MBA (Ongoing)

By YIZH4NIC

168K 18.5K 1.2K

Xiao Zhan kabur dari kejaran orang-orang yg ingin melecehkannya dan tidak sengaja memasuki sebuah ruangan, ru... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
31
32
33
34
35
36
37
38

30

3.6K 482 35
By YIZH4NIC




Happy reading

***

Fajar mulai terbit di ufuk timur. Cahaya jingganya kini mulai menyusup masuk melalui celah-celah tirai yg tersingkap oleh hembusan angin. Seseorang yg tertidur dalam pelukan pun kini mulai terjaga. Xiao Zhan dibangunkan oleh jam biologisnya. Dengan hati-hati, ia mengangkat tangan pria yg memeluknya dan mencoba keluar dari dalamnya tanpa ingin membuat tidur pria itu terganggu.

"Mau kemana? Ini masih terlalu pagi. Tidurlah lagi," Wang Yibo kembali menariknya dalam pelukan hangat, tidak berniat untuk melepaskannya barang sedikit pun.

"Laoshi, aku harus bangun. Aku perlu menyiapkan sarapan untuk kita." Ujarnya.

"Istriku, kau membuat kesalahan lagi. Aku akan menghukummu sesuai kesepakatan yg kita bicarakan semalam." Kedua manik kelam pria itu tiba-tiba menyala ketika mendengar panggilan yg seharusnya telah diubah.

"B-bagaimana bisa?" Bola mata Xiao Zhan melebar ketika menyadari kesalahan yg baru saja ia lakukan.

Semalam, keduanya tertidur cukup larut. Itu terjadi bukan disebabkan karena melakukan hal 'itu' tapi karena Xiao Zhan yg sudah tertidur lama saat siangnya membuatnya kesulitan untuk bisa tidur.

Dalam obrolan semalam, Wang Yibo memang menagih 'jatah' miliknya, namun meski begitu, ia tidak berniat memaksanya jika memang Xiao Zhan masih merasa belum siap. Wang Yibo masih bisa menahannya untuk saat ini.

Separuh malam mereka habiskan hanya untuk mengobrol, dan Wang Yibo yg hanya beristirahat sebentar meladeni dengan sabar setiap pertanyaan yg diajukan oleh istrinya itu. Sesekali, pria itu akan menggodanya, dimana Xiao Zhan yg berkulit tipis akan langsung dibuat tersipu karenanya, dan hal tersebutlah yg membuatnya selalu menyukai menggoda istri kecilnya ini.

"Sayang, semalam kita sudah membahas ini. Mulai sekarang kau tidak boleh memanggilku laoshi lagi. Jika kau memanggilku dengan panggilan itu, aku akan menghukummu, dan kau juga sudah menyetujuinya."

"Ini, bisakah kau memberi pengecualian yg ini? Aku masih terbiasa. Dan aku masih perlu waktu untuk membiasakan diri." Xiao Zhan memohon pengampunan.

"Sayang, apa kau berniat bermain curang?"

"Aku tidak." Elaknya tegas.

"Kalo begitu, aku akan menghukummu sekarang." Matanya berkilat nakal saat mengatakan hal tersebut.

"Tunggu dulu, hukuman seperti apa yg akan aku terima?"

Itu dia, keduanya belum membuat kesepakatan tentang jenis hukuman apa yg akan ia berikan pada istrinya ini setiap kali ia melakukan kesalahan.

"Aku sudah memikikirkannya."

"Ap- hmmmphh!!!" Xiao Zhan tidak bisa lagi meneruskan kata-katanya saat bibir tebal pria didepannya ini membungkam dan mulai menyesapnya tanpa ampun.

Ciuman tersebut awalnya cukup lembut, namun seiring waktu itu mulai berubah menjadi semakin intens dan mulai menuntut. Bunyi kecipak kecipuk basah pun tercipta dari lidah keduanya yg saling terjalin dan mulai membelit.

