REYNA 21+

By Penarose145

5.1M 38.1K 1.5K

REYNA LARASATI adalah seorang gadis yang memiliki kecantikan yang di idamkan oleh banyak pria ,, dia sangat... More

Awal - POV REYNA
Les bahasa inggris
Toilet
Naninu - WARNING
Liburan setelah ujian semester
Vila
Naninu - WARNING!!!
Malam bergairah+++
Air terjun💦
pondok
Belah duren 1
Belah duren 2
Anniversary orang tua kayla
Dibalik pohon
Dibalik pohon2 ++
Rumah Rafa
Menyatukan hati
Kencan pertama
DEJAVU++++
Iriana ( Mama rafa )
Pertemuan tiba-tiba
PERPISAHAN
Huru-Hara cinta
Bertemu???
Bertemu2+++
Kisah masa lalu
Rumah hutan+++
Membahas pernikahan
MENIKAH END

Penjelasan+++

129K 1.8K 281
By Penarose145

WARNING LAGI NIHHH....BOCIL DILARANG KERAS BUAT BACA , TERUS YANG PUASA JANGAN BACA INI DISIANG HARI NANTI BATAL KALAU BACA INI , JANGAN NGEYEL , HARUS NURUT KALAU NGGAK DOSA TANGGUNG SENDIRI!!!

********

Pagi hari sudah tiba dimana hari ini , hari pertama reyna mulai bekerja menjadi secretaris rafa , sebenernya menjadi wakil ketua dan secretaris itu tugasnya tidak beda jauh , dan reyna sudah terbiasa dengan itu dan tentu tidak mempermasalahkan perkaannya karna dia sudah terbiasa.

Namun masalahnya adalah rafa , reyna tidak tau harus bersikap seperti apa didepan laki-laki itu...mereka adalah orang yang dulunya saling mengenal satu sama lain dan bahkan mungkin bisa dikatakan sudah terikat namun nasib mereka saja yang tidak baik untuk bersama.

Bahkan setelah sekian lama tidak saling melihat dan baru bertemu kemaren saja sudah membuat firasat reyna buruk , kalau kehidupannya kedepannya tidak akan mudah , akan banyak kejutan-kejutan yang akan dia dapatkan.

Melihat rafa sudah memiliki putri yang cantik sepertinya laki-laki itu tidak akan mempermasalahkan masa lalu mereka lagi...namun , bagaimana jika kebalikannya? Reyna tidak bisa menebak isi fikiran laki-laki itu.

Reyna sejak tadi malam sudah sibuk dengan fikirannya , gugup , grogi dan fikiran berlebihannya membuatnya tak merasa tenang , itu wajar namun reyna rasa dirinya sudah berlebihan sampai-sampai dia nerasakan kakinya sudah seperti jely sangat lembek dan lemas tak kuat berjalan keluar dari lift saat dirinya sudah menginjak lantai 20 , seperti saat ini.

Dia sudah sampai didepan ruangan pria itu dan jam masih menunjukkan pukul 07:45 namun sepertinya bosnya itu belum datang , seperti biasa tabiat bos memang seperti ini , bebas semaunya. Jadilah yang reyna lakukan saat ini hanya menaruh semua barang bawaannya ke meja yang ada diluar ruangan bosnya itu sambil menunggu rafa datang.

Saat reyna merunduk melihat warna kukunya , dia mendengar suara ketukan sepatu yang berirama barulah reyna mendongakkan kepalanya untuk melihat siapakah gerangan orang yang berjalan dengan tegas itu , dan jawabannya adalah rafa dan reyhan.

Mereka berdua semakin mendekat ke arahnya , barulah reyna membungkuk"Pagi pak"sapanya memberikan salam sebagai tanda hormat kepada bosnya saat mereka berdua mendekat dengan debaran jantung yang menggila , membuat reyna gugup setengah mati.

Namun rafa hanya meliriknya sekilas dengan raut yang datar dan berlalu begitu saja tanpa mengatakan sepatah dua patah kata...namun reyhan membalasnya dengan anggukan lalu menyusul rafa masuk keruangan bosnya itu.

