang di pelukan (m/n) yang tersenyum menanggapinya.

Gunnar yang melihat kekhawatiran wanita itu hanya bergeming, ia sendiri tau persis apa yang wanita itu pikirkan. Toh sudah lebih dari 20 tahun mereka kabur dari tanah air sendiri demi melindungi nyawa yang tak berdosa."sudahlah Lauren, lagipula takkan ada yang curiga Aether adalah pangeran yang hilang. Kita di Arlanta, bukan Obelia"

"Iya, tapi ku dengar kabar saat kita berlabuh di Aridia waktu itu, Kaisar Obelia saat ini telah membunuh Pangeran kedua Anastacius untuk merebut tahta. Bagaimana jika mereka melihat Aether?"ucap Lauren khawatir. Wanita itu memegangi dahinya yang terasa pening. Ia tau ini Arlanta, negeri dengan pendidikan terbaik di benua ini. Tapi ia tetap khawatir. Bagaimana jika sesuatu terjadi pada putra sulungnya?

"Ini Arlanta, bahkan jika mereka berani mengusik Aether. Aku sendiri yang akan melindunginya. Lagipula kau tau, kaisar dari kekaisaran Aridia sangat menyayangi Aether, mereka takkan tinggal diam jika Aether terluka. Obelia mengkhianati nya, tapi negeri lain mencintai dirinya"Gunnar berucap berusaha menenangkan mantan pelayan itu sembari menatap ketiga anak mereka yang berjalan menjauh menuju pasar di dekat pelabuhan.

Lauren mengangguk lemah, wanita itu bergeming sembari menatap kearah punggung tegap (m/n) dengan mata berkaca-kaca. "Seandainya takdir Aether jauh lebih baik, apakah ia akan duduk di tahta itu dan menjadi raja yang baik?"

Gunnar mendengus geli, pria itu merangkul istrinya dan berkata"kau bicara seolah Aether akan menerima jabatan itu. Kau tau sendiri anak itu seperti apa"

Lauren menyeka air matanya dan mendengus kesal sembari berkata"yah, dia memang bocah yang tak bisa di kekang dan hanya mau bebas. Dia takkan betah jika menjadi raja"

"Itu kau paham"kekeh Gunnar

Keduanya terkekeh kecil, merasa sedikit lega meski masih tak bisa menghilangkan rasa khawatirnya dengan mudah. Sementara itu, di sisi lain, (m/n) tampak berjalan menuju pasar menemani Eros dan Eris yang tampak antusias.

Kedua bocah itu berlari kesana kemari, menunjuk beberapa hal dengan antusias sementara (m/n) selaku dompet berjalan mereka hanya tertawa dan mengikuti kemana kaki kecil mereka melangkah.

Eros melihat toko senjata, mata merah miliknya langsung berbinar dengan penuh antusias. Tangan mungilnya terangkat untuk menunjuk tempat itu dan berkata "kak Aether! Aku mau pedang!" (M/n) Tak lagi terkejut jika ia melihat toko senjata di pasar seperti ini. Pada dasarnya era di kehidupan keduanya adalah era dimana senjata tajam adalah barang pokok yang sama seperti sekarung gandum atau beras.

"Apa kau ingin menjadi kesatria karena memilih pedang?"(M/n) Bertanya. Ia tau Eros terus meminta pedang baru darinya dan apa yang ia lakukan selain menuruti adik kecilnya yang manis? Ia terlalu mudah leleh dengan keimutan mereka. Ia juga tak bisa menahan diri untuk melempar kepingan emas pada para penjual demi adiknya. Mungkin jika ini era modern, (m/n) pasti sudah menggesekkan kartu hitam miliknya beberapa kali demi Eros dan Eris.

"Aku akan menjadi kesatria kuat seperti ayah dan melindungi kak Aether saat aku dewasa!"ucap Eros

(M/n) Tertawa kecil dan menggeleng pelan "kau bahkan masih menangis jika tak ku temani tidur"

"I-itu beda cerita!!"pekik Eros saat mereka memasuki toko senjata itu dengan (m/n) yang tertawa pelan.

Pria itu menggandeng Eris yang tampak tak tertarik dengan senjata, gadis kecil itu lebih terpaku pada toko buku di sana. (M/n) membawanya masuk mengikuti Eros yang memekik senang melihat banyak sekali pedang dan senjata tertata rapi di dalam toko itu.

Mata merah miliknya berbinar dengan penuh antusias. saking bersemangatnya anak itu, ia sampai menubruk kaki seorang pria jangkung yang berkacak pinggang dihadapannya. "Ah, Eros hati-hati dan lihat langkahmu"ucap (m/n) membantu adiknya itu bangun. Ia menatap pria jangkung itu yang ternyata adalah sang pemilik toko.

"oh astaga, para pendatang baru dan anak pemberani yang penuh semangat"pria itu menunjukkan senyuman ramahnya. Ia bisa sadar (m/n) bukanlah orang asli sana karena melihat emblem safir di dadanya. Dilihat dari manapun itu milik kru kapal Veroes. Kapal yang menjadi tempat (m/n) berlayar hampir sepanjang hidupnya.