Benang saliva tercipta ketika Wang Yibo melepaskan pangutannya demi memberi jeda sang istri untuk mengambil nafas dengan benar.

Xiao Zhan meraup oksigen dengan sangat rakus. Kedua netranya yg basah menambah kesan seksi pada penampilannya yg kini terlihat acak-acakan dan teraniaya. Hal tersebut tentu memicu sesuatu yg terpendam untuk segera bangkit ke permukaan.

"Laoshi-"

"Kau membuat kesalahan lagi sayang..." Wang Yibo menggigit pelan bibir sang istri untuk memperingatinya.

"Tolong lepakan aku,..." pemuda itu kembali panik. Ini baru ciuman, dan ia sudah sangat kewalahan. Meski mereka sudah pernah melakukannya sekali, dimana Xiao Zhan tahu betul seberapa besar power yg dimiliki oleh pria ini, dan itu pasti tidak akan bisa membuatnya bergerak dalam beberapa jam selesai ia melakukan itu padanya. Ini adalah pagi pertamanya dirumah mertua, jika ia tidak bangun pagi dan menyapa mereka, Xiao Zhan sungguh merasa itu sungguh sangat tidak sopan.

"Maaf, aku tidak bisa." Wang Yibo mode keras kepala.

"Aku mohon~... sekali ini saja,"

"Tidak." Keputusannya final.

"Tolong tunda untuk sekali ini saja. Aku janji."

"Tidak."

"Tolong kasihani aku, gege..." Xiao Zhan mencicit.

Pupil mata Wang Yibo melebar dan menyusut dengan cepat. Suara cicitan tersebut seperti suara semut, tapi Wang Yibo berhasil menangkapnya dengan sangat jelas.

"Kau panggil aku apa tadi?" Wang Yibo ingin mendengarnya lagi.

"Ge, gege?" Meski sedikit malu tapi ia kembali mengulanginya seperti kemauan pria itu

"Gege, tolong lepaskan aku. Aku mohon," Xiao Zhan menghiba.

"Akh, ini sakit..." Xiao Zhan meringis ketika merasakan sengatan nyeri dilehernya karena tindakan pria itu yg menggigitnya dengan tiba-tiba.

"Kali ini aku melepaskanmu. Tapi tidak untuk lain kali." Ujarnya dengan nafas berat.

"Terima kasih. Gege yg terbaik!" Xiao Zhan segera bangkit dan pergi ke kamar mandi dengan cepat, meninggalkan sang suami yg kini terpaku ditempat dengan memandangi asetnya yg kini minta untuk segera di tenangkan.

"Istriku, kau sungguh berdosa padaku." Gumamnya yg kini memandangi pusakanya dengan tidak berdaya. Sepertinya pagi ini ia akan berada didalam kamar mandi lebih lama.

.
.
.

Dengan penampilan yg lebih segar Xiao Zhan keluar dari kamar. Mansion Wang memang sungguh besar, dan kali ini Xiao Zhan harus berjuang hanya untuk mencari sebuah dapur.

"Selamat pagi, nyonya." Kepala pelayan menghampiri dan menyapanya.

Xiao Zhan tersenyum dan membalas sapaannya dengan sopan.

"Paman, dimana letak dapur?"

"Apa anda memerlukan sesuatu, nyonya?"

"Ah, tidak-tidak. Aku hanya ingin membantu menyiapkan sarapan saja." Jawaban Xiao Zhan membuat kening sang butler menggernyit.

"Bisa tolong antarkan aku kesana, paman."

Meski masih dilanda kebingungan pria itu pun langsung mengantarkannya ke area dapur yg demi bisa mencapai tempat itu, Xiao Zhan harus rela menempuh waktu sekitar 15 menit dengan berjalan kaki kesana.

Koki dan pelayan yg melihat siapa dibawa oleh kepala pelayan segera memberi salam dengan sopan.

Untuk apa nyonya mereka datang ke dapur?

Pertanyaan itu langsung muncul dikepala para pelayan.