Setelah menunggu sekitar 12 menit barulah reyhan keluar dari ruangan itu dan berkata"reyna kamu disuruh masuk oleh pak.rafa"sambil berlalu meninggalkan reyna yang kembali merasakan debaran kuat dijantungnya

Inilah saatnya fikir reyna

Dia harus kuat.

Lalu secara perlahan berjalan dengan  profesional menuju ruangan rafa dan mengetuknua 2 kali barulah memberanikan dirinya masuk.

Dia melihat lelaki itu sedang mengamit bolpoin dilengan kanannya dengan kacamata yang bertengger manis diwajahnya menambah kesan karismatiknya melekat dan sangat cocok untuknya karna memiliki fitur wajah yang tegas dan rahang yang kuat serta lirikan matanya yang tajam membuat siapapun yang menatap balik matanya akan merasa sungkan.

"Secretaris reyna...sudah lama tidak berjumpa"sapanya dengan nada yang datar namun tidak melarikan matanya untuk melirik reyna sama sekali , matanya kasih terfokus dengan berkas yang dia periksa

"Iya pak...ada yang bisa saya bantu"ujar reyna berkata sebisa mungkin tidak memgeluarkan aura gugup dari nada suaranya.

"Hari ini adalah hari pertamamu bekerja , saya harap kita bisa bekerja sama dengan baik dimasa depan"kata rafa kali ini sambil menaruh berkasnya lalu menatap reyna dengan matanya yang tenang , namun reyna merunduk tak berani sama sekali untuk mengangkat kepalanya.

"Iya semoga pak"jawab reyna seadanya , namun tak ada balasan dari rafa membuat reyna memberanikan diri mendongakkan kepalanya dan seketika tatapan reyna bertemu.

Celaka

Reyna bahkan tidak mampu melarikan matanya dari tatapan tajam lelaki itu membuatnya kian merasa gugup dan sedikit tertekkan.

"Mm...apa ada lagi yang mau bapak butuhkan"tanya nya dengan nada yang sungkan

"Tidak ada , tapi tolong buatkan saya kopi"perintah rafa masih dengan suaranya yang datar , lalu membiarkan reyna berlalu dari hadapannya setelah menyanggupi perintahnya.

Cukup lucu bagi rafa saat melihat expressi perempuan itu ,membuat rafa menarik segaris senyuman dibibir manisnya

******

Disisi lain reyna sedang mengatur nafasnya yang terasa berat saat keluar dari ruangan lelaki itu , auranya semakin kuat membuat siapapun tidak akan kuat berlama-lama disisinya. Tapi bagaimana reyhan bisa tahan??

Tanpa menunggu lama reyna kini membuatkan rafa kopi pahit karna seingatnya dulu rafa adalah salah sayu orang yang menyukai kopi tanpa gula , setelah itu barulah reyna kembali keruangan rafa untuk memberikan lelaki itu kopi pesanannya.

"Ini pak kopinya"ujar reyna menaruh pelan kopi itu didepan meja rafa yang terlihat masih ada celah yang kosong.

Reyna menunggu lelaki itu menyesap kopi buatannya untuk memberikan reaksi siapa tau ada ketidak puasan dengan kopi buatannya. Namun betapa kagetnya dia saat melihat rafa meludahkan kopi itu dengan sadisnya lalu menatapnya dengan tajam.

"Pahit sekali"ujarnya tajam

"Bu-bukan kah , p-pak rafa menyukai kopi pahit???"ujar reyna terbata-bata

"Kapan saya mengatakan itu?"tanya rafa membuat reyna terdiam tidak tahu harus berkata apa

"T-tapi pak rafa dulu suka kopi pahitkan?"ujar reyna membuat rafa yang mendengarnya menaikkan alisnya.

"Kamu sudah berani mwmbahas masa lalu?"kata lelaki itu dengan nada yang meremehkan

"Bu-bukan maksud saya begitu pak"ujar reyna menunduk , inilah dia reyna yang tidak pernah berubah selalu mudah di intimidasi dari dulu.

"Kamu harus saya hukum"ujar rafa tegas membuat reyna tersentak karna terkejut , begini saja harus sudah menerima hukuman? Fikirnya.