Kapal itu cukup terkenal di kalangan rakyat dan bangsawan karena selalu membawa barang baru setiap kali berlabuh di pelabuhan.

"Apa ada yang bisa ku bantu?"

"Aku ingin pedang untuk adikku, dia ingin belajar pedang. Tolong carikan yang ringan saja"dengan segera penjual itu mencarikan apa yang pelanggannya inginkan.

Eris tampak setia menggandeng tangan (m/n), sedangkan Eros terlihat mengikuti penjual itu yang menunjukkan beberapa pedang baru untuknya.

"Bagaimana dengan ini kak?"tanya Eros, ia menunjukkan pedang barunya. Itu tak terlalu besar dan cocok untuknya berlatih. Memang berbahaya untuk memberikan pedang pada seorang anak yang jelas jelas baru berusia 10 tahun, tapi apa yang tidak (m/n) berikan untuk mereka?

"Jika itu yang kau mau maka ambillah"Eros mengangguk antusias, (m/n) bergerak menepuk rambutnya sembari mengeluarkan dompetnya "jadi berapa harganya?"

"Hanya 10 koin perak"ujar penjual itu

(M/n) Merogoh dompetnya. Ia mengernyit menyadari tak ada satupun perak dan hanya ada koin koin emas di sana lalu menghela nafas panjang dan mengeluarkan satu koin emas sembari berkata "aku tak punya perak. Ambil saja kembaliannya"

"Tapi ini terlalu banyak-

"Tidak apa-apa, gunakan untuk membeli sekarung beras untuk keluargamu"penjual itu tertegun. Ia menatap (m/n) yang pergi bersama kedua adiknya dalam keheningan.

Penjual itu menatap koin emas di tangannya, bergeming sesaat sembari tersenyum lega. 'Bagaimana ia tau bahwa akhir akhir ini panen di Arlanta sangat buruk? Siapapun dia, dia pasti orang baik'

Meninggalkan toko senjata itu, Kini (m/n) dan si kembar telah kembali menelusuri jalanan pasar Arlanta yang ramai. Setelah Eros yang mendapat apa yang ia inginkan, kini giliran Eris yang menarik kakaknya itu menuju toko buku dengan mata berbinar antusias.

(M/n) Lagi-lagi hanya tersenyum dan mengikuti kemana gadis kecil itu menariknya. Eros juga mengekor, bagai anak bebek yang mengejar induknya, anak itu terlihat lugu dan menggemaskan.

"Jadi kau ingin buku apa princess?"tanya (m/n), oh demi semua salah Mikey, katakan padaku bagaimana cara mendapat kakak seperti dia?:(

Eris menoleh kesana kemari, toko buku ini tak terlalu besar. Dan hanya ada seorang wanita tua yang sedikit tertegun melihat wajah (m/n). 'tidak, kuyakin bukan. Pria ini punya mata yang berbeda dari kaisar Obelia sebelumnya. Hanya kebetulan mirip' batin wanita itu. Ia berusaha menyingkirkan perasaan tak enak di dalam dirinya dan memilih untuk melayani pelanggan yang datang.

Eris dengan mata berbinar menatap tumpukan buku itu dengan antusias, tangan mungilnya menunjuk salah satu buku bersampul merah tua dan berkata "kak aku mau itu!"

"Lovely Princess?"beo Eros

(M/n) Agak tertegun dan meraih buku itu, menatapnya dalam keheningan lalu menunduk menatap Eris yang tampak berbinar penuh harap 'buku ini terlalu menyembunyikan fakta asli. Lagian bagaimana ini ada disini? Tidak tidak, jangan nodai adik manisku dengan kisah palsu penuh skenario busuk ini'batin (m/n) pias

"Umm, bukankah buku ini bukan untuk anak-anak? Yang lain saja bagaimana?"Eris tampak cemberut, tapi mata anak itu kembali berbinar saat melihat buku lain dengan sampul biru navy yang mencuri perhatiannya.

Gadis kecil itu berlari kecil untuk mengambil buku itu, Eros hanya mendengus pelan"Dasar kutu buku"

"Ah diamlah! Aku ingin buku ini saja kak!"ucap gadis kecil itu menunjukkan bukunya dengan mata berbinar

Kali ini (m/n) tersenyum, menatap buku bersampul biru itu dan berkata "hum? Assassination Brother? Tentu saja jika kau menginginkan itu"
.
.
.
.
.

"Kak Aether malah membelikan buku penuh plot mengerikan pada Eris"Eros yang menghela nafas panjang setelah membaca sinopsis cerita dari buku itu

TBC

Hehe:)

Jangan lupa vote nya Minna Ó⁠╭⁠╮⁠Ò

Continue Reading

You'll Also Like

502K 37.3K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
25.7K 3.3K 38
(M/n) adalah kapten divisi disebuah mafia Besar. Rabbit, kode nama nya. Rabbit adalah seorang kapten yang sangat disayangi anggotanya. Apalagi sang K...
3K 305 11
I'm Not That Kind Of Talent x Male!OC Anzhe Naese Anak kedua dari keluarga Naese, keluarga bangsawan yang menyandang status Duke. Mereka bersikap net...
2.1K 194 2
Kumpulan kisah Cale dengan para pria manhwa/novel lainnya.