Melihat ruangan yg semula ia sebut dapur kini terpampang nyata didepannya, Xiao Zhan kembali terpaku untuk sejenak. Ruangan ini bukan seperti dapur dalam bayangannya. Ini sungguh sangat berbeda dari gambaran dapur yg selama ia ketahui.

Dapur utama di mansion Wang jauh lebih besar dari kantin sekolahnya. Diruangan itu juga terdapat beberapa koki profesioanal yg jelas sudah bersertifikat, dan masih ada beberapa pelayan yg tampak sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Melihat situasinya, Xiao Zhan tahu jika keberadaannya disini tidak akan dapat membantu mereka, yg ada justru ia akan mengganggu pekerjaan mereka.

Pupus sudah niatnya yg akan membuat sarapan untuk suami dan mertuanya.

"Paman, aku berubah pikiran. Makanan buatanku tidak akan layak dibandingkan makanan buatan paman koki. Aku kembali ke kamar saja." Ujarnya sedih. Kemudian berbalik pergi tanpa perlu mendengar jawaban dari kepala pelayan.

"Kepala butler, apa kedatangan nyonya kemari bermaksud untuk membuat sarapan?" Salah seorang pelayan tidak bisa menahan lagi rasa penasarannya.

"Mn."

"Astaga, selain terlihat cantik dan imut, ternyata dia juga sangat baik. Buktinya, dia bahkan tidak risih datang ke dapur dan ingin membuatkan sarapan untuk tuan." Pelayan itu jelas sangat kagum.

"Dia memang sangat baik. Tapi sepertinya tadi  secara tidak langsung kita sudah membuatnya sedih." Kepala pelayan memandang hasil masakan koki yg kini sudah tersaji dan tertata rapi di meja dorong dan siap untuk diantar ke ruang makan.

Pelayan kecil itu pun akhirnya mengerti.

Meskipun mansion ini memiliki ukuran luas yg tidak manusiawi, namun beruntung Xiao Zhan memiliki ingatan yg cukup bagus, sehingga ia tahu lorong mana yg akan membawanya kembali ke kamar mereka.

Xiao Zhan berjalan seperti orang linglung. Dalam benaknya, pemuda itu terus berpikir bahwa fakta tentang siapa sesungguhnya sosok suaminya itu masih begitu sulit untuk bisa diterima olehnya.

Bagi dirinya yg hanya seorang pemuda biasa, sosok seperti Wang Yibo adalah sosok yg sedikit pun tidak pernah terlintas dalam pemikirannya yg sangat sederhana ini. Melihat bagaimana kesenjangan hidup yg keduanya lalui membuat Xiao Zhan tidak bisa untuk tidak berkecil hati saat memikirkan sosok pria ini.

Jika biasanya orang lain bahagia bisa mendapatkan pasangan yg sangat luar biasa, tapi itu tidak dengan yg dirasakan oleh Xiao Zhan. Latar belakang Wang Yibo justru membuatnya merasa agak tertekan. Baru semalam ia merasakan ketenangan atas pengakuan cinta pria itu. Dan pagi ini ia kembali ditampar oleh kenyataan yg sangat menyakitkan.

Akankah cinta yg dimaksud oleh Wang Yibo sama dengan definisi cinta yg selama ini selalu ia bayangkan?

Xiao Zhan takut, sangat takut.

Brugh

"Hey!! Apa kau tidak punya mata?!" Suara omelan seorang pria mendadak membuyarkan lamunannya.




Tbc.
Sorry for typo.











Continue Reading

You'll Also Like

11.6K 1K 12
"siapa bapaknya?" "ngga tau" warning: bxb mpreg
119K 12K 34
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
11.6K 2K 7
Season 2 Berlanjutnya kisah Wang Yibo yang ingin memperbaiki kesalahannya pada istrinya setelah reinkarnasi. Setelah mendapatkan kembali ingatan masa...
71K 3.4K 7
meskipun kau mantan kekasih ibuku Lisa๐Ÿ˜ธ (GirlxFuta)๐Ÿ”ž+++