"Putar badanmu membelakangi saya"titah lelaki itu membuat reyna kebingungan sebentar lalu dengan terpaksa mengikuti kemauannya dengan membalikkan badannya"menungging"sambungnya lagi membuat reyna yang mendengarnya tersentak.

"Pakk..."

"Kenapa? Mau membantah?"

"Bu-kan begitu..."ujar reyna dengan nada yang mulai agak kesal"bukankah ini pelecehan?"tanyanya

"Pelecehan? Ini adalah hukuman...kamu berani melawan"kata lelaki itu masih dengan nada yang santai dan tenang

"Menungging sekarang...atau kamu saya suruh bayar denda yang 10 kali lipat lebih besar jumlahnya daripada jumlah denda kontrakmu"ujar lelaki itu memaksa

Mendengar itu reyna sangat marah , lelaki ini masih sama seperti dulu tidak berubah ,bahkan semakin menjadi-jadi membuat reyna terpaksa menuungging didepan lelaki itu

Lalu tak lama dia mendengar suara kaki yang perlahan mendekat ke arahnya membuat reyna menunggu dengan gugup , apakah yang akan dilakukan oleh rafa kali ini?

Plakkkkk

"Ah"reyna berteriak karna merasakan panas dari bokongnya karna ditampar oleh rafa hukuman macam apa ini? Fikirnya

Plakkkk

"Ah" teriaknya lagi bagaimanapun telapak tangan lelaki itu sangatlah besar dan panas

Plakkk

Saat dia mendapatkan pukulan ketiga ,  tangan lelaki bertengger manis dipantatnya sepertinya lelaki itu tidak berniat menariknya sama sekali , namun rafa justru memainkan jari jempolnya ditengah-tengah belahan bibir mem*knya...membuat reyna memejamkan matanya

"Pakhhhh"interupsi reyna dan mencoba untuk berdiri dari posisi menunggingnya namun ditahan oleh sebelah tangan rafa , sedangkan tangan yang satunya masih bermain dibibir bawahnya membuat reyna tak kuasa jika tak merem melek , bukankah reyna pernah bilang kalau dia mudah hor*y.

"Kenapa reyna?"tanya lelaki itu santai , lalu dengan gesit memangkat rok yang reyna pakai dan mengenyampingkan CDnya lalu memasukkan jari-jarinya lalu memaju mundurkan 2 jarinya dibibir bawah reyna

"Ahh ahh ahh"desah reyna namun kemaluannya terasa perih karna mem*knya masih kering belum siap untuk dimasuki tapi rafa sudah memainkannya tanpa memikirkan dia kesakitan atau tidak

"Enak kah??"tanya lelaki itu se akan-akan merendahkan dirinya membuat reyna yang mendengarnya meteskan air mata karna merasakan perih dibawah sana , reyna menggeleng tanda dia memberikan penolakan pada pertanyaan rafa.

"Benarkah tidak enak?"kata rafa semakin mempercepat sodokan jarinya membuat reyna berteriak histeris , dia merasa semakin direndahkan , inikah pembalasan untuknya , lelaki itu selalu merendahkan dirinya dari dulu , tidak pernah menghargai dan tidak pernah mau mendengarkan perkataannya.

"Sud-sudah pak...sak-kit"pinta reyna dengan nada yang gemetaran

"Ini baru jari saya"ujar lelaki itu lalu melepaskan jarinua dari kemaluan reyna untuk melepaskan jas yang dia kenakan , dan kesempatan itu reyna gunakan untuk kabur keluar dari ruangan itu.

Namun dia kalah cepat dari rafa karna langkahnya yang tertatih-tatih akibat rasa perih yang reyna rasakan dibawah sana , sebelum dia mencapai gagang pintu , rafa terlebih dahulu mengukungnya dari belakang lalu dia mendengar suara klik tanda pintu itu sudah rafa kunci dan rafa membuang sembarangan kunci itu.

Tamatlah riwayatnya

"Kali ini , kamu tidak akan kubiarkan kesempatan untuk lari , kucing liar"ujar rafa tajam lalu dengan gesit rafa memposisikan reyna untuk menungging menghadap ke arah pintu menghimpit reyna dari belakang.

Dan secara bringas memasukkan kenjantanannya dari belakang membuat reyna berteriak karna merasakan sepertinya tubuhnya akan terbelah menjadi dua.

"Arghhhh"teriak reyna histeris saat rafa langsung memaju mundurkan kejantannya dengan bringas , memompa dirinya dilubang yang dia rindukan sambil menampar beberapa kali pantat reyna sehingga membuat bokong reyna yang tadinya putih mulus kini berubah warna menjadi merah karna jejak tangan rafa.

"Rafahh sakitt...argahhh"ujar reyna sambil memegang gagang pintu dengan erat dengan rafa yang memacu dirinya dibelakang sana memcengkram pinggang reyna dengan erat.

"Ini hukumanmu"hanya itu yang rafa katakan.

"Kamu gilaaaa"teriak reyna dengan air mata yang menetes dengan deras

"Kamu yang memulai"jawab rafa sambil berusaha untuk mencium dan menggigit leher reyna dari belakang , namun sebisa mungkin reyna menghindar , namun pompaan rafa tak bisa berhenti justru semakin keras , dan lama-lama reyna menikmatinya.

"Ahh ahh ahhh"desahnya

"Nikmati saja"ujar rafa santai sambil memeluk reyna dari belakang dan meremas payu*ara reyna yang masih terbungkus bra sedangkan bajunya sudah compang camping akibat ulah rafa.

"Kamu sudah memiliki istri kalau kamu lupa"kata reyna berusaha untuk menyadarkan rafa.

"Lalu kenapa?"tanya rafa dengan nada yang meremehkan

"Kamu juga punya anak"kata reyna lagi"dan anakmu perempuan ,bagaimana kalau ada lelaki yang memperlakukan dia seperti ini?"sambung reyna

"Aku bahkan tidak perduli"balas rafa yang membuat reyna tertegun sejenak dengan rafa yang masih berusaha mencium dirinya.

"Eunghhh...ahh"desah reyna

"Rafa please berhenti jika putrimu tau tidakkah kamu malu"ujar reyna berusaha untuk menyadarkan rafa ditengah-tengah ketidaj berdayaannya yang menikmati setiap sentuhan lelaki itu , reyna tidak munafik bahwa dia merindukan sentuhannya.

"Aku bahkan tidak pernah menyentuhnya"kata rafa membuat reyna menganga karna tidak percaya , omong kosong apa yang dikatakan lelaki ini , bagaimana mungkin dia berkata tidak pernah menyentuh istrinya disaat semua orang tau kalau dia sudah memiliki putri

"Kalau kamuhh tidak ahh menyentuhnyahh bah-gaihmanahh mungkin ahhh dia bisa melahirkan putrihh yang cantik untukmuhh AHHH"

"Kamu mau tau??"tanya rafa enteng sambil tersenyum miring , membuat reyna dengan antusias menganggukkan kepalanya.

"Maka ikut aku datang kekuburannya , agar kamu bisa bertanya langsung"ujar lelaki itu pelan sambil berbisik ditelinganya , membuat reyna tertegun seketika.

APAA???

KUBURANNNN??

KAYLAA??

APA MAKSUDNYAAA????



_____________________________________

Hayooo hayoooo....selamatt malammmm ,, aku nepatin janjinya nihhh Up cepatt wkwkwkk , kalian juga harus nepatin janjinya JANGAN PELIT VOTE , comment ama follow yahhh , Salamm dari mbak PENAROSE🌹🌹🌹

Continue Reading

You'll Also Like

2.6M 20.9K 43
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
6.6M 335K 74
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...
1M 7.7K 26
VENESIA (21++) (gaAKAN DI REVISI) Vote sebelum baca. Follow dulu yang belum follow 🥰 "Bukankah semua akan menjadi gila saat jatuh cinta, Maria?" "Li...
3.3M 179K 38
Siapa yang tak mengenal Gideon Leviero. Pengusaha sukses dengan beribu pencapaiannya. Jangan ditanyakan berapa jumlah kekayaannya. Nyatanya banyak pe...